Anda di halaman 1dari 19

BAB - V

PENETAPAN KAWASAN
STRATEGIS
KABUPATEN PASURUAN

Yang dimaksud dengan kawasan strategis menurut undang-undang


penataan ruang Nomor 26 tahun 2007 adalah Kawasan strategis merupakan
kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh
besar terhadap:
1. Tata ruang di wilayah sekitarnya;
2. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya;
dan/atau
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penetapan kawasan strategis Kabupaten Pasuruan dilakukan
berdasarkan kepentingan pertahanan dan keamanan, kepentingan
pertumbuhan ekonomi, kepentingan pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi, kepentingan sosial-budaya serta kepentingan
penyelamatan lingkungan hidup.
Kawasan strategis dibedakan berdasarkan kewenangan
pengelolaannya meliputi Kawasan Strategi Nasional (KSN), Kawasan Strategi
Provinsi (KSP) dan Kawasan Strategi Kabupaten (KSK).
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

Untuk lebih jelasnya mengenai kewenangan pada tiap-tiap wilayah tersebut


dapat dilihat dibawah ini:
1. Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara
nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,
ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang
telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Penetapan Kawasan Strategi
Nasional (KSN) menjadi kewenangan dan ditetapkan oleh Pemerintah
pusat berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Penetapan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) menjadi kewenangan dan
ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya,
dan/atau lingkungan. Penetapan Kawasan Strategi Kabupaten (KSK)
menjadi kewenangan dan ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

5.1 Ketentuan Umum Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Kabupaten


Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah penataan
ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.
Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik

V-2
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana


tata ruang kawasan strategis.
Kawasan strategis kabupaten berfungsi:
1. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau
mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan
yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota;
2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat
dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang
dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terahadap wilayah
kabupaten bersangkutan;
3. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak terakomodasi di
dalam rencana struktur dan rencana pola ruang;
4. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW
kabupaten; dan
5. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.
Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:
a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
b. Nilai strategi dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi
penanganan kawasan;
c. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan
terhadap tingkat kestrategian nilai ekonomi, sosial budaya, dan
lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan;
d. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan
e. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan dengan kriteria:
1). Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten
yang memiliki kekhususan;
2). Memperhatikan kawasan strategi nasional dan kawasan strategis wilayah
provinsi yang ada di wilayah kabupate;

V-3
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

3). Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus


memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada
pembagian kewenangan antara pemerintahan pusat, pemerintah daerah
provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;
4). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu
merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki:
a. Potensi ekonomi cepat tumbuh;
b. Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
c. Potensi ekspor;
d. Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi;
e. Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
f. Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam
rangka mewujudkan ketahanan pangan;
g. Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi
dalam rangka mewujudkan ketahanan energi; atau
h. Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal
di dalam wilayah kabupaten.
5). Merupakan kawasan budidaya maupun kawasan lindung yang memiliki
nilai strategis sosial budaya di wilayah kabupaten, antara lain kawasan
yang merupakan:
a. Tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;
b. Prioritas peningkatan kualitas sosial budaya;
c. Aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
d. Tempat perlindungan peninggalan budaya;
e. Tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.
6). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan
sumber daya sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah
kabupaten, antara lain kawasan yang memiliki:

V-4
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

a. Peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi,
pengembangan antariksa;
b. Sumber daya alam strategis;
c. Fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;
d. Fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau
e. Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
7). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup, antara lain merupakan:
a. Tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
b. Kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora
dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah
yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
c. Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna
air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
d. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan
iklim makro;
e. Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas
lingkungan hidup;
f. Kawasan rawan bencana alam; atau
g. Kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
8). Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai
dengan kepentingan pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan
9). Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi
dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang;
10).Mengikuti ketentuan pemetaan kawasan strategis.

