Anda di halaman 1dari 15

BIMA ELANG NALENDRA (Head of Committee)

Halo ambisius muda, selamat datang di acara Indonesian Social


Action Summit (ISAS) 2021. Sebelumnya perkenalkan nama saya Bima
Elang Nalendra, dari Program Studi Hubungan Internasonal FPSB
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Pada acara ISAS 2021 ini saya
diberikan amanah untuk menjadi seorang ketua komite sehat. Sebuah
kehormatan bagi saya bisa menyambut teman-teman sekalian yang
berpartisipasi di acara ISAS 2021 ini.

Di dalam komite sehat ini kita akan membahas isu mengenai


problematika kesehatan secara universal. World Health Organization
(WHO) menetapkan COVID-19 sebagai isu kesehatan global yang mana
setiap aktor negara dan aktor non-negara diminta untuk bekerja sama
dalam mengatasi pandemi ini agar cepat berakhir. Salah satu bentuk
kerja sama antar negara yaitu menghasilkan vaksin sebagai tameng
pertahanan imun tubuh dari penyebaran virus corona. Oleh karena itu
komite sehat mengangkat topik terkait “Daerah Paling Terdampak
sebagai Skala Prioritas dalam Akselerasi Vaksin.” Sehingga diharapkan
teman-teman untuk berdiskusi mengenai bagaimana seharusnya
penyebaran vaksin di Indonesia dapat dilakukan.
FARHAN ATHILLAH (Co-Head of Committee)

Hallo teman-teman peserta ISAS 2021, kenalin nama aku Farhan


Athillah dari Aceh yang sekarang sedang kuliah di jurusan Akuntansi di
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sebelumnya, terima kasih
banyak untuk semua kakak kakak Kita Beraksi yang udah izinin aku
untuk berpartisipasi dalam volunteer kegiatan ISAS 2021.

Aku diletakkan di dalam komite sehat sebagai wakil ketua komite,


nah Komite Sehat adalah salah satu dari 5 komite yang ada di ISAS yang
didasari oleh SGDs atau Sustainable Development Goals pada nomor 3
yaitu Good Health and Well-being. Yang dapat kita kaitkan bahwa
Komite Sehat akan membahas perihal isu-isu kesehatan terutama hal-
hal yang sedang lumrah di era sekarang yakni pandemi COVID-19 yang
sedang marak di berbagai negara, terkhusus di Indonesia.
ARDHIKA PRADANA (Committee Secretary)

Halo mas dan mbak peserta ISAS 2021. Perkenalkan namaku


Ardhika Pradana dari kota Cilacap yang sekarang sedang bergelut
menjadi mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi di Universitas Diponegoro.
Pertama-tama, aku mau ngucapin terimakasih banyak atas kesempatan
yang sangat berharga ini, dimana aku diizinkan untuk ikut andil di acara
ISAS 2021 ini sebagai Committee Secretary dari Komite Sehat.

Komite Sehat sendiri berlandaskan pada SDGs pada point ke-3


yaitu Good Health and Well-being. Dari kalimat tersebut bisa kita artikan
bahwa komite ini sangat amat berkaitan dengan isu-isu atau
permasalahan mengenai kesehatan. Komite Sehat tahun 2021 sendiri
membuat topik yang berjudul "Daerah Paling Terdampak sebagai Skala
Prioritas dalam Proses Akselerasi Vaksin". Kami mengambil topik
tersebut lantaran permasalahan COVID-19 sangat marak di dunia,
terkhusus di negara kita sendiri yaitu Indonesia. Permasalahan
kesehatan ini masih menjalar hingga saat ini yang membuat kalang
kabut baik bagi pemerintah, maupun masyarakat itu sendiri.
PENGENALAN KOMITE

Menurut WHO, kesehatan didefinisikan sebagai kondisi


kesejahteraan fisik, sosial, jiwa, maupun mental serta bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kecacatan (World Health Organization, 2003).
Departemen Kesehatan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 juga
menyebutkan bahwa kesehatan merupakan keadaan normal dan
sejahtera anggota tubuh, sosial dan jiwa pada seseorang untuk dapat
melakukan aktivitas tanpa gangguan yang berarti dimana ada
kesinambungan antara kesehatan fisik, mental, maupun sosial seseorang
dalam melakukan interaksi dengan lingkungan (Pemerintah Indonesia,
1992).

