Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekatronika (Inggris: Mechatronic) berasal dari kata mekanika, elektronika dan


informatika. Dengan melihat asal katanya dapat dengan mudah dipahami, bahwa ilmu ini
menggabungkan atau mensinergikan disiplin ilmu Mekanika, ilmu Elektronika dan
Informatika. Istilah Mechatronik (Mechanical Engineering-Electronic Engineering) pertama
kali dikenalkan pada tahun 1969 oleh perusahaan jepang Yaskawa Electric Cooperation.
Awalnya berkembang dalam bidang Feinwerktechnik, yaitu cabang dari teknik yang
mengedepankan aspek ketelitian. Misalnya pada pembuatan jam, alat optik dan sebagainya.
Lalu ditambahkan setelah munculnya Informatik sebagai disiplin ilmu baru.

Dalam Mekatronika terdapat beberapa sistem yang memanfaatkan tekanan udara


sebagai tenaga pengerak, biasanya sistem itu disebut Pneumatik. Istilah Pneumatik berasal
dari Yunani kuno yaitu pneuma yang artinya hembusan (tiupan). Dengan kata lain Pneumatik
berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan tenaga dan kecepatan. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan
dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan
sistem Pneumatik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Mekatronika ?
2. Apa saja manfaat dari Mekatronika ?
3. Bagaimana pengaplikasian dari Mekatronika ?
4. Apa pengertian dari Pneumatik ?
5. Bagaimana pengaplikasian dari Pneumatik ?
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui pengertian Mekatronika.
2. Untuk dapat mengetahui manfaat dari Mekatronika.
3. Untuk dapat mengetahui pengaplikasian dari Mekatronika.
4. Untuk dapat mengetahui pengertian Pneumatik.
5. Untuk dapat mengetahui pengaplikasian dari pnuematik.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mekatronika

Mekatronik adalah teknologi atau rekayasa yang menggabungkan teknologi tentang


mesin, elektronika, dan informatika untuk merancang, memproduksi, mengoperasikan dan
memelihara sistem untuk mencapai tujuan yang diamanatkan. Seperti diketahui dari definisi,
mekatronika adalah gabungan disiplin iptek teknik mesin, teknik elektro, teknik informatika,
dan teknik kendali. Pada awalnya, secara khusus tidak ada disiplin iptek mekatronika. Untuk
menggabungkan beberapa disiplin iptek tersebut, mekatronika memerlukan teori kendali dan
teori sistem.

Secara sempit pengertian mekatronika mengarah pada teknologi kendali numerik


yaitu teknologi mengendalikan mekanisme menggunakan aktuator untuk mencapai tujuan
tertentu dengan memonitor informasi kondisi gerak mesin menggunakan sensor, dan
memasukkan informasi tersebut ke dalam mikro-prosesor.

2.2 Manfaat Mekatronika


1. Meningkatkan fleksibilitas.
Penerapan mekatronika dapat memberikan manfaat yang paling besar, yaitu
meningkatkan fleksibilitas mesin dengan menambahkan fungsi baru yang sebagian besar
disumbangkan oleh mikroprosesor. Misalnya, lengan robot industri dapat melakukan
berbagai tugas dengan mengubah program perangkat lunak pada mikroprosesornya menjadi
lengan manusia seperti itu. Ini adalah faktor utama dalam mencapai produksi bervolume
rendah dari berbagai jenis produk.

2. Meningkatkan kehandalan.
Pada mesin konvensional (manual) berbagai permasalahan diakibatkan karena
berbagai jenis gesekan pada mekanisme yang digunakan, seperti : keausan, masalah kontak,
getaran dan kebisingan. Penggunaan mesin ini membutuhkan banyak peralatan dan operator
untuk mencegah masalah tersebut. Misalnya, dengan menerapkan sakelar semi konduktor,
masalah yang disebabkan oleh sentuhan dapat diminimalkan, sehingga meningkatkan
keandalan. Selain itu, dengan menggunakan komponen elektronik untuk mengontrol gerak,
maka komponen mesin pengatur gerak dapat dikurangi sehingga meningkatkan kehandalan.

3. Meningkatkan presisi dan kecepatan.


Pada kebanyakan mesin konvensional (manual) yang menggunakan suku cadang mesin untuk
kontrol gerak, tingkat akurasi dan kecepatan telah mencapai garis saturasi dan sulit untuk
ditingkatkan lagi. Melalui penerapan kontrol digital dan teknologi elektronik, akurasi dan
kecepatan mesin dapat ditingkatkan hingga batas tertentu. Misalnya, batas ini adalah
kekakuan

