Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

MONITORING, EVALUASI DAN PERENCANAAN ULANG

(REPLANNING) PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DOSEN PENGAMPU: Drs. ROSMIATI, M.Pd

KELOMPOK 12

DISUSUN OLEH :

TRI WULANDARI (A1A118011)

WELDA MAYORI (A1A118025)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas  segala Rahmat, Petunjuk, dan Karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan
Pembangunan. Makalah ini dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah
pengetahuan, dan referensi tambahan dalam belajar. Makalah ini dibuat
sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami
Tentang Monitoring, Evaluasi Dan Perencanaan Ulang (Replanning) Perencanaan
Pembangunan Daerah lebih lanjut.

Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun


tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
dijadikan masukan dalam menyempurnakan makalah selanjutnya.

Jambi, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

2.1 Perencanaan Pembangunan.......................................................................3


2.2 Monitoring dan Evaluasi dalam PPD........................................................4
2.3 Sistem Informasi Monitoring dan Pelaporan Pembangunan Daerah
(SIMOPPEDA)..........................................................................................7
2.4 Perencanaan Ulang (Replanning)..............................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................10

3.1 Kesimpulan..............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pemerintah dimana


perencanaan pembangunan harus melalui beberapa siklus atau tahapan yakni
penyusunan, penetapan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi perencanaan
pembangunan yang sedang berjalan dan bila perencanaan pembangunan tidak
sesuai atau gagal karena faktor-faktor lain maka akan dilakukan perencanaan
ulang atau replanning perencanaan pembangunan khususnya pembangunan
daerah.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara


perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.
Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-
prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta
kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional.

Undang-Undang ini mencakup landasan hukum di bidang perencanaan


pembangunan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Dalam
Undang-Undang ini ditetapkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah,
dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat
dan Daerah dengan melibatkan masyarakat.

Maka dari itu didalam perencanaan pembangunan daerah sangat di butuhkan


suatu monitoring atau pemantauan, evaluasi perencanaan pembangunan daerah
serta bila perencanaan yang telah disusun tidak sesuai dengan ekspetasi atau
harapan atau mengalami kegagalan akan di lakukan suatu perencanaan ulang
(Replanning).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam


makalah ini adalah sebagai berikut;

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan pembangunan?


2. Bagaimana monitoring dan evaluasi dalam perencanaan pembangunan
daerah?
3. Bagaimana sistem informasi monitoring dan pelaporan pembangunan daerah
(SIMOPPEDA)?
4. Apa pengertian perencanaan ulang (Replanning) dan kapan dilakukan
replannig?

1.3 Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dalam tujuan makalah ini adalah
sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan perencanaan


pembangunan?
2. Untuk mempelajari monitoring dan evaluasi dalam perencanaan
pembangunan daerah?
3. Untuk menjelaskan tentang sistem informasi monitoring dan pelaporan
pembangunan daerah (SIMOPPEDA)?
4. Untuk mengetahui tentang perencanaan ulang (Replanning) dan kapan
dilakukan replannig?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Pembangunan

Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional, Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia. Pembangunan Nasional adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan
bernegara. Jadi perencanaan pembangunan nasional adalah proses menentukan
tindakan masa depan yang dilakukan oleh semua komponen bangsa untuk
mencapai tujuan bernegara.

Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara sistematis, terarah,


terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Berikut ini tahapan
perencanaan pembangunan nasional yang meliputi:

1. Penyusunan rencana;
2. Penetapan rencana;
3. Pengendalian pelaksanaan rencana; dan
4. Evaluasi pelaksanaan rencana.

Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara


keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Dengna berlakunya
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,
penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan
yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada Daerah. Pemberian kewenangan
yang luas kepada Daerah memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih
mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan, baik pembangunan
Nasional, Pembangunan Daerah maupun pembangunan antar daerah.
2.2 Monitoring dan Evaluasi dalam PPD

Monitoring merupakan kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan


rencana, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul
dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Hasil
akhirnya adalah Pelaporan.

Pengendalian adalah serangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang


cepat dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Hasil akhirnya berupa
Tindakan/Keputusan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006
Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pembangunan pada Pasal 4 menjelaskan;

1) Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan pemantauan pelaksanaan Renja-


KL yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
2) Gubernur melakukan pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan
tugas dan kewenangannya.
3) Bupati/Walikota melakukan pemantauan pelaksanaan tugas pembantuan yang
meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
4) Kepala SKPD Provinsi me lakukan pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi
yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
5) Kepala SKPD Kabupaten/Kota melakukan pemantauan pelaksanaan tugas
pembantuan yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan
tugas dan kewenangannya.
6) Pemantauan pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan ayat (4) dilakukan terhadap perkembangan realisasi
penyerapan dana, realisasi pencapaian target keluaran (output), dan kendala
yang dihadapi.
7) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (4), dan ayat (5)
disusun dalam bentuk laporan triwulanan
Evaluasi merupakan proses menentukan nilai atau pentingnya suatu
kegiatan, kebijakan, atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian yang
seobjektif dan sesistematik mungkin terhadap sebuah intervensi yang
direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan. Evaluasi
menurut PP 39/2006, adalah Rangkaian kegiatan membandingkan realisasi
masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan
standar yang telah ditetapkan. Masukan untuk perencanaan yang akan datang.

Tujuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan, antara


lain:

1) Untuk menjamin terlaksananya kebijakan, program dan proyek sesuai dengan


target dan rencana yang telah ditetapkan (on Track – on Schedulle) (M).
2) Agar ada umpan balik terhadap kebijakan, program dan proyek, untuk
diteruskan dilanjutkan dengan perbaikan atau dihentikan (M/E).
3) Untuk membantu pemangku kepentingan belajar lebih banyak mengenai
kebijakan, program dan proyek  (E).
4) Agar  kebijakan, program dan proyek mampu mempertanggungjawabkan
penggunaan dana publik (akuntabilitas) (E).

Menurut PP 39/2006, disebutkan bahwa Monitoring merupakan kegiatan


rutin, sedang berjalan dan internal, dipergunakan untuk mengumpulkan informasi
terhadap keluaran, hasil dan indikator yang akan dipergunakan untuk
Mengevaluasi kinerja program. Evaluasi dilakukan secara periodik dan berkala,
menganalisis data yang telah diperoleh dari Monitoring untuk memberikan
penilaian atas pelaksanaan rencana, dan sebagai umpan balik periodik kepada
pemangku kepentingan utama.

Periodisasi Pelaksanaan Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan,


melalui tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan (ex ante). Tahapan dilakukan sebelum ditetapkannya


rencana pembangunan, tahapan ini untuk melihat rasionalitas pilihan, target
dan kesuaian antar dokumen perencanaan.
2. Tahap Pelaksanaan (on going). Tahapan dilakukan saat pelaksanaan
Kegiatan, tahapan ini untuk menjamin kegiatan dilakukan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
3. Tahap Pasca Pelaksanaan (ex post). Tahapan dilaksanakan setelah
pelaksanaan rencana berakhir. Bertujuan untuk menilai pencapaian (keluaran/
hasil/ dampak) program mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin
dipecahkan, serta untuk menilai efisiensi, efektivitas dan dampak terhadap
sasaran), ataupun manfaat dari suatu program.

Evaluator adalah pihak (perseorangan/kelompok) yang melakukan evaluasi


pelaksanaan suatu kegiatan. Adapun jenis-jenis evaluator yaitu sebagai berikut:

1) Evaluator Internal biasanya mengetahui lebih banyak mengenai Sejarah,


organisasi, budaya, problem, keberhasilan dan mungkin berada terlalu dekat
(dengan yang dievaluasi).
2) Evaluator eksternal punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang
lebih spesifik, dan tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan
keuangan (bersambung ke slide selanjutnya).
3) Evaluator independen terbebas dari pengaruh apapun, tidak fokus dan politis.
4) Evaluator partisipatif sebuah langkah lebih radikal keluar dari model evaluasi
mandiri, wakil dari pemangku kepentingan (termasuk penerima manfaat)
bekerjasama merancang, melaksanakan dan menerjemahkan sebuah evaluasi,
evaluator eksternal bertindak sebagai fasilitator dan instruktur, tidak ada sub-
ordinasi (atasan – bawahan), evaluator eksternal lebih fokus pada membuat
penilaian.

