Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)

Pengantar Survey dan Pemetaan


Pengukuran Beda Tinggi
Satuan Pendidikan : SMKN 1 Nganjuk
Program Keahlian : Teknik Geomatika
Mata Pelajaran : Pengantar Survey Pemetaan
Kompetensi Dasar : Menjelaskan teknik pengoperasian alat sipat datar (Leveling) dan
alat sipat ruang (Theodolit)
Materi pokok : Menjelaskan teknik pengukuran beda tinggi dua titik
Kelas / Semester : X / Genap
Pertemuan : 1,2,3,4
Alokasi Waktu  : 2 x 45 menit (4 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
KI I : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI II : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI III : Memahami, menerapkan,dan menganalisispengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunyatentangilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humanioradengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkaitpenyebab fenomenadan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural padabidangkajian yangspesifik sesuai dengan bakat
dan minatnyauntuk memecahkan masalah.
KI IV : Mengolah, menalar, dan menyajidalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yangdipelajarinyadi sekolah secaramandiri,
bertindak secara efektif dankreatif,serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator :


Pertemuan ke 1
KI 1
1.1 Menyadari kebutuhan Tuhan yang menciptkan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap
kebutuhan yang berkaitan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
1.1.1 Mensyukuri atas segala ciptanNya dengan menerapkan dalam kehidupan yang berkaitan
dengan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
KI 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
2.1.1 Bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga pada
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode bagi kehidupan mendatang yang lebih
baik.
2.1.2 Mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur, dan tekun dalam pembelajaran
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.

1
2.1.3 Berpartisipasi untuk mengemukakan pendapatnya secara terbuka serta memiliki
pemikiran yang inovatif dalam proses belajar mengajar pengukuran beda tinggi dengan
berbagai metode.
2.1.4 Membuat laporan terkait dengan materi pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Secara individu ataupun kelompok dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
KI 3
3.1 Menjelaskan teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
3.1.1 Menjelaskan pengertian teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
3.1.2 Menjelaskan pelaksanaan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
KI 4
4.1 Melaksanakan teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
4.1.1 Melaksanakan teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
4.1.2 Melaksanakan pembacaan rambu ukur.

Pertemuan ke 2 :
KI 1
1.1 Menyadari kebutuhan Tuhan yang menciptkan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap
kebutuhan yang berkaitan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
1.1.1 Mensyukuri atas segala ciptanNya dengan menerapkan dalam kehidupan yang berkaitan
dengan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
KI 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
2.1.1 Bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga pada
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode l bagi kehidupan mendatang yang lebih
baik.
2.1.2 Mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur, dan tekun dalam pembelajaran
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
2.1.3 Berpartisipasi untuk mengemukakan pendapatnya secara terbuka serta memiliki
pemikiran yang inovatif dalam proses belajar mengajar terkait dengan pengukuran beda
tinggi dengan berbagai metode.
2.1.4 Membuat laporan terkait dengan materi pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Secara individu ataupun kelompok dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
KI 3
3.1 Menjelaskan teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
3.1.2 Menjelaskan macam – macam metode teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai
metode.
3.1.3 Menyebutkan peralatan yang digunakan pada pengukuran beda tinggi dengan berbagai
metode.
KI 4
4.1 Melaksanakan teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
4.1.1 Melaksanakan macam – macam teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.

2
4.1.2 Menggunakan peralatan yang digunakan pada pengukuran beda tinggi dengan berbagai
metode.

Pertemuan Ke 3 :
KI 1
1.1 Menyadari kebutuhan Tuhan yang menciptkan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap
kebutuhan yang berkaitan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
1.1.1 Mensyukuri atas segala ciptanNya dengan menerapkan dalam kehidupan yang berkaitan
dengan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
KI 2
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
2.2.1 Bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga pada
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode l bagi kehidupan mendatang yang lebih
baik.
2.2.2 Mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur, dan tekun dalam pembelajaran
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
2.2.3 Berpartisipasi untuk mengemukakan pendapatnya secara terbuka serta memiliki
pemikiran yang inovatif dalam proses belajar mengajar terkait dengan pengukuran beda
tinggi dengan berbagai metode.
2.2.4 Membuat laporan terkait dengan materi pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Secara individu ataupun kelompok dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
KI 3
3.1 Menjelaskan teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
3.1.3 Menjelaskan masing – masing kegunaan metode pengukuran beda tinggi.
3.1.4 Menjelaskan ketentuan keselamatan kerja dalam pelaksanaan pengukuran beda tinggi
KI 4
4.1 Melaksanakan teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
4.1.3 Menyajikan hasil kegunaan teknik pengukuran beda tinggi.
4.1.4 Melaksanakan ketentuan keselamtan kerja dalam pelaksanaan pengukuran beda tinggi.

Pertemuan Ke 4 :
KI 1
1.1 Menyadari kebutuhan Tuhan yang menciptkan dan mengatur kebutuhan manusia terhadap
kebutuhan yang berkaitan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
1.1.2 Mensyukuri atas segala ciptanNya dengan menerapkan dalam kehidupan yang berkaitan
dengan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
KI 2
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :

3
2.2.1 Bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga pada
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode l bagi kehidupan mendatang yang lebih
baik.
2.2.2 Mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur, dan tekun dalam pembelajaran
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
2.2.3 Berpartisipasi untuk mengemukakan pendapatnya secara terbuka serta memiliki
pemikiran yang inovatif dalam proses belajar mengajar terkait dengan pengukuran beda
tinggi dengan berbagai metode.
2.2.4 Membuat laporan terkait dengan materi pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Secara individu ataupun kelompok dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
KI 3
3.1 Menjelaskan teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
3.1.4 Menjelaskan ketentuan keselamatan kerja dalam pelaksanaan pengukuran beda tinggi
KI 4
4.1 Melaksanakan teknik pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Indikator :
4.1.4 Melaksanakan ketentuan keselamtan kerja dalam pelaksanaan pengukuran beda tinggi.

C. Tujuan Pembelajaran :
 Pertemuan Ke 1
KI 1
1.1.1 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mensyukuri atas segala ciptanNya dengan
menerapkan dalam kehidupan yang berkaitan dengan pengukuran beda tinggi dengan berbagai
metode, sesuai dengan LP 1.
KI 2
2.1.1 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan
menemukan pelajaran berharga pada pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode bagi
kehidupan mendatang yang lebih baik, sesuai dengan LP 2.
2.1.2 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur,
dan tekun dalam pembelajaran pengukuran posisi vertikal, sesuai dengan LP 2.
2.1.3 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat berpartisipasi untuk mengemukakan
pendapatnya secara terbuka serta memiliki pemikiran yang inovatif dalam proses belajar
mengajar terkait pengukuran posisi vertikal, sesuai dengan LP 2.
2.1.4 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat membuat laporan terkait dengan pengukuran
posisi vertikal dengan berbagai metode secara individu ataupun kelompok dalam penerapan
kehidupan sehari-hari, sesuai dengan LP 2.
KI 3
3.1.1 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan pengertian teknik pengukuran beda
tinggi dengan berbagai metode tanpa membuka buku dengan benar, sesuai dengan LP 3.
3.1.2 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan pelaksanaan pengukuran beda tinggi
dengan berbagai metode tanpa membuka buku dengan benar, sesuai dengan LP 3.
KI 4
4.1.1 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat melaksanakan teknik pengukuran beda tinggi
dengan berbagai metode dengan benar, sesuai dengan LP 4.
4.1.2 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat melaksanakan pembacaan rambu ukur dengan
benar, sesuai dengan LP 4.

 Pertemuan Ke 2
KI 1

4
1.1.2 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mensyukuri atas segala ciptanNya dengan
menerapkan dalam kehidupan yang berkaitan dengan pengukuran beda tinggi dengan berbagai
metode, sesuai dengan LP 1.
KI 2
2.1.1 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan
menemukan pelajaran berharga pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode bagi
kehidupan mendatang yang lebih baik, sesuai dengan LP 2.
2.1.2 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur,
dan tekun dalam pembelajaran pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode, sesuai dengan
LP 2.
2.1.3 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat berpartisipasi untuk mengemukakan
pendapatnya secara terbuka serta memiliki pemikiran yang inovatif dalam proses belajar
mengajar terkait pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode, sesuai dengan LP 2.
2.1.4 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat membuat laporan terkait dengan pengukuran
beda tinggi denganberbagai metode secara individu ataupun kelompok dalam penerapan
kehidupan sehari-hari, sesuai dengan LP 2.
KI 3
3.1.1 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan macam – macam pengukuran beda
tinggi dengan berbagai metode dengan benar, sesuai dengan LP 3.
3.1.2 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat menyebutkan peralatan yang digunakan pada
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode dengan benar, sesuai dengan LP 3.
KI 4
4.1.1 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat melaksanakan macam – macam teknik pengukuran
beda tinggi dengan berbagai metode dengan benar, sesuai dengan LP 4 .
4.1.2 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat menggunakan peralatan yang digunakan pada
pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode dengan benar, sesuai dengan LP 4 .

 Pertemuan Ke 3
KI 1
1.1.1 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mensyukuri atas segala ciptanNya dengan
menerapkan dalam kehidupan yang berkaitan dengan pengukuran beda tinggi dengan berbagai
metode, sesuai dengan LP 1.
KI 2
2.1.1 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan
menemukan pelajaran berharga pada pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode bagi
kehidupan mendatang yang lebih baik, sesuai dengan LP 2.
2.1.2 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur,
dan tekun dalam pembelajaran pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode, sesuai dengan
LP 2.
2.1.3 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat berpartisipasi untuk mengemukakan
pendapatnya secara terbuka serta memiliki pemikiran yang inovatif dalam proses belajar
mengajar terkait pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode, sesuai dengan LP 2.
2.1.4 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat membuat laporan terkait dengan pengukuran
beda tinggi dengan berbagai metode secara individu ataupun kelompok dalam penerapan
kehidupan sehari-hari, sesuai dengan LP 2.
KI 3
3.1.3 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan masing – masing kegunaan metode
teknik pengukuran pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode dengan benar, sesuai
dengan LP 3.

5
3.1.4 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan ketentuan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pengukuran beda tinggi dengan benar, sesuai dengan LP 3.
KI 4
4.1.3 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat menyajikan hasil kegunaan teknik pengukuran beda
tinggi didepan kelas, sesuai dengan LP 4.
4.1.4 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat melaksanakan ketentuan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pengukuran beda tinggi dengan benar sesuai LP 4.

 Pertemuan Ke 4
KI 1
1.1.1 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mensyukuri atas segala ciptanNya dengan
menerapkan dalam kehidupan yang berkaitan dengan pengukuran beda tinggi dengan berbagai
metode, sesuai dengan LP 1.
KI 2
2.1.1 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan
menemukan pelajaran berharga pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode bagi
kehidupan mendatang yang lebih baik, sesuai dengan LP 2.
2.1.2 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur,
dan tekun dalam pembelajaran pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode, sesuai LP 2.
2.1.3 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat berpartisipasi untuk mengemukakan
pendapatnya secara terbuka serta memiliki pemikiran yang inovatif dalam proses belajar
mengajar terkait pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode, sesuai dengan LP 2.
2.1.4 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat membuat laporan terkait dengan pengukuran
beda tinggi denganberbagai metode secara individu ataupun kelompok dalam penerapan
kehidupan sehari-hari, sesuai dengan LP 2.
KI 3
3.1.4 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan ketentuan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode dengan benar, sesuai dengan LP 3.
KI 4
4.1.4 Setelah diberi penjelasan guru, Siswa dapat melaksanakan ketentuan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pengukuran beda tinggi dengan berbagai metode dengan benar, sesuai dengan LP 4.

D. Materi pembelajaran
Pertemuan Ke 1
 Menjelaskan pengertian teknik pengukuran beda tinggi dua titik.
Pertemuan Ke 2
 Menjelaskan macam – macam pengukuran beda tinggi dua titik.
Pertemuan Ke 3
 Menjelaskan kegunaan metode teknik pengukuran beda tinggi dua titik.
Pertemuan Ke 4
 Menjelaskan ketentuan keselamatan kerja dalam pelaksanaan pengukuran beda tinggi.

E. Model / metode pembelajaran


Pertemuan 1
1. Model : Kontekstual
2. Metode :Konstruktivisme, Bertanya, Menemukan, Masyarakat belajar,
Pemodelan, Refleksi, Penilaian Autentik.
Pertemuan 2
1. Model : Kontekstual
2. Metode : Konstruktivisme, Bertanya, Menemukan, Masyarakat belajar,

6
Pemodelan, Refleksi, Penilaian Autentik.
Pertemuan 3
1. Model : Kontekstual
2. Metode : Konstruktivisme, Bertanya, Menemukan, Masyarakat belajar,
Pemodelan, Refleksi, Penilaian Autentik.
Pertemuan 4
1. Model : Kontekstual
2. Metode : Konstruktivisme, Bertanya, Menemukan, Masyarakat belajar,
Pemodelan, Refleksi, dan Penilaian Autentik.

F. Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan ke -1 : 2 x 45 menit
Penilaian
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1 2 3 4 5
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam,
2. Siswa menjawab salam dari guru
15 menit 3. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa.
4. Siswa dan guru berdoa bersama mencerminkan sikap religius
5. Guru mengecek kehadiran siswa.
6. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan (pertanyaan
mendasar) mengenai materi yang sudah diajarkan kemarin dan
materi yang akan diajarkan.
7. Guru menjelaskan tentang KD dan tujuan pembelajaran serta
manfaat dari pembelajaran tentang tentang teknik pengukuran
beda tinggi dua titik.
8. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang
beranggotakan 6 siswa.
9. Guru membagikan sebuah handout pada setiap kelompok.
Inti a. Tahap Kontruktivisme
1. Guru menugaskan siswa berdiskusi kelompok untuk
60 Menit mengamati teknik pengukuran beda tinggi dua
titikberdasarkan handout.
2. Siswa berdiskusi kelompok dengan mengamati teknik
pengukuran beda tinggi dua titikberdasarkan handout.

b. Tahap Bertanya
3. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai hasil
pengamatan teknik pengukuran beda tinggi dua
titikberdasarkanhandout
4. Guru menjawab pertanyaan siswa tentang teknik
pengukuran beda tinggi dua titik berdasarkan handout.

c. Tahap Masyarakat Belajar


5. Guru Menugaskan perwakilan kelompok untuk
melaporkan hasil diskusi kelompoknya dalam
mengidentifikasi teknik pengukuran beda tinggi dua titik.
6. Siswa dalam kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok
dalam mengidentifikasi teknik pengukuran beda tinggi dua
titik.
7. Guru Menugaskan kelompok yang tidak sedang
melaporkan untuk menanggapi dengan bertanya dan
memberi komentar.
8. Siswa yang tidak sedang melaporkan menanggapi dengan
bertanya dan memberi komentar.

