Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat
cairberdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destisi dilakukan
denganmemanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya
jadi cair dengan bantuan kondensor.Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair,
yangdidasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah
menjadiuap. Uap ini adalah zat murni.Kemudian uap ini didinginkan pada pendingin ini,
uapmengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat. Destilat dapat
digunakanuntuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut
misalnyadestilasi air laut menjadi air murni .
Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan
penguapansenyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap
yangterbentuk. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat
cairdalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik
didihterendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan
mengembundan menetes sebagai zat murni (destilat). Destilasi digunakan untuk
memurnikan zatcair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini
cairan berubahmenjadi uap. Uap ini adalah zat murni.Kemudian uap ini didinginkan
padapendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.
Salah satu penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak
mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi,
pembangkit listrik, pemanas, dll.Udara didestilasi menjadi komponen-komponen seperti
oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon.Distilasi juga telah
digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan
hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Destilasi sederhana atau destilasi biasa
adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang
memiliki perbedaan titik didih yang jauh.Suatu campuran dapat dipisahkan dengan
destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya. Senyawa – senyawa yang
terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing – masing.
Pemisahan secara destilasi pada prinsipnya adalah metode pemisahan
yang didasarkan karena adanya perbedaan titik didih antara komponen-
komponen yang akan dipisahkan. bila perbedaan titik didih antar komponen
makin besar maka pemisahan dengan cara destilasi akan berlangsung makin
baik yaitu hasil yang diperoleh makin murni. Destilasi digunakan untuk
menarik senyawa organik yang titik didihnya di bawah 250 oC.
Prinsip kerja :
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Pada destilasi senyawa yang akan diambil komponen yang diinginkan
didihkan dan diuapkan dilewatkan melalui suatu pendingin sehingga mencair
kembali.

Gambar alat destilasi

Ket gambar :
1. Wadah air
2. Labu destilasi (labu alas bulat) ; sbg wadah untuk penyimpanan sampel yg
akan di destilasi
3. Sambungan
4. Termometer : untuk mengamati suhu dalam proses destilasi sehingga suhu
dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh
destilasi murni.
5. Kondensor (pendingin) : utk mendinginkan uap destilasi yg melewati
kondensor sehingga menjadi cair. Kondesesor yg digunakan menggunakan
pendingin air dimana air yang masukberasal dari bawah dan keluar dari atas.
Karena jika airnya berasal(masuk) dari atas maka air dalam pendingin
(kondensor) tidak akan memenuhi isi pendingin sehigaa tidak dapat
digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut
6. Aliran masuk air dingin
7. Aliran keluar air dingin
8. Labu destilat : wadah penampung destilasi yang mudah menguap akan
tertampung pada labu destilat tersebut
9. 9. Lubang udara
10. 10. Tempat keluarnya destilat
11. 11. Penangas
12. 12. Air penangas
13. 13. Larutan zat
14. 14. Wadah labu destilat
1. Destilasi Normal
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang
jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan
maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran pada
minyak atsiri.

2. Destilasi Uap

Apabila suatu zat mudah terurai atau rusak pada titik didihnya, sebaiknya
didestilasi dengan destilasi uap. Caranya adalah tekanan uap cairan yang akan
didestilasi ditambah melalui pemberian tekanan uap yang tinggi.

3. Destilasi Vakum
Destilasi vakum digunakan untuk menarik senyawa-senyawa bertitik didih
tinggi. Dengan pengurangan tekanan (vakum) maka pendidihan terjadi pada
tekanan uap yang rendah atau titik didihnya menjadi turun (rendah).

SOKLETASI
Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ektraksi kontiniu dengan
jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
Tujuan dari metode ini adalah untuk menyari simplisia yang mengandung
komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari

Prinsip kerja :
Prinsip kerja dari metode ini adalah cairan penyari dipanaskan sampai mendidih.
Uap penyari akan naik melalui pipa samping, kemudian diembunkan lagi oleh
pendingin tegak. Cairan penyari turun untuk menyari zat aktif dalam simplisia.
Selanjutnya bila cairan penyari mencapai sifon, maka seluruh cairan akan turun ke
labu alas bulat dan terjadi proses sirkulasi. Demikian seterusnya dilakukan secara
berulang sampai zat aktif yang terdapat dalam simplisia tersari seluruhnya yang
ditandai jernihnya cairan yang lewat pada tabung sifon.

