OLEH
KELOMPOK V (LIMA)
KELAS B-S1 FARMASI 2020
Kelompok V
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................1
1.2 Tujuan Pembelajaran.............................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................3
2.1 Teori Reaksi Nitrimetri .........................................................3
2.2 Prinsip Titrasi Nitrimitri.........................................................4
2.3 Indikator Nitrimitri.................................................................4
2.4 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan..........................................6
2.5 Jenis-Jenis Reaksi Nitrimitri..................................................7
BAB III KESIMPULAN...............................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia Analisis adalah bagian dari ilmu kimia yang bertujuan untuk
mengetahui komponen atau komposisi suatu zat atau senyawa anorganik,
organik, hasil sintesis maupun biosintesis di dalam campurannya. Kimia
analisis dibagi dalam 2 bidang yaitu Analisa Kualitatif dan Kuantitatif.
Analisa kualitatif adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
jenis/ identitas sedangkan Analisa kuantitatif bertujuan untuk mengetahui
jumlah dan komposisi zat. (Harmita, 2006).
Titik akhir titrasi tercapai apabila pada penggoresan larutan yang dititrasi
pada pasta kanji-iodida atau kertas kanji-iodida akan terbentuk warna biru
segera sebab warna biru juga terbentuk beberapa saat setelah dibiarkan di
udara. Hal ini disebabkan karena oksidasi iodide oleh udara (O2) menurut
reaksi :
Kekurangan :
1. Larutan yang akan dititrasi harus didinginkan
2. Terlalu sering menotol menyebabkan adanya kemungkinan zat
terbuang
3. Titrasi harus dilakukan pada suhu dibawah 15oC
b) Indikator Dalam
Indicator dalam terdiri atas campuran tropeolin OO dan metilen biru.
Tropeolin OO merupakan indicator asam basa dan berwarna kuning bila
dioksidasi oleh adanya kelebihan asam nitrit, sedangkan metilen biru
sebagai pengkontras warna sehingga pada titik akhir titrasi akan terjadi
perubahan dari ungu menjadi biru sampai hijau tergantung senyawa yang
dititrasi.
Kelebihan :
1. Cara kerja cepat dan praktis
2. Dapat dilakukan pada suhu kamar
Kekurangan :
1. Penggunaan terbatas hanya untuk beberapa zat saja, untuk beberapa zat
lainnyaperubahannya tidak jelas
Pemakaian kedua indicator ini ternyata memiliki kekurangan. Pada
indicator luar harus diketahui dahulu perkiraan jumlah titran yang
diperlukan, sebab kalau tidak diketahui perkiraan jumlah titran yang
diperlukan, maka akan sering melakukan pengujian apakah sudah tercapai
titik akhir titrasi atau belum. Disamping itu, kalau sering melakukan
pengujian, dikhawatirkan akan banyak larutan yang dititrasi (sampel) yang
hilang pada saat pengujiantitik akhir. Sementara itu pada pemakaian
indicator dalam, walaupun pelaksanaanya mudah tetapi seringkali untuk
senyawa yang berbeda akan memberikan warna yang berbeda.
c) Indikator Potensiometri
Untuk mengatasi hal ini, maka digunakan metode pengamatan titik
akhir secara potensiometri. Sudah kita lihat bahwa dalam titrasi redoks ada
dua jenis indikator, indikator khusus yang bereaksi dengan salah satu
komponen yang bereaksi, dan indikator oksidasi reduksi yang sebenarnya
tidak tergantung dari salah satu zat, tetapi hanya pada potensial larutan
selama titrasi. Pemilihan indikator yang cocok ditentukan oleh kekuatan
oksidasi titran dan titrat, dengan perkataan lain potensial titik ekivalen
titrasi tersebut. Bila potensial peralihan indikator tergantung dari pH, maka
juga harus B diusahakan agar pH tidak berubah selama titrasi berlangsung
(Marzuki, 2013: 84).
a. Ketika campuran asam nitrat dan asam sulfat (bereaksi secara in situ)
direaksikan dengan benzena, dalam perbandingan tertentu ion
nitronium (NO2-) yang merupakan spesies nukleofilik, adalah ion
nitrit (NO2-) yang terdapat pada asam nitrit, dengan bahwa sesama
muatan sejenis tidak dapat bereaksi.
Gandjar, I. G. dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Gholib, Ibnu dan Rohman, Abdul, 2007, Kimia Farmasi Analisis Pustaka Pelajar,
Jogjakarta.