Anda di halaman 1dari 42

PERSPEKTIF KUALITAS LINGKUNGAN PADA PENANGANAN

LIMBAH MEDIS FASYANKES MASA PANDEMI COVID-19


(Refleksi PMLHK No 5 tahun 2021 dan PMKNo 18 tahun 2020)

Prof. Dr Arif Sumantri, SKM.,M.Kes

SEMINAR NASIONAL HAKLI PROVINSI BANTEN


LINK ZOOM, 2 OKTOBER 2021
COVID-19 DALAM ANGKA Update, 1 Oktober 2021

JUMLAHDIPERIKSA JUMLAHDIPERIKSA JUMLAHLAB TERDAMPAK SUSPEK

SPESIMEN ORANG LAB KAB/KOTA ORANG

KASUSKONFIRMASI KASUSSEMBUH KASUSMENINGGAL PERAWATAN/ ISOLASI NEGATIF

ORANG ORANG ORANG ORANG ORANG

JUMLAHTEST POSITIFRATE CFR CRR KASUS AKTIF

ORANG/ I JUTA
PENDUDUK

Sumber : Kemenkes RI
STATISTIK PERKEMBANGAN DATA COVID-19 Update, 1 Oktober 2021

Sumber : Kemenkes RI
STATISTIK PERKEMBANGAN DATA COVID-19 per Bulan Update, 1 Oktober 2021

Sumber : Kemenkes RI
GRAFIK KASUS AKTIF, KASUS SEMBUH DAN
KASUS MENINGGAL PER PROVINSI Update, 1 Oktober 2021
,

Sumber : Kemenkes RI
GRAFIK SUSPEK COVID-19 Update, 1 Oktober 2021

Sumber : Kemenkes RI
Kurva Kasus COVID-19 harian baru vs waktu, dengan
rata-rata 14 hari Update, 1 Oktober 2021
e,

Sumber : Kemenkes RI
Update kondisi parameter Covid-19 selama masa PPKM Update, 1 Oktober 2021
% KASUS AKTIF % KASUS SEMBUH % KEMATIAN

84.86%

3 July 2021 3 July 2021 3 July 2021

% BOR NASIONAL TT COVID % BOR WISMA ATLET

3 July 2021 3 July 2021


STRATEGI CONTACT TRACING COVID-19 4 TITIK STRATEGIS

A. PENGUJIAN
A. APD, AKOM, A. NAKES &
A. ORANG TANPA MASAL
PCR PELAYANAN KASUS DESA/DUSUN/
B. PCR DAN UMUM ORANG GEJALA
KARANTINA POSITIF B. ORANG DALAM
RW/RT
B. PELAKU RESIKO B. PEMANTAUAN
C. PEMANTAUAN
PERJALANAN DESA/ PEMANTAUAN C. FASYANKES
DAN ISOLASI TINGGI C. PASIEN DALAM
MANDIRI C.USIA > 50 TH KELURAHAN PERAWATAN
D. EDUKASI
E. PSBB
D. EDUKASI D.KORMOBID DESA/KEL

A. PENGUJIAN A. PROTOKOL
MASAL A.ZONA MERAH A. SOSIAL AKTIFITAS
B. PHBS
C. DESA SIAGA
B. PERKOTAAN WILAYAH AKTIFITAS B.KEAGAMAAN SOSIAL
B. PROTOKOL
C.KEPADATAN RESIKO RESIKO C. CITY MOBILE INDUSTRI
D. RASIONALIS
D.SANITASI D. INDUSTRI C. PROTOKOL
ASI
E. LAPAS TINGGI TINGGI E. PASAR PASAR
TAHANAN
E. EDUKASI D. EDUKASI
Lebih dari 50% petugas puskesmas mengeluhkan penolakan
pemeriksaan sebagai kendala utama dalam meningkatkan testing
Kendala Testing Jumlah responden
(Sampel Nasional, n=660) Jawa Barat
Jawa Tengah
Kontak erat menolak entrytest Sumatera Selatan Penolakan
Jawa Timur pemeriksaan banyak
Kep. Riau
Suspek menolak test Bengkulu
dilatarbelakangi
Banten alasan sosial dan
Kontak erat menolak exit test
Aceh
Lampung
ekonomi, seperti takut
NTT kehilangan
Petugas swab terbatas
Gorontalo penghasilan atau
Kep. Bangka Belitung
Ma luku
stigma.
Sulawesi Selatan
Test tidak tercatat/terlaporkan
Kalimantan Utara
NTB
Kehabisan reagen Kalimantan Selatan
Bali

