B. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti pembelajaran siswa diharapkan mampu :
1. Memahami dasar kerja mekanisme system bahan bakar bensin konvensional/karburator sesuai manual
book dengan baik
2. Memahami komponen komponen bahan bakar bensin konvensional/karburator dan kelengkapannya
sesuai manual book dengan baik
3. Menjelaskan langkah-langkah perawatan bahan bakar bensin konvensional / karburator sesuai manual
book dengan santun.
4. Menjelaskan fungsi bahan bakar bensin konvensional/karburator sesuai manual book dengan santun
5. Menjelaskan cara kerja bahan bakar bensin konvensional/karburator sesuai manual book dengan santun
6. Menyusun langkah-langkah perawatan bahan bakar bensin konvensional,/ karburator sesuai manual book
dengan baik
7. Meniru Melakukan perawatan berkala pada system bahan bakar bensin konvensional/karburator sesuai
SOP dan K3
8. Mendemontrasikan cara perawatan berkala pada bahan bakar bensin konvensional/karburator sesuai
SOP dan K3 .
Dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun,
percaya diri,pantang menyerah, memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik.
Fokus nilai-nilai Sikap :
1. Religious 4. Kerja keras
2. Disiplin 5. Integritas
3. Mandiri
C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi Faktual Sistem Bahan Bakar
dapat diamati dengan indera Komponen Sistem Bahan Bakar
atau alat Pengujian komponen sistem
/Karburator
Standar prosedur keselamatan kerja.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi /Eksperimen,
Mengasosiasi/ Menalar,dan Mengkomunikasikan)
2. Model Pembelajaran : Inquiry based learning (Orientasi masalah,Pengumpulan data dan verifikasi,
Pengumpulan data melalui eksperimen; Pengorganisasian dan formulasi
eksplanasi, Analisis proses inkuiri).
3. Metode : Teknik ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi), diskusi kelompok, tanya jawab,
penugasan.
Pertemuan ke- 20
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (15 menit)
1) Siswa berdo,a membalas salam, menyampaikan kabar, berdoa, mengecek kehadiran dan
menyiapkan diri untuk memulai pembelajaran.
2) Memberikan motivasi dan menjelaskan hubungan materi hari itu dengan kehidupan sehari-hari
3) Siswa menyimak tujuan pembelajaran, cakupan materi, serta langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilakukan.
4) Mengingatkan hubungan pelajaran hari ini dengan pelajaran sebelumnya.
5) Siswa memperhatikan dan merespon pertanyaan guru tentang perawatan sistem bahan bakar
bensin konvensional/ karburator
Persiapan
1) Untuk menjaga keselamatan, baju praktik dan sepatu praktik dipakai dengan benar
2) Tempat kerja disiapkan siswa dengan benar Bersih dari debu, kotoran, dan minyak
3) Benda kerja disiapkan dengan benar
4) Lembar kerja perawan sistem bahan bakar bensin konvensional/ karburator disimak oleh siswa.
5) Pembagian kelompok dilakukan oleh guru, setiap kelompok terdiri dari 3 orang.
6) Untuk mempermudah pekerjaan, peralatan kerja disiapkan dengan benar.
Proses kerja
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kemudian guru membagikan job sheet .
2) Siswa melakukan pembongkaran sistem bahan bakar bensin konvensional/ karburator
3). Pemeriksaan komponen sistem bahan bakar bensin konvensional/ karburator dan pemasangan
kembali dan tes kerja sistem bahan bakar bensin konvensional/ karburator
4). Guru mengawasi dan mengarahkan siswa dalam melakukan praktek
Sikap Kerja
1) Guru menekankan pada siswa agar praktek dilakukan dengan memperhatikan keselamatan dan
kesehatan kerja.
2) Guru menekankan pada siswa agar peralatan digunakan sesuai fungsinya.
3) Guru menekankan pada siswa agar tata tertib dan peraturan yang berlaku di workshop dipatuhi siswa.
4) Guru menekankan pada siswa agar proses kerja praktek dilakukan dengan langkah kerja yang benar.
1. Siswa menilai hasil perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/ karburator sesuai job sheet.
Sintak5 Menarik kesimpulan/Menalar dan mengkomunikasikan ( Generalizatio)
1) Guru menugaskan siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil praktek merawat sistem bahan bakar
bensin konvensional/ karburator
2) Siswa membuat Laporan Hasil Praktek siswa beserta kesimpulan nya dalam betuk tulisan tangan
dan hasil laporannya didiskusikan .dengan kelompok lain
Fortofolio
Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal
tambahan misalnya.
Contoh remedial :
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
Nama Peserta Nilai Indikator yang Belum Bentuk Tindakan Nilai Setelah
No Keterangan
Didik Ulangan Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
ds
t
Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
G. MEDIA, ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Slide Powerpoin, Gambar system BBM konvensional, Bengkel Teknik Otomotif
2. Alat : LCD Proyektor dan Laptop
3. Bahan : engine otomotif dan unit Kendaraan Ringan, toolskid
4. Sumber Belajar : 1.Buku Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan Kelas 11 Kurikulum 2013,
2.Ismanto Setyabudi (2013). Pemeliharaan Kendaraan Ringan, PPPPTK BOE
Malang
3.Buku Pedoman Reparasi Toyota, Buku Pedoman Reparasi Honda
4. Internet, Referensi ; fhttp://otoproduct.blogspot.com/2015/05/sistem-bahan-
bakar-konvensional.html
MATERI AJAR
1. Fungsi Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar bensin pada motor berfungsi untuk :
a. Mengalirkan bahan bakar dari tangki ke alat pencampur bahan bakar dan udara (karburator)
b. Mencampur bahan bakar dan udara sehingga campuran tersebut dalam kondisi mudah terbakar
Campuran bahan bakar dan udara akan mudah terbakar jika : Campuran menguap secara homogen
(merata). Perbandingan campuran antara bahan bakar dan udara sesuai
2. Macam-macam Bahan Bakar
Bahan bakar dapat diproses dari gas bumi, minyak tanah, batu bara, tumbuh- tumbuhan ( kayu, minyak
kelapa dsb ) dan gas bio ( gas pembu-sukan ).Pada motor bakar digunakan bahan bakar antara lain :
a. Bentuk gas : Gas bumi, gas bio, LPG
b. Bentuk cair : Bensin, Minyak tanah (kerosin), Solar
3. Sifat Pembentukan Campuran
Supaya terjadi pembakaran di dalam silinder motor, maka bahan bakar dan udara harus
membentuk campuran yang sesuai dan homogen, bahan bakar cair harus dikabutkan dan diuapkan.
