Anda di halaman 1dari 6

Fungsi Keluarga terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia Sekolah Dasar

di Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul


Amala Hapsari Pertamaningtias
amalahapsari@yahoo.com

Umi Listyaningsih
listyaningsih_umi@yahoo.com

Abstract

Family becomes an important agent in shaping the child's personality. The era of
globalization has a negative impact on the child's personality. Character education through
family functions is expected to be able to overcome these negative impacts. This study aims to
determine the family function and character education of elementary school children as well
as to determine the relationship of family functions to the character education of elementary
school children in Saptosari District. This study uses quantitative methods using primary data
with a census approach. The collected data were analyzed by descriptive frequency to
determine family functions and children's character education, and chi square test to
determine the relationship between the two. The results of the study show (1) the function of
the family in Saptosari Subdistrict is in the functioning category. (2) Character education for
elementary school children in Saptosari District is in good category. (3) The function of the
family towards the character education of elementary school children shows a positive and
significant relationship with a significance value of 0.001.

Key words: Family Function, Education, Character, Children, and Elementary Schools

Abstrak

Keluarga menjadi agen penting dalam membentuk kepribadian anak. Era globalisasi
membawa dampak negatif bagi kepribadian anak. Pendidikan karakter melalui fungsi
keluarga diharapkan mampu untuk mengatasi dampak negatif tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui fungsi keluarga dan pendidikan karakter anak usia Sekolah Dasar
(SD) serta mengetahui hubungan fungsi keluarga terhadap pendidikan karakter anak usia SD
di Kecamatan Saptosari. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan data
primer dengan pendekatan sensus. Data yang terkumpul dianalisis dengan deskriptif frekuensi
untuk mengetahui fungsi keluarga dan pendidikan karakter anak, dan uji chi square untuk
mengetahui hubungan keduanya. Hasil penelitian menunjukkan (1) Fungsi keluarga di
Kecamatan Saptosari dalam kategori berfungsi. (2) Pendidikan karakter anak usia SD di
Kecamatan Saptosari dalam kategori baik. (3) Fungsi keluarga terhadap pendidikan karakter
anak usia Sekolah Dasar menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,001.

Kata Kunci : Fungsi Keluarga, Pendidikan, Karakter, Anak, dan Sekolah Dasar
PENDAHULUAN (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi sosial
budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi
Pemerintah berupaya meningkatkan melindungi, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi
pendidikan dengan berbagai program seperti sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi
wajib belajar sembilan tahun, bantuan dana ekonomi, (8) fungsi pembinaan lingkungan.
Indonesia pintar (Kartu Indonesia Pintar), Setiap anggota keluarga memiliki kewajiban
dan nawacita revolusi mental. Menurut untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut
Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar agar keluarga dapat hidup mandiri dan
Dewantara,“pendidikan adalah daya upaya mampu mengembangkan kualitasnya.
untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti Pendidikan karakter melalui fungsi
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) keluarga diharapkan mampu untuk mengatasi
dan tubuh anak”. Akan tetapi, pada dampak negatif dari globalisasi terutama
kenyataannya pendidikan belum cukup kenakalan remaja. Upaya peningkatan fungsi
mampu untuk membawa seluruh peserta keluarga dan peningkatan pendidikan
didik menjadi manusia yang memiliki budi karakter anak sudah banyak diprogramkan
pekerti yang baik dan berkarakter sesuai oleh pemerintah. Akan tetapi, masih terdapat
dengan apa yang telah dicita-citakan. permasalahan putus sekolah tingkat Sekolah
Era globalisasi membawa dampak Dasar (SD) dan kenakalan remaja berupa
negatif bagi perilaku anak melalui balap liar dan pesta miras di Kabupaten
perkembangan teknologi yang semakin pesat Gunungkidul, kasus tertinggi di Kecamatan
(Harun,2013). Perilaku pelajar Indonesia Saptosari (Polsek Saptosari, 2016).
seperti tawuran antar pelajar, perilaku seks Penelitian ini bertujuan untuk
bebas, penyalahgunaan narkoba, budaya tak mengetahui fungsi keluarga dan pendidikan
tahu malu, tata nilai dan norma yang semakin karakter anak usia Sekolah Dasar (SD) serta
merosot tidak hanya ditemui di perkotaan mengetahui hubungan fungsi keluarga
tapi sudah merambah ke pedesaan (Zuriah, terhadap pendidikan karakter anak usia SD di
2007). Atribut sekolah seperti belum mampu Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul.
membuat anak didik terpelajar dan
memperhatikan etika dalam berperilaku. Hal METODE PENELITIAN
inilah yang membuat fungsi pendidikan bagi
Penelitian ini menggunakan metode
masyarakat Indonesia mulai dipertanyakan
kuantitatif. Data yang digunakan berasal dari
eksistensinya.
data primer. Data primer diperoleh melalui
Pendidikan pertama bermula dari
wawancara langsung kepada keluarga yang
keluarga. Keluarga menjadi agen penting
memiliki anak usia Sekolah Dasar.
dalam membentuk kepribadian anak.
Pengumpulan data primer menggunakan
Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga
pendekatan sensus. Data sekunder yang
Sejahtera dicanangkan dalam program
dibutuhkan sebagai penunjang data primer
BKKBN yang tertuang dalam PP No. 21
antara lain jumlah anak putus sekolah,
Tahun 1994 Pasal 4 ayat (2) bahwa :
jumlah murid SD di Kecamatan Saptosari,
Keluarga sebagai unit terkecil dalam
Angka Partisipasi Murni (APM), dan data
masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
tingkat partisipasi KB.
suami istri dan anaknya, atau ayah dan
Penentuan wilayah dilakukan secara
anaknya atau ibu dan anaknya pada
purposive berdasarkan jumlah murid SD
prinsipnya memiliki delapan fungsi, yakni:
terbanyak, yaitu di Desa Krambilsawit.
Tabel 1. Banyaknya Murid Sekolah Dasar Analisis data yang dilakukan dari data
Negeri di Kecamatan Saptosari Tahun hasil wawancara diolah melalui uji statistik.
2016 Fungsi keluarga dan pendidikan karakter
No Desa Murid