Gambar soklet :

Ket gam :
1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat proses
pengembunan.
2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya.
3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses
penguapan.
4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh
kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus
5. Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan pelarutnya
6. Hot plate : berfungsi sebagai pemanas larutan

B. Tujuan

1. Dapat menciptakan alat destilasi sederhana


2. Agar mengetahui cara kerja alat destilasi sederhana.
3. Mengukur kadar alcohol yang sudah di destilasi
BAB II
DASAR TEORI

A. Sejarah Destilasi

Sebelum membahas lebih lanjut tentang destilasi kita akan mencoba menelusuri
terkebih dulu sejarah destilasi tersebut. Pertama kali destilasi dikenalkan oleh seorang
kimiawan Babilonia di Mesopotamia pad millennium ke-2 sebelum masehi. Namun untk
industri dibawa oleh kimiwan muslim dalam proses mengisolasi ester untuk membuat
parfum. Pada abad ke-8 kimiawan muslim juga berhasil mendapatkan substan kimia yang
benar-benar murni melalui proses destilasi. Pada tahun 800-an ahli kimia Persia, Jabir ibnu
Hayam menjadi insprasi dalam destilasi skala mikro, karena penemuannya di bidang destilasi
yang masih dipakai sampai sekarang. Petroleum pertama kali di dsetilasi oleh kimiawan
muslim yang bernama Al-Razi pada abad ke-9, untuk destilasi karosin/ minyak tanah
pertama ditemukan oleh Avicenna pada awal abad ke-11.

Sedangkan distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad
pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya
permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian
alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan
secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi
pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahanAbbasiah,
terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni
melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan
rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir
Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap
anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia
yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan
diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
Destilasi secara umum merupakan suatu proses pemisahan komponen didalam zat
cair pada suhu didihnya. Campuran zat cair yang akan dipisahkan dididihkan dan uap yang
terbentuk diembunkan didalam kondenser. Destilasi ada beberapa macam, destilasi biasa,
destilasi dengan reflux dan destilasi dengan uap.Pemisahan komponen dengan destilasi
bergantung pada perbedaan tekanan uap komponen dalam campuran.Tekanan cairan
diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi
uap. Jika suhu cairan dinaikkan , tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan
sama dengan tekanan atmosfir. Pada keadaan ini cairan akan mendidih, suhu pada saat
tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfir dinamakan titik didih. Jika campuran
dididihkan, komposisi uap diatas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan, uap
akan kaya dengan senyawa yang lebih volatil atau komponen yang mempunyai titik didih
lebih rendah. Jika uap didinginkan akan terembunkan dan komposisinya sama dengan
komposisi senyawa yang terdapat pada uap. Jika suhu relatif tetap destilat akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran zat cair
(Yudhi, et al., 2007).

Destilasi merupakan suatu metode pemisahan campuran larutan dengan


menggunakan fase uap yang kemudian diembunkan menjadi suatu larutan murni.Destilasi
dapat digunakan untuk memisahkan dua buah campuran atau lebih terhadap larutan non
volatil. Karena sifat larutan yang selalu terdapat uap diatas cairan, sehingga berdasarkan
hal tersebut maka dengan proses pemisahan dapat dilakukan untuk memperoleh destilat
dengan melihat perbedaan titik didih dalam campuran, dimana larutan volatil cenderung
lebih cepat mendidih daripada larutan non volatil (Marsal, et al., 2008)

Salah satu cara untuk mengerjakan destilasi yaitu dengan cara mengurangi tekanan
pada temperatur yang tetap. Tetapi yang lebih umum adalah mendestilasi pada tekanan
tetap dengan menaikkan temperatur.Jika dalam destilasi sederhana sederhana, uapnya
diambil dan dikondensasi, maka suatu metode destilasi terfraksi dilakukan dengan jalan
berulang-ulang secara berurutan. Dengan cara demikian akan dihasilkan yang jauh lebih
murni dibandingkan dengan destilat sederhana (Atkins, 1994).

Cara yang umum dipakai dalam melukiskan hasil destilat adalah dengan
menggambarkan kurva destilat. Dimana komposisi titik didih atau sifat-sifat fisika lain dari
destilat digambarkan terhadap jumlah destilat. Pemisahan yang sempurna akan diperoleh
pada kurva yang mempunyai sudut yang tajam. Hal ini memungkinkan untuk campuran
yang mudah dipisahkan oleh peralatan yang efektif.Keadaan ketajaman pembelokan
memberikan gambaran pendekatan tentang ketajaman pemisahan (Anwar, 1994).

