Disusun Oleh
Dida Nurfalah
202107017
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang cara pemeriksaan gula darah selama 30 menit
diharapkan pasien dan Keluarga pasien penderita DM mengetahui dan mampu :
1. Menjelaskan tujuan pemeriksaan gula darah
KEGIATAN
No. TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU
PESERTA
Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit
bertanya pertanyaan
Menanyakan kembali Peserta menjelaskan 2 menit
mengenai penjelasan yang kembali apa yang
Gula darah (glukosa) adalah salah satu komponen dalam darah yang sangat berperan
penting dalam proses metabolisme dalam tubuh kita, sebagian besar energi yang kita
perlukan bersumber dari glukosa selain protein, mineral dan komponen lain tentunya.
2. Memantau kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia) atau sebaliknya yang
rendah (hipoglikemia).
3. Berguna bagi mereka yang memiliki diabetes, atau pun rentan terserang diabetes.
Tes glukosa bisa dilakukan pada orang yang sehat, tanpa gejala apapun untuk
melihat kemungkinan adanya diabetes ataupra diabetes karena pada awalnya
memang tidak memiliki gejala yang tampak.Pemeriksaan glukosa darah juga bisa
disyaratkan pada keperluan umum, misalnya saat melamar kerja, atau pemeriksaan
kesehatan rutin yang di syaratkan bagi tenaga kerja suatu instansi atau
perusahaan.Atau disarankan pada orang-orang dengan risiko yang lebih tinggi untuk
terkena diabetes, misalnya pada mereka yang kegemukan atau pada yang sudah
melewati usia 40-45 tahun.
Tes glukosa juga disarankan pada seseorang yang memiliki gejala glukosa
darah tinggi (hiperglikemia), seperti:
Sering haus, biasanya diikuti dengan sering buang air kecil.
Kelelahan.
Pandangan kabur.
Berkeringat
Lapar
Gemetar
Cemas
Bingung
Pandangan kabur
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang
tersebut. Dilakukan kapan saja tanpa persiapan puasa, biasanya 1 kali
pengambilan darah. Nilai normal gula darah sewaktu 70-200 mg/dL.Hanya saja
pemeriksaan gula sewaktu kurang bisa mendiagnosis dengan tepat pada
seseorang berpenyakit Diabetes Mellitus (DM) misalnya, karena pada
pemeriksaan ini banyak faktor yang berpengaruh seperti makanan, minuman,
aktifitas tubuh dll.
2. Gula Nuchter Post Prandial (GNPP)
Setelah pengambilan darah dan urin puasa pasien dianjurkan untuk makan,
setelah selesai makan pasien mulai lagi berpuasa selama 2 jam (dihitung setelah
selesai makan)
kemudian diambil darah dan urin (darah dan urin post prandial/setelah makan)
maka berakhirlah proses pengambilan darah dan pasien boleh kembali makan.
Nilai normal gula darah post prandial 100-140 mg/dL.
3. Glukosa Toleransi Test (GTT)
Secara umum sama dengan pemeriksaan Gula NPP, gula darah yang
diperiksa dengan pengambilan darah sebanyak 3 kali dengan interval 1 jam, yang
bertujuan untuk mengetahui control gula darah selama 1 hari dengan diet dan
obat yang dipakai. Biasanya dilakukan pada pasien dengan kadar gula darah
yang meragukan, Pada keadaan ini pemeriksaan harus memenuhi persyaratan:
1. Tiga hari sebelum pemeriksaan pasien harus makan karbohidrat yang cukup.
3. Pasien harus puasa 10 – 12 jam tanpa minum obat, merokok dan olahraga
sebelum pemeriksaan dilakukan.
4. Di laboratorium pasien diberi kangula 75 g glukosa dilarutkan dalam 1 gelas
air yang harus dihabiskan dalam waktu 10 – 15 menit atau 1.75 g per kg berat
badan untuk anak.
5. Gula darah diambil pada saat puasa dan 2 jam setelah minum glukosa.
HbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dengan
hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen
keseluruh bagian tubuh). HbA1c yang terbentuk akan tersimpan dan tetap
bertahan di dalam sel darah merah selama ± 3 bulan, sesuai masa hidup sel darah
merah. Jumlah HbA1c yang terbentuk, tergantung kadar glukosa di dalam darah
sehingga hasil pemeriksaan HbA1c dapat menggambarkan rata-rata kadar
glukosa darah selama ± 3 bulan. Diabetesi perlu melakukan pemeriksaan HbA1c
untuk mengetahui rata-rata kadar glukosa darah dalam waktu 1-3 bulan
sebelumnya. Dengan demikian, diabetisi dapat menilai pengendalian diabetesnya
dengan tujuan untuk mencegah komplikasi diabetes.Selain itu, pemeriksaan
HbA1c juga dapat digunakan untuk menilai efektivitas perubahan terapi setelah
2-3 bulan.Semua diabetisi memerlukan pemeriksaan HbA1c secara berkala untuk
mendapatkan pengendalian diabetes yang baik.Sebaiknya diabetisi melakukan
pemeriksaan HbA1c pada evaluasi medis pertama kali semenjak terdiagnosa
menderita
diabetes, selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali sebagai bagian dari
pengelolaan diabetes.
Pemeriksaan HbA1c tidak dipengaruhi oleh asupan makanan, obat
maupun olahraga, maka diabetisi dapat melakukannya kapan saja tanpa perlu
persiapan khusus. Sampel yang diperlukan berupa darah yang diambil dari
pembuluh darah vena (di lengan).