7
d. Tahap Refleksi
9. Guru merefleksi dengan menugaskan siswa untuk
mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari
dengan cara menjalaskan teknik pengukuran beda tinggi
dua titik.
10.Siswa mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan
sehari-hari dengan cara menjalaskan teiknk pengukuran
beda tinggi dua titik.
Penutup 1. Guru memberikan penilaian hasil kerja bagi kelompok siswa
yang aktif dan kreatif.
15 menit 2. Bersama-sama guru dan siswa membuat kesimpulan hasil
pembelajaran tentang teknik pengukuran beda tinggi dua titik.
3. Guru mrmberikan tugas yang terkait dengan materi yang akan
datang.
4. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan
mengucapkan terima kasih atas partisipasi siswa dalam
pembelajaran dan salam penutup.

Pertemuan ke -2 : 2 x 45 menit

Penilaian
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1 2 3 4 5
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam,
2. Siswa menjawab salam dari guru
10 menit 3. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa.
4. Siswa dan guru berdoa bersama mencerminkan sikap religius
5. Guru mengecek kehadiran siswa.
6. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan (pertanyaan
mendasar) mengenai materi yang sudah diajarkan kemarin dan
materi yang akan diajarkan.
7. Guru menjelaskan tentang KD dan tujuan pembelajaran serta
manfaat dari pembelajaran tentang tentang macam – macam
pengukuran beda tinggi.
8. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang
beranggotakan 6 siswa.
9. Guru membagikan sebuah handout pada setiap kelompok.
Inti a. Tahap Kontruktivisme
1. Guru menugaskan siswa berdiskusi kelompok untuk
60 Menit mengamati macam – macam pengukuran beda tinggi dua
titik berdasarkan handout.
2. Siswa berdiskusi kelompok dengan mengamati macam -
macam pengukuran beda tinggi dua titik berdasarkan
handout.

b. Tahap Bertanya
3. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai hasil
pengamatan macam - macam pengukuran beda tinggi dua
titik berdasarkan handout
4. Guru menjawab pertanyaan siswa tentang macam - macam
pengukuran beda tinggi dua titik berdasarkan handout.

c. Tahap Masyarakat Belajar


5. Guru menugaskan perwakilan kelompok untuk membagikan
soal tes kepada masing – masing kelompok.
6. Siswa dalam kelompok mengerjakan soal yang telash

8
dibagikan.
7. Guru menjelaskan kepada siswa untuk mengerjakan soal
sesuai dengan ketentuan dengan waktu 60 menit.

d. Tahap Refleksi
8. Guru merefleksi dengan menugaskan siswa untuk
mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari
dengan cara menjelaskan macam - macam pengukuran beda
tinggi dua titik.
9. Siswa mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-
hari dengan cara menjalaskan teiknk pengukuran beda
tinggi dua titik.
Penutup 1. Guru memberikan penilaian hasil kerja bagi kelompok siswa
yang aktif dan kreatif.
10 menit 2. Bersama-sama guru dan siswa membuat kesimpulan hasil
pembelajaran tentang teknik pengukuran beda tinggi dua
titik.
3. Guru mrmberikan tugas yang terkait dengan materi yang
akan datang.
4. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan
mengucapkan terima kasih atas partisipasi siswa dalam
pembelajaran dan salam penutup.

Pertemuan ke -3 : 2 x 45 menit
Penilaian
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1 2 3 4 5
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam,
2. Siswa menjawab salam dari guru
10 menit 3. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
berdoa.
4. Siswa dan guru berdoa bersama mencerminkan
sikap religious
5. Guru mengecek kehadiran siswa.
6. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
(pertanyaan mendasar) mengenai materi yang sudah
diajarkan kemarin dan materi yang akan diajarkan.
7. Guru menjelaskan tentang KD dan tujuan
pembelajaran serta manfaat dari pembelajaran tentang
kegunaan metode teknik pengukuran beda tinggi dua titik.
8. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang
beranggotakan 6 siswa.
9. Guru membagikan sebuah handout pada setiap
kelompok.
Inti a. Tahap Kontruktivisme
1. Guru menugaskan siswa berdiskusi kelompok untuk
70 Menit mengamati kegunaan metode teknik pengukuran beda
tinggi dua titik berdasarkan handout.
2. Siswa berdiskusi kelompok dengan mengamati
kegunaan metode teknik pengukuran beda tinggi dua
titik handout.

b. Tahap Bertanya
3. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai hasil
pengamatan kegunaan metode teknik pengukuran beda
tinggi dua titik berdasarkan handout
4. Guru menjawab pertanyaan siswa tentang kegunaan

9
metode teknik pengukuran beda tinggi dua titik
berdasarkan handout.
5. Guru membagi materi praktikum kepada masing –
masing kelompok.

c. Tahap Masyarakat Belajar


6. Guru menugaskan perwakilan kelompok untuk
mengambil peralatan pengukuran beda tinggi dua titik.
7. Siswa bersama guru menuju kelapangan untuk
melakukan praktikum pengukuran beda tinggi dua titik
untuk mengetahui kegunaan teknik pengukuran beda
tinggi dua titik.
8. Guru menugaskan setiap kelompok melakukan
praktikum.
9. Siswa melakukan praktikum dengan memperhatikan
keselamatan kerja serta mencatatat hasil praktikumnya.

d. Tahap Refleksi
10. Guru merefleksi dengan menugaskan siswa untuk
mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-
hari dengan cara menjelaskan kegunaan metode teknik
pengukuran beda tinggi dua titik.
11. Siswa mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan
sehari-hari kegunaan metode teknik pengukuran beda
tinggi dua titik.
Penutup 1. Setelah praktikum berakhir siswa mengembalikan
peralatan dalam keadaan bersih dan rapi ke tempat semula.
10 menit 2. Bersama-sama guru dan siswa membuat
kesimpulan hasil pembelajaran tentang kegunaan metode
teknik pengukuran beda tinggi dua titik.
3. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan
mengucapkan terima kasih atas partisipasi siswa dalam
pembelajaran dan salam penutup.