Tekanan uap kompleks murni suatu larutan ideal biasanya berbeda dan arena alasan
ini maka larutan memilki komposisi berbeda dengan fasa uapnya yang berkesetimbangan
dengannya. Suatu cairan dapat diuapkan dengan berbagai cara. Yang paling mudah
mendidihkannya sampai menguap dan komposisi akhirnya akan sampai dengan cairan
asalnya. Sudah jelas bahwa campuran mendidih pada suatu kisaran suhu, tidak pada satu
suhu Tb sebagaimana pada cairan murni.Alternatifnya dikumpulkan dan diembunkan
kembali. Cairan yang dihasilkan akan lebih kaya dengan komponen 1 dibandingkan larutan
asalnya. Larutan non ideal dapat menunjukkan prilaku yang lebih rumit. Campuran yang
menunjukkan penyimpangan negatif besar dari hukum Raoult (yaitu jika gaya tarik zat
terlarut-terlarut sangat kuat) akan memiliki titik didih maksimum (Suminar, 1994).

Titik didih yang berasal dari sebuah benda cair merupakan suhu dimana benda
tersebut akan mengalami perubahan wujud menjadi benda gas. Ketika dipandang dari sisi
yang berlawanan (cair menjadi padat) disebut titik beku.Perlu diketahui bahwa, pada
sebagian besar benda memiliki titik didih yang berbeda bahkan ada beberapa subtansi yang
memiliki titik didih yang sangat jauh berbeda, contohya etanol dan air dimana etanol
mendidih pada suhu 58oC dan air mendidihpada suhu 100oC.