V-5
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

Dengan demikian maka kawasan strategis kabupaten ditetapkan sesuai


penjabaran, sebagai berikut:

5.2 Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertahanan Dan Keamanan


Kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan yang
ada di Kabupaten Pasuruan adalah berupa kawasan militer, yang
pengelolaannya tidak berada di bawah kewenangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Pasuruan, tetapi Pemerintah Pusat sesuai Peraturan Perundangan
yang berlaku khususnya PP Nomor 26 Tahun 2008 Pasal 81.
Penetapan kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan
keamanan di Kabupaten Pasuruan, didasarkan kepada penetapan Kawasan
Strategis Nasional (KSN) yang meliputi:
a. Kawasan YONKAV VIII di Kecamatan Beji;
b. Kawasan penunjang fasilitas TNI – AL, STASCAR di Desa Gerongan,
Kecamatan Kraton;
c. Kawasan TNI AU Raci di Kecamatan Rembang dan Kraton;
d. Kawasan BRIMOB Watukosek di Desa Watukosek, Kecamatan Gempol;
e. Kawasan Latihan Tembak di Kecamatan Gempol;
f. Kawasan PUSLATPUR TNI-AL Kecamatan Lekok.
Selain itu, terdapat beberapa instalasi militer lain yang tidak berwujud
kawasan, diantaranya Kantor KODIM 0819, serta beberapa mess milik TNI di
Kecamatan Prigen.
Selanjutnya dalam pola ruang wilayah Kabupaten Pasuruan, kawasan
ini juga dapat disebut sebagai kawasan khusus, karena memiliki karakter dan
perlakuan bersifat khusus/spesifik. Sifat khusus tersebut terkait dengan
adanya kebutuhan untuk menjaga kerahasiaan sebagian informasi untuk
kepentingan pertahanan dan keamanan negara.

V-6
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

Gambar 5.1. Kawasan TNI AU RACI di Kecamatan Rembang &


Kraton, dan Kawasan Latihan Tembak di Kecamatan Gempol

Berdasarkan karakter dan kewenangan pengelolaan kawasan seperti


yang telah disebutkan maka pemanfaatan ruang sebagai fungsi lainnya
dilakukan melalui koordinasi dan kesepakatan bersama antara pemerintah
daerah/masyarakat yang akan memanfaatkannya. Beberapa hal yang
memungkinkan untuk dikembangkan, diantaranya pemanfaatan lahan
terbuka sebagai lahan pertanian, kerjasama penyediaan fasilitas maupun
prasarana kawasan, dan lain sebagainya.
Berdasarkan sifat yang khusus itu pula, maka dalam upaya
penanganan/pengelolaan di sekitar kawasan strategis pertahanan dan
keamanan Kabupaten Pasuruan dilakukan dengan cara:
a. Membatasi antara lahan terbangun disekitar kawasan Hankam dengan
kawasan lainnya yang belum terbangun sehingga diperoleh batas yang
jelas dalam pengelolaannya;
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif didalam dan disekitar
kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan
keamanan;
c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga

V-7
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

yang memisahkan kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya


terbangun;
d. Menetapkan kawasan Hankam pada kawasan yang saat ini merupakan
kawasan bagi kegiatan militer, namun secara khusus apabila diperlukan
pengembangan atau relokasi dapat dilakukan koordinasi antara
Pemerintah dengan Departemen Pertahanan.

5.3 Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi


Penetapan kawasan strategis kabupaten untuk kepentingan
pertumbuhan ekonomi, meliputi pengembangan kawasan yang memiliki nilai
strategis dan tingkat pengembangan yang diprediksi dapat memacu
perkembangan wilayah sekitarnya, meliputi:
5.3.1 Kawasan Peruntukan Industri
Salah satu kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan
ekonomi yang dikembangkan dibawah kewenangan Kabupaten Pasuruan
adalah Pengembangan kawasan dengan peruntukan industri, baik kawasan
industri seperti PIER, maupun kawasan peruntukan industri yang tersebar
proporsional di seluruh Wilayah Kabupaten Pasuruan termasuk Kawasan
Industri UMKM Meubel di Kecamatan Rejoso-Winongan.
Terkait dengan nilai strategis kawasan industri, maka
pengembangannya diarahkan sebagai berikut:
1. Pemantapan kawasan industri eksisting melalui upaya mempertahankan
kawasan dan mendukung keberlanjutannya;
2. Meningkatkan pelayanan sarana prasarana kepada kawasan dan kegiatan
yang sedang maupun diharapkan berkembang pada kawasan yang
dimaksud;
3. Melakukan akomodasi dan mengarahkan minat investor kepada
kawasan-kawasan peruntukan industri yang dikembangkan;

V-8
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

4. Mengakomodasi dan mengupayakan kegiatan industri yang memiliki


keterkaitan dengan kegiatan lainnya di Kabupaten Pasuruan sebagai
upaya meningkatkan gerak roda perekonomian wilayah.
5. Pengembangan lebih lanjut terhadap kawasan industri yang ada dengan
mempertimbangkan pengembangan kawasan sekitarnya serta
keterkaitannya secara regional.
6. Perlu adanya pengendalian terhadap kawasan Industri, maupun kawasan
dengan peruntukan industri agar menjadi suatu kawasan yang
terintegrasi agar dalam pengembangannya terkendali dan tertata dengan
baik, membentuk suatu keterhubungan yang bernilai positif bagi
perkembangan wilayah pada sekitar kawasan tersebut maupun bagi
Wilayah Kabupaten Pasuruan (efek regional).

Gambar 5.2.
Kawasan Industri PIER di Kabupaten Pasuruan

5.3.2 Kawasan di Sekitar Interchange


Pengembangan kawasan di sekitar interchange yaitu Kawasan sekitar
interchange Gempol, Bangil, Pandaan, Rembang-Kraton, Purwodadi dan
Grati.

V-9
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

5.3.3 Kawasan Agropolitan


Kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi
selanjutnya yaitu kawasan agropolitan. Kawasan agropolitan merupakan
sebuah sistem terkait kegiatan agropolitan yang melibatkan berbagai
kegiatan dan kawasan secara saling terkait. Penetapan kawasan agropolitan
di beberapa kecamatan diantaranya, kecamatan Tutur, Pasrepan, Puspo,
Tosari, Kejayan, dan Wonorejo dengan pusat collecting distribusi di
Pasrepan, serta terdapatnya keterdekatan/keterkaitan lokasi dengan
interchange Grati sebagai penghubung kawasan agropolitan.
Kawasan ini ditetapkan dengan pertimbangan kawasan tersebut
memiliki potensi yang cukup besar di bidang pertanian serta dapat
mempengaruhi perkembangan kawasan dan kegiatan lainnya baik di dalam
kawasan maupun dalam konteks wilayah Kabupaten Pasuruan.
Pengembangan kawasan agropolitan tidak terlepas dari struktur dan
pengembangan wilayah Kabupaten Pasuruan serta skenario pengembangan
wilayah secara umum. Adapun pengembangan kawasan agropolitan sebagai
sebuah kawasan yang bersifat strategis diarahkan pada kawasan pusat
kegiatan, yaitu di Kecamatan Pasrepan. Terkait dengan hal tersebut, maka
pengembangan kawasan agropolitan di Kabupaten Pasuruan dapat
digambarkan secara keruangan seperti pada gambar dibawah ini.

V-10
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

Gambar 5.3. Kawasan Strategis dengan Fungsi Pengembangan Kawasan


Ekonomi (Kawasan Agropolitan) di Kabupaten Pasuruan

Selanjutnya, upaya-upaya pengelolaan yang dapat dilakukanKawasan


pada Agribisnis
Kecamatan Ponggok
kawasan agropolitan adalah:
1. Pengembangan kegiatan agropolitan meliputi kawasan yang cukup luas
dan memiliki sistem pelayanan berjenjang, sehingga dalam kawasan
yang termasuk dalam pengembangan agropolitan juga dikembangkan
sistem keterkaitan antara pusat maupun sub pusat serta wilayah
pendukungnya. Pengembangan struktur maupun sistem pelayanan