Pertemuan ke -4 : 2 x 45 menit
Penilaian
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
1 2 3 4 5
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, memimpin
berdoa dan mengecek kehadiran siswa.
15 menit 2. Siswa menjawab salam dari guru dan
berdoa bersama mencerminkan sikap religius, saling
menghormati dan menghargai.
3. Guru meminta siswa untuk mengecek
kebersihan kelas dan kebersihan meja serta kursi yang
didudukinya. Jika masih ada sampah, siswa dimohon
untuk membuang sampah di tempat sampah sesuai
dengan jenisnya.
4. Guru mengulas kembali hasil
praktikum yang sudah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya.
5. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan (pertanyaan mendasar) apa yang kalian
ketahui tentang ketentuan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pengukuran beda tinggi.
6. Guru menjelaskan tentang KD dan

10
tujuan pembelajaran serta manfaat dari pembelajaran
tentang tentang ketentuan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pengukuran beda tinggi.
Inti a. Tahap Kontruktivisme,
7. Guru menugaskan untuk mencaritahu
60 Menit apa saja ketentuan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pengukuran beda tinggi yang ada di
handout.
8. Siswa melakukan diskusi kecil dengan
teman sebangkunya.

b. Tahap Bertanya
9. Siswa bertanya jawab dengan guru
mengenai hasil pengamatan ketentuan
keselamatan kerja dalam pelaksanaan
pengukuran beda tinggi berdasarkan handout.
10. Guru menjawab pertanyaan siswa
tentang ketentuan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pengukuran beda tinggi berdasarkan
handout.

c. Tahap Masyarakat Belajar


11. Guru membagikan soal tes kepada siswa.
12. Guru menjelaskan kepada siswa untuk
mengerjakan soal sesuai dengan ketentuan
dengan waktu 40 menit.
13. Siswa mengerjakan soal yang telah dibagikan.
d. Tahap Refleksi
14. Guru merefleksi dengan menugaskan siswa
untuk mengaitkan pembelajaran kedalam
kehidupan sehari-hari dengan cara menjelaskan
kegunaan metode teknik pengukuran beda
tinggi dua titik.
15. Siswa mengaitkan pembelajaran kedalam
kehidupan sehari-hari kegunaan metode teknik
pengukuran beda tinggi dua titik.
Penutup 1. Siswa mendapatkan apresiasi dari guru atas partisipasi
dalam pembelajaran.
15 Menit 2. Bersama-sama guru dan siswa membuat kesimpulan
hasil pembelajaran tentang teknik pengukuran beda
tinggi dua titik.
3. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan
mengucapkan terima kasih atas partisipasi siswa dalam
pembelajaran dan salam penutup.

G. Media Sumber Pembelajaran


Pertemuan ke 1
1. Alat/Bahan : Papan Tulis, Spidol dan Penghapus, LCD, Labtop
2. Sumber Belajar : Buku :
- Muda Purmawijaya, Iskandar.2008.Modul Teknik Survei dan
Pemetaan Jilid I, II, dan III untuk SMK. Jakarta :Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
- Handout

11
Pertemuan ke 2
1. Alat/Bahan : Papan Tulis, Spidol dan Penghapus, LCD, Labtop
2. Sumber Belajar : Buku :
- Muda Purmawijaya, Iskandar.2008.Modul Teknik Survei dan
Pemetaan Jilid I, II, dan III untuk SMK. Jakarta :Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
- Handout
Pertemuan ke 3
1. Alat/Bahan : Papan Tulis, Spidol dan Penghapus, LCD, Labtop,
Alat ukur tanah ( waterpass ), Rambu ukur/Bak ukur, Statif/tripod, Unting
– unting, Payung
2. Sumber Belajar : Buku :
- Muda Purmawijaya, Iskandar.2008.Modul Teknik Survei dan
Pemetaan Jilid I, II, dan III untuk SMK. Jakarta :Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
- Handout
Pertemuan ke 4
1. Alat/Bahan : Papan Tulis, Spidol dan Penghapus, LCD,
Labtop
2. Sumber Belajar : Buku :
- Muda Purmawijaya, Iskandar.2008.Modul Teknik Survei dan
Pemetaan Jilid I, II, dan III untuk SMK. Jakarta :Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
- Handout
H. Penilaian
1. Teknik dan bentuk instrument
Pertemuan ke 1 dan ke 3
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan sikap spiritual Lembar pengamatan sikap spiritual dab rubrik
Pengamatan sikap social Lembar pengamatan sikap social dan rubrik

Pertemuan ke 2 dan ke 4
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan sikap spiritual Lembar pengamatan sikap spiritual dab rubrik
Pengamatan sikap social Lembar pengamatan sikap social dan rubrik

Tes tertulis Uraian terbatas


Pengamatan kinerja Lembar pengamatan unjuk kerja dan rubrik

2. Pedoman Penskoran

12
Penilaian selama kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian
(terlampir)

Mengetahui, Nganjuk,
Kepala SMK Negeri 2 Probolinggo Guru Bidang Studi,

Drs. Koestiyo Hadi, MMPd. Amrozi, M. Pd


NIP. 19581109 198203 1 014 NIP.19700919 199801 1 001

13
Spesifikasi Penilaian
Lembar Kunci
No. Indikator Penilaian dan Lembar
Butir Soal Penilaian
1. 1.1.1 Mensyukuri atas segala ciptanNya dengan menerapkan
LP 1 – KI 1 :
dalam kehidupan yang berkaitan dengan pengukuran posisi
Penilaian Sikap Terlampir
vertikal dengan berbagai metode.
Spiritual
2. 1.1.1 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat bersikap
peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan
pelajaran berharga pada pengukuran pengukuran beda
tinggi dengan berbagai metode bagi kehidupan mendatang
yang lebih baik.
1.1.2 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat
mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur, dan tekun
dalam pembelajaran pengukuran beda tinggi dengan
LP 2 – KI 2 :
berbagai metode.
Penilaian Sikap Terlampir
1.1.3 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat
Sosial
berpartisipasi untuk mengemukakan pendapatnya secara
terbuka serta memiliki pemikiran yang inovatif dalam
proses belajar mengajar terkait pengukuran beda tinggi
dengan berbagai metode.
1.1.4 Terlibat dalam proses pembelajaran siswa dapat membuat
laporan terkait dengan pengukuran beda tinggi dengan
berbagai metode secara individu ataupun kelompok dalam
penerapan kehidupan sehari-hari
3. 3.1.1 Menjelaskan pengertian teknik pengukuran beda tinggi dua
titik dengan berbagai metode .
3.1.2 Menjelaskan macam – macam pengukuran beda tinggi
dua titik dengan berbagai metode .
3.1.3 Menjelaskan masing – masing kegunaan metode teknik LP 3 – KI 3 : Terlampir
Pengukuran beda tinggi dua titik. Penilaian
3.1.4 Menjelaskan ketentuan keselamatan kerja dalam Pengetahuan
pelaksanaan pengukuran beda tinggi dengan berbagai
metode.
4. 4.1.1 Melaksanakan teknik pengukuran beda tinggi dua titik
dengan berbagai metode .
4.1.2 Melaksanakan macam – macam teknik pengukuran beda
tinggi dua titik dengan berbagai metode .
4.1.3 Menyajikan hasil kegunaan teknik pengukuran beda tinggi LP 4 – KI 4 : Terlampir
dua titik dengan berbagai metode. Penilaian Ujuk
4.1.4 Melaksanakan ketentuan keselamatan kerja dalam Kerja
pelaksanaan pengukuran beda tinggi dengan berbagai
metode.

14
 Pertemuan 1,2,3 dan 4
LP 1: PENILAIAN PERILAKU BERKARAKTER

Kelas / Semester :
Kajian Materi :
Petunjuk :
 Berilah penilaian yang tepat dengan menuliskan tanda ( √ ) untuk setiap aspek penilaian pada kolom yang
tersedia.

Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
Mensyukuri atas segala ciptanNya dengan menerapkan dalam kehidupan
1
yang berkaitan denganpengukuran beda tinggi dengan berbagai metode.
Kriteria Penskoran:
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik

RUBRIK PENILAIAN LP 1: PENILAIAN PERILAKU BERKARAKTER

No Aspek yang Dinilai Rubrik


5: Sangat baik mensyukuri atas segala ciptaanNYA
dengan menerapkan dalam kehidupan yang terkait
dengan pengukuran beda tinggi, dibuktikan dengan
memberikan bantuan secara maksimal kepada orang
lain, pada saat orang lain memerulakan bantuan
4: Baik mensyukuri atas segala ciptaanNYA dengan
menerapkan dalam kehidupan yang terkait dengan
pengukuran beda tinggi, dibuktikan dengan
memberikan bantuan secara maksimal kepada orang
Mensyukuri atas segala lain, pada saat orang lain memerulakan bantuan
ciptaanNyadengan menerapkan 3: Cukup mensyukuri atas segala ciptaanNYA dengan
1. dalam kehidupan yang terkait menerapkan dalam kehidupan yang terkait dengan
dengan dengan pengukuran beda pengukuran beda tinggi, dibuktikan dengan
tinggi. memberikan bantuan secara maksimal kepada orang
lain, pada saat orang lain memerulakan bantuan.
2: Kurang secara eksplisit mensyukuri atas segala
ciptaanNYA dengan menerapkan dalam kehidupan
yang terkait dengan dengan pengukuran posisi
vertikal, dibuktikan dengan belum memberikan
bantuan secara maksimal ke pada orang lain.
1: Tidak mensyukuri atas segala ciptaanNYA dengan
tidak menerapkan dalam kehidupan yang terkait
dengan pengukuran beda tinggi.

LP 2: PERILAKU SOSIAL

15
Kelas / Semester :
Kajian Materi :
Petunjuk :
 Berilah penilaian yang tepat dengan menuliskan tanda ( √ ) untuk setiap aspek penilaian pada kolom yang
tersedia.

Penilaian
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
Peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga
1 pada dengan pengukuran pengukuran beda tinggibagi kehidupan
mendatang yang lebih baik.
Mengerjakan tugas-tugas dengan cermat, jujur dan tekun dalam
2
pembelajaran pengukuran beda tinggi.
Berpartisipasi untuk mengemukakan pendapatnya secara terbuka serta
3 memiliki pemikiran yang inovatif dalam proses belajar mengajar terkait
dengan dengan pengukuran beda tinggi.
Membuat laporan terkait dengan dengan pengukuran beda tinggisecara
4 individu ataupun secara berkelompok dalam penerapan kehidupan sehari-
hari.
Mengidentifikasi dengan pengukuran beda tinggi yang dapat diterapkan di
5
masyarakat.

Kriteria Penskoran:
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik

RUBRIK PENILAIAN LP 2: PENILAIAN PERILAKU SOSIAL

Aspek yang Skor yang dinilai


dinilai 1 2 3 4 5

1. Peduli dan Tidak Kurang Cukup Baik Mempunyai


bertanggung mempunyai mempunyai mempunyai mempunyai sikap peduli dan
jawab dengan sikap peduli dan sikap peduli dan sikap peduli dan sikap peduli dan mempunyai
menemukan tidak kurang mempunyai mempunyai sikap
pelajaran mempunyai mempunyai sikap sikap bertanggung
berharga pada sikap sikap bertanggung bertanggung jawab secara
dengan bertanggung bertanggung jawab. jawab. maksimal.
pengukuran beda jawab. jawab.
tinggi bagi
kehidupan
mendatang yang
lebih baik.
Tidak pernah Kurang Cukup Baik Mengerjakan
2. Mengerjakan
mengerjakan mengerjakan Mengerjakan mengerjakan tugas-tugas
tugas-tugas
tugas-tugas tugas-tugas tugas-tugas tugas-tugas dengan cermat,
dengan cermat,
dengan cermat, dengan cermat, dengan cermat, dengan cermat, jujur dan tekun
jujur dan tekun

16
jujur dan tekun jujur dan tekun jujur dan tekun jujur dan tekun dalam
dalam dalam dalam dalam dalam pembelajaran
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran dengan
dengan dengan dengan dengan dengan pengukuran
pengukuran beda pengukuran pengukuran pengukuran pengukuran beda tinggi
tinggi. beda tinggi. beda tinggi. beda tinggi. beda tinggi. secara
maksimal.
Tidak ikut Kurang ikut
Cukup sering Ikut Selalu ikut
berpartisipasi berpartisipasi ikut berpartisipasi berpartisipasi
3. Berpartisipasi
mengemukakan untuk berpartisipasi untuk untuk
untuk
pendapatnya mengemukakan untuk mengemukakan mengemukakan
mengemukakan
secara terbuka pendapatnya mengemukakan pendapatnya pendapatnya
pendapatnya
serta tidak secara terbuka pendapatnya secara terbuka secara terbuka
secara terbuka
memiliki serta memiliki secara terbuka serta memiliki serta memiliki
serta memiliki
pemikiran yang pemikiran yang serta memiliki pemikiran yang pemikiran yang
pemikiran yang
inovatif dalam kurang inovatifpemikiran yang inovatif dalam inovatif dalam
inovatif dalam
proses belajar saat guru
inovatif dalam proses belajar proses belajar
proses belajar
mengajar terkait memberi waktu proses belajar mengajar terkait mengajar terkait
mengajar terkait
dengan bertanya, untukmengajar terkait dengan dengan
dengan dengan
pengukuran satu kali tatapdengan pengukuran pengukuran
pengukuran
beda tinggi.Pada muka. pengukuran beda tinggi beda tinggiuntuk
pengukuran beda
saat satu kali beda tinggi untuk satu kali satu kali tatap
tinggi.
tatap muka. untuk satu kali tatap muka. muka.
tatap muka.
4. Membuat Tidak ikut Kurang ikut Cukup bekerja Ikut bekerja Selalu ikut
laporan terkait bekerja sama bekerja sama sama dalam sama dalam bekerja sama
dengan dengan dan dan terkadang kelompok, kelompok, dalam
pengukuran beda mengganggu mengganggu bekerja dengan bekerja dengan kelompok,
tinggi secara kelompok lain. kelompok lain. baik hingga baik hingga bekerja dengan
individu ataupun selesai secara selesai secara baik hingga
secara maksimal. maksimal. selesai secara
berkelompok maksimal.
dalam penerapan
kehidupan sehari-
hari.
5. Tidak Kurang Cukup Mengidentifikas Selalu
Mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi i dengan mengidentifikasi
dasar-dasar dasar-dasar dengan dengan pengukuran dengan
pengukuran beda dengan pengukuran pengukuran beda tinggi saat pengukuran
tinggi yang dapat pengukuran beda tinggi saat beda tinggi saat proses beda tinggi saat
diterapkan beda tinggi saat proses proses pembelajaran proses
dimasyarakat. proses pembelajaran pembelajaran secara maksimal pembelajaran
pembelajaran tetapi tidak secara maksimal sehingga dapat secara maksimal
sehingga tidak maksimal sehingga dapat memberikan sehingga dapat
dapat sehingga kurang memberikan informasi memberikan
memberikan dapat informasi kepada informasi
informasi memberikan kepada masyarakat kepada
kepada informasi masyarakat secara masyarakat
masyarakat. kepada secara maksimal. secara
masyarakat maksimal. maksimal.

