Anda di halaman 1dari 16

URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN

PROGRAM KERJA

A. LATAR BELAKANG
Listrik merupakan komoditi utama untuk pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan sosial seluruh masyarakat tak terkecuali masyarakat pedesaan. Ketersediaan
tenaga listrik yang cukup, aman, andal dan ramah lingkungan merupakan unsur penting dalam
menjalani roda perekonomian. Mengingat sebagai komoditi utama, maka ketersediaan listrik
harus dijaga baik produksi maupun pasokannya. Pertumbuhan sektor ketenagalistrikan
memberikan andil yang besar bagi per-tumbuhan ekonomi nasional, demikian pula sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi akan memacu peningkatan kebutuhan tenaga listrik, sehingga
diperlukan peningkatan infrastriktur penyediaan tenaga listrik dari waktu ke waktu. Undang-
undang No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan mengamanatkan kepada pemerintah
untuk menyediakan tenaga listrk dengan jumlah yang cukup dan mutu yang baik bagi seluruh
lapisan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Pada saat ini kondisi wilayah Provinsi Sulawesi Tengah masih memiliki daerah yang belum
terjangkau Jaringan Listrik dari PT. PLN, terutama di wilayah-wilayah pedesaan dan kepulauan,
karena Sulawesi Tengah memiliki luas wilayah yang sangat besar dari Provinsi lainnya yang
berada di Pulau Sulawesi. Sehingga sangat dibutuhkan peningkatan infrastruktur penyediaan
tenaga listrik pada wilayah tersebut.
Dengan melihat potensi energi yang ada di wilayah Sulawesi Tengah maka penyediaan
tenaga listrik dengan manfaatkan potensi Energi Baru Terbarukan sangat baik untuk
dikembangkan, dan juga penyediaan tenaga listrik dengan memanfaatkan energi baru
terbarukan pada saat ini merupakan salah satu program utama pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, sebagaimana diamanatkan pada Undang-
Undang Nomor 30 tahun 2007, Tentang Energi dan Peraturan Pemerintah No. 79 tahun 2014
Tentang Kebijakan Energi Nasional.
Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik sebagaimana disebutkan diatas,
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Energi dan Sumbar Daya Mineral
akan melaksanakan Pembangunan/Pemasangan PLTS SHS 100 WP Sejumlah 19 Unit di Desa
Anggasan Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli Tahun Anggaran 2018.
Adapun Profil singkat calon daerah penerima Kabupaten Toli-Toli dengan jumlah SHS
sebanyak 19 unit dengan perincian sebagai berikut:
Desa Anggasan 19 Unit
Desa Anggasan berjarak kurang lebih 13 km dari ibukota kecamatan Dondo. Dapat
ditempuh dengan jalan darat menggunakan roda dua/roda empat. Jumlah penduduk 840 jiwa
dan rumah tangga miskin 136. Mata pencaharian masyarakat adalah sebagai petani tanaman
pangan dan peternak.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Maksud pekerjaan Pembangunan/Pemasangan Solar Home System (SHS) adalah untuk
meningkatkan rasio elektrifikasi perdesaan di Sulawesi Tengah
2. Tujuan
Tujuan pekerjaan Pembangunan/Pemasangan Solar Home System (SHS) adalah :
a. Memanfaatkan potensi energy baru terbarukan setempat setempat khususnya energy
Surya.
b. Memenuhi kebutuhan energy listrik khususnya untuk penerangan bagi daerah
perdesaan terpencil dengan pola pemukiman terbesar yang jauh dari jaringan listrik
PLN.

C. TARGET/SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan Pembangunan/Pemasangan PLTS SHS adalah:
1. Terpenuhinya kebutuhan energy listrik khususnya untuk penerangan bagi daerah
perdesaan terpencil.
2. Masyarakat penerima bantuan mampu berpartisipasi dalam menjaga dan memelihara
SHS baik secara perorangan ataupun melalui OMS.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dengan meningkatnya minat belajar
dimalam hari.

D. ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN


Nama Organisasi yang menyelenggarakan kegiatan Pembangunan/Pemasangan PLTS SHS
100 Wp di Desa Anggasan Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli :
 K/L/D/I : Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
 SKPD : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah.
 PA/PPK : Ir. YANMART NAINGGOLAN, CES

E. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

Sumber Dana pada Kegiatan ini adalah bersumber dari Dana Alokasi Khusus Bidang Energi
Skala Kecil Tahun Anggaran 2018 berada dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah No : 3.05.01.25.02.5.2 Tanggal 05
Januari 2018, sebesar Rp.199.310.000,- (Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus
Sepuluh Ribu Rupiah).
Harga Perkiraan Sendiri Biaya pelaksanaan kegiatan Pembangunan/Pemasangan PLTS SHS
100 Wp, Desa Anggasan Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli adalah sebesar Rp.199.310.000,-
(Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Sepuluh Ribu Rupiah)

F. JENIS KONTRAK
Jenis Kontrak yang akan digunakan pada pelaksanaan Kegiatan Pembangunan PLTS SHS 100
wp di Desa Anggasan Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli adalah Kontrak Lump Sum.

G. Ruang Lingkup Pekerjaan Dan Lokasi Pekerjaan


Ruang Lingkup dan Lokasi Pekerjaan sebagai berikut :
1. Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
a. Pengadaan PLTS SHS 100 WP.
b. Pemasangan PLTS SHS 100 WP.
c. Commissioning Test dan pelatihan bagi masyarakat penrima PLTS SHS.
d. Perawatan pada masa pemeliharaan elama 6 (enam) bulan hingga final hand over
(FHO). Pada saat masa pemeliharaan (6 Bulan), penyedia barang/jasa harus
melakukan pemantauan terhadap operasional PLTS Terpusat dilokasikan tersebut
(kehadiran petugas pada saat pemantauan diketahui secara tertulis oleh aparatur
Desa/Ketua RT) paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali (bulan ke tiga dan bulan ke enam)
atau hadir dilokasi pada saat terjadi gangguan terhadap operasional PLTS Terpusat
tersebut. Setelah monitoring penyedia barang/jasa memberikan laporan tertulis
kepada PA/KPA/PPK.
e. Garansi pemeriksaan selama 3 (tiga) tahun, Penyedia Barang/Jasa atau distributor
atau pabrikanwajib melakukan monitoring di lokasi minimal 6 bulan sekali atau 6 kali
selama 3 tahun dan harus melakukan kunjungan pada saat terjadi gangguan
terhadap operasional PLTS SHS tersebut. Dan setalah perbaikan/monitoring wajib
memberikan laporan tertulis kepada PA/KPA.
2. Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) SHS 100 WP
Yakni di Desa Anggasan Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli.
H. JANGKA WAKTU PELAKSANAA KERKERJAAN
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan Kegiatan Pembangunan/Pemasangan PLTS SHS
100 Wp di Desa Anggasan Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli adalah selama 90 Hari
Kalender sejak tanggal Kontrak diterbitkan dan sampai dengan batas akhir Serah Terima
Pertama (PHO) seluruh paket pekerjaan.

I. Tenaga Ahli/Terampil
Tenaga ahli/terampil yang diperlukan untuk pemasangan/pengoperasian Solar Home
System (SHS) yang diadakan :
1. Tenaga Ahli Pembangkit Tenaga Listrik/Elektro/Mesin, dengan persyaratan:
a. Memiliki Ijazah minimal S1 Teknik Elektro/Mesin, dari perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian atau yang telah diakreditasi, atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
b. Mempunyai SKTTK Ahli bidang Pembangkitan/Distribusi/Pemanfaatan Tenaga Listrik Sub
Bidang Energi Baru Terbarukan yang masih berlaku.
c. Berpengalaman dibidang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)/SHS minimal 1 (Satu)
tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan tempatnya
bekerja.
d. Memiliki KTP, dan NPWP.
2. Tenaga K3 Bidang Listrik (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kelistrikan), dengan
persyaratan:
a. Pendidikan minimal SMA
b. Mempunyai SKA Ahli K3 Bidang Listrik (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bidang Listrik)
yang masih berlaku. Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh Kementrian Tenaga
Kerja Republik Indonesia.
c. Berpengalaman pada pekerjaan yang mempersyaratkan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Bidang Listrik minimal 1 (satu) tahun telah dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja.
d. Memiliki KTP.
3. Tenaga Teknis Elektrikal, dengan persyaratan :
a. Memiliki Ijazah minimal STM (elektro)
b. Berpengalaman dibidangnya minimal 2 (dua) tahun, dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja.
c. Memiliki KTP.

