Anda di halaman 1dari 43
PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN DAN JEMBATAN (FR.COP.OPA.PJJ) \ awavawarnva wave First Resources Ltd. One Source Infinite Possibilities aala OPERATIONAL BEST PRACTICES Rrsoceers ~ Manual Issue No. Ot Status : General Issue Date : 1% July, 2012 Code 1 MN.FR.COP.OPAPJJ Issued By : Operations CopyNo. : 14 Name of : PEMBUATAN DAN PERAWATAN ae JALAN DAN JEMBATAN Prepared by: Approved by : {(~ 7 ‘ Z Wi LR “7 Hasoloan Sinaga Cik Sigih Fangiono iliandra Fangiono: VP Operations Dy. CEO CEO ‘No Copying without Fist Resources Lt. permission except as permitted by Document Control Centr (Corporate Sustaiabiiy) nen Sivonen COMMITTEE STANDARD OPERATING PROCEDURE - OIL PALM AGRONOMY No. Name Position /Steering Committee Operations (SCO) 1 | Hasoloan Sinaga Vice President Operations 2 | Harianto Tanamoeljono Managing Director Riau 3 | Sikin Hutomo Managing Director Kalimantan Barat 4 | Lau Cong Kiong Managing Director Kalimantan Timur 5 | Lion Sanjaya Deputy Menaging Director Kalimantan Timur 6 | Triyono Widedo Director Plantation Riau 7 | Erianto Tinambunan Director Plantation Kalimantan Barat 8 | Azaria Yoga Director Plantation Kalimantan Timur - Kubar 8 | Susyanto Toto Director Plantation Kalimantan Timur - Nunukan 10 | Chainchua Chia 11 | Bambang Dwiiaksono 12 | Tan Eng Kiong 13 | Benyamin Basuki Yullanto Head Research & Development Head Sustainability Head Internal Audit Senior Manager Learning & Development Organizing Committee Operations (OC) 1] Octen Suhadi 2 | Pandapotan Sitompul 3 | Budi Hermansyah Manager System & Development Manager Agronomy Officer Agronomy REVISION NOTES Section Number History of Revision Revision Date Revision Number ‘Signature FR-CSM-COD-5/1-0/01-09-2011 Keterangan : No, Pengendalian Catatan Revisi pada Prosedur bisa disesualkan dengan identiikasi dokumen dan halaman Prosedur terkait. oA REN es sort TABLE OF CONTENTS Tujuan Ruang Lingkup Definisi-Definisi Dokumen Referensi Tanggung Jawab Filosofi, Kebijakan dan Pedoman Pembuatan dan Perawatan Jalan dan Jembatan. 6.1 6.2. 6.3. 64. 6.5. 6.6. 67. 68. 69. 6.10. 6.11 6.12. 6.13. Faktor Pertama yang Menjadi Bahan Pertimbangan Dalam Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit. Peranan Dan Fungsi Jalan. Perlunya Perawatan Jalan Secara Rutin. Lima Faktor Penyebab Kerusakan Jalan. Teknik Pembangunan/Pembuatan dan Perawatan Jalan Hal-Hal yang Menjadi Pertimbangan Dalam Perencanaan Konstruksi Jalan Di Perkebunan Kelapa Sawit. Fungsi dan Manfaat Perencanaan Serta Pengendalian Mutu yang Baik. Jenis-Jenis Material Pengerasan Jalan Di Perkebunan. Desain, Jaringan Jalan Akses Dan Pemilihan Material Pengerasan Jalan. Program Pengerasan Jalan. Pembuatan dan Perawatan Jalan. Jembatan. Gorong-Gorong/Buist Beton. OPERATIONAL BEST PRACTICES 2 Sete eee issue Date ly, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RevsionNo./Oate_| - ae DAN JEMBATAN Sites Coneral resecneed Pageiotpages | Sof 21 4. TUJUAN Untuk memberikan standarisasi sistem pembuatan dan perawatan jalan dan jembatan yang berlaku di lingkungan First Resources Group. 2. RUANG LINGKUP. Pedoman ini meliputi kebijakan dan pedoman teknis pekerjaan pembuatan dan perawatan jalan dan jembatan secara sistematis di First Resources Group. 3. DEFINISI 3.1. Bulldozer Alat berat yang digunakan untuk kegiatan mekanis dalam pembukaan lahan dan pembuatan jalan di perkebunan kelapa sawit. 3.2, Road Grader Alat berat yang digunakan untuk membentuk permukaan jalan sesuai dengan ketentuan yang diperiukan dalam perkebunan kelapa sawit. 3.3. Compactor Alat berat yang digunakan untuk pemadatan permukaan jalan sesuai dengan ketentuan yang diperiukan dalam perkebunan kelapa sawit. 3.4, Sub Soil Lapisan tanah bagian bawah. Biasanya merupakan lapisan tanah yang kurang subur. 3.5. Jalan akses (acces road) Jalan penghubung keluar masuk kebun dan antar kebun (emplasemen, kantor besar kebun, pabrik, dan darmaga/bulking station). 3.6. Jalan utama (main road) Jalan yang menghubungkan semua afdeling serta menghubungkan jalan produksi dan jalan akses. 3.7. Jalan produksi (collection road) Jalan yang mengelilingi, membatasi dan membagi biok serta dipergunakan untuk pengangkutan hasil dan kontrol 3.8. Jalan selendang Jalan yang dibuat sedemikian rupa dengan kemiringan 8° — 9 * menghubungkan satu terasan dengan terasan yang lainnya baik dalam bukit yang sama maupun terasan antar bukit. 3.9. Jalan rendahan Jalan yang dibuat diareal rendahan terutama di sela bukit yang bertujuan untuk memastikan tidak ada titik tanam kosong/ tidak bisa ditanami akibat semak, rumpukan kayu eks LC, rendahan tergenang maupun alur- alur air. 3:10. Jalan ereng-ereng Jalan bantu berupa jalan setapak atau sengkedan yang menghubungkan satu terasan dengan terasan lainnya menuju ke jalan blok dimana terdapat TPH, tempat ‘menyusun/meletakkan hasil panen dan juga pupuk ‘No copying without First Resourcos Lia parmission except as pormited by Document Control Canter (Corporat Sustainability) SOP Code MINFRCOPOPAPH OPERATIONAL BEST PRACTICES isarana! m1 Issue Date 1 Jay 2092 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revision No. /Date_ | - (arte: DAN JEMBATAN ‘Statue General Pagelstpages | 6of 31 3.11. Titi Panen Jembatan yang terbuat dari papan kayu (tebal 10 cm) atau papan beton bertulang dengan konstruksi sangat sederhana pada parit yang memotong pasar rintis/pasar tikus. 3.12, Titi Betina Jembatan yang terbuat dari dua kumpulan balok kayu yang bagian tengahnya sengaja dibiarkan berlobang 4, DOKUMEN REFERENS! 4.1, SOP Pembukaan Lahan - CLP Group 4.2. Kebijakan Teknis Agronomi Kelapa Sawit 5. TANGGUNG JAWAB No copying without First Resources Lid permission except as permitted by Document Control Center (Corporate Sustlnabilty) FIRST, OPERATIONAL BEST PRACTICES oe we Tue Da + 202 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Fevsiontic.ae_| - DAN JEMBATAN ‘Status Gene Pagelotpages | Tor 31 6. FILOSOFI, KEBIJAKAN DAN PEDOMAN PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN DAN JEMBATAN 64. 6.2, 6.3. 6.4. 6.5. Didalam pembangunan perkebunan kelapa sawit, unsur/faktor pertama yang menjadi bahan pertimbangan ialah faktor topografi. Faktor topografi berkaitan dengan kemudahan panen, pembuatan serta pemeliharaan jalan. Jalan merupakan faktor penting (urat nadi) di dalam perkebunan, maka harus diusahakan semua jalan di kebun dapat dilalui dalam segala cuaca (all weather road). Membangun jalan adalah sangat penting, peranan dan fungsi jalan di dalam perkebunan kelapa sawit adalah sebagai berikut: a) Transportasi TBS ke pabrik dan MKS/IKS keluar pabrik/kebun. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil produksi/raw material per ha yang tinggi di dunia (22-35 ton TBS/ha/tahun) dengan bentuk buah yang sulit diangkut secara manual. Oleh Karena itu, tanaman kelapa sawit dimasukkan ke dalam kelompok heavy duty crop. Dalam menjaga mutu produksi/minyak (ALB/FFA), transportasi TBS ke pabrik harus "up date” setiap hari ke pabrik untuk diolah pada hari itu juga. Semakin lambat diangkut ke pabrik maka akan semakin naik nilai ALBIFFA b) Transportasi pupuk masuk ke gudang kebun dan blok (lapangan). Kebutuhan pupuk per ha mencapai 800-1.100 kg/ha/tahun. Oleh karena itu akses jalan yang baik sangat diperlukan agar pemupukan dapat berjalan dengan efisien dan efektif. ©) Transportasi bibit yang dikirim langsung ke lapangan. d) Sarana transportasi bahan/alat ke lapangan seperti semprot unit, bahan jembatan, titi pasar pikul dan lain-lain, e) Sarana mempercepat pergi dan pulangnya karyawan, karena areal perkebunan yang sangat luas. f) Sarana mempercepat dan mempertingg’ intensitas kontrol dan komunikasi Mengacu kepada fungsi jalan tersebut di atas, maka perawatan_jalan_secara rutin adalah sanaat perlu. Perawatan rutin dengan teknis yang tepat akan dapat mengurangi biaya pemeliharaan itu sendiri dan biaya transport. ‘Ada 5 (lima) faktor yang menjadi penyebab kerusakan jalan, yaitu: a) Air. b) Bahan organik. )Kurangnya sinar matahari d) Jenis dan sifat tanah (tekstur dan struktur). €) Beban (tonase) angkutan. Teknik pembangunan/pembuatan dan perawatan jalan ditunjukkan dalam rangka mengendalikan dan mengelola kelima faktor tersebut di atas. No copying without First Resources Lid permission except as permitted by Document Control Center (Corporate Sustalnabilty) ‘OPERATIONAL BEST PRACTICES = ———v issue Dat 1 day 2082 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revsiontc.ate_| - SRe DAN JEMBATAN Status Genera Peeceent Pagettpages [bot at 6.6. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan konstruksi jalan di perkebunan kelapa sawit antara lain sebagai berikut: a) Konstruksi jalan yang diinginkan. b) Sistem drainase jalan, ©) Sistem geometrik jalan. ) Leveling kontur jalan. ) Perlakuan geoteknik pondasi jalan. )_ Disain kapasitas jalan dan kelas jalan. 6.7. Perencanaan dan pengendalian mutu yang baik diharapkan akan membuat konstruksi jalan kuat, awet dan biaya perawatan menjadi murah sehingga memudahkan dalam ‘transportasi pupuk, panen dan aktifitas lainnya: 6.8. _Jenis-jenis material pengerasan jalan di perkebunan yaitu: a) Pengerasan dengan later. b) Pengerasan dengan sirtu. c)Pengerasan hardpan/spodik. 4d) Pengerasan dengan basecourse. ) Pengerasan dengan soil stabilizer (Clay crick, Probase). 6.9. _Desain jaringan jalan akses di area dan pemilihan material pengerasan jalan ditentukan oleh Plantation Controller dengan persetujuan Director Plantation, 6.10. Pemenuhan program pengerasan jalan diatur melalui tahapan sebagai berikut: a) TBM-1_ : 20 % dari kebutuhan total jalan (50% MR dan 15 % CR) b) TBM-2 : 20 % dari kebutuhan total jalan (50% MR dan 15 % CR) ) TBM-3 20 % dari kebutuhan total jalan (20 % CR) d) TM-1_ 20% dari kebutuhan total jalan (20 % CR) ) TM-2_ : 20 % dari kebutuhan total jalan (20 % CR) 6.11. Pembuatan dan Perawatan Jalan 6.11.1. Jenis dan Ukuran serta Jarak Jalan 6.11.1.1. Jenis jalan 1, Jalan_akses (acces road), yaitu jalan penghubung keluar masuk kebun dan antar kebun (emplasemen, kantor besar kebun, pabrik, dan darmaga/buiking station). 2. Jalan_utama (main road), yaitu jalan yang menghubungkan ‘semua afdeling serta menghubungkan jalan produksi dan jalan akses. No copying without First Resources Lid. permission except es permitted by Document Control Cente (Corporate Sustalnabilty) FIRST ‘SOP Code MNFRCOP.OPAPAI OPERATIONAL BEST PRACTICES =a a Issue Date ly, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN [Revision No. Date | - DAN JEMBATAN Status ‘General Pagelot pages oot st 6.14.1.2. 3, Jalan produksi (collection road), yaitu jalan yang mengelilingi, membatasi dan membagi blok serta dipergunakan untuk pengangkutan hasil dan kontrol. 4, Jalan bantu (tertiary road), yaitu jalan tambahan yang dibuat pada areal-areal sulit (berbukit, palung, dan lain-lain) yang berfungsi untuk mendukung pengumpulan produk: 5. Jalan_prinagan (boundary road) yaitu jalan yang dibuat di sepanjang pinggir kebun dan berfungsi sebagai tanda batas areal kebun, dan digunakan untuk pengawasan dan pengumpulan hasil. Ukuran dan jarak jalan Ketentuan ukuran dan jarak jalan untuk blok standar dengan luas 30 Ha dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.1. - 3.4, sebagai berikut: Tabel 3.1 Ukuran dan Jarak Jalan ten unr’ RPP ae Ue Me apart Reed Lebar badan jalan 12m gm 7m diesen [8m 6m 5m Ketebalan tabur 20m 20cm 150m Ketebalan pengerasan | 10 cm 10 cm 10m Volume tanah 1.400 m°/km | 1.200 m®/km | 600_m° /km Lebar bahu jalan 0.5m 0.5m 0.5m ae jalan (Kiri | 5, 15m Aa ‘Arah jalan Disesuaikan | Utara-Selatan | Timur-Barat Panjang jalan | Disesuaikan | 300m 1.000 m 4m Main Road Roadside drain (ika diperiuian) Gambar 3.1. Jalan Utama di Areal Mineral ‘No copying without rst Resources Lid. parmislon excep as pormlttd by Document Control Center (Corporate Sustalnablty) OPERATIONAL BEST PRACTICES ae MNFRCOP.OPAPAS Tissue No, oF Tesve Date ly 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RevsionNo.bae_ | - fianan DAN JEMBATAN Sane General boa Pogeiofpages | 1008 31, Main Road Main drain Gambar 3.2. Jalan Utama di Areal Rendahan Spesifik rs 5m osm im yy 2m hel es Om Colleston Road Roadsidedrain (Gikadipeikan) Gambar 3.3. Jalan Produksi di Areal Mineral Collection Road Collectondrain Gambar 3.4. Jalan Produksi di Areal Rendahan Spesifik 6.11.2. Pembuatan dan perawatan Kondisi jalan yang tidak baik tidak saja merugikan mutu produksi, tetapi juga mengakibatkan meningkatnya biaya perawatan alat-alat pengangkutan. Oleh karena itu, seluruh aspek yang ada dalam petunjuk berikut ini harus dilaksanakan dengan baik. "No copying witout First Resources Ltd, permission except as permite by Document Control Center (Corporat Sustal by) OPERATIONAL BEST PRACTICES ‘SOP Code MN-FRCOP.OPAPID Teeve No 1 Issue Date 4 July, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RovsionNo. Dato [- are DAN JEMBATAN Status General rereorers Pagalofpages | ttl a1 6.11.3. Petunjuk-petunjuk teknis pembuatan jalan Oleh karena hampir seluruh jalan di perkebunan sebenarnya adalah jalan tanah, maka pada saat pembuatan dan perawatannya sangatlah _penting memperhatikan masalah pengaliran air dan pengerasan. Untuk itu, di bawah ini diuraikan segi-segi teknis pembuatan jalan. 