V-11
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

kegiatan agropolitan dilakukan secara terintegrasi dengan


pengembangan struktur ruang wilayah Kabupaten.
2. Pengembangan dan penataan ruang kawasan pusat agropolitan beserta
kegiatannya dalam rangka menunjang kegiatan agropolitan yang
dikembangkan;
3. Pengembangan kawasan agropolitan setidaknya menyangkut
pengembangan kegiatan pertanian secara luas, pengembangan
agroindustri, agrobisnis dan membuka peluang pengembangan
agrowisata;
4. Pengembangan dan penyediaan sarana dan prasarana penunjang
Kawasan agropolitan, diantaranya menyangkut tentang produksi,
pemasaran, akses dan pengairan, serta lainnya yang terkait;
5. Pengembangan kawasan agropolitan juga memperhatikan kegiatan dan
kawasan lainnya sebagai satu kesatuan dalam pengembangan wilayah
kabupaten.

Gambar 5.4.
Kawasan Strategis dengan Fungsi Pengembangan Kawasan Ekonomi, yang salah
Satunya Adalah Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pasuruan

5.3.4 Kawasan Pendidikan Airlangga City


Kawasan pendidikan Airlangga City yang berada di Kecamatan
Gempol, Kabupaten Pasuruan merupakan kawasan berbasis pendidikan dan
konservasi alam, sebagai salah satu pemicu kawasan dan juga berfungsi
pengendalian. Kegiatan pendidikan yang akan dikembangkan di Airlangga

V-12
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

City tersebut merupakan kegiatan pendidikan tinggi berskala luas dan


memiliki jangkauan pelayanan hingga tingkat nasional.
Terkait dengan pengaruh yang sangat mungkin ditimbulkannya,
sekaligus untuk mengantisipasi perkembanganya, maka Kawasan pendidikan
Airlangga City diarahkan sebagai kawasan strategis Kabupaten Pasuruan
dengan pengelolaan sebagai berikut:
1. Pengembangan kawasan sekitar pengembangan Airlangga City dalam
rangka mendukung kegiatan utama di kawasan sekitarnya;
2. Pengendalian kegiatan pada kawasan di sekitar Airlangga City dan
kawasan yang terdampak dari kegiatan utama terutama pada sepanjang
akses utama dan kawasan lindung;
3. Pengembangan kegiatan-kegiatan yang dapat berjalan sinergi dengan
kegiatan pendidikan dengan tetap memperhatikan peruntukan ruang
utama lindung dan budidaya; dan
4. Pengembangan sarana prasarana penunjang kegiatan yang
dikembangkan di sekitar kawasan Airlangga City.

5.3.5 Kawasan Pesisir


Pengembangan kawasan pesisir sebagai salah satu kawasan strategis
yang dikembangkan dengan upaya untuk memaksimalkan potensi perikanan
lokal yang ada, dan mengurangi kemiskinan serta konflik sosial.

5.4 Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Pendayagunaan Sumber


Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi
Penetapan kawasan strategis untuk kepentingan pendayagunaan
sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi meliputi kawasan
pengembangan Stasiun Pengamat Dirgantara di Desa Watukosek Kecamatan
Gempol, yang dimilik oleh LAPAN Indonesia, serta Kawasan Pembangkit
Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati di Kecamatan Lekok. Kawasan

V-13
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

strategis ini merupakan kawasan strategis propinsi yang kewenangannya


berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Upaya penanganan/pengelolaan di sekitar Kawasan strategis untuk
kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi
dilakukan dengan cara:
a. Kawasan Pengembangan Stasiun Pengamat Dirgantara merupakan
Kawasan Strategis Nasional yang dikelola oleh LAPAN dan kewenangan
pengelolaan berada pada Pemerintah;
b. Membatasi antara lahan terbangun disekitar kawasan strategis dengan
kawasan lainnya yang belum terbangun sehingga diperoleh batas yang
jelas dalam pengelolaannya;
c. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif disekitar kawasan
strategis nasional untuk menjaga fungsi pengembangan pendidikan dan
penelitian yang dikembangkan di dalam lokasi;
d. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyangga
yang memisahkan kawasan strategis nasional dengan kawasan budidaya
terbangun, dalam upaya untuk melindungi asset negara tetapi juga
mensinergikan kesinambungan antar kawasan budidaya yang
berbatasan.