J. KETENTUAN-KETENTUAN CALON PENYEDIA


Ketentuan-ketentuan calon Penyedia adalah :
1. Ijin Usaha
SBU SBU yang di terbitkan oleh Menteri ESDM atau Lembaga Sertifikasi
yang di Akreditasi/ditunjuk oleh Menteri ESDM Untuk Jenis Usaha
Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik;
Bidang Usaha Pembangkitan Tenaga Listrik; Sub bidang Pembangkit
Listrik Tenaga Energi Baru Lainnya dan Tenaga Energi Terbarukan
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang masih berlaku.
IUJPTL Memiliki Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik yang masih berlaku.
2. Pengalaman
Memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) pengalaman pada pekerjaan Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam kurun 3 (tiga) tahun terakhir (penyedia
wajib melampirkan bukti PHO/serah terima pertama).
3. Ketentuan Tambahan
 Ketentuan Terhadap material dan barang yang ditawarkan oleh Calon Penyedia
barang dapat dilihat pada Spesifikasi Teknis Material dan bahan yang digunakan
pada pekerjaan ini.
 Surat Dukungan Distributor (Disarankan untuk perusahaan penawar menyediakan
satu perusahaan distributor sehingga apabila klarifikasi perusahaan distributor
tidak banyak lokasi)

K. SPESIFIKASI TEKNIS
Secara umum peralatan PLTS Fotovoltaik Tersebar terdiri dari:
1. MODUL SURYA (PV)
 Jenis Modul : Monocrystaline Silicon
 Power tolerannce per modul : ± 3 % (plus minus tiga persen)
 Kapasitas minimal : 100 Wp
 Efisiensi Minimum : Minimal 15%
 Junction Box : Dilengkapi dengan Cable Gland/DC Multi
Connector.
 Sertifikasi : Hasil Tes Uji Produk yang masih berlaku (dapat
berupa tes uji dari seri produk yang sama)
dikeluarkan oleh Lembaga Uji Independen
(bukan merupakan uji QA dari pabrikan)
 Garansi Kinerja : Minimal 20 tahun, untuk degradasi 1%
pertahun
 Garansi produk : 10 (sepuluh) tahun
 Wajib menggunakan produk dalam negeri dibuktikan dengan melampirkan salinan
tanda sah capaian Tingkat Komponen dalam negeri Minimal 40 % yang diterbitkan
Kementerian Perindustrian.
 Label data performance modul surya wajib di tempel dibagian belakang modul.
 Output Modul Surya (Peak Power Output) minimum 100 Wp (ditunjukkan oleh
data hasil pengujian), karakteristik hasil test pabrikan harus terbaca jelas pada
modul. (manufacture, Serial Number, Peak Watt Rating, Peak current, Peak
Voltage, Open Circuit Voltage & Short Circuit Current)
 Label data performance dan Nomor serie modul surya, ditempel dibagian belakang
modul.
 Bulan-Tahun Produksi dan Stiker “dibuat di Indonesia atau “Made In Indonesia”
serta Stiker yang menunjukkan bahwa modul surya adalah barang milik
“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah Rahun Anggaran 2018” harus tertera
didalam modul (delaminating dalam modul).

Dokumen Modul Surya (PV) harus melampirkan:


a. Softcopy brosur yang di cap/stempel basah dari Agen/Distributor/Pabrikan.
b. Softcopy surat keterangan Keagenan/Distributor jika yang menerbitkan surat
dukungan bukan dari Pabrikan.
c. Softcopy Sertifikat Uji/SNI dari Badan/Lembaga yang berwenang.
d. Softcopy Laporan Uji dari Badan/Lembaga yang berwenang.
e. Softcopy Sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 dari Badan/Lembaga yang berwenang.
f. Softcopy Tanda Sah Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paling
sedikit 40% yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
2. BATTERY CONTROL UNIT (BCU)
a. umum : kontroler berfungsi mengatur charging ke baterai,
harus dapat dikontrol agar tidak merusak baterai
b. tegangan input : disesuaikan dengan tegangan array modul
c. kapasitas : disesuaikan dengan arus short circuit dari array
modul
d. sertifikasi : Standar Nasional Indonesia (SNI)
e. efisiensi : > 90% (sembilan puluh persen)
f. tegangan baterai : paling sedikit 12 Vdc (dua belas Voltage Direct
Current)
g. charge control : Pulse Width Modulation(PWM)
h. sistem proteksi : High Voltage Disconnect (HVD), Low Voltage
Disconnect (LVD), Short Circuit Protection
i. dilengkapi dengan display dan sensor temperatur baterai.
j. garansi paling sedikit 3 (tiga) tahun.