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 0 50 100 150 200 250 300 350

• Survei dilakukan secara online, dengan target puskesmas dan dinas kesehatan di seluruh Indonesia
• Jumlah responden per 20/9/21 10.00 adalah 645 puskesmas dan 15 dinkes, dari 18 provinsi.
• Jawaban tidak mutually exclusive (responden boleh memilih lebih dari satu jawaban).
• 68 responden dari Provinsi DIY merespon survei serupa dalam piloting, dengan distribusi respon serupa
dengan respon dari sampel di atas.
Analisis Kematian Berdasarkan Usia dan Riwayat Komorbid

Peluangpopulasidengan Jumlahkomorbid meningkatkanpeluang


rentang usia tertentu: risikokematian
Usia
Lebihberisiko
>60 19,5kalilipat
Tahun

Usia
Lebihberisiko
46-59 8,5kalilipat
Tahun

Usia
31-45 Lebihberisiko
2,4kalilipat
Tahun
dibandingkanusia19-30 tahun

Penyakit Ginjal Penyakit Jantung DiabetesMellitus Hipertensi Penyakit Imun

13.7x Lebihberisiko
kematian 9x Lebihberisiko
kematian 8.3x Lebihberisiko
kematian 6x Lebih berisiko
kematian 6x Lebihberisiko
kematian
*Berdasarkan dataindividualdariKementerian Kesehatandalam5bulanpertamapandemi(2Marets.d2Agustus 2020)
PERKEMBANGAN VAKSINASI NASIONAL
DATA DIAMBIL PUKUL 18.00 WIB

Poin Penting
131.453.801 • Sasaran lansia dan petugas publik
jauh lebih besar daripada sasaran
SDM Kesehatan

• Kapasitas vaksinasi bisa mencapai


1.862.235 per hari
• Total divaksin harian menurun pada
hari Sabtu dan Minggu
84.120.042 40.39%
• Total vaksinasi pada 23 September
2021 hingga pukul 18.00 adalah
sebanyak 1.133.506 orang
Sasaran Vaksinasi
47.333.759 22.73% 208.265.720

Total Vaksinasi
131.453.801

Total Dilayani • Divaksin


84.401.854 (40.53%) • Tunda

Batal & Tunda


Kumulatif Dosis 1&2 Kumulatif Dosis 1 Kumulatif Dosis 2 Kumulatif Tunda 298.714 (0.14%)
AKUMULASI KEDATANGAN DI PINTU MASUK NEGARA
: 5 Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara
(BANDARA/PELABUHAN/PLBDN)
Bandara
PLBN Aruk : 9 Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Laut
Kualanamu Pelabuhan Nunukan
Kedatangan: 20.895 Kedatangan: 13.707
PCR 1 : 20.611 PCR 1 : 9.514 PLBN Entikong Kedatangan: 1.211 : 8 Perbatasan Darat
Positif : 991 Positif : 656 PCR 1 :1.211
Kedatangan: 24.680 Positif : 20 Bandara
Pelabuhan Batam PCR 1 :13.111 Sam Ratulangi
Kedatangan: 27.522 Positif : 654 Kedatangan: 12.044
PCR 1 :26.091 PCR 1 : 12.044 PLBN
Positif :1.850 Positif : 66 Skouw