17
LP 3: PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama :
No Absen :
Kelas :

Pertemuan 2

Petunjuk Umum :
1. Isilah nama,kelas, dan nomer absen pada lembar jawaban yang telah tersedia.
2. Periksa dan bacalah soal sebelum anda menjawabnya.
3. Contoh pengerjaan soal yang benar.
a. b. c. d. e. benar
a. b. c. d. e. salah
a. b. c. d. e. salah
a. b. c. d. e. benar
4. Laporkan kepada pengawas apabila terdapat soal / lembar jawaban yang kurang jelas.
5. Tidak diizinkan menggunakan kalkulator, HP, atau alat bantu yang lainnya.
6. Periksa pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas.

Pilihlah satu jawaban yang benar !


1. Pengertian dari pengukuran kerangka dasar vertical adalah…
a. Merupakan kumpulan titik – titik yang telah diketahui.
b. Merupakan kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya berupa
ketinggiannya terhadap bidang rujukan.
c. Merupakan kumpulan titik - titik yang telah diketahui atau ditentukan posisinya berupa
ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu.
d. Merupakan kumpulan titik-titik yang belum diketahui atau belum ditentukan posisi vertikalnya
berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu.
e. Merupakan kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya berupa
ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu.

2. Pengukuran kerangka dasar vertical biasanya dipakai untuk keperluan…


a. Menggambar kontur tanah.
b. Mengatahui volume tanah.
c. Mengevaluasi hasil pekerjaan tanah.
d. Melaksanakan proyek – proyek konstruksi.
e. Melaksanakan proyek jalan raya dan saluran - saluran.

3. Apa yang dimaksud dengan pengukuran tinggi..


a. Penentuan beda tinggi antara dua titik.
b. Penentuan beda tinggi antara tiga titik.
c. Penentuan beda tinggi antara dua garis.
d. Penentuan beda tinggi dari berbagai titik.
e. Penentuan beda tinggi antara beberapa garis.

4. Perhatikan gambar dibawah ini.

18
Dari hasil bacaan rambu ukur diatas, Batas atas, tengah dan Batas bawah menunjukkan angka…
a. 0.688, 0.659 dan 0.631 d. 0.689, 0.660 dan 0.631
b. 0.688, 0.660 dan 0.632 e. 0.689, 0.661 dan 0.632
c. 0.689, 0.659 dan 0.630

5. Jika kita melakukan pengukuran beda tinggi membutuhkab beberapa metode, Salah satu metode
Pengukuran beda tinggi yaitu metode …
a. Trilaterasi. d. Garis tegak lurus.
b. Trigonometris. e. Pembagian segitiga.
c. Garis pengikat.

6. Proses penentuan ketinggian dari sejumlah titik atau pengukuran perbedaan elevasi biasanya
menggunakan metode…
a. Trilaterasi. d. Penyipat datar.
b. Barometris. e. Garis pengikat.
c. Trigonometris.
7. Perhatikan gambar dibawah ini.

Diketahui :
ta : Tinggi alat di A b : Bacaan rambu di B
T : Tinggi garis bidik HB : Tinggi station B
HA : Tinggi station A hab : Beda tinggi dari A ke B
Untuk menghitung tinggi station B menggunakan rumus :
a. HB = b –HA d. HB = HA + ta – b
b. HB = T – hab e. HB = HA – ta + hab
c. HB = b – hab

8. Tujuan dari metode penyipat datar adalah …


a. Mencari factor koreksi antara dua titik.
b. Mengukur jarak langsung antara dua titik.
c. Mencari kesalahan beda tinggi antara dua titik.
d. Mencari beda tinggi antara dua titk yang diukur.
e. Mengetahui perbedaan tekanan atmosfer suatu ketinggian.

19
9. Pengukuran sipat datar memanjang biasanya digunakan untuk …
a. Mengukur beda tinggi antara dua titik.
b. Mengukur beda tinggi pada ketinggian tertentu.
c. Mengukur beda tinggi antara dua titik yang terdapat rintangan.
d. Jarak antara dua station yang akan ditentukan beda tingginya sangat dekat.
e. Jarak antara dua station yang akan ditentukan beda tingginya sangat berjauhan.

10. Prinsip dari Metode trigonometris adalah...


a. Menghitung beda tinggi antara dua titik.
b. Mengukur jarak langsung ( jarak miring ), dan tinggi alat.
c. Mengukur jarak langsung ( jarak miring ), tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut
vertical.
d. Mengukur jarak langsung ( jarak miring ), tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut
vertical yang kemudian direduksi menjadi informasi beda tinggi menggunakan alat theodolite.
e. Menghitung jarak langsung ( jarak miring ), tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut
vertical yang kemudian direduksi menjadi informasi beda tinggi menggunakan alat theodolite.

11. Perhatikan gambar dibawah ini !

Dari gambar diatas berapakah nilai hAB dan hBA….


a. 0,198 dan 0,198 d. -0,0198 dan 0,0198
b. 0,198 dan – 0,198 e. 0,0198 dan – 0,0198
c. – 0,198 dan 0,198

12. Dibawah ini merupakan macam – macam pengukuran sipat datar :


i. Sipat datar luas.
ii. Sipat datar profil.
iii. Sipat datar vertical.
iv. Sipat datar resiprokal.
v. Sipat datar memanjang.
vi. Sipat datar horizontal.
Yang bukan termasuk macam pengukuran sipat datar adalah..
a. i dan ii d. iv dan vi
b. ii dan iii e. v dan iii
c. iii dan vi

13. Istilah dibawah ini yang biasanya digunakan dalam pengukuran sipat datar :
i. Station .
ii. Tinggi alat.
iii. Tinggi garis bidik.
iv. Pengukuran kesamping.
v. Pengukuran kebelakang.

13. Manakah istilah yang kurang tepat digunakaan saat pengukuran sipat datar :

20
a. i d. v
b. ii e. iv
c. iii

14. Perhatikan gambar dibawah ini.

Yang dinamakan station antara terdapat pada huruf…


a. A b. B c. C d. X e. M

15. Pengukuran sipat datar memerlukan dua alat utama yaitu…


a. Waterpas dan pen.
b. Waterpas dan tatakan.
c. Waterpas dan meteran.
d. Waterpas dan rambu ukur.
e. Waterpas dan unting – unting.

16. Apa kelebihan dari alat sipat datar tipe dumpy level…
a. Teleskopnya hanya bergerak pada suatu bidang yang menyudut 45 o terhadap sumbu rotasinya.
b. Teleskopnya hanya bergerak pada suatu bidang yang menyudut 90 o terhadap sumbu rotasinya.
c. Teleskopnya hanya bergerak pada suatu bidang yang menyudut 180o terhadap sumbu rotasinya.
d. Teleskopnya tidak dapat bergerak pada suatu bidang yang menyudut 90 o terhadap sumbu rotasinya.
e. Teleskopnya tidak dapat bergerak pada suatu bidang yang menyudut 180 o terhadap sumbu
rotasinya.