5.5 Kawasan Strategis Untuk Kepentingan Sosio-Budaya


Penetapan strategis kabupaten untuk kepentingan sosio-budaya
meliputi:
a. Kawasan Candi Jawi di Kecamatan Prigen;
b. Kawasan Candi Makutoromo di Kecamatan Purwosari;
c. Kawasan Candi Sepilar di Kecamatan Purwodadi;
d. Kawasan Candi Watu Tetek Belahan di Kecamatan Gempol;
e. Kawasan Candi Gunung Gangsir di Kecamatan Beji;
f. Kawasan Pertapaan Indrakila di Kecamatan Prigen;

V-14
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

g. Kawasan Pertapaan Abiyoso di Kecamatan Purwosari;


h. Kawasan Makam Segoropuro di Kecamatan Rejoso;
i. Kawasan Vulcano Park Gunung Bromo di Kecamatan Tutur, Tosari,
Puspo dan Lumbang;
j. Kawasan Budaya Suku Tengger di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari;
serta
k. Kawasan Makam Mbah Semedi di Kecamatan Winongan.
Rencana pengembangan pada kawasan ini adalah dengan melakukan
pengamanan terhadap kawasan atau melindungi tempat serta ruang di
sekitar bangunan bernilai sejarah, situs purbakala dan kawasan dengan
bentukan geologi tertentu dengan membuat ketentuan-ketentuan yang perlu
perhatian. Juga kawasan wisata terdapat juga perencanaan kawasan
strategisnya seperti yang terdapat di kawasan wisata “Tretes”-Prigen, Taman
Safari Indonesia II dan lainnya.
Rencana pengembangan kawasan sosio-budaya sekitar candi yaitu
berupa zonasi kawasan pengembangan di sekitar candi. Pembagian zonasi
kawasan bertujuan untuk menjaga nilai historis dan menjaga kelestarian dan
kealamian candi dan benda-benda bersejarah yang ada didalamnya.

Gambar 5.5.
Kawasan Candi
di Kabupaten Pasuruan

Zona kawasan sekitar candi terbagi atas 4 zona yaitu Kawasan Inti
(bangunan candi) yang tidak boleh dibangun; Buffer Zone berupa taman
bunga, pagar tanaman/ pepohonan yang berfungsi meredam kebisingan dan

V-15
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

aktivitas tinggi di sekitarnya yang dapat merusak; ruang radius (bidang


transisi) yaitu kawasan peralihan dengan kegiatan luar yang lebih tinggi
intensitasnya; serta pengembangan kawasan sekitar candi untuk menunjang
kegiatan pariwisata dan perekonomian, dapat berupa kegiatan perdagangan
dan jasa yang menjual hasil industri kerajinan, cinderamata dan makanan
khas Kabupaten Pasuruan dan berbagai bentuk pengembangan lainnya.

5.6 Kawasan Strategis Untuk Penyelamatan Lingkungan Hidup


Penetapan kawasan strategis kabupaten untuk kepentingan
penyelamatan lingkungan, meliputi Kawasan Pengendalian Air Bawah Tanah
di Kecamatan Gempol, dan Pandaan, serta Kawasan Resapan Air di
Kecamatan Gempol, Prigen, Purwosari, Tutur, Tosari, Puspo, Pasrepan, dan
Kecamatan Lumbang.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup, antara lain adalah kawasan pelindungan dan pelestarian
lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai warisan dunia,
adapun kawasan pelindung dan pelestarian lingkungan hidup adalah Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru seluas  5.553,6 Ha tersebar di Kecamatan
Tutur, Tosari, Puspo dan Lumbang, kawasan ini merupakan kawasan
strategis nasional. Adapun arahan pengelolaan Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru, yaitu untuk menjamin keberhasilan pengelolaan Taman
Nasional, Pemerintah perlu melakukan koordinasi dengan masyarakat lokal
lembaga swadaya masyarakat (LSM), institusi penelitian, perangkat penegak
hukum, maupun sektor swasta di bawah naungan Departemen Kehutanan.
Kriteria Penetapan Kawasan Taman Nasional (TN) adalah sebagai
berikut:
1. Kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk menjamin
kelangsungan proses ekologis secara alami;