6.11.34 Ketentuan Umum Pembuatan Jalan Di dalam pembuatan jalan di perkebunan kelapa sawit ada beberapa syarat umum yang harus dipenuhi antara lain: a) Keadaan topografi tanah (bentuk muka tanah). Pada areal yang lahannya baru dibuka, harus lebih dahulu dibuat peta dan layout jalan dengan menggunakan data pengukuran oleh GIS. b) Semua jalan dibuat lurus, kecuali pada areal miring/ berbukit dan jalan di kaki bukit. c) Karakteristik tanah, menyangkut spesifikasi teknis untuk masing-masing jenis tanah dengan angka pori serta sifat-sifat tanah dasar. ¢) Permukaan jalan harus rata, padat dan _berbentuk cembung/punggung kerbau untuk menghindari air meresap di badan jalan. e) Jalan yang baik adalah jalan yang mempunyai drainase baik. Drainase yang baik diperiukan untuk mempercepat pengeluarkan air setelah turun hujan ) Untuk mengurangi kecepatan air limpasan (aliran dipermukaan badan jalan) yang menyebabkan terjadinya pengerusan badan Jalan maka dibuatkan solusi sebagai berikut 1. Rorak (road side pit). 2. Parit sodetan (cutting side drain) masuk ke dalam 10 meter, ukuran parit: lebar 1m dan kedalam 2 meter. g) Semua jalan harus mempunyai parit tepi jalan (side drain) yang efektif. Pada jalan di areal atau daerah yang tidak memungkinkan dibentuk side drain (terjal dan rendahan) maka perlu dibuat rorak tepi jalan (road side pit). Parit tepi jalan dan rorak tepi jalan dapat dilinat pada Gambar 3.5 dan 3.6. h) Setiap ada kesempatan untuk mengeluarkan air dari side drain perlu dibuat parit sodetan (cutting side drain). Bila tidak ada kesempatan, maka perlu dibuat penahan air. Parit sodetan dapat dilihat pada Gambar 3.7. i) Untuk menampung sedimentasi yang dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan box culvert, perlu dibuat lubang pengumpul (main-hole). Lubang pengumpul dapat dillhat pada Gambar 3.8. pemeliharaan lubang pengumpul dilakukan 2 kali setahun disesuaikan dengan kondisi curah hujan. "No copying without First Resources Lt pormission except as pormited by Document Control Centr (Corporate Sustainability) ‘OPERATIONAL BEST PRACTICES pao Sa Tene Dat 10 2042 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RevsionNe ato - ee DAN JEMBATAN Stas Gener rerereest ragabtpacecteen leans j) Pada areal yang tanahnya bertekstur cenderung lepas (loose), berpasir dan pada jalan-jalan yang memiliki kemiringan tajam maka pembuatan side drain dilakukan seringan mungkin untuk menghindari erosi. k) Semua program pengerasan jalan harus selesai sebelum tanaman memasuki fase TM (tanaman menghasilkan). ‘Gambar 3.6. Rorak Tepi Jalan (Road Side Pit) "No copying without First Resources Li, permission except as parmited by Document Control Center (Corporat Sustainability) OPERATIONAL BEST PRACTICES et eee Tes Da Fay 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revision No. /Date fangs DAN JEMBATAN ‘Status Genera Riourers Pagelotpeges | 1901 ot Gambar 3.8. Lubang Pengumpul (Main-Hole) 6.11.32. Pembuatan jalan di areal datar Pada pembuatan jalan di areal datar biasanya tidak perlu dilakukan Penimbunan terlebih dahulu. Tanah di lokasi_pembuatan jalan langsung dibentuk sesuai jalan yang akan dibuat. Pembuatan jalan di areal datar dapat dilinat pada Instruksi Kerja WI.FR.COP.OPA.PJJ.01. No copying without Fist Resources Le. permission except as permitted by Document Control Center (Corporate Sustsnabilty) OPERATIONAL BEST PRACTICES ‘SOP Code MNFRCOP.OPAPAD issue No ot Issue Date 1" duly, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revsiono./Oate_| = ae DAN JEMBATAN Sau Genaal Borner Pagelotpaces | Wot 31 6.1.3.3. Pembuatan jalan di areal berbukit a) Pembuatan jalan di areal berbukit sangat jauh berbeda dibandingkan dengan areal datar karena harus mengikuti kontur. b) Luas jalan diareal berbukit/ miring dapat meningkat sampai lebih dari 7 % dari total lahan sehingga mengurangi luas areal yang seharusnya dapat ditanami. Demikian juga dengan biaya yang akan dikeluarkan dalam pembuatannya akan jauh lebih tinggi sejalan dengan pertambahan panjang jalan yang harus. dirancang sebanyak mungkin melewati setiap terasan. ) Jaringan jalan pada areal berbukit sebaiknya juga dipakai sebagai batas blok. Hal ini sangat dimungkinkan karena jalan dibuat sesuai dengan kontur sedangkan batas blok sebaiknya juga berdasarkan kontur. Ada sebahagian kebun membuat batas blok di areal berbukit berdasarkan blok petak dan kenyataan di lapangan jalan batas blok ini tidak dapat digunakan karena tanjakan yang terlalu tinggi dan sulit dilewati kendaraan, d) Ketentuan Pembuatan jalan di areal berbukit: 1 Jalan Selendang Jalan Selendang dibuat setelah selesai pembuatan teras dan steking puncak serta areal sudah dinyatakan selesal di Land Clearing, Jalan selendang dapat juga digunakan sebagai batas blok yang memisahkan blok yang satu dengan yang lainnya. Ketentuan pembuatan jalan selendang meliputi: * Jalan selendang dibuat dengan “kemiringan 8° - 9° dengan lebar 6 meter’ dan saat pembuatan awal harus menggunakan “Abney Level” jalan ini_selanjutnya menjadi acuan pembuatan jalan selendang di bukit yang sama. = Sebelum pembuatan jalan selendang ke-2 pada bukit yang sama, “dilakukan pancang tanam’ terhadap seluruh titik tanam pada bukit tersebut. * Bilamana bukit tersebut berukuran besar dan terasannya Panjang-panjang bila diperlukan lebih dari 1 (satu) jalan selendang