Anda di halaman 1dari 49
SENSUS POKOK DAN PRODUKSI (FR.COP.OPA.SPP) eee ‘ First Resources Ltd. One Source Infinite Possibilities faa OPERATIONAL BEST PRACTICES fisocrers ~ Manual Issue No. 2: 01 ‘Status: : General Issue Date 2 1 July, 2012 Code : MN.FR.COP.OPA.SPP- Issued By : Operations CopyNo. : 14 Name of : ee 2a procedure SENSUS POKOK DAN PRODUKSI Prepared by : ‘Approved by : nt y \ jm an YY Hasoloan Sinaga_ Cik Sigih Fangiono: Ciliandra Fangiono VP Operations Dy. CEO CEO "No Copying without Fist Resources Lt. permission except as permitted by Document Cntol Center (Corporate Sustsnsblty) ee COMMITTEE STANDARD OPERATING PROCEDURE - OIL PALM AGRONOMY Name Position |Steering Committee Operations (SCO) Hasoloan Sinaga Harianto Tanamoeljono Sikin Hutomo Lau Cong Kiong fi 2 3 4 5 | Lion Sanjaya 6 | Triyono Widodo 7 | Erianto Tinambunan 8 | Azaria Youa 9 | Susyanto Toto 10 | Chainchua Chia 11 | Bambang Dwitaksono 12 | Tan Eng Kiong 13 | Benyamin Basuki Yullanto Vice President Operations Managing Director Riau Managing Director Kalimantan Barat ‘Managing Director Kalimantan Timur Deputy Managing Director Kalimantan Timur Director Piantation Riau Director Plantation Kalimantan Barat Director Plantation Kalimantan Timur - Kubar Director Plantation Kalimantan Timur - Nunukan Head Research & Development Head Sustainability Head Internal Audit ‘Senior Manager Learning & Development Organizing Committee Operations (OCO) 1 [Octen Sunadi 2 | Pandapotan Sitompul 3 | Budi Hermansyah ‘Manager System & Development Manager Agronomy Officer Agronomy REVISION NOTES Section Number History of Revision Revision Date Revision Number ‘Signature FR-CSM-COD-5/1-0/01-09-2011 Keterangan : ‘No, Pengendalian Catatan Revisi pada Prosedur bisa disesuaikan dengan identifikasi dokumen dan halaman Prosedur terkait. OOP ENS petra TABLE OF CONTENTS Tujuan Ruang Lingkup Definisi-Definisi Dokumen Referensi Tanggung Jawab Filosofi, Kebijakan dan Pedoman Sensus Pokok dan Produksi 6.1. Sensus pokok dilakukan secara berkala sesuai ketentuan 6.2. Data pokok normal dan abnormal didapatkan lebih awal 6.3. Asisten Afdeling bertanggungjawab atas pelaksanaan sensus di afdelingnya. 6.4. Tanda-tanda sensus diverivikasi oleh mantri sensus 6.5. Ketentuan umum sensus pokok 6.6. Identifikasi pokok non-valuer 6.7. Sensus produksi ‘SOP Code WNFRCOP.OPASPP Issue No, of Issue Date 1 duly, 2012 Revision No./Date | - OPERATIONAL BEST PRACTICES. SENSUS POKOK DAN PRODUKSI eames ‘Status General RESOURCE Pagelof pages Sof 19 4. TUJUAN Untuk memberikan standarisasi sensus pokok dan produksi yang berlaku di lingkungan First Resources Group. 2. RUANG LINGKUP Pedoman ini meliputi kebijakan dan pedoman teknis pekerjaan sensus pokok dan produksi secara sistematis di First Resources Group. 3. DEFINISI 3.1, Sensus Pokok Kegiatan penghitungan seluruh jumlah pokok kelapa sawit (produktif dan non produktif) yang dilakukan secara serentak dan bersifat menyeluruh di seluruh areal pertanaman kelapa sawit. 3.2. Sensus Produksi Kegiatan penghitungan produksi berdasarkan pokok sampel/contoh yang telah ditetapkan, meliputi: jumlah bunga/buah dan berat janjang yang dilakukan secara serentak dan bersifat menyeluruh di seluruh areal yang sudah layak panen. 