B. Definisi Destilasi

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahanbahan kimiaberdasarkan


perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan ataudidefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap inikemudian didinginkan kembali ke
dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titikdidihlebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasuk unitoperasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan
proses ini didasarkan pada teoribahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan
menguap pada titikdidihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan
Hukum Dalton.Destilasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk memisahkan dan
memurnikancairan.Destilasi terdiri dari pemanasan cairan sampai pada titik didihnya,
penghantaranuap pada alat pendingin dimana terjadi kondensasi dan mengambil zat yang
telahterkondensasi.Destilasi juga merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap
tersebutdidinginkan kembali menjadi cairan.Unit operasi destilasi merupakan metode
yangdigunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah
satularutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen
tersebuantara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan
komponenkomponendengan cara destilasi adalai komposisi uap harus berbeda dengan
komposisicairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-
komponennyacukup dapat menguap.Bila zat non volatil dilarutkan ke dalam suatu zat cair
tersebut akan turun.Hukum raoult menyataka bahwa tekanan masing-masing komponen
berbandinglangsung dengan fraksi molnya.Apabila yang didinginkan adalah bagian
campuran yang tidak teruapkan dan bukan destilatnya, maka proses tersebut biasanya
dinamakan pengentalan denganevaporasi
Dalam hal ini sering kali bukan pemisahan yang sempurna yangdikehendaki,
melainkan peningkatan konsentrasi bahan-bahan yang terlarut dengancara menguapkan
sebagian dari pelarut. Sering kali destilasi digunakan semta-matasebagai tahap awal dari
suatu proses rektifikasi. Dalam hal ini campuran dipisahkanmenjadi dua, yaitu bagian yang
mudah menguap dan bagian yang sukar menguap.Kemudian masing-masing bagian diolah
lebih lanjut dengan cara rektifikasi. Uap yangdikeluarkan dari campuran disebut sebagai
uap bebas, kondensat yang jatuh sebagaidestilat dari bagian cairan yang tidak menguap
sebagai residu. Biasanya destilatdigunakan untuk menarik senyawa organic yang titik
didihnya dibawah 250oC,pendestilasian senyawa-senyawa yang titik didihnya tinggi
dikuatirkan akan rusak olehpemanasan sehingga tidak cocok untuk ditarik dengan teknik
destilasi.Destilasi merupakan cara yang penting untuk melakukan pemisahan campuranatau
senyawa dalam skala besar. Dari pencampuran air dan penerimaan uap dalamsebuah
pemisahan campuran, molekul dalam gerakan tetap dan cenderung lepas daripermukaan
fase uap. Dalam temperatur yang tepat, pelarian fenomena akan dilanjutkanke kotak
campuran yang dibatasi dengan uap basah. Destilasi ini dikatakan normalkarena tekanan
campuran yang telah dipisahkan, tekanannya sama dengan tekananudara luar yang
besarnya adalah satu atm. Destilasi normal digunakan untukmemisahkan campuran volatil
dari bahan yang tidak volatil. Itu dibuat dari cairan yangmendidih dan uap yang disimpan
di dalam sebuah penerima hasil destilasi yang telahsiap dilanjutkan dalam kotak
pemisah.Pengaruh dari penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat
beberapapekerjaan pemisah dari distilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan. Proses
distilasiberlangsung dimana uap cairan akan menjadi cairan di dalam kondensor
pendingin.Cairan yang menjadi uap merupakan senyawa murni yang terpisah dari
campurannyadan dari zat pengkotamin atau penyetor.Jika semua cairan sudah terpisah
makaterdapat residu yang bersifat padatan.Hasil distilasi disebut distilat.Distilasi
tergantung pada temperatur zatnya, beberapa molekul zat cair memilikienergi yang cukup
untuk diubah dan membuat suatu tekanan uap.Kecendrungan untukpenguapan menjadi
lebih besar karena energi kinetik yang ditambah dari kenaikantemperatur. Ketika suatu
cairan dipanaskan sampai tekanan uapnya sama denganatmosfer lingkungan cairan yang
mendidih, maka hal ini disebut titik didih. Besarnyaperbedaan titik didih beberapa senyawa
berbanding lurus dengan tingkat kemudahanpemisahannya. Semakin besar perbedaan titik
didih akan semakin mudah pulapemisahan senyawa tersebut. Dan sebaliknya, apabila
perbedaan titik didih kecil makaakan semakin sulit pula pemisahan senyawa
tersebut.Proses destilasi bisa dikerjakan dalam satu langkah menggunakan sebuah
kolomfractionating antara botol destilasi dan alat kondensor. Salah satu tipe dari
kolomadalah pipa vertilkal panjang yang sederhana dengan gelas embun atau
materiallembam lainnya.Sebuah tipe fractionating setelah mendestilasi sebuah cairan
bisadilanjutkan.Kondensasi dan penguapan diulangi beberapa kali sebelum air bereaksi
dikkondensor atau alat pendingin, akibatnya komponen terpisah dalam jumlah yangbesar
dari larutannya. Proses ini disebut destilasi fraksinasi.Untuk menggambarkan perbedaan
ciri khas di antara sebuah zat dan sebuahlarutan dilakukan dengan menguji dua cairan
homogen sehingga berubah sifatnyamenjadi gas oleh pemanasan dan kemudian
didinginkan. Proses inilah yang disebutdestilasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu proses distilasi :


1. Termometer, Termometer tidak boleh dimasukan sampai mendekati/mengenailarutan,
tetapi hanya diatas permukaan.
2. Disetiap terjadinya kenaikan suhu uap, lakukan penggantian wadah penampung
destilat.
BAB III
METODELOGI

A. Pembuatan Alat Destilasi Sederhana

Alat destilasi ini sangat mudah untuk dibuat karena desainnya sangat sederhana dan
tidak terlalu rumit.Akan tetapi, dengan alat yang sederhana ini dapat membantu kita dalam
menjelaskan konsep destilasi secara efektif. Ketelitian sangat dituntut dalam pembuatan alat
destilasi sederhana ini.
Sehubungan dengan di adakannya praktikum kimia dasar 2 mengenai system Destilasi.
Kami akan melampirkan alat dan bahan yang di butuhkan dan dapat menunjang
kelangsungan praktikum kimia dasar 2 sebagai berikut :
B. Alat dan Bahan:
1. Alat :
a. Thermometer
b. Alcoholmeter
c. Gelas ukur 250 mL dan 100 mL
d. Alcohol
e. Pompa air aquarium
f. Kaleng kue
2. Bahan :
a. Sistem wadah pemanas dan penyalur panas:
1) Ceret listrik
2) Pipa tembaga 3/8
3) Elbow leter (L) 3/8
4) Nut ¼
5) Pipa ac
b. Sistem pendingin :
1) Ember
2) Selang
3) Air dingin (pendinginnya)
4) Wadah penampung hasil akhir.
C. Prosedur Kerja :
a. Membuat Sistem wadah pemanas dan penyalur panas dan uap:
1) Lubangi tutup ceret sebesar pipa tembaga yang di butuhkan
2) Bentuk pipa tembaga seperti pada gambar yang di lampirkan dan jika akan
membutat siku di sarankan menggunakan elbow leter (L) agar tidak terjadi
patahan pada siku tersebut dan pada sambungan lebih baik di las agar
menghasilkan hasil yang rapi.
3) Bentuk pipa ac melingkar di dalam ember pendingin.