Pelabuhan Bitung Kedatangan: 323


PCR 1 : 81
Kedatangan: 201
Positif : 16
PCR 1 : 196
Positif :0
Pelabuhan PLBN Badau
Dumai
PELABUHAN TJ
Kedatangan: 0 PERAK Kedatangan: 135
PLBN Jagoi Babang PCR 1 : 89
Kedatangan: 85 Kedatangan: 317 Positif :3
Antigen :4 PCR 1 :317 Pelabuhan Laut PLBN Mindiptana
Bandara I Gusti Ngurah Rai
Pelabuhan Positif :0 Positif :8 Benoa & Celukan
Tanjung Pinang Kedatangan: 94 Kedatangan:341
PCR 1 : 94 Kedatangan: 241 PCR 1 :0
Kedatangan: 1.035 Positif :7 PCR 1 : 241 Positif :0
PCR 1 : 620 Positif :8
Positif : 84 Bandara
Soekarno-Hatta
Bandara PLBN Motaain
Kedatangan: 359.344 Juanda
Pelabuhan PCR 1 : 359.344 Kedatangan: 1.085
Kedatangan: 71.253 Antigen : 1.085
Tanjung Priok Positif : 8.671 PLBN
PCR 1 : 71.253 Positif :0 Sota Merauke
Kedatangan: 982 Positif : 3.867
PCR 1 : 21 Kedatangan: 3.148
Positif : 21 PCR 1 :0
28 Desember 2020-19 September 2021 Positif :0
Masih terdapat hasil entry & exit test positif, meskipun pendatang
telah membawa hasil tes negatif sebagai syarat perjalanan

100%
1,1% 0,3%
99% 0,5%

98%
3.5% WNI & 0.8%
97%
2,4% WNA masuk Indonesia
96%
menunjukkan hasil
positif COVID-19
95% meskipun telah
94% membawa hasil tes
99,2%
negatif COVID-19 dari
93%
96,5% negara asal
92%

91%

90%
WNI WNA
Negatif Positif Entry Test Positif Exit Test
Data 28 Desember 2020 - 10 September 2021
Diperlukan peningkatan deteksi di pintu masuk
Di tahun 2021, hanya 72% pelaku perjalanan internasional yang menjalani karantina, entry-test, dan exit-test

Udara: 431.603 (orang) Darat: 42.228 (orang) Laut: 29.542 (orang)


Entry-test 99% Entry-test 86% Entry-test 65%
Exit-test 82% Exit-test 0,06% Exit-test 28%

Bandara Orang Entry- Exit- PLBDN Orang Entry- Exit- Pelabuhan Orang Entry- Exit-
test test test test test test
Bandara 4.776 2% 2% Aruk, 13.392 69% 0,06% Laut Benoa dan 241 100% 100%
Kualanamu, Pontianak Celukan
Medan Bawang,
Badau & Jagoi 220 42% 11%
Bandara Sam 12.044 97% 100% Babang, Denpasar
Ratulangi, Pontianak Nunukan, 1.211 100% 83%
Manado Tarakan
Entikong, 23.794 100% 0%
Bandara I 94 100% 100% Pontianak
Gusti Ngurah Tanjung Pinang 929 100% 88%
Rai, Denpasar Motaain, 1.333 49% 0%
Kupang
Bandara 346.550 100% 98%
Sota dan 3.489 0% 0% Batam 27.161 62% 23%
Soekarno
Hatta, Jakarta Mindiptana,
Merauke
Bandara 68.139 100% 5%
Surabaya
Peningkatan mobilitas penduduk pada libur panjang selalu diikuti peningkatan kasus
COVID-19 .
PPKM L1-4 telah berhasil menekan mobilitas penduduk yang diikuti dengan penurunan kasus COVID-19.
Temuan Ilmiah Bahaya Perubahan Iklim
Kajian basis ilmiah dilakukan pada 4 sektor prioritas di tahun 2018 berdasarkan proyeksi
perubahan iklim (Baseline data bervariasi antara 1990-2015, diproyeksikan sampai 2045)

5.8 juta km² wilayah


perairan Indonesia
berbahaya
bagi kapal nelayan <10
GT

1,800 km garis
plantai masuk
dalam kategori KELANGKAAN Pulau Jawa Nusa Tenggara Timur
Lokasi potensi
mencapai mencapai
sangat rentan AIR 439.21 m3 1,654 m3 kejadian DBD
di 2024 /kapita/tahun /kapita/tahun sangat tinggi