17. Perhatikan gambar dibawah ini!

21
Dari Hasil bacaan rambu ukur diatas, nilai benang tengah adalah…
a. 2,68 d. – 0, 268
b. 0,268 e. – 0,0268
c. 0,0268

18. Misalkan pada saat pengukuran beda tinggi antara dua titik (A dan B) terdapat selokan, bagaimanakah
langkah yang harus dilakukan Surveyor agar tetap melaksanakan hasil pengukurannya?
a. Alat ukur penyipat datar diletakkan diantara titik A dan titik B, sedang di titik A dan titik B
ditempatkan dua mistar .
b. Menempatkan dua alat penyipat datar pada kedua titik dengan kondisi alat tersebut saling
berhadapan.
c. Alat ukur penyipat datar ditempatkan tidak diantara titik A dan titik B tetapi di luar garis AB.
d. Alat ukur penyipat datar tetap diletakkan di selokan dan pengukuran tetap berlangsung.
e. Menempatkan alat ukur penyipat datar di atas salah satu titik.

19. Kegunaan metode barometris adalah…


a. Mengukur detail situasi.
b. Mengukur luas suatu daerah.
c. Mengukur jarak suatu ketinggian.
d. Mengukur beda tekanan atmosfer suatu ketinggian.
e. Mengukur beda tinggi atmosfer pada suatu ketinggian.

20. Urutan tingkat ketelitian metode pengukuran beda tinggi dari yang paling teliti sampai yang kurang
teliti adalah..
a. Metode sipat datar, metode barometris, metode trigonometris.
b. Metode trigonometris, metode barometris, metode sipat datar.
c. Metode barometris, metode sipat datar, metode trigonometris.
d. Metode trigonometris, metode sipat datar, metode barometris.
e. Metode sipat datar, metode trigonometris, metode barometris.

SELAMAT MENGERJAKAN

22
KUNCI LP 3: PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama : …………………. Tanggal : …………………


Kelas : …………………. Mata pelajaran : Survei dan Pemetaan
No absen : …………………. Waktu : 60 Menit

1. A B C D E 11. A B C D E
2. A B C D E 12. A B C D E
3. A B C D E 13. A B C D E
4. A B C D E 14. A B C D E
5. A B C D E 15. A B C D E
6. A B C D E 16. A B C D E
7. A B C D E 17. A B C D E
8. A B C D E 18. A B C D E
9. A B C D E 19. A B C D E
10. A B C D E 20. A B C D E

21. A B C D E 31. A B C D E
22. A B C D E 32. A B C D E
23. A B C D E 33. A B C D E
24. A B C D E 34. A B C D E
25. A B C D E 35. A B C D E
26. A B C D E 36. A B C D E
27. A B C D E 37. A B C D E
28. A B C D E 38. A B C D E
29. A B C D E 39. A B C D E
30. A B C D E 40. A B C D E

23
Nama :
No Absen :
Kelas :

Pertemuan 4
Soal:
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
1. Jelaskan pengertian pengukuran kerangka dasar vertikal?
2. Pengukuran kerangka dasar vertikal biasanya dipakai untuk keperluan?
3. Apa yang dimaksud dengan pengukuran tinggi?
4. Jika kita melakukan pengukuran beda tinggi membutuhkan beberapa metode, sebutkan masing –
masing metode?
5. Apa sajakah petunjuk kerja (keselamatan kerja) yang diperlukan dan diperhatikan dalam
pelaksanaan pengukuran beda tinggi?
6. Jelaskan prinsip dari Metode trigonometris ?
7. Urutkan tingkat ketelitian metode pengukuran beda tinggi dari yang paling teliti sampai yang
kurang teliti?
8. Misalkan pada saat pengukuran beda tinggi antara dua titik (A dan B) terdapat selokan,
bagaimanakah langkah yang harus dilakukan Surveyor agar tetap melaksanakan hasil
pengukurannya?
9. Sebutkan dan jelaskan macam – macam pengukuran sipat datar?
10. Perhatikan gambar dibawah ini :

Hasil pengukuran pada gambar, akan diperoleh beda tinggi titik p1 dan p2 sebesar…

24
KUNCI LP 3: PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Merupakan kumpulan titik-titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya berupa
ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu.
2. Menggambar kontur tanah
3. Penentuan beda tinggi antara dua titik
4. - Metode pengukuran sipat datar
- Metode Trigonometris
- Metode Barometri
5. Petunjuk kerja (Keselamatan Kerja) yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Gunakan pakaian kerja lapangan dan pelindung kepala.
b. Perhatikan dengan baik lokasi dimana kita akan melakukan kegiatan.
c. Perhatikan langkah – langkah kerja.
d. Saat kegiatan praktik berlangsung dilarang bergurau/bercanda.
e. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
f. Dalam membawa rambu ukur/bak ukur diarahkan ke posisi vertikal.
g. Apabila statif tidak digunakan atau akan berpindah tempat, statif haruslah ditata kembali
sehingga mempermudah untuk membawa.
h. Apabila waterpass tidak digunakan atau akan berpindah tempat waterpass harus dikembalikan
didalam tempatnya.
i. Jika selesai memakai meteran harus digulung rapi kembali.
j. Hati – hati dalam membawa palu dan paku payung.
6. Mengukur jarak langsung ( jarak miring ), tinggi alat, tinggi benang tengah rambu dan sudut vertikal
yang kemudian direduksi menjadi informasi beda tinggi menggunakan alat theodolite.
7. Metode sipat datar, metode trigonometris, metode barometris.
8. Alat ukur penyipat datar diletakkan diantara titik A dan titik B, sedang di titik A dan titik B
ditempatkan dua mistar .
9. – Pengukuran sipat datar memanjang
- Pengukuran sipat datar profil
- Pengukuran sipat datar luas
10. BT P1 =( BA + BB )/ 2
=( 1,475 + 1,275)/2
=1,375
BT P1 =( BA + BB )/ 2
=(1,950 + 1,550 )/ 2
= 1,750
hP1P2 = BT P1 – BT P2
=1,375 – 1,750
= - 0,375

Pedoman Penilaian

25
Kriteria Nilai
No. Aspek yang dinilai
9-10 8 6-7 0-5
Jawaban berbeda Jawaba tidak
tapi maksud jelas.
Hampir sama kunci Jawaban kurang
1. Ketepatan jawaban jawaban sama
dengan jawaban sempurna.
dengan kuci
jawaban.
Tidak ada
Kelengkapan Sangat lengkap
Lengkap Kurang lengkap jawaban
2. jawaban berdasarkan (maksimal 2
( 2 jawaban ) ( 1 jawaban )
kata-katanya. jawaban)

Sangat lengkap
Penjelasan jawaban Lengkap Kurang lengkap Tidak ada
3. (maksimal 2
( 2 jawaban ) ( 1 jawaban ) jawaban
jawaban)

Kategori Penilaian Portofolio

Nilai akhir = skor total X 100Jumlah soal

Jumlah nilai yang didapat Kategori Penilaian

76 – 100 A (Sangat Baik)

66 – 75 B (Baik)

50 – 65 C (Cukup)

0 – 50 D (Buruk)

26
LP 4 KI-4. PENILAIAN UNJUK KERJA
MATERI PENGUKURAN BEDA TINGGI
Hari/Tanggal :
Kelas :
Kelompok :

No Nama Anggota Kelompok No. Absen


1.
2.
3.
4.
5.
6.

PERTEMUAN 3
A. Petunjuk pengisian Lembar Pengamatan
Isilah lembar pengamatan sesuai prosedur berikut ini:
1. Pengamatan memberikan nilai sesuai rubrik pengamatan dengan memberikan skor pada kolom
yang di sediakan.
2. Berilah skor pada kolom sesuai dengan penilaian terhadap sikap siswa yang diamati.
3. Pengamatan memberikan hasil akhir penilaian sesuai dengan keterangan pada petunjuk
penskoran
B. Lembar Pengamatan Unjuk Kerja (Psikomotorik)

Anggota Kelompok …….