maka letak jalan selendang ke -2* berjarak 300 meter atau 30 titi tanam dari Jalan selendang pertama dan letaknya sejajar dan tidak menyilang.” * "Jalan selendang ke-1 merupakan acuan pembuatan Jalan selendang ke-2" , dan demikian seterusnya ( tidak menyilang). Cara pembuatan jalan selendang ke-2 dan seterusnya adalah: Y Jarak jalan selendang satu dengan lainnya 300 mtr atau 30 pokok dari jalan selendang pertama yang dihitung melalui pancang titk tanam yang telah di buat. ‘No copying without First Resources Lid. permission except as permited by Document Control Cente (Corporate Sustlnabilty) SOP Cade WNFROOPOPAPID OPERATIONAL BEST PRACTICES = = Issue Date uy, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revision No./Dote_[ - fangs DAN JEMBATAN Statue General Fount Pogelotpeges | 150f St Y “Setiap 30 pancang titik tanam di tandal dengan pita/goni warna putih’ dengan ukuran lebar 10 cm dan panjang 30 cm yang nantinya akan menjadi titik pancang jalan selendang.demikian selanjutnya untuk titik tanam ke 60 , 90, dan seterusnya. ¥ Demikian juga dilakukan pada teras dibawah dan diatasnya sampai semua terasan terpancang dan ada bendera warna putihnya. Y Berdasarkan tik pancang dan bendera putih ini selanjutnya ditentukan arah__kemiringan jalan selendang mengacu pada 8° - 9° sehingga nantinya dari titik pancang akan berbendera putih akan terjadi toleransi jaran antara 25 — 35 tik pancang. * Perancangan yang tepat jalan selendang sangat mempengaruhi dalam kegiatan selanjutnya seperti ecer bibit, pemupukan, perawatan dan kedepannya untuk pengangkutan TBS. * Bagan jalan selendang dapat dilihat pada Gambar 3.9. dan 3.10 Rouen Lr) ‘Sumber: PT. FAP — Kalimantan Timur Gambar 3.9. Jalan Selendang No copying without First Resources Lid. permission except as permitted by Document Control Center (Corporate Sustainability) OPERATIONAL BEST PRACTICES eee ee a Tes Dat ay OR PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revsionto./Oato_| - RRRen DAN JEMBATAN Sans Conor Nourers Peoelotpages | 16ot 31 Gambar 3.10. Bagan Jalan Selendang 2. Jalan rendahan + “Jalan rendahan” merupakan jalan yang di buat di areal rendahan terutama di sela bukit yang bertujuan untuk memastikan tidak ada titk tanam kosongttidak bisa ditanami akibat semak, rumpukan kayu eks LC, rendahan tergenang maupun alur- alur air. «Jalan rendahan merupakan jalan yang diproyeksikan untuk memudahkan melakukan supervisi segala jenis kegiatan penanaman kelapa sawit, perawatan sampai pelaksanaan panen di daerah rendahan dan celah-celah bukit. ‘+ Pada areal rendahan yang luas atau yang menghubungkan antar bukit, umumnya membutuhkan penimbunan jalan dengan memakai tanah hasil galian. Pada saat melakukan penimbunan, harus memperhatikan masalah penyusutan tanah, sehingga penimbunan dan pemadatan badan jalan rendahan menjadi lebih lebar dan tinggi ‘* Penimbunan dilakukan apabila badan jalan sudah bersin dari bahan organik (kayu-kayuan, gambangan, pelepah sawit, daun-daun dan sebagainya) dan diratakan dengan road grader jika perlukan. Untuk memadatkan jalan yang telah diratakan digunakan compactor. + Ketentuan pembuatan jalan rendahan sebagai berikut ¥ Jalan rendahan dibuat di areal rendahan yang terdapat di antara dua bukit sehingga semua lokasi rendahan menjadi bersih dan dapat dijangkau sampaidititik terendah. ‘No copying without First Resources Lid permission except ws permited by Document Control Centr (Corporat Sustainaity) eeeee OPERATIONAL BEST PRACTICES SOP Code MNFRCOP.OPAPID Issue No oF Issue Date 1 July, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revision io. ‘Dato | - DAN JEMBATAN ‘Status General Pagelot pages: Wot at ¥ Panjang jalan _rendahan disesuaikan dengan panjang rendahan di antara bukit (sepanjang alur-alur rendahan di antara bukit-bukit disekitarnya). ¥ Pemancangan badan jalan dilakukan _sebelum penimbunan dimulai sesuai dengan lebar jalan yang akan dibentuk. Lebar jalan rendahan dibuat 6 meter dengan satu parit ukuran 2 x 2.x 1 mtr disalah satu sisi dan atau kedua sisi jalan (Gambar 3.11.) Y Jalan rendahan dapat juga dibuat dengan pembuatan parit 2x 2x 1 m_ yang dibuat di salah satu dinding teresan sehingga dinding sebelahnya menjadi tempat Penumpukan tanah galian parit yang kedepannya menjadi badan jalan (Gambar 3.12.) Y Pembuatan parit ini bertujuan untuk —menjamin pengaliran dan pengeringan air yang baik serta memanfaatkan tanah galian untuk membentuk badan jalan. Jarak antar bukit Gambar 3.11. Penampang Melintang Jalan Di antara Dua Sisi Bukit ‘No copying witout First Resources Lid. permission except as permitted by Document Control Center (Corporat Sustalnebilty) OPERATIONAL BEST PRACTICES wee A Tove Date i 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revsione-/sie_|~ a DAN JEMBATAN Soh Genel Pisces! Pamaaraoet ea [neal Jarak antar bukit Bukit Badan Jalan 6 m / THOTT Parit2x2x4 Gambar 3.12. Penampang Melintang Jalan Di Satu Sisi Bukit 3. Jalan Ereng-Ereng + Jalan ereng-ereng adalah" jalan bantu yang berupa Jalan setapak atau sengkedan’ yang menghubungkan ‘satu terasan dengan terasan lainnya menuju ke jalan blok dimana terdapat TPH dan TPP (tempat menyusun/ meletakkan hasil panen dan pupuk). + Ketentuan pembuatan jalan ereng-ereng sebagai berikut ¥ Jalan ereng-ereng dibuat hanya diareal yang curam dan tidak memungkinkan untuk dibuatkan jalan selendang, Y Jalan ereng-ereng merupakan jalan setapak yang dibuat bisa berupa tangga, dengan _~membuat sengkedan atau tangga-tangga yang menghubungkan satu terasan dengan terasan yang lainnya. ¥ Umumnya jalan ereng-ereng dibuat secara individu dan menghubungkan satu terasan dengan terasan yang lainnya yang terdekat dengan jalan blok. Lebar jalan ereng-ereng disesuaikan dengan kondisi lapangan dan sesuai dengan kemiringan areal. Jalan ereng-ereng dibuat sedemikian rupa sehingga aktvitas pemanen dalam mengeluarkan TBS menjadi lebih mudah dan cepat. ¥ Pemanfaatan jalan ereng-ereng olen _pemanen umumnya dengan menggunakan angkong dari atas di bawah ke arah bawah menuju TPH yang terletak di jalan selendang/jalan blok. Jalan ereng-ereng dapat dilihat pada Gambar 13.13. "No copying witout First Resources Ltd parmission except as parmited by Document