3.3. GCP (Ground Control Point) Titik kontrol areal yang dibuat untuk cross check gambar setelah dilakukan mosaicking sehingga gambar yang dihasilkan benar-benar tepat sesuai dengan koordinat lapangan setelah pemotretan udara. 4. DOKUMEN REFERENS! 4.1. Kebijakan Teknis Agronomi Kelapa Sawit 4.2, SOP Pemotretan Udara - Departemen Riset & Pengembangan FRL. 5. TANGGUNG JAWAB 5.1. Direktur Plantation 5.1.1. Menerima hasil rekapitulasi hasil sensus untuk dijadikan sebagai inventarisasi asset perusahaan dan perhitungan produksi/ pendapatan selama satu semester. 5.1.2. Membuat rencana strategis perusahaan berdasarkan data hasil sensus. 5.2, Group Manager 5.2.1. Mengawasi dan memastikan pelaksanaan pekerjaan sensus sesuai rencana kerja operasional kebun. 5.2.2. Mengolah data hasil sensus menjadi data analisa dan pengambilan keputusan di lapangan. No copying without First Resources Lid. pormission except as permitted by Document Control Centr (Corporat Sustainability) SOP Code MNFRCOP.OPASPP. Issue No, oF OPERATIONAL BEST PRACTICES Issue Date 7 July, 2012 Revision No. Date _| - SENSUS POKOK DAN PRODUKSI eee Sia General RESOURCHS Paget pages boro 5.3. Manager Kebun / Askep Kebun/ Asisten Afdeling 5.3.1. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sensus di lapangan telah berjalan sesuai prosedur dan rencana kerja operasional. 5.3.2. Melakukan monitoring dan cross check tethadap akurasi dan kebenaran data hasil sensus. 5.3.3. Membuat data base hasil sensus dengan baik. 5.4. Mantri Sensus 5.4.1. Mengawasi pelaksanaan sensus yang dilakukan oleh petugas sensus sesuai dengan ketentuan dan prosedur/instruksi kerja. 5.4.2. Memastikan seluruh petugas sensus membawa peralatan sensus sesuai dengan peruntukkannya. 5.4.3. Membuat rekapitulasi hasil sensus dan peta detail blok dengan hati-hati sesuai dengan kondisi sebenamya. 5.5. Petugas Sensus 5.5.1. 5.5.2. 5.5.3. Melakukan pekerjaan sensus sesuai instruksi kerja dan arahan dari Mantri Sensus. Mencatat hasil sensus dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab Menjaga peralatan sensus dengan baik. "No copying without First Resources Lt, permission except as parmited by Document Control Centr (Corporate Sustainability) ee OPERATIONAL BEST PRACTICES < mS “ FR.COP.OPASPP Teeve Date + day 2002 Revision No Tato | = SENSUS POKOK DAN PRODUKSI a casa Pageltpages | 7of 18 6. FILOSOFI, KEBIJAKAN DAN PEDOMAN SENSUS POKOK DAN PRODUKSI 6.1. 6.2. 6.3. 6.4. 6.5. Sensus pokok dilakukan secara berkala sesuai ketentuan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lengkap mengenai keadaan sebenamya di lapangan, terutama yang berhubungan dengan produktivitas tanaman. Sensus pokok harus dilakukan Secara teliti dan teratur sehingga dapat memberikan data blok yang akurat dan sebenamya. Hasil sensus yang akurat dapat membantu memudahkan dalam pengelolaan kebun dan dapat digunakan untuk mengetahui serta melakukan tindakan tethadap hal yang berkaitan dengan: a) Jumlah pokok produktif dan non produkt b) Pokok sakit/abnormal. ©) Pokok mati/kosong. 4) Jumiah pokok sisipan. ) Data parit dan sarana fisik (jalan, jembatan, titi panen, dan lain-lain). f)Pekerjaan panen. 