No. Aspek yang dinilai Skor
Persiapan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk 5
pengukuran beda tinggi
2. Menentukan titik dan membuat sketsa lokasi 5
pengukuran.
3. Melakukan pengukuran jarak menggunakan meteran 5
untuk menentukan titik penempatan statif.
Penyetelan Alat
4. Mendirikan dan menyetel statif pada titik yang telah 5
ditentukan.
5. Memasang dan menyetel pesawat penyipat datar 15
(Waterpass) pada statif.
6. Pengoperasian pesawat penyipat datar (Waterpass) . 5
Pelaksanaan pengukuran
7. Menempatkan rambu ukur pada titik yang telah 5
ditentukan.
8. Melakukan pembacaan benang atas, benang tengah 15
dan benang bawah pada rambu ukur.

9. Mencatat dan menghitung control pembacaan benang 5


pada rambu.
10. Menerapkan ketentuan keselamatan kerja. 5
Pengembalian Alat
11. Kebersihan alat setelah digunakan 15
12. Kerapihan alat setelah digunakan 10
13. Mengembalikan alat ke tempat semula. 5
Total Skor 100 … … … … … …

A. Rubrik Pengamatan Unjuk Kerja Kelompok (Psikomotorik)

27
No. Aspek yang Skor Rubrik
dinilai

28
Persiapan
1. Menyiapkan Mengambil alat dan bahan, meletakkannya di tempat yang saman saat
5
alat dan bahan kegiatan praktik, dan menggunakan sesuai fungsinya.
Tidak ikut mengambil atau membantu saat pengambilan alat dan bahan,
4 meletakkannya di tempat yang aman saat kegiatan praktik, dan
menggunakan sesuai dengan fungsinya.
Tidak ikut serta mengambil alat dan bahan serta bergurau saat praktikum
2
silaksanakan.
Tidak peduli dengan alat dan bahan yang digunakan serta bergurau saat
1 melaksanakan praktikum.
Penyetelan Alat
2. Mendirikan Mendirikan statif di atas titik yang ditentukan, mendirikan statif
dan menyetel disesuaikandengan tinggi pengamat, bentangan kaki statif dengan sudut
5
statif pada titik 60o, tancapkan kaki statif kedalam tanah agar kokoh, dan menyetel pelat
yang telah statif sedater mungkin.
ditentukan Mendirikan statif diatas titik yang ditentukan, mendirikan statif
disesuaikan dengan tinggi pengamat, bentangkan kaki statif lebih besar
4
dari 60o, tidak menancapkan kaki statif kedalam tanah, dan menyetel pelat
statif dlam keadaan sedatar mungkin.
Mendirikan statif diatas titik yang ditentukan, mendirikan statif tidak
disesuaikan dengan tinggi pengamat, bentangkan kaki statif lebih besar
2
dari 60o, tidak menancapkan kaki statif kedalam tanah, dan menyetel pelat
statif dlam keadaan sedatar mungkin.
Tidak mendirikan statif diatas titik yang ditentukan, mendirikan statif
tidak disesuaikan dengan tinggi pengamat, bentangkan kaki statif lebih
1
besar dari 60o, tidak menancapkan kaki statif kedalam tanah, dan tidak
menyetel pelat statif dalam keadaan sedatar mungkin.
3. Pengoperasian Menyetel nivo hingga berada pada posisi tengah, serta mengatur fokus
pesawat 5 kasar dan fokus halus pada Waterpass agar bak ukur terlihat jelas.
penyipat datar
(Waterpass) Tidak menyetel nivo hingga berada pada posisi tengah, mengatur fokus
4
kasar dan fokus halus pada Waterpass
Menyetel nivo hingga berada pada posisi tengah, tetapi tidak mengatur
2
fokus kasar dan fokus halus pada Waterpass
Tidak menyetel dan tidak mengatur fokus kasar dan fokus halus pada
1
Waterpass
Pelaksanaan
4. Menempatkan 5 Menempatkan rambu ukur tepat
rambu ukur diatas titik atau paku, posisi bak ukur harus tegak lurus, dan fokus dalam
pada titik yang memegang rambu ukur sehingga posisi bak ukur agak miring.
telah Menempatkan rambu ukur tepat diatas atau paku dan kurang fokus dalam
ditentukan 4
memegang rambu ukur sehingga posisi bak ukur agak miring.
Menempatkan rambu ukur tepat di atas titik atau paku dan bercanda dalam
2
memegang rambu ukur.
Tidak menempatkan rambu ukur tepat di atas titik atau paku dan bercanda
1
dalam memegang rambu ukur.
5. Melakukan 15 Ketepatan membawa benang atas, tengah, dan bawah pada rambu ukur
pembacaan 10 Kurang tepat dalam membaca satu benang pada rambu ukur.
benang atas, 5 Kurang tepat dalam membaca dua benang pada rambu ukur.
benang tengah, Salah dalam membaca benang pada rambu ukur.
dan benang
1
bawah pada
rambu ukur.
6. Mencatatat 5 Mencatat sesuai hasil pembacaan rambu ukur dan menghitung sesuai
dan rumus control pembacaan rambu dengan benar

29
menghitung Tidak mencatat hasil pembacaan rambu ukur, tetapi dapat menghitung
4
kontrol sesuai dengan rumus control pembacaan rambu ukur dengan benar.
pembacaan Mencatat sesui dengan hasil pembacaan rambu ukur dan kurang tepat
2
benang pada dalam menghitung kontrol pembacaan rambu.
rambu Tidak mencatat hasil pembacaan rambu ukur dan tidak dapat menghitung
1
kontrol pembacaan rambu ukur.
7. Menerapkan 5 Menerpakan semua ketentuan keselamatan kerja sesuai dengan handout
ketentuan 4 Hanya menerapkan ketentuan keselamatan kerja bagi alat praktik
keselamatan Hanya menerapkan ketentuan keselamatan kerja bagi masing – masing
kerja 2
individu saja.
1 Tidak menerapkan ketentuan keselamatan kerja.
Perhitungan Data Hasil Pengukuran
8. Mengembalika Alat dibersihkan setelah selesai melakukan praktik, alat diset sesuai waktu
5
n alat ke awal peminjaman, mengembalikan alat tepat waktu dan pada tempatnya.
tempat semula Alat dibersihkan setelah selesai melakukan praktik, alat diset sesuai
4 dengan waktu awal peminjaman, mengembalikan alat tidak tepat waktu
dan pada tempatnya
Tidak membersihkan alat setelah melakukan praktik, alat tidak diset sesuai
2 dengan awal waktu peminjaman, alat tidak dikembalikan tepat waktu dan
pada tempatnya.
Tidak membersihkan alat setelah melakukan praktik, alat tidak diset sesuai
1 dengan awal waktu peminjaman, alat tidak dikembalikan tepat waktu dan
tidak pada tempatnya.

Mengetahui, Nganjuk,
Kepala SMK Negeri 2 Probolinggo Guru Bidang Studi,

Drs. Koestiyo Hadi, MMPd. Amrozi, M. Pd


NIP. 19581109 198203 1 014 NIP.19700919 199801 1 001

30

Anda mungkin juga menyukai