Produksi beras
akan menurun di
beberapa
wilayah Gelombang esktrem Kenaikan muka Peningkatan suhu Perubahan
meningkat >1.5 m laut 0.45-0.75°C curah hujan
0.8-1.2 cm/tahun ± 2.5 mm/day
Sasaran dan Indikator Utama PN 6 RPJMN 2020-2024
Target
Arah Kebijakan Sasaran Indikator Outcome (satuan) Baseline
2020 2024
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 65,14 73,0-75,5 75,0 - 78,0
Meningkatnya
1. Indeks Kualitas
1. Indeks Kualitas Air (IKA)
2. Indeks Kualitas Air Laut (IKAL)
51,01 73,0 77,0
61,0
N/A 59,0
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup 3. Indeks Kualitas Udara (IKU) 84,76 84,0 86,0
Lingkungan Hidup 4. Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) 61,03 62,0 62,4

Penurunan potensi kehilangan PDB akibat dampak bencana dan


Berkurangnya N/A 0,66 0,49
2. Kerugian Akibat
bahaya iklim terhadap total PDB (persen)
1. Penurunan potensi kehilangan PDB akibat dampak bencana (persen) 0,08 0,10 0,10
Meningkatkan Dampak Bencana
Ketahanan Bencana dan Bahaya Iklim 2. Penurunan potensi kehilangan PDB sektor terdampak bahaya iklim
N/A 0,59 0,39
dan Iklim (persen)

Penurunan emisi GRK nasional terhadap baseline (persen) 22,5 26,0 27,3
Meningkatnya Penurunan intensitas emisi GRK nasional terhadap baseline 12,0 15,2 24,0
3. Capaian Penurunan (persen)
Emisi dan 1. Penurunan emisi GRK terhadap baseline pada sektor energi (persen) 5,3 6,4 7,2
Intensitas Emisi 2. Penurunan emisi GRK terhadap baseline pada sektor lahan (persen) 14,9 38,7 49,4
Menerapkan
Gas Rumah Kaca 3. Penurunan emisi GRK terhadap baseline pada sektor limbah (persen) 10,8 12,4 12,5
Pendekatan
Terhadap Baseline 1,4
Pembangunan 4. Penurunan emisi GRK terhadap baseline pada sektor IPPU (persen) 2,2 18,9
Rendah Karbon
5. Penurunan emisi GRK terhadap baseline pada sektor pesisir dan kelautan 6,5
6,3 7,3
(persen)
23
REFLEKSI REGULASI

UU No 36 thn 2009
UU No 32 thn 2009

PMK No 18 thn Permen LHK No


2020 5 Thn 2021
Jumlah manusia yang
akan terkena dampak

Luas wilayah
persebaran dampak

Lamanya Dampak
Berlangsung

Intensitas Dampak

Banyaknya komponen
lingkungan yang
terkena dampak

Sifat Kumulatif
Dampak

Berbalik atau tidak


berbaliknya Dampak

Fungsi Produksi
Fungsi Ekologi
Faktor Sosial
Konstribusi Kegiatan thd Pemb. Daerah
Jumlah manusia yang
akan terkena dampak

Luas wilayah
persebaran dampak

Lamanya Dampak
Berlangsung

Intensitas Dampak

Banyaknya komponen
lingkungan yang
terkena dampak

Sifat Kumulatif
Dampak

Berbalik atau tidak


berbaliknya Dampak

Fungsi Ekologis
Fungsi Sosial
Faktor Produksi
Konstribusi Kegiatan thd Pemb. Daerah
Jumlah manusia yang
akan terkena dampak

Luas wilayah
persebaran dampak

Lamanya Dampak
Berlangsung

Intensitas Dampak

Banyaknya komponen
lingkungan yang
terkena dampak

Sifat Kumulatif
Dampak

Berbalik atau tidak


berbaliknya Dampak

Fungsi Ekologis
Fungsi Sosial
Faktor Produksi
Konstribusi Kegiatan thd Pemb. Daerah
KL Dampak (+)