anak pada penelitian ini dihitung dengan cara
1 Krambilsawit 550
skoring, skor total dari responden selanjutnya
2 Kanigoro 477 diklasifikasikan. Klasifikasi hasil skoring
3 Planjan 201 dimaksudkan untuk mengetahui klasifikasi
4 Monggol 270 fungsi keluarga dan pendidikan karakter
5 Kepek 457 yang termasuk dalam kategori berfungsi dan
6 Ngloro 257 tidak berfungsi serta pendidikan karakter
7 Jetis 246 baik dan cukup baik.
jk Sumber : Kecamatan Dalam Angka 2016 Analisis deskriptif frekuensi tunggal
dilakukan untuk menjawab tujuan pertama
Jumlah murid SD di Desa dan kedua. Analisis data untuk menjawab
Krambilsawit dikerucutkan lagi menjadi tujuan ketiga yaitu mengetahui hubungan
jumlah murid SD kelas enam. Kelas enam fungsi keluarga dengan pendidikan karakter
SD dipilih karena menurut Lutan (2001) anak usia SD dilakukan menggunakan uji chi
usia-usia sekitar 12 tahun adalah tahap square.
kongrit operasional. Pada tahap ini
kemampuan kognitif anak mulai berkembang HASIL DAN PEMBAHASAN
dan memungkinkan untuk merencana serta
melaksanakan gagasan kongkrit. Selain itu, Total skor indikator fungsi keluarga
anak usia kelas enam SD sedang mengalami yang disesuaikan dengan kategori penilaian
masa pubertas, yaitu masa ketika seorang ideal, menghasilkan tiga kategori fungsi
anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan keluarga yaitu berfungsi sangat baik,
pematangan fungsi seksual, sehingga berfungsi dan cukup berfungsi. Kategori
cenderung lebih memerlukan pendidikan berfungsi sangat baik merupakan orangtua
karakter dan perhatian keluarga. yang menerapkan fungsi keluarga dengan
Penentuan wilayah tersebut skor >208 sampai dengan 260, kategori
berpengaruh pada populasi penelitian. berfungsi dengan skor >156 sampai dengan
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka 208, dan kategori cukup berfungsi dengan
populasi yang menjadi subjek penelitian skor >104 sampai dengan 156. Dari 86
adalah keluarga yang memiliki anak usia orangtua terdapat 3,5% orangtua yang
sekolah dasar kelas 6 di Desa Krambilsawit memiliki fungsi keluarga dalam kategori
Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul. berfungsi sangat baik, 90,7% orangtua
Jumlah seluruh murid kelas enam SD dengan fungsi keluarga kategori berfungsi,
sebanyak 86 siswa dari tiga Sekolah Dasar dan 5,8% orangtua dengan fungsi keluarga
Negeri di Krambilsawit. Adapun rinciannya, cukup berfungsi.
SDN Krambilsawit sebanyak 28 siswa kelas Dengan demikian secara keseluruhan
6. SDN Bibis sebanyak 25 siswa kelas 6, dan fungsi keluarga di Kecamatan Saptosari
SDN Sawahan sebanyak 33 siswa kelas 6. sudah difungsikan sesuai fungsinya atau
Seluruh murid kelas 6 SD tersebut menjadi dengan kata lain berfungsi. Hal tersebut
populasi dalam penelitian ini. dibuktikan dengan tingginya jumlah orangtua
yang menerapkan fungsi keluarga dalam
kategori berfungsi yaitu sebanyak 90,7%. Gambar 2. Pendidikan Karakter Anak Usia
Fungsi keluarga Kecamatan Saptosari dapat Sekolah Dasar di Kecamatan Saptosari
dilihat pada gambar 1. Pendidikan karakter yang baik harus
melibatkan pengetahuan yang baik (moral
5,8%
3,5% knowing), perasaan yang baik atau loving
Berfungsi Sangat Baik good (moral feeling) dan perilaku yang baik
Berfungsi
(moral action) sehingga terbentuk
perwujudan kesatuan perilaku dan sikap
Cukup Berfungsi
90,7% hidup anak (Marzuki, 2012).
Tabel 2. Hubungan Fungsi Keluarga dengan
Pendidikan Karakter Anak di
Sumber : Data Primer, 2018
Gambar 1. Fungsi Keluarga di Kecamatan
Kecamatan Saptosari
Saptosari Fungsi Pendidikan Karakter
Total
Total skor indikator pendidikan Keluarga Baik Cukup
karakter anak usia SD yang disesuaikan Berfungsi 3 0 3
dengan kategori penilaian ideal, Sangat Baik 100% 0% 100%
menghasilkan dua kategori pendidikan 66 12 78
Berfungsi
karakter yaitu baik dan cukup baik. Kategori 85% 15% 100%