2.3 Pengaplikasian Mekatronika

Saat ini pengendalian sistem mekanik hampir seluruhnya dilakukan menggunakan


sistem kendali elektronik dan sebagian besar diantaranya menggunakan komputer. Contohnya
adalah mesin mobil. Dahulu sistem pembakaran yang terjadi pada silinder dikendalikan
sepenuhnya secara mekanis. Saat ini banyak sekali sensor yang terlibat pada sistem
pembakaran mobil yaitu di antaranya sensor kecepatan dan posisi poros engkol, sensor
temperatur udara dan bahan bakar, dan sensor pada pedal gas. Semua informasi dari sensor
tersebut diolah oleh sistem pengendali berupa komputer yang disebut Engine Control Unit
untuk digunakan mengatur waktu dan besarnya bukaan katup serta perbandingan bahan
bakar-udara yang dapat disesuaikan dengan kondisi

Pada mobil juga terdapat berbagai sistem lain yang saat ini menerapkan sistem
mekatronika, yaitu sistem transmisi automatis, sistem suspensi aktif,sistem anti-lock braking
system(ABS), sistem pengkondisi udar, serta display kecepatan, putraran mesin dan level
bahan bakar. Selain kendaraaan bermotor, mekatronika juga diterapkan pada berbagai hal
antra lain:

 Perancancang sensor/transduser
 Peralatan rumah tangga dan perkantoran :mesin cuci, mesin isap debut, timbangan
digital, micarowave, remote control, pembuat kopi, sistem HVAC, kamera, mesin foto
kopi dan masih banyak lagi
 Berbagai peranti pada komputer : mouse, printer. Disk drive, CD ROM drive,
keyboard.
 Dunia penerbangan : pengendalian pesawat tebang secara Fly By Wire(FBW)

 Peralatan medis dan laboratorium

 Bidang Industri : monitoring dan kendali berbagai peralatan industri

 Bidang robotika
2.4 Pengertian Pneumatik

Pneumatik berasal dari kata “pneuma” dari Bahasa Yunani yang berarti
nafas/hembusan angin. Pneumatic adalah sebuah system penggerak yang menggunakan
tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja pneumatic sama saja dengan hidrolik
yang membedakan hanyalah tenaga penggeraknya. Jika pneumatik menggunakan udara
sebagai tenaga penggeraknya, sedangkan hidrolik menggunakan cairan oli sebagai tenaga
penggeraknya. Dalam pneumatik tekanan udara inilah yang berfungsi untuk menggerakkan
sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang nantinya mengubah tenaga/tekanan udara
tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder).

2.5 Pengaplikasian Pneumatik


1. Aplikasi Industri
Sistem pneumatik digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti : penanganan
material, clamping, pergeseran, positioning, percabangan aliran material, kemasan, mengisi,
transfer bahan, sorting bagian, stamping dan embossing komponen.

2. Proses Industri
Industri sistem pneumatik digunakan dalam melaksanakan mesin dan beberapa
industri proses seperti : drilling, menghidupkan, milling, penggergajian, finishing,
membentuk.

3. Pengaplikasian Pneumatik dalam kehidupan


 Mesin Pneumatik digunakan dalam pengecatan mobil.
 Mesin Pneumatik digunakan untuk membongkar ban.
 Alat Pneumatik digunakan untuk bor.
 Bor gigi adalah salah satu penggunaan dari teknologi Pneumatik.
 Perangkat Pneumatik digunakan mengisi ban.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mekatronika merupakan gabungan iptek dari teknik mesin, teknik elektronika, teknik
informatika dan teknik pengaturan (atau teknik kendali) untuk merancang, membuat atau
memproduksi, mengoperasikan dan memelihara sebuah sistem untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dalam mekatronika terdapat beberapa sistem yang memanfaatkan tekanan udara
sebagai tenaga pengerak, biasanya sistem itu disebut pneumatik.

Pengertian mekatronika secara sederhana mengarah pada teknologi kendali numerik


yaitu teknologi mengendalikan mekanisme menggunakan aktuator untuk mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan Pneumatik adalah salah satu cabang dari teori aliran atau mekanika
fluida yang tidak hanya mencakup studi aliran udara melalui sistem pipa (terdiri dari pipa,
selang, peralatan, dll.), tetapi juga efek dan penggunaan tekanan udara.

DAFTAR PUSTAKA

Endra Ditawarna, Robotika, Desain, Kontrol dan Kecerdasan Buatan, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2006 Frank D Petruzella, Elektronik Industri (terjemahan), Penerbit
Andi, Yogyakarta, 2001
Thomas Krist, Dines Ginting, Dasar-Dasar Pneumatik, Jakarta , Penerbit Erlangga, 1993.
Miftahu Soleh, Sudaryono, Agung S, Sistem Pneumatik dan Hidrolik, BSE, 2009UM
http://www.telimek.lipi.go.id/xdata/docs/Apaitumekatronika.pdf

https://ee.unud.ac.id/file_pendukung_data_riwayat/1448410232.pdf

Anda mungkin juga menyukai