Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional "Peningkatan Karir Dosen Melalui Penulisan Karya Ilmiah"

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERJALAN ANAK USIA


9-15 BULAN YANG MENGGUNAKAN ALAT BANTU BERJALAN
(BABY WALKER) DI PUSKESMAS BUNGAH GRESIK

Alinea Dwi Elisanti


Akademi Kebidanan Delima Persada Gresik, hwacelin@gmail.com

ABSTRAK

Pencapaian kemampuan berjalan anak berbeda-beda, meskipun


beberapa bayi sudah bisa berjalan sebelum menginjak 1 tahun, namun
berdasarkan penelitian, umumnya anak dapat berjalan di rentang 12-15
bulan. Terdapat beberapa penyebab yang memperlambat kemampuan
anak dalam berjalan. Di antaranya adalah kemampuan anak untuk
mencoba yang rendah, bobot tubuh yang kurang atau berlebihan dan
trauma yang dialami anak saat mencoba berjalan untuk pertama kalinya.
Ada pula penyebab lain seperti gangguan suatu penyakit, gangguan
pada saraf otak. Tapi umumnya, yang paling sering terjadi adalah
stimulasi yang kurang dari orang tua, salah satunya yaitu penggunaan
alat bantu berjalan (baby walker) yang sering digunakan sebagai cara
orang tua agar anaknya bisa aman jika di tinggal melakukan aktifitas
rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
perkembangan motorik kasar (kemampuan berjalan) anak usia 9-15
bulan yang menggunakan alat bantu berjalan (baby walker). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bayi yang menggunakan
baby walker mengalami keterlambatan kemampuan berjalan (60%).
Sehingga di sarankan untuk orang tua agar mengurangi penggunaan
alat bantu berjalan (baby walker) secara terus menerus, perlu dilakukan
stimulasi berjalan oleh orang tua melalui melatih anak berjalan secara
langsung dengan memeganginya, membiarkan anak belajar melangkah
dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak dekat, menghindari
tindakan yang menyebabkan trauma pada anak saat belajar berjalan
contohnya perbuatan yang menyebabkan anak terjatuh atau teriakan
yang membuat anak kaget dan menangis.
Keywords : Perkembangan motorik kasar, kemampuan berjalan,
anak usia 9-15 bulan, baby walker

© 2017 Prosiding Seminar Nasional “Peningkatan Karir Dosen Melalui Penulisan Karya Ilmiah” 31
Perkembangan Kemampuan Berjalan Anak Usia 9-15 Bulan Yang
Menggunakan Alat Bantu Berjalan (Baby Walker) di Puskesmas...