V-16
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

2. Memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis
tumbuhan maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih
utuh dan alami;
3. Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh;
4. Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai
pariwisata alam;
5. Merupakan kawasan yang dapat dibagi kedalam Zona Inti, Zona
Pemanfaatan, Zona Rimba dan Zona lain yang karena pertimbangan
kepentingan rehabilitasi kawasan, ketergantungan penduduk sekitar
kawasan, dan dalam rangka mendukung upaya pelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya, dapat ditetapkan sebagai zona tersendiri.
Kawasan taman nasional dikelola oleh pemerintah dan dikelola
dengan upaya pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa
beserta ekosistemnya. Suatu kawasan taman nasional dikelola berdasarkan
satu rencana pengelolaan yang disusun berdasarkan kajian aspek-aspek
ekologi, teknis, ekonomis dan sosial budaya.
1. Melakukan kerjasama dengan kabupaten yang menjadi bagian dari
keberadaan Taman nasional seperti Kabupaten Malang, Probolinggo, dan
Kabupaten Lumajang dalam hal pengelolaan untuk menjaga kelestarian
Taman Nasional.
2. Menjaga dan melindungi flora dan fauna yang terdapat Taman Nasional.
3. Mengusahakan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pemanfaatan
sumber daya dari dalam Taman Nasional secara efektif dan
berkelanjutan.
4. Mengembangkan dan mengelola wisata alam secara berkelanjutan.
5. Melakukan pemantauan habitat, serta mengembangkan rencana
penelitian untuk menjelaskan permasalahan-permasalahan kunci
pengelolaan Taman Nasional.

V-17
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

6. Mengembangkan fasilitas untuk pendidikan konservasi sumber daya alam


dan meningkatkan kesadaran mengenai masalah-masalah konservasi
Taman Nasional.
7. Menciptakan suatu sistem pengelolaan mandiri dan berkelanjutan dengan
meningkatkan kemampuan masyarakat lokal dalam bidang pengelolaan,
dan para pihak (seperti masyarakat lokal dan sektor wisata)
memberikan kontribusi yang positif terhadap pengelolaan Taman
Nasional.

Upaya penanganan/pengelolaan kawasan strategis kabupaten


dilakukan dengan cara:
a. Dengan berkembangnya PIER dapat menjadi pendorong pertumbuhan
wilayah di Kabupaten Pasuruan;
b. Dengan terdapat banyaknya situs-situs cagar budaya sehingga dapat
dikembangkan sebagai salah satu pariwisata, pendidikan dan penelitian
sejarah, dengan didukung oleh adanya penataan kawasan dan
pengendalian kegiatan disekitarnya;
c. Pada wilayah yang sebagian besar merupakan fungsi perlindungan
kawasan akan tetapi mempunyai potensi pengembangan untuk kegiatan
lain, dapat tetap dikembangkan untuk kegiatan yang memberikan nilai
ekonomi lebih, yakni dengan cara keterkaitan antar kegiatan, misalnya:
pengembangan agrowisata di Kecamatan Tosari, Kecamatan Prigen dan
Kecamatan Tutur; serta
d. Dengan pengembangan sistem perdesaan dan perkotaan serta
infrastruktur yang memadai diharapkan akan dapat mengurangi
kawasan tertinggal.

Secara umum, persebaran kawasan strategis yang dimaksud dapat


dilihat pada Peta 5.1.

V-18
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

V-19

Anda mungkin juga menyukai