9) Pekerjaan pemupukan, h) Pengendalian hama dan penyakit Data pokok normal dan abnormal yang didapatkan lebih awal akan sangat bermanfaat untuk menyusun program penyisipan dan pelaksanaannya, sehingga didapatkan produksi per ha yang maksimal. Asisten Afdeling bertanggungjawab atas pelaksanaan sensus di afdelingnya. Asisten Afdeling akan melatih karyawannya dan harus memastikan bahwa semua pencatatan data adalah benar dan tepat. Pekerjaan ini secara berkala dikontrol dan diperiksa kebenarannya oleh Askep Kebun dan Manager Kebun. Tanda-tanda sensus diverifkasi oleh Mantri Sensus dibawah pengawas Asisten Afdeling Ketentuan Umum Sensus Pokok 6.5.1. Waktu pelaksanaan sensus pokok 6.5.1.1. Waktu pelaksanaan sensus pokok sesuai Tabel 12.1 ‘Tabel 12.1. Ketentuan Sensus Pokok oom status rari fee (Bulan) Ju TBM-4 q Desember a Juni TBM-2 Mi Desember v TBM-3 Juni No copying without Fst Resources Lid permission except as permited by Document Control Center (Corporate Sustsiabilfy) ‘SOP Code MINFRCOP.OPASPP Teeue No, oF Issue Date ly, 2012 OPERATIONAL BEST PRACTICES Revision No, Date _| - SENSUS POKOK DAN PRODUKSI a jaca FIRST REsouncrs Pagelot pages Bot 19 6.5.1.2. Setelah pelaksanaan sensus, apabila ditemukan pokok abnormal atau non valuer yang telah diberi tanda, Asisten/Manager Kebun harus melakukan pengecekan guna memutuskan perlu atau tidaknya dilakukan pembongkaran dan penyisipan pokok. _Kebijakan pembongkaran pokok harus _mendapatkan persetujuan dari Direktur Plantation setelah diverifikasi oleh Plantation Controller dan Riset Departemen. 6.5.1.3. Pada areal TM, pelaksanaan sensus dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali_hingga TM-2. Pelaksanaan sensus pokok dilakukan pada bulan Juni, Sensus dilakukan secara sistematis blok per blok. 6.5.1.4. Bibit untuk penyisipan di areal TBM sebaiknya menggunakan bibit yang seumur dengan tanaman utama, sedangkan untuk tanaman yang lebih tua menggunakan bibit berusia lanjut (APM = Advanced Planting Material). 6.5.2. Tanda-tanda sensus 6.5.2.1. Tanda-tanda sensus terditi dari tanda sensus pokok (termasuk tanda pokok abnormalithinning out), tanda sensus hama dan penyakit (termasuk tanda pokok terserang hama dan penyakit), dan tanda sensus produksi. 65.2.2. Tanda-tanda sensus dibuat pada saat sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan sensus. Ketentuan mengenai tanda-tanda sensus dijelaskan di setiap pekerjaan pada bab-bab terkait. 6.5.2.3. Tanda-tanda sensus secara berkala dilakukan perawatan. Semua tanda-tanda _sensus diverifikasi oleh Mantri Sensus dibawah pengawasan Asisten Afdeling 6.5.3. Ketentuan dan pencatatan tanda-tanda sensus pokok 6.5.3.1. Pada saat sensus, petugas menghitung dan mencatat status pokok berdasarkan tanda pada formulir sensus yaitu ~ (strip) = Pokok normal belum produktif ¥ (contreng ) Pokok normal produktif © (bulat) = Pokok matiikosong S (huruf S) = Pokok sisipan X (silang) = Pokok non valuer © (bulat hitam ) = Tidak bisa ditanam (karena jalan, parit dan sebagainya). "No copying without First Resources Lid, permission except as permited by Document Control Center (Corporate Sustainability) SOP Goto WNFRCOPOPASP Tee No ot Tesue Dae 1 ay 2012 Revision No