b. Membuat system pendingin :


1) Beri lubang dalam ember (utuk masuknya selang ke dalam ember ).jangan
lupa beri perekat/lem agar tidak bocor.
2) Rekatkan selang yang ada di dalam ember dengan pipa tembaga yang
diletakkan didalam ember dengan cara mengikatnya dengan plastic stell
3) Masukkan air dingin atau es kedalam ember tersebut.

c. Cara kerja alat


1) Nyalakan ceret listrik
2) Masukkan alkohol 70% kedalam wadah sampel.
3) Isi air sebanyak 100 ml kedalam wadah sirkulasi air.
4) Hubungkan alat sirkulasi air dengan listrik sehingga menyala, dan
sirkulasi air berjalan.
5) Tunggu hingga thermometer menunjukkan suhu 84 oC, yang merupakan
titikdidih alcohol, dan alcohol mulai mengalami penguapan.
6) Uap alcohol akan mengalir melalui selang, menuju kondensor dan
mengalami pendinginan. Lalu berubah kembali menjadi cairan yang
kemudian mengalir kewadah destilat.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum

Suhu Titik Didih Volume


Suhu Waktu
Jenis Suhu Akhir Campuran Volume Akhir
Konde Tetesan
Cairan Awal (Hasil Air dan awal (Hasil
nsor Pertama
Suling) Akohol Suling)
500 mL
(kadar 250 mL
6 menit
Alkohol 5° C 34° C 30° C 84° C 70%) (kadar
39 detik
dan Air 84%)
100 mL

B. Pembahasan

Alkohol dengan kadar awal 70% mempunyai suhu awal sebesar 34° C dipanaskan
hingga titik didih campuran air dan alcohol 84° C dengan volume awal 500 mL alkohol
ditambah 100 mL air. Setelah mendidih dan menghasilkan uap, uap tersebut mengalir melalui
selang menuju kondensor yang bersuhu 5° C. Setelah melalui kondensor, uap air menuju ke
wadah hasil penyulingan.Waktu tetesan pertama uap air terjadi pada 6 menit 39 detik. Dan
menghasilkan alkohol dengan kadar yang lebih tinggi daripada kadar awal yaitu 84%
sebanyak 250 mL selama 20 menit 44 detik percobaan. Pada alkohol, terjadi kenaikan kadar
alkohol yang semula hanya berkadar 70% menjadi 84% dikarenakan ber kurangnya kadar air
pada proses destilasi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berbagai campuran dapat dimurnikan dengan destilasi sederhana. Destilasi sederhana


merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pemurnian dan pemisahan suatu
larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih yang relative jauh.
2. Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa
dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam
permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan
akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan
itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada
suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya
rendah pada suhu kamar.
3. Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan
komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau
komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan
dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa
yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah.
Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni
dari salah satu komponen dalam campuran.
4. Berdasarkan hasil percobaan, terjadi perubahan kadar alkohol. Kadar alkohol meningkat
dari 70% menjadi 84% karena berkurangnya kadar air pada proses destilasi.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini kepada kita semua adalah kita harus terus
berusaha untuk belajar bagaimana cara kita menciptakan alat – alat yang dapat bermanfaat
bagi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia/wiki/destilasi

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://chemicalfunny.files.wordpress.com/

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://chemicalfunny.files.wordpress.com/2011/01/pictur
e22.jpg&imgrefurl=

http://id.wikipedia.org/wiki/titik_didih
Depdiknas]. 2008. Sistem pendidikan nasional. WWW Sisdiknas (terhubung berkala)
http://www.inherentdikti.net/files/sisdiknas.pdf (10 Mei 2010).

Ristiyani, Janik. 2008 .Laporan praktikum Kimia Organik II .Sintesis Klorofom .

LAMPIRAN

Proses destilasi
Alat dan perlengkapan destilasi

Panci Pemanas, kondensor, selang, pipa, ember sirkulasi, pompa sirkulasi

Alcohol meter dan gelas ukur


Hasil proses destilasi

Kadar alkohol 70% menjadi 84%

Anda mungkin juga menyukai