baik merupakan anak dengan skor >306,8 Cukup 1 4 5
Berfungsi 20% 80% 100%
sampai dengan 381,4 dan kategori cukup
dengan skor >232,2 sampai dengan 381,4. 70 16 86%
Total
81% 19% 100%
Dari 86 anak terdapat 70 atau 81,4%
anak dengan kategori pendidikan karakter Sumber : Data Primer,2018
baik, dan 16 atau 18,6% anak dengan Tabel 2. di atas menunjukkan deskripsi
kategori pendidikan karakter cukup baik. keluarga berdasarkan hubungan fungsi
Pendidikan karakter anak dengan kategori keluarga terhadap pendidikan karakter anak
baik adalah yang paling tinggi presentasenya usia SD. Terdapat 3 orangtua yang fungsi
dibanding kategori lain yaitu sebesar 81,4%. keluarganya dalam kategori berfungsi sangat
Hal ini berarti sebagian besar pendidikan baik, menghasilkan 3 anak dalam kategori
karakter anak usia Sekolah Dasar di pendidikan karakter baik. Hal ini berarti
Kecamatan Saptosari adalah baik. Kategori terdapat 100% orangtua yang menerapkan
pendidikan karakter anak dapat dilihat pada fungsi keluarga dengan kategori berfungsi
gambar 2. sangat baik sehingga menghasilkan anak
dengan pendidikan karakter kategori baik.
Dengan kata lain semua orangtua yang
18,6% memiliki fungsi keluarga sangat baik akan
Baik menghasilkan anak dengan pendidikan
Cukup karakter baik.
81,4% Sebanyak 78 orangtua dalam kategori
fungsi keluarga berfungsi, menghasilkan 66
atau 84,6% anak dengan kategori
Sumber : Data Primer, 2018 pendidikan karakter baik dan 12 atau 15,4%
anak dengan kategori pendidikan karakter
cukup. Hal ini berarti 78 orangtua dengan keluarga tetap berkorelasi signifikan tetapi
fungsi keluarga kategori berfungsi mampu bersifat lemah (Tabel 3).
menghasilkan pendidikan karakter anak
kategori baik lebih banyak daripada Tabel 3. Uji Chi Square Fungsi Keluarga dan
pendidikan karakter anak dengan kategori Pendidikan Karakter Anak
cukup. Meskipun orangtua memiliki fungsi Chi-Square Tests
keluarga dalam kategori berfungsi, tetapi Asymp.
Value df Sig. (2-
tetap menghasilkan pendidikan karakter anak sided)
dalam kategori cukup baik. Dengan kata lain Pearson Chi-Square 13.665 2 ,001
orangtua yang sudah menerapkan fungsi Likelihood Ratio 10,657 2 ,005
keluarga dalam kategori berfungsi masih Linear-by-Linear
kurang optimal dalam membentuk 10,801 1 ,001
Associaton
pendidikan karakter anak menjadi baik. N of Valid Cases 86
Sebanyak 5 orangtua dengan fungsi
Sumber : Olah SPSS, 2018
keluarga cukup berfungsi menghasilkan 1
atau 20% anak dengan kategori baik dan 4 Berdasarkan uji chi kuadrat
atau 80% anak dengan kategori cukup. Hal menunjukkan adanya hubungan antara fungsi
ini berarti fungsi keluarga dengan kategori keluarga dan pendidikan karakter anak usia
cukup berfungsi cenderung membentuk anak Sekolah Dasar di Kecamatan Saptosari.
yang memiliki pendidikan karakter cukup Dasar pengambilan keputusan dalam uji chi
baik. Dalam kasus ini terdapat satu orangtua kuadrat berpedoman pada perbandingan nilai
dengan fungsi keluarga cukup berfungsi Asymp.Sig dengan batas kritis yakni 0,05.
tetapi masih bisa membentuk anak dengan Jika nilai Asymp.Sig < 0,05 maka terdapat
pendidikan karakter baik. Hal ini mungkin hubungan yang signifikan antara variabel X
terjadi karena faktor pendidikan anak di dan variabel Y. Nilai Asymp.Sig fungsi
sekolah lebih berpengaruh membentuk keluarga dan pendidikan karakter anak pada
pendidikan karakter anak daripada fungsi tabel 5.44 adalah 0,001, dimana 0,001< 0,05.
keluarga di rumah (faktor lain belum bisa Dengan demikian, fungsi keluarga dan
diketahui secara pasti). pendidikan karakter anak memiliki hubungan
Berdasarkan keterangan guru, anak yang signifikan.
dengan pendidikan karakter cukup baik Menurut Pandin (2016) karakteristik
memiliki catatan khusus di sekolah seperti sosial ekonomi dapat berpengaruh pada peran
suka berkelahi, membolos, membentuk geng keluarga dalam mendidik anak. Karakteristik