Control Centr (Corporat Sustainability) SOP Cade WNFRCOPOPAPLE OPERATIONAL BEST PRACTICES Tesve No 01 Issue Date 1 July, 2012, PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revsion No./Date | - Te DAN JEMBATAN ‘Statue General boo Pagelotpages | 1901 af ‘Sumber: PT. Meridan - Riau Gambar 13.13. Jalan Ereng-Ereng/ Jalan Bantu 6.11.4. Petunjuk-Petunjuk Teknis Perawatan Jalan 6.11.41. Pada prinsipnya jalan-jalan yang telah ada harus secara rutin dirawat/dibentuk sehingga dapat dilalui dalam segala cuaca (all weather road). Untuk mencapai tujuan tersebut yang penting diperhatikan adalah badan jalan diusahakan selalu berbentuk Punggung kerbau (camber) dan diusahakan air lancar sehingga Permukaan jalan cepat kering. Perawatan jalan (grading) sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan. Berikut ditampilkan Gambar 3.14 jalan yang dapat dilalui dalam segala cuaca (all weather road). Gambar 3.14. Penampang Jalan All Weather Road "No copying without Prt Resources Lid permission except as permited by Document Control Centr (Corporate Sustalnelty) OPERATIONAL BEST PRACTICES SOP Code WNFRCOP.OPAPHJ Issue No. a Issue Date 1" July, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revision No./Doie | - ae DAN JEMBATAN Status General meounett Pagelatpages | 2001 81 6.1.4.2. Beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam perawatan jalan: a) Segera menggantimemperbaharui tanah permukaan badan jalan yang tekstur dan struktumya tidak baik dengan tanah bertekstur dan berstruktur cocok atau dengan melakukan pengerasan sirtu. b) Mempertahankan bentuk dan kemiringan badan/ permukaan jalan sedemikian rupa sehingga air hujan yang jatuh lebih mudah/banyak mengalir ke samping (ke arah parit tepi jalan) daripada meresap atau mengalir di badan jalan. ¢) Membangun lapisan kedap air (hardpan) di permukaan badan jalan yang berfungsi sama seperti aspal di jalan raya, biasanya berketebalan 10 cm saja d) Badan jalan harus bebas dari bahan organik (Janjang kosong, kompos, cangkang dan bahan lainnya) e) Membebaskan jalan dari naungan agar cahaya matahari masuk 19a jalan cepat kering (tunas jalan, tunas matahari). f) Menjaga agar air tidak mengikis sisi jalan pada side drain bergradien tajam dan panjang. Perlu mengalirkan air ke lapangan (blok) dengan memotong parit tepi secara selektif yang memungkinkan dapat meredam volume dan kecepatan air yang mengalir. Aliran air ke arah samping dan di dalam parit harus tetap terpelihara. 9) Hindari pemakaian batu pecah berukuran besar pada permukaan badan jalan karena bila terkena tekanan akan *merobek" hardpan dan membuat ruang kosong yang dapat digenangi air. h) Pemakaian batu bersudut dengan ukuran besar hanya dibenarkan untuk pondasi dan memperkuat sisi kiri kanan jalan yang labil i) Membersihkan saluran air pada gorong-gorong, jembatan serta lubang penampung (main-hole). i) Pembuatan side channel untuk mengeluarkan genangan air. k) Operasi Road Grader, Bulldozer dan Compactor, harus dikoordinir oleh GM melalui Traksi, agar digunakan pada tempat- tempat yang paling memerlukannya. 1) Perawatan secara mekanis bertujuan untuk memelihara jalan selalu berbentuk “chamber”. Perawatan dengan road grader dilakukan secara selektif dengan rotasi 2 (dua) kali setahun. m) Perawatan jalan dilakukan pada musim kemarau. n) Dibuat tim Kerja perawatan jalan yang tetap, dikoordinir oleh masing-masing afdeling. Kerusakan atau lubang kecil di jalan dimana terdapat genangan air harus cepat diperbaiki dengan cara membuat saluran air (sodetan-sodetan kecil), setelah kering ditimbun dan dipadatkan. "No copying without First Resources Lt. permission except as prmited by Document Control Centr (Corporate Sustainability) OPERATIONAL BEST PRACTICES SOP Code MINFRCOP.OPAPD Issue Ne. a Issue Date Fy, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RevsionNo./osto_| - DAN JEMBATAN Status General ResouRers Pagelof pages Bot st 6.1.4.3. Ketentuan perawatan jalan: a) Perawatan jalan secata mekanis a Bentuk jalan dipertahankan “chamber” —_ dengan menggunakan Road Grader. Tanah bekas Grader dibentuk sesuai kebutuhan jalan (kemiringan 2,5%) Fungsi utama Road Grader adalah membentuk kemiringan permukaan yang tepat. Karena itu di belakang Road Grader harus dipekerjakan karyawan dari regu perawatan untuk membuka kembali jalan-jalan air ke samping dan menimbun lubang-lubang serta mendalamkan dengan segera parit-parit pasar. Sebelum badan jalan padat secara stabil, maka secara periodik periu dilakukan pemadatan dengan menggunakan compactor. b) Perawatan jalan secara manual 1. Semua_rumput-rumputan di permukaan jalan harus dikendalikan. Memotong pelepah/cabang pokok sawit yang menghalangi sinar_matahari dan mengganggu alu lintas kendaraan “tunas pasar’. Sirtu yang diserak di pinggir jalan diratakan kembali ke tengah. Bentuk jalan tetap dipertahankan dengan kemiringan 2,5%. Benteng jalan ditamping bersih dengan norma prestasi Reparasi dan konsolidasi jalan pada musim hujan dilakukan dengan cara: * Gunakan batu padas berdiameter > 10 om untuk menimbun lubang pada badan jalan dengan ketentuan tidak boleh dekat dengan permukaan jalan (kedalaman minimal 20 om). = Sebelum batu padas disusun, maka lumpur dari lubang harus terlebih dahulu dibuang. = Batu padas disusun rapi. " Selesai pemasangan ditimbun tipis dengan tanah sub soil atau pasir. = Penimbunan lubang-lubang jalan dilakukan dengan tanah berstruktur baik dan sebaiknya dilakukan pada musim kering. No copying without First Resource Li permission except ae permite by Document Control Centr (Corporat Sustainabilty) eee OPERATIONAL BEST PRACTICES ‘SOP Code MINFROOP.OPAPAS Tesue No, on PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RevisionNo./Dete_| - DAN JEMBATAN Status ‘General Tesue Date a duly, 2012 Pagetot pages Bot 3 6.12, 6.11.44, Jembatan ‘Tanggung jawab a) Setiap Asisten Afdeling bertanggung jawab penuh terhadap perawatan jalan secara layak di dalam afdelingnya masing- masing dibawah pengarahan Askep/Manager. Untuk mengetahui kondisi jalan harus dibuat peta yang menggambarkan keadaan Jalan yang up date. b) Pada peta tersebut diberikan tanda-tanda dengan warna sebagai berikut: = Warna hijau untuk jalan yang keadaannya balk. + Warna kuning untuk jalan yang keadaannya kurang baik dan memerlukan perbalkan ringan. * Warna merah untuk jalan yang keadaanya buruk, sulit dilalui oleh truk atau traktor dan memerlukan perbaikan berat. * Selain itu, ditambahkan juga keterangan-keterangan lain yang dianggap periu, terutama mengenai parit/ drainase dan keadaan jembatan. ) Berdasarkan laporan peta yang up date tersebut, Manager dapat memberikan petunjuk harian kepada Asisten masing-masing afdeling untuk mengatur lokasi pekerjaan yang dilakukan secara mekanis (Road Grader) maupun manual. 