Anda di halaman 1dari 5

Perusahaan memiliki aset karena pemiliki atau pihak lain tealah memasok dana untuk

mengakuisisi aset. Ada dua macam klaim: dari kreditur ( liabilitas) dan dari pemilik ( ekuitas
pemilik). Hak pemilik dan kreditur itu berbeda. Liabilitas adalah kewajiban saat ini suatu entitas,
sedangkan ekuitas pemilik adalah kepentingan residu atau klaim, namun bukan kewajiban untuk
transfer aset.

LO 1: TEORI HAK MILIK DAN ENTITAS

Ada dua teori yang dikemukakan untuk membantu memahami teori akuntansi, yaitu: Teori Hak
Milik, teori yang didasarkan pada ide bahwa pemilik menjadi pusat perhatian, dan Teori Entitas,
mengemukakan bahwa suatu bisnis merupakan sebuah entitas terpisah dan akuntansi mencatat
transaksi entitas.

Teori Hak Milik

Kepemilikan (proprietorship/P) menggambarkan kekayaan bersih suatu bisnis, disajikan


dalam persamaan berikut:

P=A-L

P menunjukkan kekayaan bersih pemilik bisnis. Sprague menyatakan bahwa:

“Neraca kepemilikan adalah penjumlahan dari seluruh elemen pada beberapa waktu tertentu
yang merupakan kekayaan beberapa orang atau kelompok orang ... Tujuan keseluruhan
perjuangan suatu bisnis adalah peningkatan kekayaan, yaitu peningkatan hak milik.”
Aset menjadi milik pemilik, dan liabilitas menjadi kewajiban pemilik pula. Berdasarkan
keterangan ini, tampak bahwa tujuan akuntansi adalah untuk menentukan kekayaan bersih
pemilik.

Pendapatan dihasilkan dan beban dikeluarkan akibat dari keputusan dan perilaku pemilik.
Akun pendapatan dan beban merupakan subsidiary account (akun pembantu/ turunan) dari P, yang
dipisahkan sementara untuk menentukan keuntungan pemilik. Pendapatana dalah penambahan
kepemilikan; beban adalah pengurangan kepemilikan. Vatter menjelaskan:

“Teori double entry (pembukuan berganda) didasarkan pada ide bahwa akun beban dan
pendapatan memiliki karakteristik algebra yang sama dengan kekayaan bersih, misalnya: akun
yang cenderung meningkatkan kekayaan bersih ditambahkan pada sisi kredit, akun yang
cenderung menurunkan kekayaan bersih ditangani secara sebaliknya (menambah sisi debit).

Sehingga, laba bersih merupakan kenaikan kekayaan pemilik selama periode tertentu. Jika hal
ini merupakan apa yang digambarkan sebagai pendapatan, maka harus mencakup seluruh aspek
yang memengaruhi perubahan kekayaan bersih pemilik selama periode tersebut. Contoh: nilai
intrinsik dari judul surat kabar bisa jadi bertambah dan dapat menarik premi signifikan kepada
pemilik jika terealisasi (terjual)

Kebanyakan, praktik akuntansi saat ini berdasarkan pada teori kepemilikan. Dividen lebih
dianggap sebagai distribusi keuntungan ketimbang beban, karena merupakan pembayaran kepada
pemilik. Bagi pemilik tunggal maupun persekutuan, gaji yang dibayarkan dibayarkan kepada
pemilik yang juga bekerja pada perusahaan tidak dianggap sebagai beban, Karena pemilik dan
perusahaan merupakan entitas yang sama tidak dapat membayar dirinya dan menguranginya
sebagai biaya. Metode ekuitas untuk investasi jangka panjang mengakui kepemilikan atau
kepentingan hak dari perusahaan investor. Hal ini, mengizinkan perusahaan investor untuk
mencatat persentase bagian laba investasi sebagai profit.

Pandangan modal keuangan lebih tepat menganut teori kepemilikan (ketimbang modal fisik).
Pandangan modal keuangan memperluas investasi keuangan pemilik; pandangan modal fisik
berfokus pada kemampuan perusahaan untuk mempertahankan tingkat operasi fisiknya (tanpa
memperhatikan klaim kepemilikan). Jika perusahaan membutuhkan sumber daya tambahan, dana
dapat diperoleh dari sumber daya pribadi pemilik.