Dokumen Battery Control Unit (BCU) harus melampirkan:


a. Softcopy brosur yang di cap/stempel basah dari Agen/Distributor/Pabrikan.
b. Softcopy surat keterangan Keagenan/Distributorjika yang menerbitkan surat
dukungan bukan dari Pabrikan.
c. Softcopy Sertifikat Uji/SNI/CE dari Badan/Lembaga yang berwenang.
d. Softcopy Sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 dari Badan/Lembaga yang berwenang.
e. Softcopy Buku Manual Instalasi.
3. BATERAI
a. Type : Valve Regulated Lead Acid (baterai kering)
b. Kapasitas : Minimal 100 Ah
c. Kemampuan Cycling : Paling sedikit 1.200 cycle pada 80% DOD
d. Tegangan nominal : 12 VDC
e. Garansi : minimal 3(tiga) tahun
f. Memiliki display meter yang menunjukkan Voltage dan SOC
g. harus dilengkapi dengan sistem koneksi yang dapat mencegah korosi dan arus
hubung singkat (termasuk pada waktu pemasangan).
h. Wajib menggunakan produk dalam negri, yang dibuktikan dengan melampirkan
salinan tanda sal capaian. Tingkat komponen Dalam Negri paling sedikit 40%
(empat puluh persen) yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian.
Dokumen Baterai wajib melampirkan:
a. Softcopy brosur yang di cap/stempel basah dari Agen / Distributor / Pabrikan.
b. Softcopy surat keterangan Keagenan/Distributor jika yang menerbitkan surat
dukungan bukan dari Pabrikan.
c. Softcopy Sertifikat Uji/SNI dari Badan/Lembaga yang berwenang.
d. Softcopy Sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 yang masih berlaku dari
Badan/Lembaga yang berwenang.
4. LAMPU
a. Jenis : Lampu Hemat Energi (LED Bulb)
b. Tegangan : 12 Vdc atau 220 VAC
c. Daya : Minimal 5 Watt per titik lampu
d. Jumlah : Setiap rumah terpasang 3 titik lampu
e. Efikasi (Lumen/W) : Minimal 100 lm/W
f. Warna cahaya : 5500 ~ 6500 K
g. Temperatur kerja : 0C ~ 60C
h. Umur pakai : Minimal 50.000 Jam
i. Garansi : Minimal 1 (satu) tahun
j. Dilengkapi dengan kotak kontak (sesuai kebutuhan)

Dokumen Lampu wajib melampirkan:


a. Softcopy brosur yang di cap/stempel basah dari Agen/Distributor/Pabrikan.
b. Softcopy surat keterangan Keagenan/Distributorj ika yang menerbitkan surat
dukungan bukan dari Pabrikan.
c. Softcopy Sertifikat Uji/SNI dari Badan/Lembaga yang berwenang.
d. Softcopy Laporan Uji dari Badan/Lembaga yang berwenang.
e. Softcopy Sertifikat ISO 9001 dari Badan/Lembaga yang berwenang.
f. Softcopy Tanda Sah Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang
diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
5. KABEL MODUL DAN KABEL LAMPU
a. Jenis kabel : Kabel terselubung PVC
b. Kabel modul : NYYHY, minimal 2x2.5 mm²
c. Kabel lampu : NYYHY, minimal 2x1.5 mm²
d. Panjang kabel modul : Minimal 7 meter
e. Panjang kabel lampu : Minimal 25 meter
f. Kabel modul dilengkapi dengan connector Plug & Play (PNP) untuk ke modul surya
dan kotak peralatan.
g. Melampirkan softcopy brosur yang di cap/stempel basah dari
Agen/Distributor/Pabrikan.
h. Melampirkan softcopy Sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001 yang masih berlaku dari
Badan/Lembaga yang berwenang.
6. KOTAK PERALATAN
a. Bahan body terbuat dari plastik ABS knock down atau bahan metal
b. Minimal dilengkapi 5 buah saklar lampu
c. Minimal dilengkapi socket Plug & Play (PNP) untuk kabel lampu & kabel modul
d. Minimal dilengkapi socket output arus AC dan tersedia USB untuk charger HP dan
1 buah saklar on/off
e. Memiliki display digital indicator battery untuk mengetahui status kapasitas
baterai
f. Dudukan baterai minimal terbuat dari alumunium agar tidak terjadi korosi jika
terjadi kebocoran pada kandungan baterai
g. Melampirkan softcopy brosur yang di cap/stempel basah dari
Agen/Distributor/Pabrikan.
7. PENYANGGA MODUL SURYA (TIANG, T-SUPPORT, FRAME)
a. Bahan tiang penyangga : Pipa Besi
b. Treatment tiang penyangga : Hot Deep Galvanized (HDG)
c. Tinggi tiang penyangga : Minimal 1.5 (satu koma lima) meter
d. Diameter tiang penyangga : Minimal 1 (satu) inchi
e. Bahan T-Support : Minimal Pipa Besi & Plat Besi
f. Treatment T-Support : Hot Deep Galvanized (HDG)
g. Kemiringan T-Support : 10° - 15°
h. Bahan Frame : Besi Siku (L) HDG
i. Melampirkan softcopy brosur yang di cap/stempel basah dari
Agen/Distributor/Pabrikan.
8. MATERIAL INSTALASI & AKSESORIS
Material Instalasi dan Aksesories disesuaikan minimal terdiri dari : Fitting lampu,
omega klem, baut, mur, ring, paku beton, klem kabel, kabel ties, tambal seng,
klem/kepala baterai, dll.
9. GARANSI PEMELIHARAAN SELAMA 3 TAHUN
Penyedia Barang/Jasa atau Pabrikan atau distributor harus memberikan garansi
pemeliharaan/sistem 3 (tiga) tahun, sehingga sistem dapat beroperasi untuk waktu
selama 3 (tiga) tahun, dan harus mengganti semua komponen yang rusak selama
masa garansi tersebut, yang dinyatakan dalam surat pernyataan bermaterai Rp. 6.000,
(Dilampirkan pada saat penawaran).
10. GAMBAR TEKNIS
Wajib melampirkan softcopy gambar teknis berupa : Single Line Diagram, Block
Diagram, Wiring Diagram.
11. BUKU MANUAL
Wajib melampirkan softcopy buku manual berupa : Petunjuk Instalasi, Pemakaian dan
Pemeliharaan PLTS Tersebar.
12. SURAT-SURAT PERNYATAAN
Melampirkan softcopy surat-surat pernyataan asli yang ber-materai Rp. 6.000 sebatas
komponen utama (PV, BCU, Baterai, Lampu), diantaranya :
a. Surat Pernyataan Dukungan Produk
b. Surat Pernyataan Jaminan Garansi
c. Surat Pernyataan Jaminan Mutu dan Keaslian Barang
d. Surat Pernyataan Layanan Purna Jual
e. Surat Pernyataan Ketersediaan Suku Cadang
f. Surat Pernyataan Jaminan Kesanggupan Supplai Barang

Surat-surat tersebut dapat digabung dalam 1 (satu) lembar surat, dengan ketentuan jika
yang memberikan dukungan adalah 1 (satu) perusahaan dan jika yang memberikan
dukungan adalah Agen/Distributor maka wajib melampirkan softcopy surat keterangan
penunjukan keagenan/kedistributoran dari prinsipal.

L. TAHAP PELAKSANA KEGIATAN


Dalam kegiatan pekerjaan Pembangunan/Pemasangan Solar Home System (SHS), Tahapan
pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Survey dan Koordinasi Lokasi Pemasangan SHS
Survey lokasi dilakukan sebagai persiapan pemasangan dan distribusi. Dengan
melakukan survey lokasi dapat diketahui berbagai hal yang terkait dengan akses
transportasi ke lokasi, perekrutan tenaga lokal, budaya masyarakat setempat, estimasi
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, serta koordinasi dengan
pemerintah daerah setempat serta masyarakat calon penerima SHS.

2. Pengadaan Barang
Pengadaan barang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang
dipersyaratkan pada pelelangan. Dengan demikian, mutu dan kualitas barang akan
terjamin.