a. Daerah penguapan macam-macam bahan bakar
b. Macam-macam Proses Pembentukan Campuran
1). Prinsip Karburator
Skrup penyetel
Skrup penyetel
RPM
campuran
Stel campuran idle (campuran bensin dan udara) dengan sekrup penyetel yang terletak pada daerah rumah
katup gas. Cara menyetel seperti berikut.
1). Cara menyetel campuran idle tanpa alat pengetes gas buang Perbandingan campuran yang dihasilkan
dari penyetelan campuran idle akan mempengaruhi putaran idle.
a). Langkah penyetelan (lihat gambar karburator diatas) : Putar sekrup penyetel kearah kiri (sekrup
bergerak kearah luar), sampai putaran motor mulai turun (titik 1 pada diagram dibawah).Kemudian,
putar kembali sekrup penyetel kearah kanan (sekrup bergerak kearah dalam) secara bertahap,
sampai putaran motor mulai turun (titik 2 pada diagram dibawah). Selanjutnya putar kembali sekrup
penyetel kearah kiri (sekrup bergerak kearah luar) ¼ sampai dengan ½ putaran dan berhenti.
Sekrup bergerak ke arah luar (putaran sekrup ke kiri)
Sekrup bergerak ke arah dalam (putaran sekrup ke kanan)
Yang dimaksud penyetelan secara bertahap tersebut adalah sebagai berikut : putar sekrup penyetel
tahap demi tahap setiap 1/2 putaran dan berhenti. Kemudian tunggu sebentar dan perhatikan
reaksi putaran motor dengan perasaan. Jika putaran motor tetap, putar lagi sekrup penyetel 1/2
putaran dan berhenti. Kemudian tunggu sebentar dan perhatikan reaksi putaran motor. Jika putaran
motor terdengar / terasa mulai turun, maka selanjutnya putar sekrup penyetel kearah kiri (sekrup
bergerak kearah luar) ¼ sampai dengan ½ putaran. Dan itulah penyetelan campuran yang benar
tanpa alat khusus.
Jika setelah penyetelan campuran, ternyata putaran motor tidak sesuai, maka setel kembali putaran
idle dan dan campuran idle.
Perhatian : Jangan menyetel idle pada saat mesin/motor masih dingin atau sangat panas. Karburator
sering dilengkapi dengan katup termostatik, yang terbuka saat temperatur
karburator di atas 600C.
Campuran idle yang terlalu kaya akan mengakibatkan pemakaian bahan bakar menjadi boros.
Sebaliknya dengan campuran idle yang terlalu kurus akan mengakibatkan motor hidup tersendat-
sendat pada idle dan pada beban rendah. Bila sistem cuk dan campuran idle telah di stel dengan baik,
maka saat motor dingin perlu menggunakan cuk selama sekitar 1 menit untuk mencapai putaran
idle/stasioner dengan baik. Namun jika cuk tidak ditarik tetapi putaran motor saat dingin sudah baik, berarti
pada mesin/motor tersebut campuran idle telah disetel terlalu kaya.
7. Penyetelan Idle dengan Pengetes Gas Buang
Persyaratan penyetelan idle. Sebelum menyetel idle, pastikan bahwa saat pengapian, celah
katup, kekencangan saluran masuk dan buang (intake & exhaust manifold), saluran buang dan
knalpot serta sistem ventilasi karter dan saringan udara sudah mendapatkan pemeliharaan dengan baik.
Sewaktu penyetelan idle, mesin/motor harus pada temperatur kerja, tetapi jangan terlalu
panas.Penyetelan campuran idle harus dilaksanakan saat saringan udara terpasang.
a. Langkah Kerja. Hidupkan pengetes CO terlebih dahulu selama sekitar 5 menit, dengan cara
menghubungkan alat tes gas buang dengan sumber tegangan PLN. Kalibrasikan pengetes CO supaya
penunjukannya 0%. Perhatikan : nosel pengukur harus mengisap udara murni.
1. Skala pengukur
2. Lampu diode
3. Pengontrol aliran gas
4. Rumah saringan gas
5. Sambungan baterai
6. Tombol kalibrasi
7. Sambungan gas buang
Masukkan nosel pengukur gas buang pada ujung saluran gas buang (minimal 30 cm ke dalam).
Stel rpm idle dan campuran idle. Penyetelan yang benar menghasilkan jumlah CO 2-3,5%. Data yang
tepat lihat di Modul manual kendaraan yang sesuai.
Perhatian
Penunjukkan alat pengetes CO akan s alah jika terdapat kesalahan pada alat tersebut, yaitu :
* Saluran isapnya bocor (udara palsu).
* Rumah saringan gasnya tidak ditutup dengan rapat (udara palsu).
* Saringan gasnya tersumbat.
* Pemisah air penuh.
* Temperatur kerja belum tercapai dan kalibrasi alat salah.
Ke solenoid AC