DOSEN PENGAMPU:
Oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
2021
Silahkan Saudara cari dari berbagai referensi terkait bentuk-bentuk badan usaha yang ada di
indonesia serta jelaskan syarat-syarat serta prosedur tata cara pendirian badan usaha tersebut
Jawab :
Bentuk-bentuk badan usaha dan syarat serta prosedur :
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bentuk usaha yang paling sederhana, karena kepemilikannya
dimiliki oleh satu orang. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk
mendirikannya. Biasanya perusahaan perseorangan dibuat oleh seorang pengusaha yang bermodal
kecil dengan sumber daya yang ada, kuantitas produksi yang terbatas, juga penggunaan alat
produksi teknologi sederhana.
Bentuk usaha ini pembentukannya tanpa izin dan tanpa tata cara tertentu, oleh karena itu bentuk
usaha ini jenis yang paling mudah didirikan tapi pembubarannya juga sangat mudah dilakukan,
karena tidak memerlukan persetujuan pihak lain karena pemiliknya hanya seorang. Tentu saja
bisnis perseorangan memiliki tantangan sendiri. Tapi tantangan tersebut akan mudah teratasi jika
pemilik usaha sudah mempersiapkan semuanya.
2. Persekutuan Perdata
Dalam persekutuan perdata, Anda memiliki partner bisnis baru yang biasanya memiliki profesi
yang sama dan berkeinginan untuk berhimpun dengan menggunakan nama bersama. Menurut
pengertian KUH Perdata pasal 1618, persekutuan perdata merupakan suatu perjanjian di mana dua
orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan
maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya.
Dari pengertian pasal syarat dari persekutuan perdata tersebut adanya pembagian hasil keuntungan
bersama yang disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan bersama. Persekutuan perdata dibuat
sesuai perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang mendirikannya. Dalam perjanjian tersebut
berisi tentang pembagian jumlah modal yang dikeluarkan oleh beberapa pihak, pembagian hasil
dari usaha yang dijalankan (profit), kemudian dibagi ke beberapa pihak sesuai perjanjian atau akad
di awal.
Tahapan pendaftaran meliputi beberapa hal seperti melakukan pendaftaran akta, pendaftaran
perubahan anggaran dasar, dan juga pendaftaran perubahan.
Dalam tahapan pengajuan penggunaan nama, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah nama
yang akan diajukan harus belum dipakai secara sah oleh persekutuan perdata lain. Jika sudah
pernah diajukan oleh persekutuan perdata yang lain maka nama tersebut tidak boleh diajukan
kembali.
Dalam tahap ini dijelaskan bahwa dalam jangka waktu satu tahun sejak disahkan, persekutuan
perdata yang telah melakukan pendaftaran di PN wajib melakukan suatu pencatatan pendaftaran.
3. Persekutuan Firma
Persekutuan firma memiliki pengertian yang hampir sama dengan persekutuan perdata, namun
dalam bentuk yang lebih khusus, yaitu bentuk persekutuan yang didirikan untuk
menjalankan perusahaan, antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama dan
tanggung jawab para pemilik firma yang biasa disebut sekutu yang bersifat tanggung rentang.
Maksud dari tanggung rentang di sini adalah jika utang yang dibuat oleh salah satu sekutu akan
mengikat sekutu lain dan demikian sebaliknya. Tanggung jawab dari bentuk persekutuan firma
tidak hanya sebatas modal yang disetorkan ke dalam firma, tapi juga meliputi seluruh harta
kekayaan pribadi para sekutu.
Sebelum mendirikan Firma terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pendiri diantaranya:
Proses Pendirian
Setelah syarat dan ketentuan yang ditetapkan sudah terpenui maka selanjutnya adalah mengikuti
proses pendirian Firma:
Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat Tanda Daftar Perusahaan sebagai
bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan.