Modal = jumlah kas yang diinvestasikan pemilik + keuntungan (yang diinvestasikan oleh
simpanan). Banyak orang mengadopsi pandangan keuangan atas modal, dan hal itu juga menjadi
praktik akuntansi konvensioal tradisional.

Pandangan kepemilikan dalam akuntansi dikembangkan saat bisnis masih kecil (saat masih
berbentuk milik pribadi/persekutuan). Dengan munculnya perusahaan, teori ini tidak cukup
menjadi dasar untuk menjelaskan akuntansi perusahaan.. Perusahaan (bukan pemegang saham)
menguasai aset dan menanggung kewajiban bisnis. Tidak hanya perusahaan memikul kewajiban
bisnis, namun dengan adanya ciri kewajiban terbatas, logis jika pemegang saham bertanggung
jawab atas kewajiban perusahaan. Akuntabilitas (pertanggungjawaban) terhadap pemilik
merupakan fungsi signifikan dari suatu perusahaan besar, karena adanya gap antara manajemen
dengan pemegang saham. Bagi perusahaan kecil, pemilik mengetahui status keuangan bisnisnya
gagasan tentang akuntabilitas/ stewardship tidak begitu berarti. Sebaliknya, pada perusahan,
kontak antara pemegang saham dengan urusan terkait perusahaan sangat minim.

Teori Entitas

Teori entitas dirumuskan sebagai respon atas kekurangan dari pandangan kepemilikan tentang
status hukum terpisah dari suatu perusahaan. Teori ini melampaui ‘asumsi entitas akuntansi’
mengenai pemisahan urusan bisnis dan pribadi. Martin menguraikan dua asumsi terkait yang
diwujudkan dalam gagasan sebuah entitas akuntansi, yaitu:

 Pemisah untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari pemiliknya.


 Sudut pandang prosedur akuntansi, dilakukan dari sudut pandang entitas.

Meski teori entitas secara khusus cocok untuk akuntansi perusahaan, pendukungnya percaya teori
ini dapat diterapkan pada organisasi milik perseorangan, persekutuan, bahkan nirlaba, apabila:

 akun dan transaksi diklasifikasikan dan dianalisis dari sudut pandang entitas sebagai
sebuah unito perasi;
 prinsip dan prosedur akuntansi tidak dirumuskan dalam hal kepentingan tunggal, seperti
pada organisasi milik perseorangan

Paton menyatakan, untuk setiap perusahaan bisnis:

“Ini adalah ‘bisnis’ dengan sejarah keuangan di mana petugas pembukuan dan akuntannya sedang
mencoba mencatat dan menganalisis; buku dan akun merupakan catatan ‘bisnis’; laporan periodik
operasi dan posisi keuangan merupakan laporan ‘bisnis’.

Entitas bukanlah seseorang dan tidak dapat bertindak dengan sendirinya. Ia adalah sebuah
institusi, meski demikian ia merupakan suatu hal yang sangat nyata, menurut Paton.
Keberadaannya nyata dan terukur, bahlan memiliki kepribadian sendiri. Bagi sebuah perusahaan,
sekali modal sahamnya diterbitkan, kehidupan perusahaan tidak bergantung pada
kehidupan pemegang sahamnya. Dari sudut pandang akuntansi, entitas setiap area
kepentingan ekonomi yang keberadaannya terpisah dari pemiliknya (entitas sebagai unit
independen).

Dalam sudut pandang ini, tujuan akuntansi boleh jadi untuk stewardship atau akuntabilitas.
Interpretasi yang lebih baru memandang entitas seperti berbisnis untuk dirinya sendiri dan tertarik
pada kelangsungan hidupnya sendiri.

Meskipun kedua versi focus kepada unit independen, pandangan tradisional mengatakan
bahwa pemilik entitas ‘rekan’ bisnis, pandangan yang lebih baru pemilik orang luar. Keduanya
membuat muatan informasi laporan keuangan untuk pengambilan keputusan (yang mana telah
ditekankan dalam beberapa tahun terakhir) dapat dicerna dengan mudah.