Dengan Kegiatan
Dampak (-)

Dengan Kegiatan

t1 t2 t3 Waktu
RA
REFLEKSI REGULASI PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS COVID-19

UUD’45
UU No 18 UU No 18 Pasal 28 H
tahun tahnun
Kepmenkes 2012 2008
No 876 thn
2001 UU No 44
Permen
tahun 2009
LHK No
Permenkes
UU No 4 UU No 36 UU No 32 P56 tahun
No 24 tahun Permenkes No 52 tahun 1984 2015
2016 Tahun 2018 tahun 2009UU No 23 tahun 2009
PermenLH
Permenkes tahun 2014 UU No 24
Yo UU No 9 tahun 2007 K N0 P.68
No 7 tahun thn 2015
Permenkes tahun
2019 2015
No 1077
Tahun 2011 SE MenLHK
SE.2/2020
PP No 66 PP No 47 PP NO 101
tahun 2014 tahun 2016 tahun 2014

Design by Arif Sumantri


Konsep Pengendalian Pencemaran Air
▪ Mengurangi atau menghilangkan sumber-sumber pollusi
▪ contoh: pengurangan jumlah penggunaan pupuk
▪ Me-recycle buangan
▪ Mencari bahan-bahan pengganti yang ramah lingkungan
▪ contoh: penggantian phosphat pada deterjen laundry
▪ Mengembalikan secara alami, fungsi air sebagai pembersih,
• contoh, menghidupkan kembali wetlands
• Meniru fungsi air sebagai pembersih alami dalam cara mengontrol:
▪ Plant saluran pengolahan buangan
▪ Septik tank
PENGAMANAN LIMBAH
Pengelolaan Limbah B3
PENGURANGAN DALAM FASYANKES
(INTERNAL)
PEMILAHAN

STANDAR BAKU PEWADAHAN


MUTU DAN
PENGANGKUTAN INTERNAL
PERSYARATAN
KESEHATAN PENYIMPANAN SEMENTARA

PENGANGKUTAN EKSTERNAL

PUSAT DAUR ULANG DEPO PEMINDAHAN

PENGOLAHAN OFF-SITE
LUAR FASYANKES
(EXTERNAL) PENIMBUNAN
Pengelolaan Limbah Medis dari Lokasi Karantina dan Isolasi Mandiri
(KMK Nomor 537 tahun 2020)

APD Bekas dan Limbah


Sarung Tangan dan Masker Bekas Test Kit Bekas
Medis Lain

Guna/Pakai Ulang Sekali Pakai Oleh petugas


kesehatan

• Panaskan pada Disinfeksi • Safety Box


• Kantong Plastik
suhu >600C • Kantong Plastik
Kuning Infeksius
• Cuci dengan Kuning Infeksius
Dirusak/sobek
deterjen dan air
• Rendam dengan
disinfektan Wadah/Kantong
Disinfeksi Disinfeksi
Plastik Khusus

Sarung Tangan dan


Drop Box Wilayah Pengolahan (di Fasyankes/lainnya)
Masker Pakai Ulang
KELAYAKAN MUTU LINGKUNGAN

Penapisan (Screening)

Identifikasi
Pelingkupan (Scooping)

Prakiraan Besaran dan Kepentingan Dampak


(Magnitude & Important)
Evaluasi
Dampak secara holistik

Mitigasi
Pengelolaan dan Pemantauan LH
Daya BM BM udara BM
Dukung Emisi ambien Kebauan

Dampak GRK

Kelas BM
Badan Limbah BM
Air Cair Daya
Kebisingan
Tampung

BM
Getaran
IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN

ASPEK LANGSUNG
Berkaitan dengan :
•Kegiatan Operasional di Lokasi
•Insiden dan Kondisi Darurat yang Potensial
•Kegiatan diwaktu Lampau dan Sedang dalam Perencanaan