4) Pada tiap-tiap afdeling harus diadakan “gang kerja’ yang mempunyai tugas khusus merawat jalan yang diperlengkapi dengan alat-alat kerja (cangkul, sekop dan lain-tain). Penentuan tipe jembatan yang akan diusulkan oleh GM dengan untuk mendapatkan persetujuan Director Plantation. 6.12.1. Jembatan Dari Bahan Kayu 6.12.1.1. 6.12.1.2. Jembatan dari bahan kayu sudah jarang dibuat mengingat ketersediaan material saat ini sangat terbatas. Jenis/ukuran bahan Gelagar 735x40. om Papan 15-7 x 25 x 400 cm Teras Q=15cem Broti 10x 20 cm Paku 14-5 Paku lintah (terutama untuk jembatan perempuan) Spesifikasi jembatan kayu disajikan pada Gambar 3.15. "No copying without First Resources Lid permission except as permited by Document Control Canter (Corporat Sustainabilty) OPERATIONAL BEST PRACTICES wee see Issue Date ly 202 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RevsionNo./Oate_| - ee DAN JEMBATAN Sie Conceal bror| PSone aia E ie Ros 2 al | rovoucana-8 = at ee Gambar 3.15. Spesifikasi Jembatan Kayu 6.12.1.3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan waktu pembangunan jembatan’ a) Pemasangan leger untuk titi perempuan harus dua-satu untuk jalan yang sering dilalui kendaraan dan satu untuk yang jarang dilalui kendaraan (titi perempuan sifatnya adalah sementara). b) Titi perempuan mutiak membutuhkan pemasangan paku lintah dan atau bes! siku. ¢) Seluruh bahan kayu harus diter/dicat, agar daya tahannya terhadap air lebih kuat 6.12.14. Perawatan Untuk mencegah kecelakan/kerusakan akibat jembatan patah, maka perawatan jalan yang harus dilakukan secara rutin. Di bentuk tim kerja perawatan di setiap afdeling yang bertugas merawat dan memperbaiki jembatan secara rutin sebelum terjadi kerusakan jembatan yang parah dan tidak dapat dilalui No copying without First Resources Lid permission except as permed by Document Control Centr (Corporat Sustalnablty) eee ‘SOP Cote MNFROOP.OPAPAS OPERATIONAL BEST PRACTICES ase aa Tesve Date dy, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revision No./Date _| - DAN JEMBATAN Status ‘General Pagelof pages: aot at 6.12.2. Jembatan Beton/Baja 6.12.2.1. Pembangunan_jembatan_beton_atau_bala_harus_terlebih_dahulu mendapatkan persetujuan_dari Director Plantation dan disetujui oleh semua pihak yang berwenang. Kontruksi jembatan beton harus berpedoman kepada gambar dari Bagian Civil Estate Departemen Kandir. Spesifikasi jembatan beton permanen dapat dilhat pada Gambar 3.16. Gambar 3.16b. Spesifikasi Jembatan Beton Permanen (Tampak Samping) ‘No copying without First Rescurcos Lid. parmisslonexcopt as parmited by Document Convo! Center (Corporat Sustainability) OPERATIONAL BEST PRACTICES aoe PALER COP-CPA PAL Tesve Data ly, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RevisionNo./Oate | - fees DAN JEMBATAN Sau General resources Pagelot pages 50h 34 6.12.3. Jembatan Girder Merupakan jembatan yang berbentuk rangka-rangka dan ditopang oleh susunan baja (Gambar 3.17a-c.). TAMPAK Tae PRE JEMBATAN GIRDER C C 30M Gambar 3.17b. Tampak Samping Jembatan Girder ‘No copying without First Resources Lia, pormission except as permitted by Document Contol Center (Corporat Sustinabilty) SOP Code WNFRCOP.OPAPID OPERATIONAL BEST PRACTICES Issue No 1 Issue Date 1" July, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RovsionNo./Dato_[ - nee DAN JEMBATAN Status General Nseurert Pagelofpages | 2601 81 Gambar 3.17c. Jembatan Girder 6.13. Gorong-gorong Penentuan tipe gorong-gorong dan lain-lain yang akan dibuat harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Director Plantation dan disetujui oleh semua pihak yang berwenang. Kontruksi gorong-gorong harus berpedoman kepada gambar dari Bagian Civil Estate Departemen Regional. 6.13.1, Gorong-Gorong (Culvert) 6.1.1.1, Penentuan ukuran gorong-gorong akan dipengaruhi oleh: a) Topografi. b) Panjang pari. ©) Curah hujan, 6.3.1.2. Urutan pemasangan gorong-gorong yaitu: a) Galian tanah. b) Pemasangan buist dengan cincin pada sambungan. ©) Sayap dan kupingan menggunakan batu batalcor. 4) _ukuran ketebalan buist beton minimal 60 cm. ) Penimbunan tanah dengan ketebalan imal 50 om, No copying without First Resources Lia pormission except as permitted by Document Control Center (Corporat Sustainability) ian OPERATIONAL BEST PRACTICES ‘SOP Cote MNFR.COPOPAPID Issue No oF Issue Date 1 duly, 2012, PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revision No./Date | - DAN JEMBATAN ‘Status, General Pagelot pages Bot 3 6.13.2. Baja bergelombang 6.13.2.1. Keunggulan baja bergelombang dibandingkan dengan buist beton yaitu lebih mudah dalam perencanaan dan disain, mudah dipasang dan lebih ekonomis (tidak perlu tenaga ahli, tanpa pemeliharaan, tahan lama dan telatif tahan terhadap pergerakan). Terdapat beberapa tipe baja bergelombang, akan tetapi tipe yang biasa digunakan adalah: a) Nestable Flange Tipe E. 100 (Gambar 3.18a.) Tipe ini harus memenuhi timbunan 600 mm. Tipe dua tangkup ini merupakan tipe paling sederhana dan serba guna untuk gorong— gorong, jembatan kecil, penutup atap konveyor, maupun macam— macam saluran pembuangan lainnya. b) Multi Plate Pipes (Pipa Bulat) (Gambar 3.18b.) Tipe ini cocok untuk semua kondisi saluran dengan kedalaman 2,10-18,50 m. Tipe ini dapat diaplikasikan untuk saluran irigasi primer dan sekunder, drainase lingkungan dan drainase utama, Jembatan dan lai Gambar 3.18a. Nestable Flange Type E.100 Gambar 3.18b. Mul Plate Pipes 6.13.2.2. Berikut adalah urutan pemasangan baja bergelombang 1 (satu) struktur pada pembuatan jembatan gorong-gorong: a) Penggalian tanah. b) Pemasangan cerucuk kayu dolken @ 10 cm jarak 50 cm. ©) Urugan dan pemadatan sirtu tahap pertama d) Pemasangan baja bergelombang (contoh: E. 100 6 x mm). ) Pasangan batu kali adukan 1 : 4 head wall (disiar). )_ Urugan dan pemadatan sirtu tahap kedua. @) Urugan dan pemadatan tanah. h) Pasangan batu kali adukan 1: 4 head wall (disiar) i) Tahapan pemasangan baja bergelombang dapat dilihat pada Gambar 3.19(a-c). "No copying without First Resources Lt permission except ws permited by Document Control Centr (Corporat Sustinaity) FIRST OPERATIONAL BEST PRACTICES = ele ove Date soy 2042 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revision No. Dato DAN JEMBATAN ‘Status ‘General Pogettpoges | 280 31 6.13.23. Spesifikasi baja bergelombang a) Material menggunakan SS 400 atau equivalent. b) Galvanis yang digunakan AS (Australian Standard) 1650. ) Baut sesuai AS (Australian Standard) 1253. 