Evaluator merencanakan evaluasi, melaksanakan atau menjalankan evaluasi


(atau mempekerjakan staf untuk melaksanakan evaluasi), berkonsultasi  dan
berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan  (Tidak ada sub-ordinasi),
mengidentifikasi standar efektifitas, mencari, mengumpulkan, menganalisa,
menginterpretasikan dan melaporkan data serta temuan,  memberikan
rekomendasi, mengelola anggaran evaluasi  dan mengembangkan teori
perubahan/Evaluasi.
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk
menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam
rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan
rencana tersebut oleh pimpinan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah. Selanjutnya, Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis
hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing
pimpinan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan
tugas dan kewenangannya.

Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan


pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan
informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan.
Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang
tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja
mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit) dan
dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap
Kementerian/Lembaga, baik Pusat maupun Daerah, berkewajiban untuk
melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait
dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja
proyek pembangunan, Kementrian/Lembaga, baik Pusat maupun Daerah,
mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin
keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai untuk masing-masing
jangka waktu sebuah rencana.

2.3 Sistem Informasi Monitoring dan Pelaporan Pembangunan Daerah


(SIMOPPEDA)

Dalam rangka transparansi penyelenggaraan pembangunan daerah dan


sebagai bahan untuk melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh SKPD, maka keberadaan Sistem Informasi Monitoring dan
Pelaporan Pembangunan Daerah (SIMOPPEDA ) yang berbasis internet “web
based” menjadi sebuah kebutuhan penting. Dengan adanya aplikasi yang bisa di
akses secara online tersebut akan mempermudah pemerintah daerah untuk
melakukan monitoring dan Evaluasi kemajuan pelaksanaan kegiatan di seluruh
SKPD. Sistem Informasi Monitoring dan Pelaporan Pembangunan Daerah
(SIMOPPEDA) dibangun Berdasarkan PP No 39 Tahun 2006, tentang “Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana pembangunan” yang kemudian
pelaksanaannya diatur dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010, Pemerintah daerah
diminta untuk melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan perencanaan
mereka secara bertahap, Kabupaten /Kota melapor ke Provinsi, Provinsi
melaporkan ke Departemen/Pusat. Sehingga setiap instansi pemerintah didorong
untuk dapat akuntabel dan meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan.

Tujuan yang ingin dicapai dari pemanfaatan Sistem Informasi Monitoring


dan Pelaporan Pembangunan Daerah (SIMOPPEDA) antara lain:

1. Menjaga konsistensi antara pelaksanaan (realisasi) sesuai dengan rencana,


2. Mengetahui perkembangan:
a. Kemajuan fisik kegiatan,
b. Serapan dana serta,
c. Penanganan masalah yang timbul 
d. Hasil monitoring lapangan,
e. Pencapaian indikator kinerja kegiatan
3. Menilai kinerja SKPD dan kegiatannya,
4. Mengetahui perkembangan kegiatan pembangunan yang dibiayai oleh APBD
dan APBN di daerah tersebut.

2.4 Perencanaan Ulang (Replanning)

Perencanaan ulang (Replanning) adalah suatu kegiatan dalam perencanaan


yang dilakukan oleh para perencana apabila dalam pelaksanaan suatu program
atau proyek terdapat kendala-kendala, sehingga perlu diambil tindakan-tindakan
tertentu dalam pelaksanaan proyek-proyek tersebut.

