TINJAUAN PUSTAKA
Ada orang ketiga, menyebarkan isu-isu yang tidak jelas, sulit mendapat
pengakuan karena tidak adanya bukti kuat, pemikiran masyarakat yang
minim,banyak kasus yang tidak terselesaikan Karena pihak keluarga tidak
mau ikut tata cara masyarakat, dan juga karna tidak adanya tokoh masyarakat
ketika pertikaian terjadi.
b. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Sadri SIP 141784 Mahasiswa
Pemerintahan/ Manajemen Pembangunan fakultas Syariah STS Jambi di tahun
Selain itu Dalam buku ‘Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar’ dikatakan bahwa
Carl I. Hovland mendefinikan komunikasi sebagai sebuah proses yang
memungkinkan seseorang (komunikator) untuk dapat menyampaikan
rangsangan, dengan tujuan untuk dapat mengubah prilaku orang lain
(komunikan)
3. Fungsi Komunikasi
4. Bentuk Komunikasi
2
Eep Saefullah Fattah. 1994. Manajemen Konflik Politik dan Demokrasi: Sebuah Penjajagan
Teoritis. Jurnal Prisma https://www.coursehero.com/file/86050526/3-BAB-IIpdf/( akses tanggal 11
september 2021).
5. Managemen
Managemen adalah proses perencanan pengorganisasian pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya- sumberdaya lain agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan , Defenisi
lain menyebutkan bahwa managemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain secara efektif dan
efesien untuk mencapai satu tujuan tertentu
6. Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial yang berlangsung dengan melibatkan
orang-orang atau kelompok kelompok yang saling menentang dengan
ancaman kekerasan.
3
Dahrendorf yang melihat hubungan erat antara konflik dan perubahan https://tirto.id/mengenal-
teori-teori-konflik-sosial-menurut-para-ahli-sosiologi-f92Jdiakses (5/03/21)
1. Konsiliasi
Pengendalian semacam ini terwujud melalui lembaga-lembaga tertentu yang
memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan-
4
Strategi pemerintah desa dalam mengatasi konflik antar pemuda desastudi kasus di desa batu ampar
kecamatan kumuning kabupaten indra giri provinsi riau (Hal.29)
5. Kompromi
Gaya ini berorientasi jalan tengah, karena setiap orang punya sesuatu untuk
ditawarkan dan sesuatu untuk diterima.Gaya ini sangat efektif bila kedua
belah pihak sama-sama benar, tetapi menghasilkan penyelesaian keliru bila
salah satu pihak salah.Gaya kompromi paling efektif bila persoalan yang
dihadapi kompleks atau bila kekuasan berimbang.Kompromi dapat berarti
membagi perbedaan atau bertukar konsensi.Semua pihak jelas harus bersedia
mengorbankan sesuatu agar tercapainya penyelesaian.