V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data
yang telah dilakukan dalam penelitian. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang
menjawab rumusan masalah :
1. Karakteristik pengemudi yang mengalami kelelahan dapat diketahui
setelah melakukan perhitungan dengan metode PERCLOS (Percentage
of Eye Closure). Dari hasil perhitungan tersebut, karakteristik pengemudi
yang mengalami kelelahan dapat diketahui dengan semakin
meningkatnya persentase PERCLOS. Pengemudi dikatakan mengantuk
apabila memiliki persentase PERCLOS yang berada pada rentang 0,15
sampai 0,3. Namun, karakteristik pengemudi yang mulai mengalami
kantuk tidak hanya dideteksi dari durasi penutupan mata saja, melainkan
disertai dengan keadaan menguap dan frekuensi gerakan kepala yang
meningkat.
2. Kondisi pre-lunch dan post-lunch berpengaruh terhadap response time
pengemudi ketika berkendara di kondisi jalan monoton. Dari uji ANOVA
yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan dari rata-rata nilai response time pengemudi pada kondisi pre-
lunch dan post-lunch. Hal ini berarti kondisi pre-lunch dan post-lunch
berpengaruh terhadap response time pengemudi. Dari Uji Post-Hoc
diketahui bahwa kondisi pre-lunch akan memberikan nilai response time
pengemudi yang lebih cepat terhadap stimuli yang diberikan sepanjang
mengemudi. Sedangkan kondisi post-lunch akan memberikan nilai
V-1
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.2 Saran
Saran diberikan untuk pengembangan penelitian selanjutnya, beberapa
saran yang diberikan antara lain:
1. Memberikan variasi pada jenis kelamin partisipan, tidak terbatas hanya
pada partisipan pria saja.
V-2
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
2. Jenis stimuli yang diberikan kepada partisipan tidak terbatas pada stimuli
visual dan auditori saja, tetapi dapat ditambah dengan stimuli getaran
(vibration).
3. Penggunaan software driving simulator yang lebih baik, disarankan
menggunakan software OpenDS, dimana terdapat fitur-fitur dari software
yang dapat membantu jalannya penelitian, seperti adanya grafik yang
menampilkan nilai response time terhadap stimuli yang diberikan dan
adanya skenario tugas mengemudi.
4. Penentuan karakteristik kantuk pengemudi sebaiknya dilengkapi dengan
metode AECS (Average Eye Closure Speed).
V-3
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2015). Jumlah Kecelakaan, Korban Mati, Luka Berat,
Luka Ringan, dan Kerugian Materi yang Diderita Tahun 1992-2014:
Diunduh dari: https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1134.
Diakses tanggal 21 Desember 2017.
Carlson, N.R. (2013). Fisiologi Perilaku. Edisi Kesebelas Bahasa Inggris/ Edisi
Pertama Bahasa Indonesia, Jilid satu. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Cazzoli, D., Antoniades, C.A., dan kawan-kawan. (2014). Eye Movements
Dicriminate Fatigue Due to Chronotypical Factors and Time Spent on
Task- A Double Dissociation. Diunduh dari:
http://journals.plos.org/plosone
/article/file?id=10.1371/journal.pone.0087146&type=printable. Diakses
tanggal 9 Januari 2018.
Chompu-inwai, R. & Yajom, K. (2010). Impact of Work-Rest Period on Mental
Fatigue in Inspection Task with Microscope: Case Study of Hard Disk
Drive Component Manufacturing Company. Proceedings of the
International MultiConference of Engineers and Computer Scientists 2010
Vol III, IMECS 2010.
Davranche, K. & Pichon. Aurelien (2005). Critical Flicker Frequency Threshold
Increment After An Exhausting Excercise. Journal of Sport and Exercise
Psychology, 27(4), 515-520.
Departemen Perhubungan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 111 Tahun 2015 Tentang
Tata Cara Penetapan Batas Kecepatan: Diunduh dari
http://ppid.dephub.go.id/files/datahubdat/PM_111_Tahun_2015.pdf.
Diakses tanggal 30 Desember 2017.
Gautama, A. (2017). Perancangan Panel Instrumen Mobil City Car Elektrik (Studi
Kasus Mobil Listrik LIPI). Skripsi Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Katolik Parahyangan. Bandung.
Gietelink, O., Ploeg, J., Schutter, B.D., & Verhaegen, M. (2006). Development of
Advanced Driver Assistance Systems With Vehicle Hardware-in-the-Loop
Simulations. The Netherlands: Delft University of Technology.
Heather, D. (2012). Asperger Personalities, Anxiety, and Hypnosis. USA: Lulu
Press.
Hidayat, A. (2012). Uji Pearson Product Moment dan Asumsi Klasik. Diunduh
dari: https://www.statistikian.com/2012/07/pearson-dan-asumsi-
klasik.html. Diakses tanggal 11 Mei 2018.
Irawati, E. (2017). Usulan Saat Istirahat Bagi Pengemudi yang KekuranganTidur
Kronis Pada Jalan Monoton dengan Memperhatikan Tipe Sirkadian
Tahun 2017. Skripsi Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik
Parahyangan. Bandung.
Kaida, K., Takahashi, M., Åkerstedt, T., Nakata, A., Otsuka, Y., Haratani, T., dan
Fukasawa, K. (2006). Validation of the Karolinska Sleepiness Scale
Against Performance and EEG Variables. Clinical Neurophysiology, 117,
1574-1581. doi:10.1016/j.clinph.2006.03.11.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi. (2016). Data Investigasi Kecelakaan
LLAJ Tahun 2010-2016 (Database KNKT, 31 Oktober 2016): Diunduh
dari
http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/Media_Release/Media%20Relea
se%20KNKT%202016/Media%20Release%202016%20%20IK%20LLAJ
%2020161130.pdf. Diakses tanggal 21 Desember 2017.