ASPEK TIDAK LANGSUNG


Berkaitan dengan :
❖ Penggunaan Air dan Energi dari suplier
❖ Transportasi Limbah oleh jasa pengangkut
❖ Pengolahan dan Pembuangan Limbah oleh
subkontraktor
❖ Produk : Kemasan, Transportasi, Pembuangan akhir
IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN

INPUT KUANTIFIKASI
NERACA
OUTPUT ASPEK LINGKUNGAN
BAHAN
DATA

MASSA IN = MASSA OUT

ALIRAN LIMBAH

Diidentifikasi :
1. Pola Konsumsi SDA
2. Penyebab (operator / operasi) ASPEK LINGKUNGAN
3. Jenis Limbah (padat, cair, gas)
4. Sumber Limbah (bocor, tumpah dll)
SISTIM MANAJEMEN LINGKUNGAN (SML)

PERENCANAAN SML

IDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN

Aspek Langsung Pertimbangan : Kondisi Proses :


Aspek Tidak Langsung 1. Emisi ke udara Pada Proses Normal
2. Buangan ke air Pada Proses
3. Buangan ke tanah Abnormal
4. Penggunaan Bahan baku Kondisi Darurat
dan SDA
5. Penggunaan Energi
6. Radiasi Energi
7. Limbah dan produk samping
8. Atribut Fisik
EVALUASI ASPEK LINGKUNGAN
Evaluasi Peraturan Terkait

Adakah Peraturan Terkait Aspek


Tidak Evaluasi dengan Kriteria
Evaluasi Faktor Negatif dan Positif
Ya
Tidak Aspek Penting
Adakah Parameter / NAB
Ya
Adakah Data Pengukuran Tidak Aspek Penting
(significant aspect)
Ya
Apakah Data Pengukuran Tidak Aspek Penting
Telah sesuai parameter
Ya
Pilihan Evaluasi dengan Kriteria
Komitmen Faktor Negatif dan Positif

Aspek Tidak Penting


PENGAMANAN LIMBAH
Pengelolaan Limbah B3
Berdasarkan Permenlhk No. P-56/2015 Mekanisme Pengaturan

• Pengurangan dan
LANGKAH 1 Kewajiban Penghasil
Pemilahan
STANDAR BAKU
MUTU DAN • Pewadahan & Izin Penyimpanan diterbitkan oleh
LANGKAH 2
Penyimpanan Kabupaten/kota
PERSYARATAN
KESEHATAN Persetujuan oleh Dinas LH
LANGKAH 3 • Pengangkutan
kabupaten/kota
Izin Pengolahan diterbitkan oleh
LANGKAH 4 • Pengolahan KLHK

Persetujuan oleh Dinas LH


LANGKAH 5 • Penguburan
kabupaten/kota

LANGKAH 6 • Penimbunan Persetujuan oleh Dinas LH


kabupaten/kota
Pengelolaan Limbah Medis dari Lokasi Karantina dan Isolasi Mandiri
(KMK Nomor 537 tahun 2020)

APD Bekas dan Limbah


Sarung Tangan dan Masker Bekas Test Kit Bekas
Medis Lain

Guna/Pakai Ulang Sekali Pakai Oleh petugas


kesehatan

• Panaskan pada Disinfeksi • Safety Box


• Kantong Plastik
suhu >600C • Kantong Plastik
Kuning Infeksius
• Cuci dengan Kuning Infeksius
Dirusak/sobek
deterjen dan air
• Rendam dengan
disinfektan Wadah/Kantong
Disinfeksi Disinfeksi
Plastik Khusus

Sarung Tangan dan


Drop Box Wilayah Pengolahan (di Fasyankes/lainnya)
Masker Pakai Ulang
SOCIETY 5.0 FOR SDG’s 2030
TERIMA KASIH

SELAMAT HARI
KESEHATAN
LINGKUNGAN DUNIA

KITA SEHATKAN LINGKUNGAN, LINGKUNGAN AKAN SEHATKAN DUNIA

Anda mungkin juga menyukai