Bato] - SENSUS POKOK DAN PRODUKS! fine Sats Genera nourers Pagalofpeges [oot 19 OPERATIONAL BEST PRACTICES 6.5.3.2. Selain melakukan sensus pokok, petugas sensus melakukan sensus tethadap sungai, parit, dan lain-lain yang terdapat di dalam blok tersebut dan menggambarkan pada Peta Detil Blok. 6.5.3.3. Pada areal TBM, tanda sensus atau biasa dikenal dengan “nomor teller’ ditulis nomor baris saja pada pelepah yang posisinya tegak di pokok terluar dari setiap barisan tanaman (menghadap jalan produksi) Karena data pokok hidup dan pokok mati/kosong akan berubah setiap dilakukan sensus pokok mengingat telah dilakukannya penyisipan. Pelaksaaan sensus pokok dapat dilihat pada Instruksi Kerja WI.FR.COP.OPA.SPP.01. 6.5.3.4. Pada areal TM, tanda sensus dicatat dengan ketentuan sebagai berikut: ; a) Tanda dibuat di pokok pada bekas potongan pelepah dan dikerok pisau lipat atau sendok. b) Tanda hasil sensus ‘nomor teller" terletak pada pokok terluar menghadap jalan produksi dengan cat dasar warna putin. Pengecatan dilakukan menggunakan kuas yang dibuat dari ‘modifikasi dari pelepah sawit (Gambar 12.1.). ©) Tinggi tanda dari permukaan tanah: + 0,5 meter (TM1&2) , sedangkans: 1 meter (> TM2) 10 Nomor baris Tulisan cat warna putih Su Pokok normal Gambar 12.1. Nomor Teller Sensus Pokok 6.5.3.5. Data hasil sensus dari formulir sensus dibuat oleh Mantri Sensus sebanyak 2 (dua) rangkap dan selanjutnya diparaf dan diketahui oleh Asisten Afdeling masing-masing sebelum difilekan, yaitu 1 (satu) rangkap untuk afdeling dan 1 (satu) rangkap untuk Rayon Kebun dibawah tanggung jawab Mantri Hama dan Penyakit. 6.5.4. Sensus pokok dengan Citra Satelit dan Geographic Information System (GIS) 6.5.4.1. Perkembangan teknologi dengan adanya Citra Satelit dan GIS mememiliki peran penting dalam efektivitas operasional di perkebunan. 6.5.4.2. Saat ini berkembang sensus pokok dengan memanfaatkan bantuan Citra Satelit seperti Satelit /konos/Quickbird dan GIS. Keuntungan menggunakan teknologi tersebut adalah: a) Lebih cepat. b) Lebih akurat. c) Lebih hemat. No copying without First Resources Ltd permission except as permited by Document Control Centr (Corporate Sustainability) ae OPERATIONAL BEST PRACTICES SOP Goce MNFR.COP.OPASPP Tesue No, ot SENSUS POKOK DAN PRODUKSI Issue Date 1 July, 2072, Revision No-/Date_| - ‘Status General Pagel pages 10of 19 6.5.5. Sensus pokok dengan pemotretan udara dan Geographic Information System (GIS) 65.5.1 6.5.5.2. 6.5.5.3. 65.5.4, Dalam rangka mengetahui aset dari kebun berupa tanaman kelapa sawit yang telah ditanam dan infrastruktur kebun lainnya, Manajemen First’ Resources memandang periu dilakukan upaya yang komprehensif dan tidak memakan waktu lama dalam mendapatkan informasi tersebut. Untuk itu, maka Manajemen memutuskan melakukan kegiatan sensus pokok melalui Pemotretan Udara. Keuntungan sensus pokok menggunakan pemotretan udara dibandingkan dengan Citra Satelit yaitu: a) Data lebih aktual b) Data lebih akurat ‘terutama ketika kondisi cuaca berawan, pemotretan udara dapat menjangkau objek secara jelas. ) Leis fokus berdasarkan kebutuhan perusahaan. Tujuan dilakukannya pemotretan udara di areal kebun adalah untuk mengetahui: a) Sejauh