Anda di halaman 1dari 8

Asuhan

Keperawatan Lansia
dengan Gangguan
Pernafasan
OLEH : NS. LIZA PUSPA DEWI, S.KEP., M.KEP
Penyakit Paru-Paru

 Fungsi paru-paru mengalami kemunduran dengan datangnya usia


tua karena elastisitas jaringan paru dan dinding dada makin
berkurang, kekuatan kontraksi otot pernafasan dapat berkurang
sehingga sulit bernafas.
 Fungsi paru adalah menentukan konsumsi oksigen seseorang, yakni
jumlah oksigen yang diikat oleh darah dalam paru-paru untuk
digunakan tubuh.
 Konsumsi oksigen akan menurun pada lansia.
 Akibat lan dari menurunnya fungsi paru juga oleh karena
berkurangnya fungsi system respirasi, seperti fungsi ventilasi paru.
Penyakit Paru-Paru

 Pengaruh debu, hawa udara, asap idustri, kebiasaan merokok,


dapat mengganggu saluran pernafasandan dapat menurunkan
daya tahan tubuh, sehingga mudah terkena infeksi, dan yang
paling sering adalah pneumonia.
 Angka kematian penyakit paru-paru pada lansia paling tinggi,
kemudian diikuti penyakit penyerta seperti DM, payah jantung
kronik, penyalit vascular.
 Tuberkulosis pada lanjut usia masih cukup tinggi. Secara
patofisiologis, lanjut usia tanpa penyakit saja sudah mengalami
penurunan fungsi paru, ditambah menderita TB paru, sehingga
menambah dan memperburuk keadaan.
Penyakit Paru-Paru

 Tampilan klinis TB paru pada lansia tidak khas dan karena itu
mungkin tidak diketahui atau salah diagnosa. Batuk kronis,
keletihan, dan kehilangan berat badan dihubungkan dengan
penuaan dan penyakit yang menyertai.
 Perubahan respon imun, tes kulit dengan derivate protein yang
dimurnikan tidak selalu dapat diandalkan. Sekitar 10-20%
mengalamireaksi negative karena keterlambatan respon
hipersensitifitas atau reaksi mungkin tidak memuncak sampai 72
jam.
 Diagnosis definitifnya adalah specimen sputum segar pada pagi
hari selama 3 kali untuk apus sputum dan kultur basil tahan asam,
Mycrobacterium Tuberculosis.
Penatalaksanaan Medis Penyakit
Paru-Paru
 Berupa terapi farmakologi dan non farmakologi.
 Terapi farmakologi berupa, pemberian obat-obatan, dalah
isoniazid INH), Rifampisin, Pirazinamid, Ethambutol, dan Streptomisin.
 Terapi non farmakologis sebagai berikut :
1. Sering berjemur di bawah sinar matahari pagi (jam 06.00-08.00)
2. Memperbanyak istirahat (bedrest) / istirahat cukup.
3. Diet sehat (pola makan yang benar), dianjurkan mengkonsumsi
banyak lemak dan vitamin A untuk membentuk jaringan lemak
baru dan meningkatkan system imun.
Penatalaksanaan Medis Penyakit
Paru-Paru
4. Menjaga sanitasi / kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.
5. Menjaga sirkulasi udara di dalam rumah agar selalu berganti
dengan udara yang baru.
6. Berolahraga secara teratur, seperti jalan santai di pagi hari.
7. Minum susu kambing atau susu sapi.
8. Menghhindari kontak langsung drngan pasien TB
9. Rajin mengontrol gula darah.
Tugas kelompok (tiap kelompo 3-4
orang)
 Buatkan askep lansia dengan 9. ACS
gangguan pernafasan dan
10. PPOK
gangguan kardiovaskular :
11. RDS
1. TB Paru
2. Pneumonia
3. Angina Pektoris
4. Unstable Angina
5. Prinzmental Angina
6. IMA
7. Hipertensi
8. CHF
 Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai