Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO 2

TEKNIK SAMPLING

Drg. Liana adalah dokter gigi yang bertugas di Puskesmas Majujaya.


Wilayah kerja Puskesmas Majujaya terdiri dari dataran tinggi dan tebing-tebing
yang curam, bahkan ada beberapa daerah yang sulit ditempuh dengan kendaraan
mobil / sepeda dan hanya bisa dengan berjalan kaki. Sebagian besar masyarakat
disana terisolasi dengan lingkungan luar, mereka hanya bisa memanfaatkan sarana
hiburan pada hari Minggu di alun-alun kota yaitu musik, ketoprak ludruk dan lain-
lain, sehingga setiap hari Minggu alun-alun kota sangat ramai dikunjungi baik dari
masyarakat kota maupun pelosok desa. Kebiasaan merokok dan minum kopi pada
laki-laki adalah merupakan kebiasaan yang sudah mendarah daging, bahkan
sering ditemukan stain pada laki-laki remaja yang berkunjung ke poli gigi
Puskesmas. Drg Liana akan melakukan survei tentang kesehatan gigi dan mulut di
wilayah kerjanya, beliau ingin melihat hubungan kebiasaan merokok dan minum
kopi terhadap stain gigi remaja di wilayah tersebut. Drg Liana akan melakukan
sampling pada hari Minggu di alun-alun dengan cara memberikan kuisioner dan
pemeriksaan gigi pada orang yang ditemui. Masyarakat di alun-alun dianggap
sudah bisa mewakili masyarakat wilayah kerja Puskesmas Majujaya. Diskusikan
teknik sampling pada kasus diatas!

1
STEP 1
Clarifiying Unfamiliar Term

1. Kuisioner : Kumpulan pertanyaan yang bertujuan untuk menggali


informasi dari responden
2. Sampling : Kegiatan pengambilan data dari suatu populasi dengan
hasil yang diharapkan bersifat representatif.
3. Stain : Perubahan warna pada luar dan dalam permukaan gigi
karena makanan, minuman dan rokok. Penyebabnya bisa melalui dalam
(endokrin) dan luar (eksokrin). Stain juga merupakan noda (bahan) yang
dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi.
4. Survey : Pengambilan data yang berguna untuk menunjang suatu
penelitian. Kegiatan peninjauan dari peneliti terhadap responden yang
akan diteliti (objek yang dijadikan sebagai sampel).
5. Teknik sampling : Cara atau macam dari teknik sampling yang akan
digunakan. Serta merupakan bagian dari metodologi statistika yang
bergubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi.
6. Populasi : Keseluruhan objek yang akan atau ingin diteliti.
7. Sampel : Bagian dari populasi yang akan menjadi objek penelitian.

STEP 2
Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dan tujuan dari teknik sampling?


2. Mengapa dalam suatu penelitian harus menggunakan teknik sampling?
3. Apa saja klasifikasi dari teknik sampling?
4. Pada skenario, termasuk teknik sampling apa?

2
STEP 3
Brainstorming

1. Teknik sampling merupakan suatu upaya penelitian untuk mendapatkan


sampel yang representatif yang dapat menggambarkan tentang populasinya.
Tujuan dari teknik sampling adalah untuk menghemat waktu, tenaga dan
biaya pada suatu penelitian.

2. Dalam penelitian harus menggunakan teknik sampling karena:


 Untuk efisiensi
 Informasi yang didapatkan lebih teliti sehingga didapatkan hasil yang
representatif
 Lebih akurat karena pada populasi yang banyak biasanya menimbulkan
tingkat kejenuhan yang bisa menimbulkan tidak keakuratan. Dengan
adanya teknik sampling ini maka tingkat keakuratannya lebih tinggi.

3. Terdapat dua macam klasifikasi teknik sampling yaitu :


a. Probability Sample
Setiap unit berkesempatan untuk dijadikan sampel
 Simple Random Sampling
Teknik yang paling sederhana karena dilakukan pengambilan data secara
acak dimana setiap elemen populasi berkesempatan menjadi sampel. Terdapat 2
cara yaitu :
 Populasi sedikit : Mengundi “cointoss”
 Populasi besar : Tabel “random numbers”
 Stratified Random Sampling
Dibagi menjadi beberapa kelompok dimana sifat antara kelompok berbeda
tetapi anggota kelompok memiliki sifat yang homogen. Lalu pembagian strata
atau kelompok dibedakan lagi menjadi :
 Proporsional : Memperhitungkan perbandingan jumlah populasi
 Disproporsional : Tidak memperhitungkan perbandingan jumlah
populasi

3
Contoh : sampel pada anggota FKG 2017 tentang kesehatan mulutnya
dibagi menjadi 3 kategori yaitu baik, sedang, dan buruk. Lalu, dari ketiga kategori
tersebut dipilih salah satu.
 Cluster Random Sampling
Pengambilan sampling dengan membagi populasi ke dalam kelompok-
kelompok, dari kelompok besar ke kelompok yang lebih kecil. Teknik ini
dilakukan untuk menghemat biaya agar tidak terlalu besar. Multistage dapat
dikatakan termasuk dalam cluster random sampling.
 Sistematik Random Sampling
Pengambilan sampling dengan adanya interval pada urutan populasi.
Urutannya harus acak agar tidak menimbulkan bias. Teknik ini bisa juga termasuk
dalam probability sample atau non-probability sample (mixed random sampling)

b. Non Probability Sample


 Snowball Sampling
Teknik dilakukan berdasarkan penelusuran sampel sebelumnya yaitu pada
sampel yang pertama.
 Puprose Sampling
Teknik pengambilan sampling yang telah ditentukan tujuannya oleh
peneliti. Teknik pengambilan berdasarkan seleksi khusus, dimana peneliti
membuat kriteria tertentu siapa yang akan dijadikan sebagai informan. Dalam
pengelompokkannya yang mengelompokkan tidak hanya peneliti, namun dari
para ahli juga dapat ikut serta mengelompokkan.
 Accidental Sampling
Teknik pengambilan sampling atas dasar seadanya saja, dengan bertemu
tanpa direncana. Tidak berdasarkan kelompok atau populasi tertentu. Jumlah
sampel tidak didasari pertimbangan, asal memenuhi kriteria. Biasanya dilakukan
pada populasi dengan akses atau wilayah yang susah.
 Sampel Jenuh
Pengambilan sampel pada seluruh populasi. Biasanya dilakukan pada
populasi dengan jumlah yang sedikit.

4
 Convenience Sampling
Pengambilan sampel yang memudahkan penelitian. Misalnya sampel yang
diambil jaraknya dekat dengan lokasi dari peneliti berada. Teknik ini digunakan
atas dasar mempermudah dan sudah direncanakan sebelumnya.
Contoh : seorang peneliti di Besuki Raya ingin meneliti mahasiswa FKG.
Maka dipilihlah mahasiswa dan mahasiswi dari FKG UNEJ sebagai sampelnya.
 Quota Sampling
Teknik pengambilan sampling dengan jumlah atau kuota yang telah
ditentukan oleh peneliti.

4. Berdasarkan skenario, pengambilan sampel yang dilakukan oleh drg. Liana


termasuk dalam :
 Accidental Sampling
Karena peneliti akan memberikan kuisioner dan pemeriksaan gigi pada
setiap orang yang akan ditemuinya di alun-alun kota.
 Convenience Sampling
Karena peneliti tidak mengetahui berapa populasi dan tidak membatasi
akan mengambil berapa responden. Peneliti juga memilih tempat dan waktu untuk
memudahkan penelitian

5
STEP 4
Mapping

Penelitian
Epidemiologi

Populasi

Teknik
Sampling

Probability Sample Non Probability


Sample

Simple Random Accidental


Sampling Sampling

Sistematik Random Quota


Sampling Sampling

Stratified Random Snowball


Sampling Sampling

Cluster Random Purposive


Sampling Sampling

Multi Stage Random Sampling


Sampling Jenuh

Sampel

6
STEP 5
LEARNING OBJEKTIF

1. Mahasiswa Mampu Mengetahui Memahami dan Menjelaskan Pengertian


dari populasi, teknik sampling, dan sample.
2. Mahasiswa Mampu Mengetahui Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi
dari Teknik Sampling.
3. Mahasiswa Mampu Mengetahui Memahami dan Menjelaskan Teknik
Sampling yang Digunakan pada Skenario.

STEP 7
Menarik Kesimpulan dari Seluruh Informasi yang di Dapat

7
DAFTAR PUSTAKA

Noor, N.N. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta


Irwan. 2016. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Yogyakarta: Deepublish
Budiarto, E. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran: Sebuah Pengantar. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Emzir, 2009, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta
: PT Grafindo Raja Persada.
Rajab, W. 2009. Buku Ajar EpidemiologiuntukMahasiswaKebidanan. Jakarta :
EGC
Budiarto Eko. 2003. METODOLOGI PENELITIAN KEDOKTERAN Sebuah
Pengantar. Jakarta : EGC.
Rajab Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta : EGC.
Kelsey JL, Whittemore AS, Evans AS, Thomson WD. 1996. Methods in
Observational Epidemiology. 2nd Ed. Oxford University Press : New York,
pp 244-268.
Pramono Dibyo, RANCANGAN PENELITIAN DI BIDANG KESEHATAN.
Yogyakarta : Magister Epidemiologi Lapangan - Universitas Gadjah Mada
Kleinbaum, Kupper L Laurence, Hal Morgenstern. 1982. Epidemiology Research,
Principles and Quantitative Methods. California:Life Time Publication
Nasry Nur. 2007. Epidemiologi. Makassar:Lembaga penerbitan Universitas
Hasanudin
Slamet Ryadi, Wijayanti. 2011. Dasar-dasar Epidemiologi. Jakarta:Salemba
Medika
Amiruddin, R., A, Arsunan Arsin., Dkk. 2011. Modul Epidemiologi Dasar.
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin Makassar

8
9

Anda mungkin juga menyukai