Kompas. (2017). Pemerintah Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik. Diunduh
dari:https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/29/172826626/pemerintah
-dorong-penggunaan-kendaraan-listrik. Diakses tanggal: 2 Februari 2018.
Kompas Otomotif. (2017). Beda Kendaraan Listrik dan Hybrid Menurut Pakar.
Diunduh dari: http://otomotif.kompas.com/read/2017/11/14/090200815/ini-
beda-kendaraan-listrik-dan-hybrid-menurut-pakar. Diakses tanggal: 2
Februari 2018.
Kong, W., Zhou, L., Wang, Y., dan kawan-kawan. (2015). A System of Driving
Fatigue Detection Based on Machine Vision and Its Application on Smart
Device. China: College of Computer Science, Hangzhou Dianzi
University.
Korlantas Polri. (2016). Statistik Laka. Diunduh dari: http://korlantas.polri.go.id
/statistik-2/. Diakses tanggal: 29 Desember 2017.
Kroemer, K.H.E., Kroemer, H.B., dan Kroemer-Elbert, K.E. (2001). Ergonomics:
How to Design for Ease and Efficiency, 2nd ed. Upper Saddle River, NJ:
PrenticeHall, Inc.
Luczak, A. dan Sobolewski, A. (2000). The Relationship Between Critical Flicker
Fusion Frequency (CFFF) and Temperamental Characteristics.
International journal of occupational safety and ergonomics 2000, vol. 6,
no. 4, 493-505
Martin, D.W. (2008). Doing Psychology Experiment, 7th Edition. North Carolina,
United States: Thomson Wadsworth.
May, J. dan Baldwin, C.L. (2008). Driver Fatigue: The Importance of Identifying
Causal Factors of Fatigue When Considering Detection and
Countermeasure Technologies. United States: Old Dominion University.
Monk, T.H. (2005). The Post-Lunch Dip in Performance. USA: University of
Pittsburgh Medical Center.
Montgomery, D.C. dan Runger, G.C. (2003). Applied Statistics and Probability for
Engineers, Third Ed. New York: John Wiley & Sons,Inc.
National Highway Transportation Safety Administration. (2008). Traffic Safety
Facts 2008, Research Note. Washington DC :U.S.Department of
Transportation.
Pinel, John P.J. (2015). Biopsikologi. Edisi Ketujuh bahasa Inggris/Edisi Pertama
Bahasa Indonesia Cetakan Ketiga, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Plotnik, R. dan Kouyoumdjian, H. (2013). Introduction to Psychology, Tenth
Edition. USA: Cengage Learning.
Prabaswara, S. (2013). Studi Kelelahan Dalam Aktivitas Mengemudi Berdurasi
Panjang. Tesis Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Putilov, A.A dan Donskaya, O.G. (2013). Journal Clinical Neurophysiology:
Construction and Validation of The EEG Analogues of The Karolinska
Sleepiness Scales Based on The Karolinska Drowsiness Test. Diunduh
dari:https://www.academia.edu/3760406/Construction_and_validation_of_
the_EEG_analogues_of_the_Karolinska_sleepiness_scale_based_on_th
e_Karolinska_drowsiness_test. Diakses tanggal: 29 Desember 2017.
SAE International. (2014). Automated Driving: Levels of Driving Automation Are
Defined in New SAE International Standard J3016.
Sanjaya, K.H. et al. (2017). Rancang Bangun Sistem Deteksi Kelelahan
Mengemudi dengan Metode Biomekanika dan Fisiologi serta Sistem
Peringatan Multi-Indrawi. Bandung: Puslit Tenaga Listrik dan Mekatronik
LIPI.
Sanjaya, K.H., Mustaqim, Y., dan kawan-kawan. (2017). The Mental
Chronometry during Simulated Driving Tasks in Various Conditions of
Indonesian Subjects. Bandung: Puslit Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI.
Scholz, J. (2001). Theoretical Neuroscience: The Binding Problem. German:
University of Osnabrück.
Sekaran, U. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Smith, A.R., Jones, D.M. (2013). Handbook of Human Performance. San Diego:
Academic Press Inc.
Stein, B.E., Stanford, T.R., Rowland, B.A. (2009). Development of Multisensory
Integration From The Perspective of The Individual Neuron. Diunduh dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4215474/. Diakses tanggal
: 11 Mei 2018.
Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., dan Tjakraatmadja, J.H. (2006). Teknik
Perancangan Sistem Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Warpani, P.S. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung :
Penerbit ITB.
World Health Organization. (2015). Global Status Report on Road Safety 2015.
Geneva, Switzerland: World Health Organization.
Wilson, S., Benjamin, K., dan Sreenivasan, B. (2003). An Evaluation Of The
Sensitivity Of The Critical Flicker Fusion (CFF) Test To The
Neurobehavioural Effects Of Alcohol. Broad Lane: Sheffield.
Winter, J.C.F, Leeuwen, P.M., dan Happee, R. (2012). Advantages and
Disadvantages of Driving Simulators: A Discussion. Diunduh dari:
https://www.researchgate.net/publication/281593035_Advantages_and_D
isadvantages_of_Driving_Simulators_A_Discussion. Diakses tanggal : 29
Desember 2017.