AGAMA ISLAM
“HAK ASASI MANUSIA, DEMOKRASI, DAN
KORUPSI DALAM PRSEPEKTIF ISLAM”
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Aziddin Harahap S.H.M.P.D
DI SUSUN OLEH:
CINTA ITO
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Hak
Asasi Manusia, Demokrasi, dan Korupsi dalam Perspektif Islam”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pendidikan Agama Islam di Universitas Labuhanbatu.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Kotapinang, 5 November
2021
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................1
Bab II Pembahasan...........................................................................................2
2.1 Hak Asasi Manusia Menurut Pandangan Islam.................................2
2.2 Demokrasi Dalam Pandangan Islam.................................................3
2.3 Korupsi Dalam Pandangan Islam......................................................6
BAB III Penutup...................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................8
DAFTAR PUSAKA............................................................................................................9
BAB I
Pendahuluan
1
Bab II
Penjelasan
Hak asasi manusia tidak terlepas dari persoalan etika dan ke yakinan.
Keyakinan (cara pandang) sebagai fondasinya, sementara etika berkaitan dengan
“prosedur pelaksanaannya”. Keyakinan yang menjadi fondasinya adalah martabat
manusia dan kesamaan manusia. Konsep HAM, etika, dan keyakinan yang
menjadi fondasinya seharusnya sejalan. Pelaksanaan HAM tanpa memperhatikan
etika yang melekat padanya akan meruntuhkan fondasinya sendiri.
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar- benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin,
maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya
Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Dari ayat tersebut di atas sekurang-kurangnya dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
a. Orang-orang yang beriman wajib me-negakkan keadilan.
b. Setiap mukmin apabila ia menjadi saksi ia diwajibkan menjadi saksi
karena Allah dengan sejujur-jujurnya dan adil..
c. Manusia dilarang mengikuti hawa nafsu.
d. Manusia dilarang menyelewengkan ke-benaran.
3.1 Kesimpulan
1. Hak Asasi Manusia menurut pemikiran barat semata-mata bersifat
antroposentris, artinya segala sesuatu berpusat kepada manusia, sehingga manusia
sangat dipentingkan. Sedangkan ditilik dari sudut pandang Islam bersifat
teosentris, artinya, segala sesuatu berpusat kepada Tuhan, sehingga Tuhan sangat
dipentingkan.
2. Demokrasi Dalam Islam menjunjung tinggi Keadilan Atas hak-hak
masyarakat sebagai manusia agar tercipta kehidupan masyarakat yang aman dan
damai.
3. Pada dasarnya korupsi adalah mengambil hak milik orang lain yang
dimana itu tetap tidak dibenarkan dalam islam
3.2 Saran