Tingkat kesehatan di Indonesia sendiri masih menjadi sebuah


permasalahan yang sangat penting untuk dikaji, terlebih di masa pandemi
COVID-19 seperti saat ini dimana terjadi penurunan drastis terhadap
kesehatan yang terjadi di masyarakat, sehingga menjadi isu yang sangat
ramai untuk diperbincangkan. Oleh karena itu, “Kita Beraksi” menyertakan
komite sehat di acara Indonesian Social Action Summit (ISAS) 2021.
Sejatinya, Komite Sehat merupakan salah satu dari 5 komite yang ada di
acara ISAS 2021 dengan didasari pada SGDs atau Sustainable
Development Goals pada point nomor 3 yaitu Good Health and Well-
being. Di dalam komite Sehat ini kita akan membahas lebih jauh mengenai
isu tentang kesehatan yang mana tugas utamanya tidak lain adalah untuk
bertukar informasi, mengkritisi kebijakan, dan berdiskusi untuk membuat
resolusi baru, serta hal-hal lain yang masih ada kaitannya dengan
kesehatan.
GAMBARAN TOPIK
Corona Virus Disease atau COVID-19 adalah suatu kelompok virus
yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. Beberapa
jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi pada saluran nafas
manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). COVID-19 tidak dikenal sebelum mulainya wabah di
Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019. Hingga saat ini COVID-19
menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.
Penyebaran dari COVID-19 terjadi dari orang yang terinfeksi COVID-19 ke
orang yang tidak terinfeksi melalui percikan air yang keluar dari hidung
atau mulut seperti batuk, bersin atau berbicara. WHO terus meneliti dan
mengkaji tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan terus
menyampaikan perkembangannya.

Pada tanggal 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia atau World


Health Organization (WHO) menetapkan Corona Virus Disease sebagai
pandemi global (Dzulfaroh, 2021). Keputusan WHO tersebut dikeluarkan
ketika virus corona telah menyebar di 118 negara dan menginfeksi lebih
dari 121.000 orang di benua Asia, Afrika, Australia, Eropa, dan Amerika.
Satu tahun setelah penetapan tersebut yaitu pada tanggal 11 Maret 2021,
pandemi virus corona kini telah menginfeksi lebih dari 118,5 juta orang
dengan 2.631.295 total kematian akibat COVID-19. Di Indonesia sendiri
COVID-19 ini mulai ramai pada bulan Maret 2020, dan dalam waktu
singkat menjadi sebuah wabah yang sangat cepat dalam penularannya.
Berdasarkan perkembangan data penyebaran COVID-19 di Indonesia oleh
kementerian Kesehatan pada tanggal 23 Juli 2021 penyebaran kasus
positif mencapai angka 3.082.410.

Saat ini Indonesia sudah banyak mengeluarkan kebijakan dalam


mengatasi wabah COVID-19 ini mulai dari daerah perkotaan hingga daerah
pedalaman. Kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah antara lain
mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, Work From Home,
penggunaan protokol kesehatan sampai dengan vaksinasi. Namun
kebijakan-kebijakan tersebut dirasa masih kurang efektif dan banyak
masyarakat yang juga tidak mematuhinya. Banyak sekali kendala yang
dirasakan selama terjadinya pandemi ini mulai dari penambahan pasien
COVID-19 yang semakin melunjak, tidak meratanya pembagian bantuan
sosial pada masyarakat kurang mampu, serta sulitnya membangun
kepercayaan dari masyarakat luas. Namun sebuah kemajuan juga telah
dirasakan dengan adanya kehadiran vaksin yang dibeli oleh pemerintah
Indonesia dari negara lain. Sebagian besar masyarakat merasa optimis
dengan ikut serta dalam vaksinasi nasional sehingga menyalakan kembali
api harapan bagi Indonesia agar bisa kembali normal. Oleh karena itu,
ISAS 2021 membuat sidang paripurna sebagai tempat bagi Komite Sehat
untuk membahas topik “Daerah Paling Terdampak sebagai Skala Prioritas
dalam Proses Akselerasi Vaksin” agar pendistribusian vaksin dapat
dilakukan dengan bijaksana.
TERMINOLOGI KUNCI

• COVID-19

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe


acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19
dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala
yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

• Vaksin

Vaksin adalah sediaan biologis yang digunakan untuk


menghasilkan kekebalan adaptif terhadap penyakit infeksi tertentu.

• Vaksinasi

Vaksinasi adalah kegiatan pemberian vaksin kepada seseorang di


mana vaksin tersebut berisi satu atau lebih antigen. Saat vaksin
dimasukkan ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh akan melihatnya
sebagai antigen atau musuh.

• Distribusi

Penyaluran/pengiriman/pembagian barang kepada tiap daerah


atau sebagainya.

• Prioritas

Sesuatu yang diutamakan atau yang didahulukan dibandingkan


yang lain.