Persekutuan komanditer adalah perkembangan dari persekutuan firma. Jika persekutuan firma
hanya terdiri dari para sekutu yang aktif menjalankan perusahaan, maka dalam komanditer terdapat
sekutu pasif yang hanya memasukkan modal. Maksudnya, jika di dalam firma yang tadi disebutkan
semua berperan aktif dalam memasukkan modal dan menjalankan usahanya, tapi di dalam
persekutuan komanditer terdapat sekutu yang hanya memasukkan modalnya tanpa ikut aktif
menjalankan perusahaan. Jadi di dalam komanditer terdapat dua sekutu, yaitu sekutu aktif dan
sekutu pasif. Untuk pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) ditentukan pada saat perjanjian
di awal.
Ada berbagai dokumen yang diperlukan sebagai syarat pendirian CV. Ini merupakan bagian dari
prosedur pendirian CV yang harus Anda penuhi. Berikut dokumen-dokumen yang diperlukan.
Akta Pendirian/Pembuatan CV
Surat Izin Usaha Perdagangan(SIUP)
Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP) Perusahaan
Tanda Daftar Perusahaan
Surat Keterangan Domisili Perusahaan(SKDP)
Pengesahan Pengadilan
Prosedur :
Beberapa dokumen yang diperlukan untuk persetujuan dan penandatanganan oleh notaris
yaitu :
-Fotokopi KTP masing-masing pendiri CV (Persero aktif & pasif)
-Fotokopi NPWP masing-masing pendiri CV (Persero aktif & pasif)
-Nama CV. Persyaratan nama CV bisa menggunakan 2 suku kata dan tidak wajib dalam
Bahasa Indonesia.
-Foto pendiri perusahaan ukuran 3×4 berlatar belakang merah
Pada proses pembuatan akta dihadapan notaris, jika dokumen tersebut telah disetujui
langkah selanjutnya adalah -penandatanganan akta oleh pendiri perusahaan dihadapan
notaris. Selanjutnya, notaris akan membuat copy Akta dan mendaftarkan akta tersebut di
Kemenkumham untuk mendapatkan Surat Keterangan (SK Kemenkumham). Dokumen ini
akan diperlukan untuk langkah selanjutnya.
Untuk mengurus SKDP, Anda bisa menghubungi kelurahan setempat yang sesuai dengan
alamat domisili CV. Sebelumnya, Anda sudah harus menentukan di mana alamat domisili
CV. Alamat domisili ini sesuai dengan keterangan yang ada dalam pendirian CV.
Dokumen ini diajukan kepada kelurahan di tempat Anda tinggal. Hal ini sebagai bukti
alamat perusahaan Anda.
Selanjutnya, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai syarat pendirian cv bisa
didapatkan melalui kantor pajak setempat. Kantor pajak harus sesuai dengan domisili CV.
NPWP dan SKT akan dikeluarkan oleh pihak KPP dengan persyaratan dokumen yang
harus dilengkapi terlebih dahulu. KPP akan melakukan pengecekan sebelumnya untuk
meyakinkan apakan data pendiri perusahaan sudah benar, dengan format NPWP pribadi
yang terbaru dan tidak memiliki tunggakan pajak.
6. Pengesahaan pengadilan
Setelah mendapatkan akta dari pihak notaris, tahapan selanjutnya yaitu mendaftarkan akta
pendirian CV ke Pengadilan Negeri di wilayah kedudukan CV. Persyaratan pendaftarannya
yaitu :
Dengan memahami beberapa macam bentuk usaha di atas, Anda akan tahu bentuk usaha mana
yang cocok dengan bisnis Anda. Membangun sebuah bisnis memang harus diperhitungkan dan
dipersiapkan dengan matang agar tidak tertinggal. Bisnis dengan bentuk yang tepat tentunya akan
cepat berkembang pula.
