Anda di halaman 1dari 3

2022

Integrasi Sosial Keagamaan Terhadap Perbedaan Sudut Pandang


Keluarga Pada Paham Yang dianut oleh NU dan Muhammadiyah
Apa itu NU dan Muhammadiyah?
APA ITU INTEGRASI?
Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU) merupakan dua organisasi terbesar di Indonesia
Integrasi sosial adalah
yang memiliki masa dalam jumlah puluhan juta orang di berbagai sudut tanah air. Dua
proses penyesuaian unsur-
organisasi ini telah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka dan mempunyai andil yang besar
unsur yang saling berbeda
dalam usaha kemerdekaan negara Indonesia.Selain itu, dari kedua organisasi ini masyarakat
dalam kehidupan
Islam di Indonesia menjadi lebih berkembang dan terbina di mana pada waktu itu negara
masyarakat sehingga
Indonesia masih dalam belenggu penjajahan belanda.
menghasilkan pola
kehidupan masyarakat
Salah satu problem besar dalam tata relasi sehat kehidupan antar-
yang memiliki keserasian
umat beragama adalah subjektivitas keagamaan, yaitu perasaan
fungsi.
bahwa agamanya yang paling benar (Truth Claim). Semua
pememluk agama memilki keyakinan bahwa imannyalah yang
bisa menyelamatkan dan memberikan kebahagian diakhirat. Tentu,
SYARAT INTEGRASI
perasaan ini dapat dimaklumi karena dengan begitulah pemeluk
SOSIAL =
agama meyakini dan mau menjalankan ketentuan-ketenuan ibadah
dan ajaran agamanya. Yang perlu dicemaskan adalah bila perasaan
1. Homogenitas Kelompok
ini mengganggu relasi dan hubungan atarumat beragama. Sebab,
bagaimana terekam dalam sejarah, akibat subjektivitasi ini dan di
2. Besar Kecilnya Anggota
tambah oleh hal-hal yang bersifat kepentingan kepentingan:
Kelompok kekayaan, kedudukan, politik, terjadilah konflik atau bahkan
peperangan.akibatnya, korban harta, kehormatan, dan jiwapun tak
3. Efektivitas Komunikasi
dapat terelakkan.

4. Mobilitas Geografis
Tahap awal pertama resolusi konflik, apabila suatu konflik
yang terjadi masih dominan pertikaian. Maka berunding
adalah tujuan awal untuk menuju ke tahap resolusi yang
lebih jauh yang lebih sering disebut sebagai waktu yang
tepat untuk memulai. Upaya ini dilakukan apabila pihak-
Setelah mengetahui
pihak yang bertikai mengalami kebuntuan untuk
definisi beberapa jenis
menyelesaikan konflik
konflik serta sebab-sebab
Tahap kedua setelah itu adalah tahap yang dapat dilakukan konflik, maka perlu
adalag intervensi kemanusiaan dan negosiasi.Tujuan dari kiranya untuk
intervensi kemanusiaan adalah untuk menghindari korban mengetahui bagaimana
yang lebih besar dan menolong korban-korban yang telah untuk meminimalisir atau
ada, serta memaksa kedua belah pihak yang bertikai untuk menyelesaikan konflik
melakukan negosiasi.Intervensi kemanusiaan ini dilakukan yang muncul.
dengan menerapkan prinsip “mid-war operation”.

tahap ketiga lebih menitik beratkan pada upaya untuk


mengatasi masalah. Tahap ketiga dari proses resolusi konflik
adalah problem solving yang memiliki orientasi sosial.
Tahap ini diarahkan menciptakan suatu kondisi yang
kondusif bagi pihak-pihak antagonis untuk melakukan
transformasi suatu konflik yang spesifik kearah resolusi
dalam cakupan-cakupam megosiasi dan rekonsiliasi
(penyelesaian konflik secara permanen). Dalam kaitan ini ,
ada upaya transformasi konflik, dalam arti bahwa konflik
tidak hanya diselesaikan dengan menggunakan kererasan
namun cara-cara bagaimana kekerasan ditransformasikan
menjadi cara-cara damai sebagai alternative baru untuk
menyeleaikan pertentangan.

Jadi dengan adanya perbedaan orientasi NU dan


Muhammadiyah, maka cara tepat dan cepat adalah
mengedepankan ajaran islam yakni Ukhuwah. Sering
kumpul keluarga dan tidak fokus pada perbedaan adalah cara
terbaik untuk menghindari pertikaian.

Anda mungkin juga menyukai