• Positivity Rate

Rata-rata kasus positif COVID-19 yang terkonfirmasi atau terdata


dari hasil total tes yang dilakukan.

• Herd Immunity

Ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular


tertentu sehingga perlindungan tidak langsung atau kekebalan
kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular
tersebut
TINDAKAN SEBELUMNYA

Sejak ditemukannya pasien pertama penderita COVID-19 di


Indonesia pada sekitar bulan Maret 2020, pemerintah langsung
mengambil langkah cepat dan mencari solusi dalam mengatasi wabah ini
bersama dengan organisasi internasional dan negara-negara lain. Salah
satu solusi dalam mengatasi wabah ini adalah dengan membuat vaksin
guna meningkatkan imun tubuh agar tidak mudah terjangkit virus. Maka,
beberapa negara mulai membuat vaksin penangkal, mulai dari Sinovac
hingga AstraZenecca. Indonesia ikut serta dalam persetujuan vaksinasi
terhadap warga negaranya dengan membeli vaksin bernama Sinovac
yang berasal dari Tiongkok (BBC Indonesia, 2021).

Tepat pada Januari 2021, pemerintah memulai program vaksinasi ke


seluruh wilayah indonesia dengan vaksin pertama yang disuntikkan
kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dilanjut ke beberapa
kalangan atas. Setelah hari itu, kemenkes bersama Satgas Covid mulai
melakukan vaksinasi kepada tiap daerah di Indonesia.

Pemerintah terus melakukan program vaksinasi nasional, namun


tetap saja masih banyak kendala yang terjadi selama proses tersebut
seperti:

1. Fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan yang terbatas.


2. Banyaknya masyarakat yang tidak mendapat informasi secara
akurat serta terpercaya sehingga menimbulkan berbagai macam
hoax yang mengakibatkan keengganan melaksanakan vaksin
bagi sebagian masyarakat.

Disamping banyaknya kendala yang terjadi di tengah proses


vaksinasi, angka pasien COVID-19 juga masih terus menerus meningkat
dari hari ke hari hingga berbagai jenis COVID-19 telah bermunculan
bahkan sebelum tujuan vaksinasi nasional tercapai.
KONDISI DAERAH
Kami mengambil data berdasarkan kepadatan penduduk di daerah
Indonesia:

• Daerah terpadat – Bandung

Jawa Barat berada di peringkat pertama sebagai provinsi


dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Jumlah penduduk
Jawa Barat sebagaimana yang telah tercatat oleh Badan Pusat
Statistik Indonesia (BPS) saat ini mencapai 48 juta jiwa. Jika dirinci,
jumlah penduduk laki-laki di Jawa Barat berjumlah sekitar 24,5
sedangkan jumlah perempuan mencapai 23,7 juta.
Pelaksanaan Vaksinasi di Jawa Barat bisa dibilang telah
dilakukan dengan sangat baik. Masyarakat Jawa Barat telah mendapat
Vaksin COVID-19 dengan dosis pertama mencapai 5,3 juta orang,
sedangkan untuk dosis kedua vaksinasi mencapai 2,4 juta orang. Saat
ini total pendistribusian vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat ke
provinsi Jawa Barat mencapai 10,4 juta dosis dengan 7,8 juta dari total
distribusi telah terealisasikan ke masyarakat Jawa Barat.
Kecepattanggapan pemerintah Jawa Barat serta kesadaran dari
masyarakat daerah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19
semakin memperlancar proses vaksinasi nasional di Indonesia.

• Daerah Kepadatan Sedang – Sulawesi Selatan

Dalam sensus penduduk 2020 jumlah penduduk dari Sulawesi


Selatan adalah 9 juta jiwa. Rinciannya, jumlah penduduk laki-laki
berjumlah 4,5 juta jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 4,5 juta
jiwa.
Proses vaksinasi di daerah ini terbilang sangat baik dengan 780
ribu dari 1,5 juta target vaksin telah terealisasikan walaupun pada awal
sempat terdapat kekeliruan dan keterlambatan dalam pendistribusian
vaksin. Namun pendistribusian vaksin di daerah ini sudah mencapai
tahap II bahkan sampai stok vaksin sudah menipis disebabkan oleh
banyaknya warga Sulawesi Selatan yang berpartisipasi dalam vaksinasi
nasional ini, hal ini membuat Sulawesi Selatan sebagai daerah dengan
jumlah masyarakat yang telah divaksin terbanyak di Indonesia.