1973 dan mur sesuai AS (Australian Standard) 1112 grade 4. re POTONGAN MEMANJANG Gambar 3.19b. Tahapan Pemasangan Baja Bergelombang (Potongan Memanjang) ‘No copying without Firs Rescurces Lid permission except as permed by Document Contol Center (Corporate Sustainability) [ee OPERATIONAL BEST PRACTICES + corona Issue Date 1" duly, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | RevsionNo./Dete_[- DAN JEMBATAN Sau General Pagelotpages | 2901 51 TAMPA ATAS (Typical) Gambar 3.19c. Tahapan Pemasangan Baja Bergelombang (Tampak Atas) 6.13.3. Box 6.13.3.1. Box culvert merupakan jembatan yang dibuat melalui proses Pengecoran dengan bentuk kubus. Bangunan ini dapat dibuat dalam bentuk tipe gorong-gorong tunggal, ganda ataupun rangkap tiga. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan kondisi di lapangan. Urutan pembuatan box culvert yaitu sebagai berikut: a) Persiapan * Mobilisasi dan demobilisasi excavator. ‘* Pembersihan lapangan. © Pengukuran. + Penyediaan cerocok kayu. + Mesin pompa air, barak kerja dan keamanan b) Pekerjaan tanah + Galian tanah pondasi. ‘+ Urugan tanah kembali. ‘+ Timbunan sirtu untuk jalan ¢) _Pekerjaan beton dan lain-lain + Pembesian. ‘+ Bekisting (mal beton). + Pengecoran. + Pengecatan. ‘No copying witout First Resources Lid permission except as permited by Document Control Center (Corporate Sustainability) SOP Code WAFROOROPAPII OPERATIONAL BEST PRACTICES ae mf Issue Date 4% July, 2012 PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | ReisionNo./bate_| - fetes DAN JEMBATAN Staus Conarah boo ETE 6.13.3.2. Ukuran box culvert disesuaikan dengan kondisi i lapangan. Contoh box culvert dapat dilihat pada Gambar 3.20 (a-c). ee Gambar 3.20b. Spesifikasi Box Culvert Box Culvert (Potongan B-8) "No copying without First Resources Lid. permission except as permited by Document Control Centar (Corporat Sustainability) ‘SOP Code MN-FRCOP.OPAPII Issue No, oF OPERATIONAL BEST PRACTICES Lee PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN | Revision No. Dato | - Issue Date duly, 2012 DAN JEMBATAN Status General Pagelot pages ‘Stef at 6.13.4. Titi Panen Beton 6.13.4.1. Pembuatan titi panen beton ukuran panjang < 3 meter sebaiknya dipusatkan pada satu tempat, Titi panen beton dengan ukuran < 3 meter ini bentuknya rata (seperti papan dengan lebar 25 om dan tebal 15 om). 6.13.4.2. Untuk titi panen beton dengan ukuran > 3 meter sebaiknya dibuat di tempat (dicor di lokasi tit’ panen tersebut akan dipasang). Hal ini penting Karena pertimbangan beratnya, sehingga biaya pengeceran dan pemasangan akan lebih efisien. Spesifikasi titi panen beton dari berbagai ukuran dapat dilihat pada Gambar 3.21. Hal-hal khusus yang berkaitan dengan titi panen beton berpedoman pada ketentuan dari Bagian Civil Estate Departemen Regional. ware KEIM, GULICHORAY KEEL? = Paste COR MTU BAK aT SBN Tiree 1 ZAK UNTUK 2 YETER "An Ye IO BEST NETO Sut oer soe sl 96 = 170M (SESUAT TEKGAN CONTRD sG, FEST vr JAReX 17M ‘SESUAT DENGAN CONTRD a 6 METER TEST 8 lm 6 TANG EE == a a = — oo Gambar 3.21. Spesifikasi Titi Panen Beton ‘No copying without First Resourcos Lid parmission excapt as parmited by Document Convo! Center (Corporat Sustainability) First Resources Ltd. One Source Infinite Possibilities OPERATIONAL BEST PRACTICES eee Issue No. Issue Date Issued By Name of procedure Prepared by Z, Kt Ly Hasoloan Sinaga VP Opeartions + Procedure 1 Status: General 1" July, 2012 Code : PRFR.COP.OPAPJJ Operations Copy No. PROSEDUR PERSIAPAN PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN DAN JEMBATAN Approved by U- ik Sigih Fangiono Ciliandra Fangiono Dy. CEO CEO No Copying without iret Resources Le. permission except a permitted by Document Control Centar (Corporate Sustainablty) ine ner COMMITTEE STANDARD OPERATING PROCEDURE - OIL PALM AGRONOMY No. Name Position |Steering Committee Operations (SCO) 1 | Hasoloan Sinaga Vice President Operations 2 | Harianto Tanamoeljono Managing Director Riau 3 | Sikin Hutomo Managing Director Kalimantan Barat 4 | Lau Cong Kiong Managing Director Kalimantan Timur 5 | Lion Sanjaya Deputy Managing Director Kalimantan Timur 6 | Triyono Widodo Director Plantation Riau 7 | Erianto Tinambunan Director Plantation Kalimantan Barat 8 | Azaria Yoga Director Plantation Kalimantan Timur - Kuber 9 | Susyanto Toto Director Plantation Kalimantan Timur - Nunukan 10 | Chainchua Chia 11 | Bambang Dwilaksono 12 | Tan Eng Kiong 13 | Benyamin Basuki Yulianto Head Research & Development Head Sustainability Head Internal Audit Senior Manager Learning & Development Organizing Committee Operations (OCO) 1 | Octen Suhadi 2 | Pandapotan Sitompul Budi Hermansyah Manager System & Development Manager Agronomy Officer Agronomy ren REVISION NOTES Page Section Number History of Revision Revision Date Revision Number ‘Signature FR.CSM-COD-5/1-0/01-09-2011, Keterangan : No. Pengendalian Catalan Revisi pada Prosedur bisa disesualkan dengan identifxasl dokumen dan halaman Prosedur terkait. PAR ON ae TABLE OF CONTENTS Tujuan Ruang Lingkup Definisi-Definisi Dokumen Referensi Tanggung Jawab Rincian Prosedur Persiapan Pembuatan dan Perawatan Jalan dan Jembatan. 6.1. Peralatan dan Tenaga Kerja OPERATIONAL BEST PRACTICES ee ae PROSEDUR PERSIAPAN PEMBUATAN (moron 2 DAN PERAWATAN JALAN DAN HE JEMBATAN — Set See Pegscipoges | 6et7 4. TUJUAN Untuk memberikan standarisasi sistem pembuatan dan perawatan jalan dan jembatan yang berlaku di lingkungan First Resources Group. 