PENDAHULUAN angka meragukan dan penyimpangan


perkembangan masih cukup besar di
Pencapaian kemampuan berjalan anak Indonesia.
berbeda-beda, meskipun beberapa bayi Hasil studi pendahuluan yang
sudah bisa berjalan sebelum menginjak dilakukan di Puskesmas Bungah Gresik
1 tahun, namun berdasarkan penelitian, melalui wawancara terkait perkembangan
umumnya anak dapat berjalan di rentang motorik kasar (kemampuan berjalan)
12-15 bulan (Anwar Mahdin, 2003)
terhadap 10 Ibu Bayi yang berumur 9-15
Berbagai masalah perkembangan bulan dan observasi Kartu Menuju Sehat
anak seperti keterlambatan motorik, (KMS) diketahui perkembangan yang
berbahasa, perilaku, autisme, hiperaktif, tidak sesuai, meliputi : 4 (40%) anak
dalam beberapa tahun terakhir ini semakin tidak bisa berjalan dan dari ke 4 anak yang
meningkat, angka kejadian di Amerika belum bisa berjalan, 3 diantaranya
serikat berkisar 12-16% (American menggunakan alat bantu jalan berupa
Academy of Pediatrics, Committee on Baby Walker.
Children with Disabilities. Developmental Menurut Prasetyo (2007), Ada
surveillance and screening of infant and beberapa penyebab yang memperlambat
young children, 2001), Thailand 24%, dan kemampuan anak dalam berjalan. Di
Argentina 22%, di Indonesia antara 13%- antaranya adalah kemampuan anak untuk
18% (Human Development Department mencoba yang rendah, bobot tubuh yang
The World Bank; 1996). kurang atau berlebihan dan trauma yang
Data WHO pada tahun 2010 dialami anak saat mencoba berjalan untuk
menyebutkan bahwa diberbagai negara pertama kalinya. Ada pula penyebab
berkembang, secara statistik sekitar 4% lain seperti gangguan suatu penyakit,
balita tidak bisa mencapai perkembangan gangguan pada saraf otak. Tapi umumnya,
motoriknya tepat waktu. Tapi dari angka yang paling sering terjadi adalah stimulasi
itu hanya sekitar 15-20% saja anak yang yang kurang dari orang tua.
perkembangannya abnormal, selebihnya Diantara dampak dari keterlambatan
masih bisa berkembang normal meski berjalan adalah berpengaruh nyata
sedikit lebih lambat. terhadap mekanisme self-regulatory, bila
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terjadi keterlambatan dalam locomotion
Jawa Timur, melakukan pemeriksaan dan perkembangan motorik akan merusak
terhadap 2.634 anak dari usia 0-72 bulan, akses terhadap sumber eksternal yang
ditemukan bahwa perkembangan normal berpengaruh kurang baik terhadap regulasi
sesuai dengan usia 20,2% , meragukan emosional, sehingga akan mengakibatkan
(membutuhkan pemeriksaan lebih terhambatnya perkembangan anak.
dalam) sebanyak 13%, penyimpangan Menurut Suririnah (2009), beberapa
perkembangan sebanyak 10,3%. Dari upaya untuk mengatasi masalah
penyimpangan perkembangan, 30% perkembangan motorik anak yaitu
terkena gangguan motorik kasar (seperti memberikan stimulasi yang tepat, seperti
berjalan, duduk), 7,3 % gangguan motorik mengizinkan anak untuk bereksplorasi