Sebelum melalui persyaratan dan prosedur pendirian PT yang panjang, Anda harus melengkapi
beberapa dokumen penting berikut ini:
Fotokopi KTP dan NPWP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
Copy Perjanjian Sewa atau Bukti Kepemilikan Tanah/Bangunan
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung
Perkantoran
Surat Keterangan RT/RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di
lingkungan perumahan) khusus luar jakarta
Selain dokumen di atas, Anda juga harus mem[erhatikan beberapa hal di bawah ini sebelum
mengurus pendirian PT:
1. Pastikan bahwa alamat yang akan dijadikan domisili PT berada di zonasi komersial atau
zonasi campuran. Di Jakarta, aturan mengenai zonasi ini cukup ketat sehingga zona
perumahan sudah tidak bisa dipilih menjadi domisili PT. Namun, untuk provinsi lain,
masih ada yang mengizinkan zonasi perumahan untuk dijadikan domisili PT. Sebelum
memutuskan untuk menyewa tempat sebagai domisili PT, ada baiknya untuk memeriksa
zonasi terlebih dahulu di kantor lurah.
2. NPWP direktur yang menjadi penanggung jawab PT disarankan sudah dalam format
terbaru, yakni NPWP yang mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan
alamat direktur yang bersangkutan. Selain itu, pastikan juga bahwa direktur yang
bersangkutan tidak memiliki tunggakan pajak. Persyaratan ini diperlukan ketika PT akan
mendaftarkan diri sebagai wajib pajak dan untuk memperoleh NPWP.
3. Jumlah minimum pemegang saham dalam PT adalah 2 orang. Apabila para pemegang
saham PT adalah suami-istri, periksa terlebih dahulu apakah suami-istri tersebut
memiliki perjanjian kawin yang memisahkan harta bersama. Jika tidak ada, maka suami-
istri tersebut akan dianggap 1 orang sehingga diperlukan adanya 1 orang tambahan
sebagai pemegang saham.
Prosedur & Syarat Pendirian PT
Di Indonesia, peraturan dasar yang mengatur PT merujuk pada Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), termasuk aturan mengenai pendirian PT yang diatur
pada Pasal 7 hingga Pasal 14 UU PT. Di bawah ini adalah beberapa prosedur dan syarat pendirian
PT yang harus Anda perhatikan.
Sebelum Anda membuat akta pendirian PT, Anda sebagai salah satu pemilik perusahaan harus
mengajukan permohonan nama PT secara online melalui AHU Online. Prosedur ini dilakukan
untuk memastikan bahwa nama PT yang diajukan telah memenuhi persyaratan yang diatur
pada Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengajuan dan
Pemakaian Nama Perseroan Terbatas, yakni:
Pastikan nama yang diajukan telah memenuhi syarat yang disebutkan di atas agar nama tersebut
dapat disetujui. Apabila nama PT sudah disetujui, nama PT ini akan dimasukkan ke dalam Akta
Pendirian.
Setelah nama PT disetujui, hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah pembuatan akta
pendirian PT yang harus dibuat oleh Notaris. Akta pendirian inilah yang memuat anggaran dasar
PT di mana anggaran dasar berfungsi sebagai aturan yang mengatur bagaimana PT dijalankan.
Apa saja yang harus dicantumkan dalam anggaran dasar? Hal ini sudah diatur dalam Pasal 15 ayat
(1) UU PT, di mana anggaran dasar minimum harus mencakup:
Poin-poin di atas adalah beberapa hal yang harus ada dalam suatu anggaran dasar. Namun, Anda
dan pendiri lainnya juga bisa menambahkan ketentuan tambahan, selama itu tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, anggaran dasar juga tidak boleh memuat:
ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham; dan ketentuan tentang pemberian manfaat
pribadi kepada pendiri atau pihak lain.
Setelah akta pendirian dibuat, PT masih belum berdiri secara sah sampai dengan PT memperoleh
surat keputusan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengesahkan pendirian PT
tersebut. Dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah akta pendirian ditandatangani, permohonan
untuk memperoleh surat keputusan dari Menteri harus sudah diajukan. Ketika Menteri telah
menerbitkan surat keputusan, maka PT Anda telah berdiri secara sah dan sudah dapat
melaksanakan perbuatan hukum atas nama PT, misalnya menandatangani perjanjian sewa
menyewa kantor.