• Daerah kepadatan paling sedikit – Kalimantan Utara

Kalimantan Utara atau Kaltara saat ini menempati posisi pertama


sebagai daerah dengan jumlah penduduk terendah di Indonesia.
Jumlah penduduk provinsi termuda di Indonesia ini sesuai yang
tercatat pada sensus penduduk hanya 700 ribu jiwa, dengan jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 370 ribu jiwa dan perempuan sebanyak
331 ribu jiwa.
Pendistribusian vaksin di daerah Kalimantan Utara ini terbilang
tidak lancar dikarenakan sempat beberapa kali batal vaksin akibat
keterlambatan dalam pendistribusian vaksin, sehingga membuat
program vaksinasi nasional di tempat ini menjadi tertunda selama
kurang lebih satu bulan. Hal ini juga mengakibatkan masih banyaknya
masyarakat Kalimantan Utara yang belum melakukan vaksin baik dosis
pertama maupun kedua. Berdasarkan informasi dari Bio Farma,
Kalimantan Utara adalah daerah dengan stok vaksin paling sedikit.
Permasalahan Umum

1. Apakah kita sebagai generasi muda Indonesia setuju jika daerah paling
terdampak COVID-19 seperti kota besar dijadikan sebagai prioritas
utama dalam pendistribusian vaksin nasional?

2. Apakah pendistribusian vaksin secara merata seperti daerah yang


tidak terdampak lebih baik dilakukan? Atas dasar pertimbangan pusat
ekonomi Indonesia berada di kota-kota besar.

3. Bagaimana membangun rasa kepercayaan kepada masyarakat terkait


vaksin?
Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik Kalimantan Utara. (2021). Vaksinasi COVID-19 BPS


Provinsi Kalimantan Utara. Diambil kembali dari Badan Pusat
Statistik Kalimantan Utara:
https://kaltara.bps.go.id/news/2021/03/20/53/vaksinasi-covid-19-
bps-provinsi-kalimantan-utara.html

BBC Indonesia. (2021). Asal Covid-19: Apakah kita perlu tahu dari mana
asal virus corona ini? Diambil kembali dari BBC Indonesia:
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57590872

CNN Indonesia. (2021). Ramai-ramai Daerah Teriak Kekurangan Stok


Vaksin. Diambil kembali dari CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210716103133-20-
668531/ramai-ramai-daerah-teriak-kekurangan-stok-vaksin/1

Dzulfaroh, A. N. (2021). Hari Ini dalam Sejarah: WHO Tetapkan Covid-19


sebagai Pandemi Global. Diambil kembali dari kompas:
https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/11/104000165/hari-
ini-dalam-sejarah--who-tetapkan-covid-19-sebagai-pandemi-
global?page=all

Idris, M. (2021, 01 24). 7 Provinsi dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di


Indonesia. Retrieved 7 30, 2021, from Kompas:
https://money.kompas.com/read/2021/01/24/090600726/7-
provinsi-dengan-jumlah-penduduk-terbanyak-di-
indonesia?page=all

Idris, M. (2021, 01 24). Daftar 7 Provinsi dengan Jumlah Penduduk Paling


Sedikit di Indonesia. Retrieved 07 30, 2021, from Kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2021/01/24/110600626/daftar-7-
provinsi-dengan-jumlah-penduduk-paling-sedikit-di-
indonesia?page=all

Nugraheny, D. E. (2021). Satgas Ungkap Kendala Vaksinasi Covid-19,


Faskes yang Terbatas hingga Data. Diambil kembali dari Kompas:
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/09/18052791/satgas-
ungkap-kendala-vaksinasi-covid-19-faskes-yang-terbatas-hingga-
data?page=all

Pemerintah Indonesia. (1992). Undang Undang No. 23 Tahun 1992. Jakarta:


Pemerintah Indonesia.
Reza. (2021). Vaksinasi Pengaruhi Penurunan Kasus Kematian Akibat
COVID-19 di Jabar. Diambil kembali dari Liputan6:
https://www.liputan6.com/news/read/4616676/vaksinasi-
pengaruhi-penurunan-kasus-kematian-akibat-covid-19-di-jabar

Tafuqqurrahman. (2021). Stok Vaksin untuk Vaksinasi Tahap II di Sulsel


Menipis. Diambil kembali dari Detiknews:
https://news.detik.com/berita/d-5661311/stok-vaksin-untuk-
vaksinasi-tahap-ii-di-sulsel-menipis

WHO. (t.thn.). Pertanyaan dan jawaban terkait Coronavirus. Diambil


kembali dari World Health Organization:
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-
for-public

World Health Organization. (2003). Kesehatan Mental dalam Kedaruratan.


Geneva: Department of Mental Health and Substance Dependence
Wolrd Health Organization Geneva.

Anda mungkin juga menyukai