NIM: 191322723
Prodi: Sosiologi
Kelas: Pagi
Matkul: Resolusi Konflik
Dosen: Paharizal S.Sos.,MA.
Konflik merupakan pertentangan dua pihak atau lebih yang dilatari perbedaan cara
pandang, keyakinan nilai, dan juga kepentingan yang berbenturan/bersinggungan
dalam interaksi sosial.
• Konflik adalah sebuah ekspresi heterogenitas kepentingan, nilai atau norma, dan
keyakinan yang muncul sebagai formasi baru yang ditimbulkan seiring dengan
dinamika sosial.
Cara kita menangani konflik adalah persoalan kebiasaan dan pilihan. Adalah
mungkin mengubah respon kebiasaan dan melakukan penentuan pilihan-pilihan
yang tepat melalui strategi resolusi konflik.
Resolusi konflik merupakan suatu konsep teoritik untuk mencari solusi atas konflik
yang terjadi di tengah masyarakat. Resolusi konflik bermuara pada sebuah usaha
untuk mencapai perdamaian.
Perdamaian Positif: Keadaan damai ideal yang diharapkan dan seharusnya terjadi.
Perdamaian Negatif: Keadaan damai yang bersifat temporer dan terjadi karena
adanya suatu kontrol yang mengondisikannya.
Kearifan lokal merupakan pengetahuan yang secara eksplisit muncul dari periode
panjang, yang ikut berevolusi bersama dengan masyarakat dan lingkungannya
dalam sebuah sistem lokal yang sudah dialami bersama-sama. Kearifan lokal tidak
sama pada tempat, waktu, dan suku bangsa.
Penanganan Konflik
• Mengurai dan melakukan analisis konflik
• Menentukan tahap-tahap pendekatan
• Revitalisasi eksistensi kearifan lokal
Mengurai konflik bertujuan untuk nengidentifikasi masalah tertutup dan masalah
terbuka.
• Masalah tertutup merupakan masalah yang berjalan secara sistematis dan abstrak.
Ia berupa ketimpangan dan ketidakadilan struktural yang dilegitimasi oleh hukum
dan sistem nilai.
• Masalah Terbuka adalah masalah yang nampak dan cenderung lebih mudah
diidentifikasi. Ia secara eksplisit mengemuka dalam ekspresi sikap-sikap atau
tindakan yang menjadi masalah.
• Mediasi: merupakan upaya untuk menemukan titik temu yang dapat disepakati
oleh pihak-pihak yang berkonflik. Dalam proses mediasi diperlukan adanya pihak
ketiga atau mediator yang bersikap netral guna menjadi penengah sekaligus
penghubung bagi pihak-pihak yang berkonflik.