serta suka bergaul (nongkrong) dengan sosial ekonomi merupakan karakteristik
orang-orang dewasa. Orangtua di rumah keluarga yang meliputi tingkat pendidikan,
merasa bahwa anak mereka berperilaku baik, penghasilan, umur, jumlah tanggungan anak
tetapi mereka tidak tau saat di luar rumah dan status perkawinan. Hasil olah data
anak mereka berperilaku seperti apa. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi keluarga di
menunjukkan bahwa pendidikan karakter Kecamatan Saptosari tidak berhubungan atau
anak tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh tidak berpengaruh signifikan dengan
fungsi keluarga, tetapi ada faktor lain yang karakteristik keluarga yang ditunjukkan oleh
mempengaruhi seperti faktor lingkungan dan nilai Asimp.Sig. lebih besar dari 0,05.
pergaulan. Itulah mengapa hubungan fungsi Menurut Kingsley Davis dalam
Sunarti (2012), orangtua dalam menjalankan
fungsi keluarga dipengaruhi oleh faktor sebagaimana mestinya meskipun
budaya yang berkaitan dengan pola asuh. karakteristik keluarga berbeda-beda.
Pola pengasuhan anak oleh orang tua
seringkali turun temurun dari orang tua SARAN
mereka tedahulu. Pola pengasuhan anak yang 1. Pemerintah di Kecamatan Saptosari
demikian dipengaruhi oleh nilai-nilai yang Kabupaten Gunungkidul melalui dinas
dianut termasuk ideologi di suatu negara. pendidikan, dan kader-kader Bkkbn
Pola pengasuhan anak di wilayah kajian diharapkan tetap mengoptimalkan fungsi
sangat mengacu pada budaya ketimuran keluarga dan pendidikan karakter anak.
dimana sangat menjunjung tinggi tata krama 2. Masyarakat khususnya keluarga di
dan nilai-nilai moral di masyarakat. Suatu Kecamatan Saptosari Kabupaten
keluarga akan dianggap menyimpang apabila Gunungkidul perlu meningkatkan
tidak melaksanakan fungsi keluarga sesuai kepedulian terhadap lingkungan bermain
budaya di masyarakat. Dengan demikian, anak.
pola pengasuhan anak akan tetap berjalan
sebagaimana mestinya meskipun tingkat DAFTAR PUSTAKA
pendidikan, penghasilan, umur, jumlah Harun, Cut Zahri. (2013). Manajemen
tanggungan anak dan status perkawinan Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan
keluarga pada kondisi yang berbeda-beda. Karakter. Vol.3, No. 3, Hal. 302-308.
Lutan, Rusli dkk. 2001. Pendidikan
KESIMPULAN Kebugaran Jasmani: Orientasi
Pembinaan di Sepanjang Hayat. Jakarta
1. Fungsi keluarga di Kecamatan Saptosari : Depdiknas.
Kabupaten Gunungkidul menunjukkan Marzuki. (2012). Meneladani Nabi
kategori berfungsi. Fungsi keluarga yang Muhammad SAW dalam Kehidupan
diterapkan sudah sesuai dengan delapan Sehari-hari. Jurnal Humanika. Vol. 8
No. 1. Hal 1-4.
fungsi keluarga program Bkkbn.
Pandin,Rahmawati P. (2016). Fungsi
2. Pendidikan karakter anak usia Sekolah Keluarga dalam Mendidik Anak Putus
Dasar di Kecamatan Saptosari Kabupaten Sekolah di Kampung Suaran Kecamatan
Gunungkidul menunjukkan kategori baik. Sambaliung Kabupaten Berau. Journal
Pendidikan karakter anak usia Sekolah Sosiatri Sosiologi. Vol .3 hal. 71-83.
Dasar tersebut sesuai dengan 15 nilai Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994
karakter Kemendiknas. tentang Penyelenggaraan Pembangunan
Keluarga Sejahtera Pasal 4 ayat (2)
3. Fungsi keluarga terhadap pendidikan
Sunarti, Euis. (2012). Pengaruh Perubahan
karakter anak usia Sekolah Dasar di Sosial terhadap Keluarga. Jurnal Sosial
Kecamatan Saptosari Kabupaten (Individu, Keluarga, dan
Gunungkidul menunjukkan adanya Masyarakat).Vol 1. No.1. Hal. 1-19.
hubungan positif dan signifikan dengan Zuriah, Nurul. 2007. Metode Penelitian
nilai signifikansi sebesar 0,001. Sosial dan Pendidikan, Teori-Aplikasi.
Signifikansi 0,001 menunjukkan Jakarta: Bumi Aksara.
hubungan positif dan signifikan karena
kurang dari 0,05. Fungsi keluarga dan
pendidikan karakter tetap diterapkan

Anda mungkin juga menyukai