mana dan berapa banyak pohon sawit yang telah ditanam blok per blok, sehingga diketahui kerapatan tanaman kelapa sawit setiap bloknya (stand per ha). b) Penyebaran tanaman sawit pada setiap blok. ©) Mengetahui sarana dan infrastruktur dalam kebun. d) Mendapatkan data definitif blok areal kebun untuk penetapan areal statemen kebun. e) Pembuatan dan penyeragaman dasar data base mapping kebun. Secara umum proses pemotretan udara hingga menjadi data base kebun tahapannya sebagai berikut: a) Menentukan lokasi pemotretan, ada konfirmasi dari kebun atau PT yang lokasinya mau dilakukan pemotretan. b) Menyiapkan semua dokumen untuk pelaksanaan pemotretan seperti security clearance, checklist peralatan, catatan data terbang dan dokumen-dokumen lain yang diperiukan. c) Memasang titikitik Ground Control Point (GCP) di lokasi pemotretan (Gambar 12.2.). d) Membuat flight plan atau rencana jalur terbang dari kebun yang akan dijadikan lokasi pemotretan. ) Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan untuk proses pemotretan, f)_ Melakukan tes alat-alat yang akan digunakan untuk pemotretan seperti software, kamera, enso toolbox secara bersamaan seperti kondisi pemotretan di pesawat tapi dilakukan di darat. "No copying without First Resources Li, permission except as permited by Document Control Center (Corporate Sustsnably) eee OPERATIONAL BEST PRACTICES ‘SOP Code MNFRCOP.OPASPP oF SENSUS POKOK DAN PRODUKSI 1 ly, 2012 Revision No, ate _|- Status ‘General Pagelot pages ot 18 9) h) i) ky Setting alat di pesawat di lokasi pemotretan dan dilakukan tes alat sekali lagi sebelum terbang Setelah semua persiapan, peralatan dan dokumen lengkap baru dilakukan kegiatan pemotretan dengan menggunakan pesawat dan sofware navcam. Mengecek hasil pemotretan begitu turun dari pesawat untuk memastikan hasil pemotretan ada pertampalan (overlay) antara foto dan sudah sesuai dengan jalur terbang sehingga bisa diproses menjadi mosaic. Setelah hasil pemotretan dapat dipastikan bisa diproses menjadi mosaic, melepas semua peralatan yang digunakan untuk pemotretan dari pesawat untuk dibawa pulang ke kantor. Di kantor melakukan prosesing data i. Kopi semua data dari memory card atau external hard disk ke PC yaitu file foto/image (JPG/RAW), file CRD, file NME. ji. Create block/subblock dari seluruh areal pemotretan Melakukan proses pengolahan data, ada 2 cara untuk proses data yaitu * Automatic Aerial Triangulation Manual Link iv. Mosaicking foto udara dari hasil prosesing data v. Penggabungan mosaic foto udara dan pengkompresan ukuran foto udara dengan menggunakan software er-Mapper vi. Layout foto udara Pembuatan laporan hasil pemotretan udara untuk diserahkan kepada Direktur Plantation, berisi tentang: = 1 (satu) buah Laporan Final Foto Udara Kebun. 