Anda di halaman 1dari 6

1.4.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA

1. Metode Bishop

a.    Metode ini pada dasarnya sama dengan metode swedia, tetapi dengan

memperhitungkan gaya-gaya antar irisan yang ada. Metode Bishop

mengasumsikan bidang longsor berbentuk busur lingkaran

b.    Pertama yang harus diketahui adalah geometri dari lereng dan juga

titik pusat busur lingkaran bidang luncur, serta letak rekahan

c.    Untuk menentukan titik pusat busur lingkaran bidang luncur dan letak

rekahan pada longsoran busur dipergunakan grafik

Metode Bishop yang disederhanakan merupakan metode sangat populer

dalam analisis kestabilan lereng dikarenakan perhitungannya yang sederhana,

cepat dan memberikan hasil perhitungan faktor keamanan yang cukup teliti.

Kesalahan metode ini apabila dibandingkan dengan metode lainnya yang

memenuhi semua kondisi kesetimbangan seperti Metode Spencer atau Metode

Kesetimbangan Batas Umum, jarang lebih besar dari 5%. Metode ini sangat cocok

digunakan untuk pencarian secara otomatis bidang runtuh kritis yang berbentuk

busur lingkaran untuk mencari faktor keamanan minimum.

Metode Bishop sendiri memperhitungkan komponen gaya-gaya (horizontal

dan vertikal) dengan memperhatikan keseimbangan momen dari masing-masing

potongan, seperti pada gambar dibawah ini. Metode ini dapat digunakan untuk

menganalisa tegangan efektif.

5
Gambar 1. Stabilitas lereng dengan metode bishop.

Cara analisa yang dibuat oleh A.W. Bishop (1955) menggunakan cara

elemen dimana gaya yang bekerja pada tiap elemen ditunjukkan pada seperti pada

gambar 4. Persyaratan keseimbangan diterapkan pada elemen yang membentuk

lereng tersebut.

Faktor keamanan terhadap longsoran didefinisikan sebagai perbandingan

kekuatan geser maksimum yang dimiliki tanah di bidang longsor (Stersedia) dengan

tahanan geser yang diperlukan untuk keseimbangan (Sperlu).

6
Gambar 2. Sistem gaya suatu elemen menurut bishop

Faktor keamanan di hitung berdasarkan rumus di bawah ini

2. Penentuan Bidang Geilincir Gerakan Tanah Dengan Aplikasi Geolistrik

Alat-alat yang digunakan terdiri dari resistivitymeter, aki, dua pasang

elektroda, meteran, palu, dan GPS. Tahapan kegiatan penelitian meliputi survei

pendahuluan, pengambilan data, pengolahan data dan interpretasi data.

7
Setelah dilakukan pengukuran data untuk semua titik berupa nilai arus dan

beda potensial (IF, VF, IR, VR), kemudian dilakukan perhitungan nilai faktor

geometri dengan menggunakan Persamaan 1. K = πn ( n + 1 ) a

dengan n merupakan perbandingan jarak antara elektroda AM atau BN,

dan a adalah jarak antar elektroda AB atau MN. Selanjutnya menghitung nilai

tahanan jenis semu (apparent resistivity) menggunakan Persamaan 2. ρ = K ΔV/I

Pengolahan data menggunakan software Res2Dinv versi 3.59 untuk

mendapatkan tampilan citra dua dimensi (menunjukkan kontur tahanan jenis

sebenarnya). Dari hasil pengolahan data tersebut dilakukan analisis dan

interpretasi data mengenai pola anomali resistivitas atau tahanan jenis untuk

memperoleh kedalaman bidang gelincir dan struktur geometri bidang gelincir.

Metode Penelitian Gerakan Tanah

Metode Storie Indeks Storie merupakan metode semikuantitatif untuk

penilaian (rating) tanah berdasarkan karakteristik tanah umumnya untuk

menentukan potensi pemanfaatan tanah dan kapasitas produktivitas tanah (Storie

1978, Reganold dan Singer 1979). Metode ini tidak memperhitungkan faktor fisik

lainnya atau faktor ekonomi yang mungkin mempengaruhi kesesuaian tanaman di

suatu lokasi. Analisisnya mudah dilakukan: berbagai kategori dikelompokkan

menjadi beberapa kategori saja. Ada empat atau lima parameter yang lazim

dievaluasi yaitu (Gambar Pengerjaan Kerentanan Tanah )

8
Gambar 3. Alur Pengerjaan Masalah Khusus Kerentanan Tanah

Dasar Teori Dengan Pembobotan Indeks Storie.

Indeks storie merupakan salah satu metode semi kuantitatif untuk

penilaian tanah yang awalnya digunakan untuk mengklasifikasikan tanah guna

keperluan tata guna lahan pertanian berdasarkan produktifitas tanamannya (Storie,

1978; Reganold dan Singer, 1979 dalam yugo dkk, 2016 [13] ).Namun pada

perkembangannya, indeks storie dapat juga digunakan untuk menganalisa

kerentanan gerakan tanah dan longsor ( Sitorus, 1995 dalam Yugo dkk, 2016 [13].

Metode Indeks Storie tidak memperhitungkan faktor fisik lainnya atau faktor

ekonomi yang mungkin mempengaruhi kesesuaian tanaman disuatu lokasi

(sugianti dkk, 2014 [11]).

Gerakan tanah adalah suatu proses perpindahan tanah / batuan dengan arah

gerak, mendatar atau miring dari kedudukan semula dikarenakan pengaruh

gravitasi, arus air dan beban luar. Definisi gerakan tanah yang dimaksud tidak

termasuk erosi, aliran lahar, amblesan, penurunan tanah kaerna konsolidasi dan

9
pengembangan. Sedangkan adalah suatu proses perpindahan masa tanah / batuan

dengan arah miring dengan kedudukan semula sehingga terpisah dari masa yang

mantap dikarenakan pengaruh gravitasi dengan jenis gerakan berbentuk translasi

dan rotasi

Didalam gerakan tanah, digunakan klasifikasi untuk menyeragamkan

istilah sehingga memudahkan pengenalan tipe gerakan tanah dan membantu

dalam menentukan penyebab dan pemilihan cara penanggulangannya.

Klasifikasi gerakan tanah ditetapkan berdasarkan :

 Jenis matrial dasar dan jenis batuannya

 Jenis gerakan / mekanisme dengan deskripsi lengkap mengenai bentuk

bidang longsoran serta mengenai sifat lainya seperti kedalaman, aktifitas

atau kecepatannya.

Daerah berpotensi longsor adalah daerah dimana kondisi terrain dan geologi tidak

menguntungkan, sangat peka terhadap gangguan luar baik yang bersifat alami

maupun aktifitas manusia yang merupakan faktor pemicu gerakan tanah.

10

Anda mungkin juga menyukai