halus (seperti menulis, memegang), kesegala penjuru rumah, apabila anak
5,2 % gangguan berbicara bahasa dan
mulai merangkak dan merambat,
14% gangguan sosialisasi kemandirian. mengusahakan melepas anak dari
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa gendongan dan penggunaan baby walker

© 2017 Prosiding Seminar Nasional “Peningkatan Karir Dosen Melalui Penulisan Karya Ilmiah” 31
Perkembangan Kemampuan Berjalan Anak Usia 9-15 Bulan Yang
Menggunakan Alat Bantu Berjalan (Baby Walker) di Puskesmas...

sesering mungkin, sehingga otot kakinya Wilayah Puskesmas Bungah


lebih lincah bergerak, mengajak anak Penggunaan baby walker Jumlah %
bermain untuk menstimulasi motoriknya, Ya 20 50
misalnya mengambil bola yang dilempar, Tidak 20 50
mengajak anak berjalan-jalan sore atau Jumlah 40 100
pagi hari, menyediakan tongkat berputar
untuk bertumpu pada satu poros, mengajak Tabel 1 menunjukkan jumlah anak
berenang, karena dengan berenang akan yang menggunakan alat bantu
membuat semua otot tubuhnya bergerak, berjalan (baby walker) sama dengan
mulai dari otot kaki, lengan dan lehernya, anak yang tidak menggunakan baby
dan lain-lain. walker yaitu 50%.
Berdasarkan paparan masalah yang 2. Kemampuan Berjalan Anak usia
ada maka perlu dilakukan penelitian untuk 9-15 Bulan yang menggunakan baby
mengidentifikasi perkembangan motorik walker
kasar (kemampuan berjalan ) anak usia Tabel 2 Kemampuan berjalan anak usia
9-15 bulan yang menggunakan alat bantu 9-15 bulan yang menggunakan baby
berjalan (Baby Walker) di Puskesmas walker Di Wilayah Puskesmas Bungah
Bungah Gresik. Kemampuan Berjalan Jumlah %
Cepat 1 5
Metode Sesuai 7 35
Penelitian ini merupakan studi Lambat 12 60
deskriptif dengan rancangan penelitian Jumlah 20 100
Case Control. Dalam hal ini bertujuan
untuk mengidentifikasi perkembangan Tabel 2 menunjukkan sebagian besar
motorik kasar (kemampuan berjalan) pada bayi yang menggunakan baby walker
bayi usia 9-15 bulan yang menggunakan mengalami keterlambatan
alat bantu berjalan (Baby Walker). kemampuan berjalan (60%) dan
Populasi yang diambil yaitu seluruh hanya 5% anak yang mempunyai
bayi dan anak usia 9-15 bulan yang kemampuan berjalan cepat.
periksa di Puskesmas Bungah Gresik
Tahun 2012. Teknik sampling yang PEMBAHASAN
digunakan yaitu simple random sampling
dengan besar sampel 40 anak. Variabel Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penelitian yaitu perkembangan motorik sebagian besar anak usia 9-15 bulan
kasar (kemampuan berjalan). Data yang yang menggunakan alat bantu berjalan
terkumpul akan diolah melalui proses mengalami keterlambatan perkembangan
cleaning, editing, scoring, tabulating dan motorik kasar yaitu kemampuan berjalan.
terakhir akan di sajikan menggunakan Menurut Anditia, 2010. mengatakan
tabel distribusi frekuensi. bahwa baby walker mengganggu aktivitas
motorik anak karena hanya melibatkan
Hasil sebagian serabut motorik otot saja, yaitu

