Mekanisme Evolusi
Mekanisme evolusi adalah menjelaskan peristiwa evolusi yang disebabkan adanya mutasi gen,
seleksi alam dan rekombinasi pada suatu populasi.
Penyebab evolusi:
1. Variasi Genetik
2. Seleksi Alam
1. Faktor luar
2. Faktor dalam (rekombinasi gen-gen)
Sekalipun demikian, mutasi ini tetap merupakan salah satu mekanisme evolusi yang sangat penting,
termasuk dalam hal pembentukkan species baru dengan sifat-sifat yang lebih baik.
Mutasi
Jadi jika mutasi ditinjau selama periode evolusi suatu species, maka tetap menunjukkan angka
mutasi yang besar.
Hukum Hardy-Weinberg
Mereka secara terpisah menemukan hubungan matematika dari frekuensi gen dalam populasi, yang
dikenal dengan Hukum Hardy-Weinberg. Frekuensi gen dalam populasi adalah perbandingan alela
gen tersebut dalam populasi.
Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dan genotip dalam suatu populasi akan
tetap atau konstan, dari generasi ke generasi apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Genotip-genotip yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas (kesuburan)
yang sama.
2. Perkawinan antara genotip terjadi secara acak (random)
3. Tidak ada mutasi dari gen satu ke gen yang lain atau sebaliknya.
4. Populasi harus cukup besar.
5. Tidak terjadi migrasi antar populasi.
6. Tidak terjadi seleksi alam.
Perubahan Perbandingan Frekuensi Gen Hukum Hardy-Weinberg tidak selalu menghasilkan angka
perbandingan yang tetap dari generasi ke generasi. Ini berarti dalam populasi frekuensi gen dapat
mengalami perubahan. Faktor yang menyebabkan perubahan frekuensi gen adalah Mutasi.
Terjadinya mutasi pada satu atau beberapa gen akan mengakibatkan adanya perubahan
kesetimbangan gen-gen.
Rekombinasi dan Seleksi Rekombinasi merupakan penggabungan gen-gen melalui perkawinan silang.
Genotip rekombinan tidak sama dengan induknya. Sehubungan dengan itu rekombinasi gen
menimbulkan perubahan gen pada generasi berikutnya.
Perubahan alam sekitar dan adanya mekanisme isolasi dapat menyebabkan populasi dari species
terpisah, akhirnya berkembang menjadi species-species baru. Contoh: Xylopa nobilis pulau sangihe
dengan Xylocopa nobilis di manado Burung finch di kepulauan Galapagos dengan burung Finch di
daratan Amerika Selatan.
Species Baru
Syarat species :
1. Isolasi Geografis → dua populasi yang berasal dari species yang sama terpisah oleh
hambatan gunung, sungai atau samudra, sehingga proses interhibridisasi antar kedua
populasi tersebut terhambat.
2. Isolasi Reproduksi → dua populasi dari species yang sama tidak dapat melakukan
interhibridisasi karena tidak dapat melakukan reproduksi secara alamiah.
3. Domestikasi → membentuk hewan ternak dari hewan liar dan tanaman budidaya dari
tumbuhan yang semula liar.
Isolasi Reproduksi
a. Isolasi Ekologi → Terjadi apabila dua species simpatrik (habitat sama) tidak dapat melakukan
interhibridisasi karena kondisi habitat yang berbeda.
b. Isolasi Musim → Terjadi apabila dua species simpatrik (habitat sama) tidak dapat melakukan
interhibridisasi karena masaknya sel kelamin berbeda watunya.
c. Isolasi tingkah laku → Terjadi apabila dua species simpatrik tidak dapat melakukan
interhibridisasi karena pola tingkah kawinnya berbeda.
d. Isolasi mekanik → Terjadi apabila dua species simpatrik tidak dapat melakukan interhibridisasi
karena bentuk morfologi alat kelamin yang berlainan.
e. Isolasi Gamet → Terjadi apabila dua species simpatrik tidak dapat melakukan interhibridisasi
karena sel-sel kelamin jantannya tidak mempunyai viabilitas dalam saluran reproduksi betina.
f. Isolasi bastar Mandul → Terbentuknya bastar mandul apabila dua species simpatrik
menghasilkan keturunan (bastar) yang mandul atau dapat menghasilkan keturunan.
g. Bastar mati bujang → Terjadi apabila dua species simpatrik menghasilkan bastar yang mati
secara premature.