3. Pengepakan Barang dan Pergudangan


Sebelum barang dikirim, barang akan dikemas sedemikian rupa sehingga menjamin
barang tetap dalam kondisi baik ketika sampai di lokasi pemasangan.Penyimpanan
barang SHS dilakukan di gudang (Kota Palu) untuk dilakukan pemeriksaan dan di gudang
lokasi dikondisikan untuk memudahkan pengiriman dan pendistribusian barang ke titik
pemasangan,dengan tetap mempertimbangkan keamanan dan keutuhan barang

4. Pengiriman dan Distribusi Barang


Kegiatan pengiriman dan distribusi barang terdiri dari dua kegiatan, yakni pengiriman
barang dari Jakarta ke lokasi Pengguna Barang (Kota Palu) dan kegiatan pendistribusian
barang ke lokasi pemasangan. Kedua kegiatan ini sedapat mungkin dilakukan dengan
menggunakan moda transportasi paling aman yang mungkin untuk digunakan sesuai
dengan jalur transportasi ke daerah tujuan, jalur transportasi yang paling umum
digunakan adalah jalur darat dan jalur air dan selanjutnya didistribusikan kepada para
penerima sesuai dengan daftar yang telah ditetapkan.
5. Instalasi SHS
Instalasi dilakukan oleh teknisi dari penyedia yang akan dibantu oleh teknisi lokal yang
sebelumnya telah diberi pelatihan. Diharapkan dengan bantuan teknisi lokal, instalasi
SHS dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
6. Sosialisasi dan Pelatihan SHS
Setelah instalasi selesai dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara
pemakaian dan perawatan SHS. Melalui sosialisasi ini diharapkan SHS yang terpasang
dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga SHS dapat digunakan dalam waktu yang
cukup lama.

Sosialisasi SHS pada masyarakat bertujuan utuk memberikan pemahaman bahwa sistem
SHS yang diberikan adalah solusi terbaik untuk desanya dan untuk itu SHS yang telah
terpasang di rumah mereka harus digunakan dan dirawat dengan baik dan SHS
merupakan Barang Milik Negara yang tidak dapat dipindah tangankan/diperjual belikan.

Warga setempat akan diminta untuk membentuk lembaga pengelola sehingga akan
terbentuk system pengelolaan yang baik, yang dilengkapi dengan organisasi untuk
mengkoordinir teknisi lokal.

Pelatihan mengenai penggunaan dan perawatan SHS juga perlu diberikan kepada
masyarakat agar masyarakat mengerti bagaimana cara mengoperasikan alat-alat pada
SHS , pola pemakaian, hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan sehingga sistem SHS
dapat berfungsi secara optimal hingga usia teknisnya berakhir.
7. Layanan Pasca Penyerahan
Secara berkala, sistem SHS yang telah terpasang akan dikontrol sekaligus untuk
mengantisipasi keluhan dari para pengguna SHS.
Selama masa garansi, perusahaan akan melakukan monitoring peralatan SHSyang sudah
terpasang, monitoring bekerja sama dengan instansi terkait di lokasi pemasangan.
Selama masa garansi perusahaan akan mengganti segala bentuk kerusakan peralatan
yang disebabkan oleh kesalahan pemasangan. Kesalahan yang disebabkan oleh pemakai
SHS tidak menjadi tanggung jawab perusahaan, kerusakan tersebut misalnya disebabkan
oleh pemindahan lokasi atau penambahan beban.
8. Dokumen Administrasi
Kelengkapan dokumen administrasi yang terkait dengan penyelesaian seluruh rangkaian
kegiatan akan diselesaikan pada saat akhir kegiatan. Format dokumen disesuaikan
dengan ketentuan dari pemilik proyek

M. KETENTUAN-KETENTUAN CALON PENYEDIA


 Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu memeriksa
shopdrawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
 Melaksanakan pengawasanteknis pada secara professional,efektif dan efisien
sesuai dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan konstruksi.
 Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan pekerjaan
konstruksi.
 Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
 Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan prosedur kerja dan uji
mutu pada setiap tahapan kegiatan pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
 Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan dilapangan dan membuat
rekomendasi setiap permasalahan yang timbul dilapangan kepada Pengguna Jasa.
 Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan kinerja
pekerjaan.
 Melaksanakan koordinasi dengan PPK dan pihak terkait lainnya.

N. SISTEM PELAPORAN
Laporan Mingguan diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setiap minggu
demikian juga Laporan Bulanan dilaporkan sertiap akhir Bulan. Laporan Akhir dan Foto
pelaksanaan dari kondisi 0%, 50% dan 100% serta Gambar As Build Drawing diserahkan beserta
laporan Soft Copy pada saat berakhirnya kontrak pengawasan.

O. OUTPUT/KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah:
a. Laporan Mingguan
b. Laporan Bulanan
c. Laporan Akhir (Foto Pelaksanaan Pekerjaan dan Gambar As Build Drawing)
d. Laporan Soft Copy

Anda mungkin juga menyukai