Anda di halaman 1dari 39

DIARE

ZOLLA VERBIANTI SUWITA


1741012222
DEFINISI DIARE

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi


lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja
dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga
kali atau lebih) dalam satu hari (Depkes RI
2011).
EPIDEMIOLOGI DIARE

Diseluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta


anak yang menderita diare setiap tahunnya, dan
20% dari seluruh kematian pada anak yang hidup
di negara berkembang berhubungan dengan
diare serta dehidrasi. Gangguan diare dapat
melibatkan lambung dan usus (Gastroenteritis),
usus halus (Enteritis), kolon (Kolitis) atau kolon
dan usus (Enterokolitis)
ETIOLOGI DIARE

Diare dapat disebabkan oleh transportasi air dan


elektrolit yang abnormal dalam usus.
Penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6
golongan besar yaitu infeksi (disebabkan oleh
bakteri, virus atau infestasi parasit),
malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi
dan sebab-sebab lainnya. Penyebab yang sering
ditemukan di lapangan ataupun secara klinis
adalah diare yang disebabkan infeksi dan
keracunan
ETIOLOGI DIARE

Rotavirus merupakan etiologi paling penting yang menyebabkan diare


pada anak dan balita. Infeksi rotavirus biasanya terdapat pada anak
umur 6 bulan- 2 tahun. Infeksi Rotavirus menyebabkan sebagian besar
perawatan rumah sakit karena diare berat pada anak- anak kecil
merupakan infeksi nasokomial yang signifikan oleh mikroorganisme
pathogen.
Salmonella, Shigella dan Campylobacter merupakan bakteri pathogen
yang paling sering di isolasi. Mikroorganisme Giardia lamblia dan
Cryptosporodium merupakan parasit yang paling sering menimbulkan
diare infeksius akut
Selain Rotavirus, telah ditemukan juga virus baru yaitu Norwalk virus.
Virus ini lebih banyak pada kasus orang dewasa dibandingkan anak-
anak (Suharyono, 2008). Kebanyakan mikroorganisme penyebab diare
disebarluaskan lewat jalur fekal oral melalui makanan, air yang
terkontaminasi atau ditularkan antar manusia dengan kontak yang erat
PATOGENESIS DIARE

• Mekanisme yang menyebabkan timbulnya diare


adalah gangguan osmotik, gangguan sekresi, dan
gangguan motilitas usus
• Pada diare akut, mikroorganisme masuk ke dalam
saluran cerna, kemudian mikroorganisme tersebut
berkembang biak setelah berhasil melewati asam
lambung, mikroorganisme membentuk toksin
(endotoksin), lalu terjadi rangsangan pada mukosa
usus yang menyebabkan terjadinya hiperperistaltik
dan sekresi cairan tubuh yang mengakibatkan
terjadinya diare (Suraatmaja, 2007).
PATOGENESIS DIARE
PATOFISIOLOGI DIARE

Dasar dari semua diare adalah gangguan transportasi larutan usus, perpindahan air
melalui membran usus berlangsung secara pasif dan hal ini ditentukan oleh aliran larutan
secara aktif maupun pasif, terutama natrium, klorida, dan glukosa
KLASIFIKASI DIARE
Berdasarkan lama waktu diare

• Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 15 hari, sedangkan menurut
World Gastroenterology Organization Global Guidelines (2005) diare akut di
definisikan sebagai passase tinja yang cair dan lembek dengan jumlah lebih banyak
dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari, dan akan mereda tanpa terapi yang
spesifik jika dehidrasi tidak terjadi
• Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari
Mekanisme patofisiologi

• Osmolalitas intraluminal yang meninggi, disebut diare sekretorik.


• Sekresi cairan dan elektrolit meninggi.
• Malabsorbsi asam empedu.
• Defek sistem pertukaran anion atau transport elektrolit aktif di enterosit.
• Motilitas dan waktu transport usus abnormal.
• Gangguan permeabilitas usus.
• Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik.
• Infeksi dinding usus
DERAJAT DIARE
GEJALA KLINIS DIARE
PEMERIKSAAN DIARE
ALGORITMA TERAPI
FARMAKOLOGI DIARE
TUJUAN PENATALAKSANAAN
DIARE

• Mencegah dehidrasi, ketidakseimbangan


elektrolit
• Mengobati dehidrasi
• Mencegah ganngguan nutrisi dengan
memberikan makan selama dan sesudah diare
• Memperpendek lamanya sakit dan mencegah
diare menjadi berat.
KONSEP PENATALAKSANAAN DIARE
KONSEP
PENATALAKSANAAN
DIARE
PENATALAKSANAAN ANAK DIARE
PENATALAKSANAAN ANAK DIARE
PENATALAKSANAAN ANAK DIARE
PENATALAKSANAAN ANAK DIARE
PENATALAKSANAAN ANAK DIARE
PENATALAKSANAAN ANAK DIARE
kasus
Identitas Pasien

Nama Pasien : XL
No MR : 07.08.xx
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 2 tahun
Alamat : Cingkariang
Berat Badan : 12 kg
Tanggal Masuk : 24 Oktober 2017
Tanggal Keluar : 31 Oktober 2017
Anamnesa