2. RUANG LINGKUP. Pedoman ini meliputi kebijakan dan pedoman teknis pekerjaan pembuatan dan perawatan jalan dan jembatan secara sistematis di First Resources Group. 3. DEFINISI 34. 3.2. 3.3. 3.4, 3.5. 3.6. 3.7. 3.8. 3.9. 3.10, Bulldozer Alat berat yang digunakan untuk kegiatan mekanis dalam pembukaan lahan dan pembuatan jalan di perkebunan kelapa sawit. Road Grader Alat berat yang digunakan untuk membentuk permukaan jalan sesuai dengan ketentuan yang diperlukan dalam perkebunan kelapa sawit. Compactor Alat berat yang digunakan untuk pemadatan permukaan jalan sesuai dengan ketentuan yang diperiukan dalam perkebunan kelapa sawit ‘Sub Soil Lapisan tanah bagian bawah. Biasanya merupakan lapisan tanah yang kurang subur. Jalan akses (acces road) Jalan penghubung keluar masuk kebun dan antar kebun (emplasemen, kantor besar kebun, pabrik, dan darmagalbuiking station). Jalan utama (main road) Jalan yang menghubungkan semua afdeling serta menghubungkan jalan produksi dan jalan akses. Jalan produksi (collection road) Jalan yang mengelilingi, membatasi dan membagi blok serta dipergunakan untuk pengangkutan hasil dan kontrol. Jalan selendang Jalan yang dibuat sedemikian rupa dengan kemiringan 8° - 9 * menghubungkan satu terasan dengan terasan yang lainnya baik dalam bukit yang sama maupun terasan antar bukit. Jalan rendahan Jalan yang dibuat diareal rendahan terutama di sela bukit yang bertujuan untuk memastikan tidak ada titik tanam kosong/ tidak bisa ditanami akibat semak, rumpukan kayu eks LC, rendahan tergenang maupun alur- alur air. Jalan ereng-ereng Jalan bantu berupa jalan setapak atau sengkedan yang menghubungkan satu terasan dengan terasan lainnya menuju ke jalan blok dimana terdapat TPH, tempat menyusun/meletakkan hasil panen dan juga pupuk "No copying witout First Resources Lid, parmission except as parmited by Document Control Center (Corporat Sustainability) ‘SOP Code PRFRCOPOPAPW Ts800 No oF issue Date 7 July, 2012 Revision No./Date _| - OPERATIONAL BEST PRACTICES PROSEDUR PERSIAPAN PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN DAN fons “JEMBATAN Slats General REsOUncEs Pagelof pages bot 3.11. Titi Panen Jembatan yang terbuat dari papan kayu (tebal 10 cm) atau papan beton bertulang dengan konstruksi sangat sederhana pada parit yang memotong pasar rintis/pasar tikus. 3.42, Titi Betina Jembatan yang terbuat dari dua kumpulan balok kayu yang bagian tengahnya sengaja dibiarkan berlobang 4, DOKUMEN REFERENSI 44, SOP Pembukaan Lahan - CLP Group - 4.2. Kebijakan Teknis Agronomi Kelapa Sawit 5. TANGGUNG JAWAB ‘No copying without Firs Resources Lt porission except as pormited by Document Control Centr (Corporate Sustalnabilty) SOP Cote PRERCOPOPAPII OPERATIONAL BEST PRACTICES an a Issue Date 1 July, 2012 PROSEDUR PERSIAPAN PEMBUATAN | xo oscno ae 17 DAN PERAWATAN JALAN DAN ae a Gann JEMBATAN a — mann Pogoltpoges | Tot? 6. RINCIAN PROSEDUR PERSIAPAN PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN DAN JEMBATAN: 6.1. Peralatan dan Tenaga Kerja 6.1.1. Peralatan yang digunakan untuk pemibuatan jalan adalah sebagai berikut: Uraian Norma Prestasi (meter/HM) 7. Membuat badan jalan dengan _| - Jalan Akses = 50 Buldozer. - Jalan Utama - Jalan Koleksi 2. Membentuk permukaan jalan __| - Jalan Akses dengan Road Grader - Jalan Utama - Jalan Koleks 3. Memadatkan permukaan jalan | - Jalan Akses dengan Compactor ~ Jalan Utama - Jalan Koleksi 6.1.2. Peralatan dan tenaga kerja yang digunakan untuk perawatan jalan adalah sebagai berikut: Uraian Norma Prestasi T. Perawatan secara manual : - Memotong pelepah yang - Rotasi 1 x 2 bulan; 250 m/HK. ‘menaungi badan jalan. 2, Perawatan secara Mekanis| - Merehap permukaan jalan | - dengan Road Grader - Jalan Utama = 500 meter/HM - Jalan Koleksi = 600 meter/HM - Memadatkan permukaan jalan dengan Compactor "No copying without First Resources Ltd permission except ss permite by Document Contol Center (Corporate Sustalnabliy OPERATIONAL BEST PRACTICES - WORKING INSTRUCTION WI_Code WIFR.COP.OPAPJJ.01 Document Te embuatan Jalan pada Areal Dar TEES sue No. Date iy 2012 Sans 7 General Revision No., Dates Pagelofpages tof 1 RINCIAN INSTRUKS! KERJA 1. Bersihkan permukaan tanah (clearing). 2. Kupas top soil (scraping) 3. Bentuk badan jalan (shaping) dengan menggunakan Bulldozer. 4. Grading badan jalan sesuai spesifikasi (grading & cambering) dengan menggunakan Road Grader. 5. Padatkan badan jalan dengan Compactor. 6. Buat part tepi jalan sesuai kemiringan yang dibutuhkan dengan menggunakan grader. 7. Tabur laterit/ pasir batu dengan tebal 10 cm dan lebar 4 - 5 m yang bertujuan untuk pengerasan jalan. Jadi untuk 1 m® laterit/ pasir batu dapat menaburi badan jalan sepanjang 2.5m, 8. Lakukan penaburan dua tahap (masing-masing tebal 5 cm per tahap) secara merata 9. Padatkan jalan yang telah ditabur laterit atau krokos atau pasir batu dengan Compactor. “Semua program pengerasan jalan harus selesai sebelum tanaman menjadi tanaman menghasilkan (TM).” Distribution To ‘Appx Copy Number Distibusion Date \ Distibution Status Controlled Uncontrolled Hasol ark forthe appropiate WP peretions Mgr5)38 Der. STANDAR PENGUKURAN PEMBUATAN DAN PERAWATAN JALAN DAN JEMBATAN (FR.COP.OPA.PJJ) ‘Standards and Measurements Bulld & Maintenance of Road and Bridge (ST.FR.COP.OPAPJJ) ‘Sanders Mothod of Measurement No. Name Description 4 Hiatan [Persentase () penyelesaian |ST.FR.COP.OPAPus 7A. |Ponyetesaion program pembuatan jalan |Persentase (8) penyelesaion program [pembuatan jalan 1.8, /Penyetesian program grading jalan [Persontaso (4) penyolesaian program racing jatan [Persentase () jalan yang sesual 2. [Desain dan Bentuk Jalan \dengan desain dan bentuknya (ketantuan) 23. |sombatan [Persentase () penyetesaian ‘3A |Ponyotosaian program pombuatan_[Porsontaso (%) ponyelosaian program || >50-<100| =a0-70-<80 | >60-<70 | 20-80-<90 | >70-<@0 | >80-<70 [<0 mbatan [pemetharean jembatan 4 |uattas Prasarona rsontaso (%)Kualtas 2s 4A [ten Porsontaso(%)atan yang bisa stati |] >e0-<100| »80-<90 | >70-<80 | =60-<70 | 60-<100| »e0-<00 | >70-<80 | >60-<70 |

Anda mungkin juga menyukai