Dalam teori ini, fokus persamaan akuntansinya adalah aset dan ekuitas. Kekayaan bersih
pemilik tidak menjadi konsep yang berarti, karena entitaslah yang menjadi pusat perhatian.
Pemilik dan kreditor keduanya dipandang secara sederhana sebagai pemilik ekuitas, penyedia
dana. Persamaan akuntansinya :

Assets = Equities

Neraca menggambarkan aset entitas, di mana Paton merujuknya sebagai penyajian


kembalilaporan ‘langsung’ mengenai nilai entitas, dan ekuitas ia sebut sebagai ungkapan ‘tidak
langsung’ dari total yang sama. Aset merupakan milik perusahaan, dan liabilitas merupakan
kewajiban perusahaan, bukan pemilik. Setelah menerima dana dari pemilik ekuitas, perusahaan
menginvestasikan dana tersebut dalam bentuk aset. Untuk aset-aset nonmoneter, nilainya sebesar
harga pembelian aslinya. Sayangnya, akuntabilitas tidak memandang perlu pelacakan nilai asli
investasi. Pemilik ekuitas juga tertarik terhadap perubahan nilai investasi mereka. Current value
advocates (nilai pendukung saat ini) menunjukkan teori entitas berasumsi bahwa investor tidak
begitu dekat dengan bisnis untuk membuat sendiri penyesuaian nilai. Sehingga, akuntabilitas
meyiratkan bahwa penyesuaian tersebut (yakni perubahan nilai) harus dilaporkan. Dapat
dikatakan, entitas perlu mengetahui nilai kini asetnya untuk membuat keputusan yang tepat.

Dalam pandangan entitas, pendapatan à arus masuk aset karena transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan; beban à biaya aset dan pelayanan lain yang dikeluarkan perusahaan untuk
menghasilkan pendapatan pada periode ybs (mengurangi kekayaan aset entitas). Konsep
kepemilikan berkonsentrasi pada variabel P pada persamaan akuntansi. Konsep entitas berfokus
pada sisi lain dari persamaan tersebut, yaitu A. Hal ini karena aset dipandang sebagai
sesuatu yang ‘nyata’ dikelola oleh perusahaan, sedangkan ekuitas lebih abstrak, yang
berkaitan dengan klaim atas aset – suatu cara ‘tidak langsung’(sebagaimana disebutkan Paton)
dalam memandang nilai aset.

Aset dan beban pada dasarnya bersifat sama; keduanya menyediakan jasa. Muncul
pertanyaan sederhana, apakah jasa tersebut langsung habis atau disisakan untuk penggunaan
di masa depan. Karakteristik dasar pendapatan adalah menghasilkan lebih banyak aset,
sedangkan beban pada akhirnya mengurangi aset:

“Dengan demikian, teori akuntansi mestinya menjelaskan konsep pendapatan dan


beban dalam hal perubahan aset perusahaan, bukan meningkat/menurunnya ekuitas milik
pemegang saham”.

Laba bersih terutang pada perusahaan. Jika demikian, mengapa laba bersih tersebut
ditutup ke saldo laba, seolah-olah milik pemegang saham? Paton dan Littleton berpendapat
bahwa pemegang saham memiliki klaim residu kontraktual atas aset, dan hal ini menjadi
alasan mengapa laba bersih ditempatkan pada laba ditahan. Interpretasi yang lebih baru: akun
laba ditahan à ekuitas perusahaan/investasi dalam dirinya sendiri. Pembayaran untuk
penggunaan uang merupakan beban (karena kreditor maupun pemegang saham dianggap
sebagai pihak eksternal). Sehingga, beban bunga, dividen, maupun pajak pendapatan
merupakan beban bisnis, karena mengurangi nilai ekuitas milik entitas itu sendiri.

Kesimpulan: teori kepemilikan maupun teori entitas keduanya berpengaruh dalam


praktik. Teori akuntansi konvensional berdasarkan pada konsep entitas, dan laporan keuangan
mencerminkan pandangan entitas (fokusnya pada dividen dan earnings per share). Perusahaan
memperdagangkan sahamnya sendiri menunjukkan pasar menerima bahwa mereka adalah
entitas yang terpisah. Meskipun demikian, pandangan kepemilikan juga berpengaruh, misal:
(berdasarkan konsep kepemilikan) beban bunga dianggap sebagai expense dan dividen
sebagai distribusi keuntungan

Anda mungkin juga menyukai