Seorang pasien anak laki-laki


berusia 2 thn masuk ke Rumah Sakit
Stroke Nasional Bukittinggi pertama
kali ke Instalasi Gawat Darurat (IGD)
pada tanggal 24 Oktober 2015 jam
06.15 WIB dengan keluhan utama
mencret, dan muntah sudah 2 hari
yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang

• Demam sejak 2 hari yang lalu disebabkan


karena infeksi bakteri, mengalami BAB
mencret dengan frekuensi 4 kali sehari bau
amis, berlendir, warna kuning, tidak terdapat
ampas, mual (+), Muntah (+) 3 kali sehari,
perut sakit (+), BAK (+) normal, nafsu makan
menurun.
typo.id obs febris ec typoid fever
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : sedang


• Tingkat kesadaran : somnolen
• Cekung mata : Positif (+)
• Suhu : 38,5oC
• Nafas : 22 x/menit
• Nadi : 92x/menit
• Berat badan : 12 kg
• GCS : E4 M6 V5
• Turgor : Menurun
Pemeriksaan Feses

• Konsistensi : Lunak/lembek
• Warna : Kuning
• Darah :(-)
• Lendir :(+)
• Leukosit : +2 / LPB
• Amuba :(-)
• Telur cacing :(-)
DIAGNOSA

Diare akut dehidrasi


sedang dan
hipokalemia
TERAPI DI
TERAPI DI IGD BANGSAL ANAK
• IV FD RL 38 gtt/menit 3 jam • IVFD RL 40 gtt/menit 12 jam
pertama selanjutnya 11 pertama makro selanjutnya 11
gtt/menit
gtt/menit
• Paracetamol sirup 4 x 1 cth
• Paracetamol sirup 4 x 1 cth
• Kotrimoksazol sirup 2 x 1 cth
• Kotrimoksazol sirup 2 x 1 cth
• Domperidon sirup 2 x ½ cth
• Domperidon sirup 2 x ½ cth
• Zinc 1x1 (1 x 20 mg)
• Zinc 1x1 (1 x 20 mg)
• L-Bio 2x1 sachet
• L-Bio 2x1 sachet
• Vitamin B. Komplek 2 x 1 tab
• Vitamin B. Komplek 2 x 1 tab
• Ml DSC / 100 kkal
• Ml DSC / 100 kkal
Cek labor Feces.
Cek labor Feces.
Dosis
Nama obat Rute 24/10 25/10 26/10 27/10 28/10 29/10 30/10 31/10

IVFD. RL IV V V v v v - - -

PCT. Sirup 4x1 PO V V v v v v v v

Domperidon
2x½ PO V V v v v v v v
Sirup

Cotrimoksazole
2x1 PO V V v v v v v v
Sirup

Zink 1x1 PO V V v v v v v v

L-Bio 2x1 PO V - - - - - - -

Propretic 160 mg supp rectal - - - - - v - -

Vit. B. comp 2x1 PO V V v v v v v v

Chloramphenicol
LEMBAR MONITORING EFEK
SAMPING OBAT (AKTUAL)
No Hari/Tanggal Manifestasi ESO Nama Obat Cara Mengatasai Evaluasi
ESO
Tanggal Uraian

1 24/10 Sembelit, kurang IVFD RL konsumsi buah dan - -


nafsu makan, sakit sayuran berserat
kepala serta air putih yang
cukup
2 24/10 Mual & muntah Cotrimoksazol Sudah teratasi - -
dengan pemberian
domperidon

3 24/10 Mual & muntah Zink Sudah teratasi - -


dengan pemberian
domperidon

4 24/10 Mengantuk, mual Paracetamol Perbanyak istirahat - -


dan muntah,
LEMBAR MONITORING EFEK
SAMPING OBAT (AKTUAL)

No Hari/Tanggal Manifestasi Nama Obat Cara Evaluasi


ESO Mengatasi
ESO
Tanggal Uraian

5 24/10 Gatal-gatal, Domperidone - -


galactorrhoea
(jarang)
DRP

Jenis DRP DRP Keterangan Rekomendasi

Indikasi tidak diterapi - - -

Terapi tanpa indikasi - - -

Dosis kurang - - -

Dosis berlebih - - -

Gagal mendapatkan Obat - - -

Pilihan obat tidak tepat - - -

ESO - - -

Interaksi obat - - -
LEMBAR KONSELING

Uraian Rekomendasi/Saran
Domperidon Domperidon dikonsumsi setengah jam ata satu jam sebelum
makan

Paracetamol Pemberian paracetamol hanya ketika pasien demam, jika


panas sudah turun pemberian paracetamol dihentikan
PENATALAKSANAAN NON
FARMAKOLOGI
• Diet merupakan prioritas utama dalam penanganan diare.
• Menghentikan konsumsi makanan padat dan susu perlu
dilakukan.
• Rehidrasi dan maintenance air dan elektrolit merupakan
terapi utama yang harus dilakukan hingga episode diare
berakhir. Jika pasien kehilangan banyak cairan, rehidrasi
harus ditujukan untuk menggantikan air dan elektrolit
untuk komposisi tubuh normal. Sedangkan pada pasien
yang tidak mengalami deplesi volume, pemberian cairan
bertujuan untuk pemeliharaan cairan dan elektrolit.
• Pemberian cairan parenteral perlu dilakukan untuk
memasok air dan elektrolit jika pasien mengalami muntah
dan dehidrasi berat, selain untuk mencegah terjadinya
hipernatremia.

Anda mungkin juga menyukai