2 (dua) keping DVD yang berisi masing-masing data blok format excel, data peta vector format MapInfo dan shp ArcGIS, file mosaic foto udara, dan file raster peta siap cetak dengan berbagai ukuran kertas yang tersedia (A4, Folio, A3, A1 dan AQ), = 2 (dua) embar Peta Foto Udara kebun yang dicetak pada kertas Glossy ukuran AO. = 2 (dua) lembar Peta Kebun yang menggambarkan areal hasil digitasi foto udara di atas kertas ukuran AO. = 4 (empat) lembar Peta masing-masing Kebun. "4 (satu) paket yang berisi Peta Pohon per Afdeling ukuran AO, peta kerja dan peta-peta lainnya, + Peta hasil pemotretan udara dapat dilihat pada Gambar 12.3. No copying without First Resources Lid permission except as permited by Document Control Centr (Corporate Sustaabilty) OPERATIONAL BEST PRACTICES a ae Tes Dat Tsay 2072 Revision No. Bae SENSUS POKOK DAN PRODUKSI ee sie General reece Pagettpages | t2ot 18 6.5.5.5. Detail tahapan proses pemotretan udara dibahas lebih lanjut dalam SOP yang dikeluarkan oleh Riset Department. (erie eC edu uy fava ant Peta Pohon Per Afdeling Gambar 12.3. Peta Hasil Pemotretan Udara No copying without Fret Resources Lid. permission except es parmited by Document Control Center (Corporate Sustlnabilty) SOP Code MNFR.COP.OPASPP. Tove No, oF OPERATIONAL BEST PRACTICES SENSUS POKOK DAN PRODUKSI Tesue Date duly, 2072, Revision No/Dato_| - ‘Status ‘General Pagelot pages 130f 19 6.6, _Identifikasi Pokok Non-Valuer 6.6.1. 6.6.2. 6.6.3. 6.6.4. Pokok abnormal dapat terjadi Karena sifat-sifat genetis tanaman yang sifatnya menetap dan berlangsung lama atau karena keadaan lingkungan atau keduanya. Pokok abnormal karena pengaruh lingkungan (misalnya karena defisiensi unsur hara seperti Boron) umumnya dapat diperbaiki atau dicegah dengan tindakan kultur teknis. Keberadaan pokok abnormal di lapangan sangat merugikan karena produksi yang dihasilkan sangat rendah atau bahkan tidak berproduksi sama sekali, sedangkan perlakuan yang diberikan (perawatan) sama dengan pokok yang normal. Untuk menghindari kerugian karena pokok abnormal maka sebelum ditanam di lapangan harus dilakukan seleksi yang ketat di pembibitan. Pokok abnormal yang terlanjur tertanam di lapangan harus segera dilakukan pembongkaran dan Penyisipan pada kondisi yang masih memungkinkan. Gejala pokok abnormal Gejala pokok abnormal di lapangan dapat terjadi pada bagian vegetatif dan generatif tanaman. 6.6.4.1. Gejala pada bagian vegetatif a) Pertumbuhan pelepah daun berputar (twisted frond). b) Pokok dengan sebagian anak daun berwarna putih kekuningan “chimera” (Gambar 12.4.) ©) Penyakit tajuk/crown disease yang amat parah dengan helaian pelepah melengkung berputar ke bawah, sebagian daun dan pucuk membusuk dan mengering (Gambar 12.5.).. d) Anak daun pada pelepah sempit memanjang (narrow leaves) e) Susunan anak daun sangat rapat seperti sirip ikan. f) Pelepah daun tegak. 9) Anak daun keriting (crinkled) dan pelepah daun muda. sangat endek dibandingkan dengan pelepah normal (diduga defisiensi Boron yang amat parah). h) Bertunas atau bercabang. i) Pokok kerdil atau kurus akibat hama penyakit. No copying without First Resources Li, permission except as permited by Document Control Center (Corporte Sustainabllty) eee OPERATIONAL BEST PRACTICES pa = a .FR.COP.OPASPP Isoue Dato 1 July, 2012 SENSUS POKOK DAN PRODUKSI Ram" Pagelof pages: 140f 19 Gambar 12.4, Pokok Chimera Gambar 12.5. Penyakit Tajuk (“Crown Disease”) OPERATIONAL BEST PRACTICES cee MNFRCOP.OPASPP Tesu8 No, oF Issue Date 1 sly, 2012 Revision No, (Date SENSUS POKOK DAN PRODUKSI Se femal RESOURCES Pagelot pages Bot 18 6.6.4.2. Gejala bagian generatif a) Buah