otot-otot betis. Padahal untuk bisa berjalan


1. Penggunaan baby walker pada anak
dengan lancar dan benar fungsi otot paha
usia 9-15 Bulan
dan otot pinggul juga perlu dilatih.
Tabel 1. Distribusi frekuensi penggunaan
baby walker pada anak usia 9-15 bulan di Baby walker juga bisa membuat anak
© 2017 Prosiding Seminar Nasional “Peningkatan Karir Dosen Melalui Penulisan Karya Ilmiah” 32
Perkembangan Kemampuan Berjalan Anak Usia 9-15 Bulan Yang
Menggunakan Alat Bantu Berjalan (Baby Walker) di Puskesmas...

malas berjalan karena


ketergantungan

© 2017 Prosiding Seminar Nasional “Peningkatan Karir Dosen Melalui Penulisan Karya Ilmiah” 33
Perkembangan Kemampuan Berjalan Anak Usia 9-15 Bulan Yang
Menggunakan Alat Bantu Berjalan (Baby Walker) di Puskesmas...

anak pada baby walker. Meskipun belum Anak juga dapat merangkak dengan
ada penelitian yang pasti, baby walker bertumpu pada kedua tangan dan lututnya.
dicurigai dapat mengakibatkan kelainan Selain itu, anak sudah bisa berpegangan
kaki pada anak, yaitu pada tulang paha pada tepi sofa atau meja sebagai upaya
karena saat posisi duduk di baby walker untuk belajar berdiri. Di akhir tahun
adalah duduk sambil mengangkang. pertamanya, anak akan menunjukkan
Selain itu beberapa dampak penggunaan kemampuannya menggerakkan kaki dan
baby walker yaitu mengganggu aktivitas melangkah sendiri untuk pertama kalinya.
motorik anak karena hanya melibatkan
Seharusnya yang perlu dilakukan
sebagian serabut motorik otot saja,
oleh orang tua adalah memberikan
menghambat kemampuan anak dalam
rangsangan sewajarnya, waktu yang
menggulingkan badan, merangkak, dan
tidak berlebihan dan mengikuti insting
merayap Padahal kemampuan tersebut
anak. Oleh karena itu sebaiknya orang tua
merupakan tahapan bagi anak sebelum
tidak menggunakan baby walker untuk
akhirnya anak bisa berdiri dan berjalan.
memindahkan tugas orang tua dalam
Pendapat ini sejalan dengan perrnyataan melatih bayinya berjalan. Cara terbaik
Suryanto (2007), stimulasi dari orang tua mengajar berjalan adalah dengan cara
dengan penggunaan Baby walker pada bayi menatihnya dan membiarkannya belajar
juga dapat mempengaruhi perkembangan melangkah dari satu tempat ke tempat
anak karena dapat menyebabkan anak lain dalam jarak dekat.
tidak menggunakan otot panggulnya secara
optimal, karena rangsangan baby walker KESIMPULAN
hanya pada otot betis saja. Padahal untuk
bisa berjalan dengan lancar dan benar, Sebagian besar anak usia 9-15 bulan
fungsi otot paha dan otot pinggul juga perlu yang menggunakan alat bantu berjalan
dilatih. (baby walker) mengalami keterlambatan
Wirawan, Henny E (2009) kemampuan berjalan (60%). Sehingga
menyebutkan bahwa keterlambatan disarankan untuk mengurangi penggunaan
berjalan bayi dapat dipengaruhi oleh alat bantu berjalan (baby walker) secara
beberapa faktor diantaranya adalah terus dan perlu dilakukan stimulasi
kemampuan anak untuk mencoba berjalan oleh orang tua melalui melatih
yang rendah, bobot tubuh kurang atau bayinya berjalan secara langsung dengan
berlebihan, trauma yang dialami anak memegangi bayi / anak dan membiarkan
saat mencaba berjalan, gangguan suatu anak belajar melangkah dari satu tempat
penyakit dan stimulasi dari orang tua yang ke tempat lain dalam jarak dekat. Hindari
kurang tepat seperti penggunaan baby tindakan yang menyebabkan trauma
walker pada bayi. pada anak contohnya perbuatan yang
menyebabkan anak terjatuh atau teriakan
Menurut Aditama (2007) pada
yang membuat anak kaget dan menangis.
anak usia 9-15 bulan merupakan awal
dari kematangan organ tubuh bagian
DAFTAR PUSTAKA
kaki. Kaki mulai dapat menahan beban
tubuhnya meski keseimbangan belum
Aditama. (2007). Kapan Si Kecil Mulai
dapat dicapai. Pada usia ini anak sudah
Berjalan . www.portal.cbn.net.
dapat duduk dengan sempurna, mengubah
id. Diakses : tanggal 22 Februari
posisi dari duduk ke tengkurap atau
2012.
sebaliknya secara seimbang.

© 2017 Prosiding Seminar Nasional “Peningkatan Karir Dosen Melalui Penulisan Karya Ilmiah” 34
Perkembangan Kemampuan Berjalan Anak Usia 9-15 Bulan Yang
Menggunakan Alat Bantu Berjalan (Baby Walker) di Puskesmas...

American Academy of Pediatrics,


Committee on Children with
Disabilities. Developmental
surveillance and screening
of infant and young children.
Pediatrics. 2001;108:192-6.
Anditia, Rasti. (2010). 101 hal penting
merawat bayi yang wajib anda
ketahui, Jogjakarta : Katahati
Anwar, Husaini Mahdin, dkk. (2003).
Perkembangan Gerak Motorik
Kasar (Motor Milestone) Anak
Umur 4-18 Bulan Laporan Akhir
Penelitian Studi Motor Milestone
Untuk Pembuatan KMS
Perkembangan Anak. Jakarta :
Puslitbang Gizi.
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.
Direktorat Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarkat. Pedoman
deteksi dini tumbuh kembang
balita. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 1998.
Prasetyo, Noverto Aji. (2007). Baby
Walker Tidak Membuat Bayi
Cepat Berjalan. www.group.
google.co.id. Diakses : tanggal 22
maret 2013.
Suririnah, (2009). Buku Pintar Merawat
Bayi 0-12 Bulan, Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Suryanto, Swastioko Budhi. (2007).
Mana Lebih Dulu, Tumbuh Gigi,
Bicara Atau Jalan ? www.migas-
indonesia.net. Diakses : tanggal
28 Maret 2012.
Wirawan, Henny E, (2009). Berjalan
Pada Bayi Dan Stimulusnya,
http://ummukautsar.wordpress.
com Diakses : tanggal 29 Maret
2012.
Young ME. Early child development:
investing in the future. Human
Development Department (HDD)
The World Bank; 1996.

© 2017 Prosiding Seminar Nasional “Peningkatan Karir Dosen Melalui Penulisan Karya Ilmiah” 35
164

Anda mungkin juga menyukai