Perencanaan ulang pada dasarnya merupakan tindak lanjut dari kegiatan


evaluasi atau monitoring (pemantauan), yang biasanya dilakukan apabila terdapat
hal-hal yang perlu diluruskan. Dalam pelaksanaaannya perencanaan ulang dapat
dilakukan pada saat:
1. Kegiatan masih berjalan (On Going)

Didasarkan pada data dan informasi dari hasil monitoring sehingga subtansi
yang diubah cenderung pada hal-hal yang bersifat prosedur, mekanisme, dan
tahapan-tahapan pelaksanaan yang bersifat spesifik.

2. Setelah kegiatan selesai (Pasca Implementasi)

Didasarkan pada hasil data dan informasi yang diperoleh melalui evaluasi,
subtansi yang diubah secara menyeluruh dan mendasar seperti menyangkut tujuan
dan sasaran, program, finansial, atau bahkan menyangkut perubahan kegiatan atau
program itu sendiri.

3. Proses pelaksanaan

Untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan oleh pihak yang tepat jika
tidak maka akan dilakukan sebuah perencanaan ulang.

4. Faktor-faktor di luar program

Untuk mengukur keselarasan dengan rencana-rencana program yang lain.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan pembangunan daerah sangat di butuhkan suatu monitoring atau


pemantauan, evaluasi perencanaan pembangunan daerah serta bila perencanaan
yang telah disusun tidak sesuai dengan ekspetasi atau harapan atau mengalami
kegagalan akan di lakukan suatu perencanaan ulang (Replanning). Monitoring
merupakan kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana,
mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan
timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Hasil akhirnya adalah
Pelaporan. Periodisasi pelaksanaan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan,
melalui tahapan yaitu tahap perencanaan (ex ante), tahap pelaksanaan (on going).
Tahap pasca pelaksanaan (ex post).

Dalam rangka transparansi penyelenggaraan pembangunan daerah dan


sebagai bahan untuk melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh SKPD, maka keberadaan Sistem Informasi Monitoring dan
Pelaporan Pembangunan Daerah (SIMOPPEDA ) yang berbasis internet “web
based” menjadi sebuah kebutuhan penting. Dengan adanya aplikasi yang bisa di
akses secara online tersebut akan mempermudah pemerintah daerah untuk
melakukan monitoring dan Evaluasi kemajuan pelaksanaan kegiatan di seluruh
SKPD. Sistem Informasi Monitoring dan Pelaporan Pembangunan Daerah
(SIMOPPEDA) dibangun Berdasarkan PP No 39 Tahun 2006, tentang “Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana pembangunan” yang kemudian
pelaksanaannya diatur dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010, Pemerintah daerah
diminta untuk melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan perencanaan
mereka secara bertahap, Kabupaten /Kota melapor ke Provinsi, Provinsi
melaporkan ke Departemen/Pusat. Perencanaan ulang (Replanning) adalah suatu
kegiatan dalam perencanaan yang dilakukan oleh para perencana apabila dalam
pelaksanaan suatu program atau proyek terdapat kendala-kendala, sehingga perlu
diambil tindakan-tindakan tertentu dalam pelaksanaan proyek-proyek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional. Di Dalam
http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/26.pdf

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata


Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Di
Dalam file:///C:/Users/User/Downloads/Peraturan-Pemerintah-tahun-2006-
039-06.pdf

Technophoria Indonesia. Technophoria.co.id. Sistem Informasi Monitoring dan


Pelaporan Pembangunan Daerah (SIMOPPEDA). Di Dalam
https://technophoria.co.id/home/produk/105/sistem-informasi-monitoring-
dan-pelaporan-pembangunan-daerah-simoppeda

Didi Rasidi. 2011. Perencanaan.ipdn.ac.id. Monitoring Dan Evaluasi


Perencanaan Pembangunan. Di Dalam http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian-
perencanaan/kajian-
perencanaan/monitoringdanevaluasiperencanaanpembangunan di akses pada
Agustus 2011.

Anda mungkin juga menyukai