pada tandan terus-menerus gugur sebelum matang dan membusuk “pokok gajah” (Gambar 12.6... b) Buah tersusun sangat rapat dan kecil-kecil. ©) Pokok steril dan tidak berbuah (Gambar 12.7.). Gambar 12.7. Pokok Steril (Pokok Jantan) "No copying without First Resources Ltd, permission except as permited by Document Control Center (Corporate Sustaabilty) OPERATIONAL BEST PRACTICES a eee Issue Date Ay, 2012 Revision No, ate_| ~ & SENSUS POKOK DAN PRODUKS! foe ‘Statue General RUOURers Pageot pages 16of 19 6.6.5. Pembongkaran pokok abnormal 6.6.5.1. Pada areal TBM, pembongkaran pokok abnormal langsung dilakukan segera setelah didapatkan hasil_sensus pokok. Sebelum Pembongkaran dilakukan, Asisten Afdeling/Manager Kebun yang bersangkutan harus memastikan bahwa pokok tersebut benar-benar termasuk pokok abnormal dan non valuer. 6.6.5.2. Pada areal TM, sebelum dibongkar terlebih dahulu dilakukan Peracunan dengan cara yang sama seperti pelaksanaan peracunan pada pokok terserang Ganoderma yang terdapat di Bab Pengendalian Hama dan Penyakit. 6.7. Sensus Produksi : 67.4 Sensus produksi merupakan salah satu pekerjaan penting dalam rangka pengendalian dan pengelolaan kebun secara keseluruhan. Hasil sensus produksi akan sangat menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh Manajemen Kebun (Direktur Plantation, Group. Manager, Manager Kebun, ‘Askep kebun dan Asisten Afdeling) dalam pengendalian biaya dan penekanan “losses” produksi, selain itu angka sensus produksi akan digunakan sebagai dasar analisa pencapaian produksi tahun berjalan dan penentuan anggaran produksi tahun berikutnya 6.7.2, Secara umum hasil sensus produksi memiliki manfaat sebagai berikut: a) Mengestimasi produksi TBS, CPO dan PKO 6 (enam) bulan kedepan. b) Mengestimasi jumiah uang yang dihasilkan dan dikeluarkan ("cash fiow’) Perusahaan. c) Mengestimasi penjualan (marketing). 4d) Perencanaan potong buah, transport dan pengolahan di PMKS. ) Mengetahui losses di lapangan. 6.7.3. Angka-angka hasil sensus produksi harus dapat dipertanggung jawabkan keakuratan dan kebenarannya. Data hasil sensus yang akurat dan benar dapat dicapai apabila persiapan dan proses dalam pelaksanaan sensus produksi dapat berjalan dengan baik serta melalui supervisi yang ketat dan mendetil 6.7.4. Tahapan-tahapan persiapan dan proses sensus produksi adalah: a) Pembuatan dan atau perbaikan tanda-tanda sensus. b) Pelaksanaan sensus produksi, meliputi: 4. Sensus jumlah janjang. 2. Sensus/penimbangan BJR. No copying without First Resources Lid. permission except as permited by Document Control Cente (Corporat Sustalnablty) ieee ‘SOP Code MNFRCOP.OPASPP OPERATIONAL BEST PRACTICES. a 7 Teave Date Fly, 2012 Revision No. Date _| = SENSUS POKOK DAN PRODUKSI a = Pagelot pages: tol 18 6.7.5. Pembuatan dan atau perbaikan tanda-tanda sensus 67.5.1. Pembuatan tanda sensus dilaksanakan apabila pembuatan dan penyesuaian nomor blok telah dilaksanakan oleh masing-masing kebun. Pembuatan dilakukan 1 kali, sedangkan perawatan secara rutin dilakukan setiap tahun. 67.5.2. Tanda sensus harus dibuat terlebih dahulu sebelum dilakukan sensus produksi. Tanda sensus dibuat hanya sekali saja dan sebaiknya secara rutin dilakukan perbaikan setahun sekali. Intruksi Kerja pembuatan dan atau perbaikan tanda-tanda sensus dapat dilhat pada WI.FR.COP.OPA.SPP.02. 6.7.6. Sensus jumlah janiang a 6.7.6.1. Waktu pelaksanaan sensus jumlah janjang yaitu setiap semester dengan ketentuan sebagai berikut: a) Semester! —: 20 Desember - 31 Desember 0 Juni ~ = 30 Juni b) Semester II 6.7.6.2. Janjang yang dihitung adalah semua janjang yang ada, mulai dari bunga betina yang sudah dibuahi (pecah seludang dan bunga cengkeh, yang diperkirakan siap dipanen 5-6 bulan berikutnya) hingga buah masak panen pada blok tersebut. 6.7.6.3. Semua janjang yang dipanen pada waktu pelaksanaan sensus bulan Desember (SM-I)_dan_Juni (SM-II) menjadi_pengurang dari_hasil sensus pada blok tersebut. Instruksi Kerja sensus jumlah janjang dapat dilthat pada WI.FR.COP.OPA.SPP.03. 6.7.6.4. Untuk areal yang tanamannya heterogen, sensus penimbangan BJR dilakukan seiama 4 kali (periode sensus). 6.7.6.5. Asisten Afdeling wajib memeriksa ulang hasil perhitungan sensus sebanyak 10% dari jumlah pokok yang disensus, apabila: a) Kesalahan <10% dari sampel, maka sensus dianggap benar b) Kesalahan >10% dari sampel, maka dilakukan pemeriksaan ulang pada sampel yang lain. Jika kesalahan <10% dari sampel, maka dianggap bener ¢) Kesalahan >10% dari sampel, maka dilakukan pemeriksaan ulang pada sampel yang lain. Jika kesalahan tetap >10% dari sampel lagi, maka dianggap salah dan sensus harus diulang seluruhnya "No copying without First Resources Li, parmission except as pormited by Document Control Centr (Corporate Sustainability) SOP Code NN.FR.COP.OPASPP Tesue No. a OPERATIONAL BEST PRACTICES Issue Dale uly, 2012 Revision No Date | - ‘Satu General Pagelot pages Teo 18 SENSUS POKOK DAN PRODUKSI 6.7.6.6. Adminstrasi Pelaporan a) Formulir hasil sensus dari setiap blok dikumpulkan dan dibukukan menjadi satu buku di kantor Afdeling. b) Kumpulkan formulir tersebut diatas dari seluruh Afdeling dan direkap. Buat dalam 2 rangkap, yaitu sebagai pertinggal Afdeling dan Kebun (Kantor Rayon Kebun dan Kantor Kebun). ©) Hasil sensus tersebut direkapitulasi kembali oleh Kebun menurut Tahun Tanam dan mengirimkannya ke Estate Department Kantor Direksi Regional setiap awal bulan (paling lambat tanggal 02). 6.7.7. Sensus/penimbangan berat janjang rata-rata (BJR) 6.7.7.1. Waktu pelaksanaan BJR bersamaan dengan sensus jumlah janjang yaitu setiap semester. 6.7.7.2. Penimbangan BJR dilakukan mengikuti blok-blok yang dipanen pada hari itu. Jumiah janjang yang ditimbang adalah janjang hasil panen pada blok tersebut 6.7.7.3. Pada kebun yang sudah memiliki PKS, maka sensus/penimbangan BJR langsung dilakukan di PKS. Bagi kebun yang belum_memiliki PKS, maka penimbangan BJR dilakukan secara manual di lapangan. 6.7.7.4. Ditegaskan agar kendaraan/ transport buah melakukan pengangkutan buah biok per blok dalam rangka akurasi data penimbangan di PKS {koordinasi afdeling dengan pihak angkutan).. 6.7.7.5. Ketentuan dalam penimbangan janjang panen yaitu: a) Penimbangan di PKS Perkiraan/ramalan jumlah janjang yang akan dipanen pada hari tersebut, dengan ketentuan jumlah janjang yang diangkut minimal 1 (satu) kali pengangkutan dari total perkiraan janjang yang dipanen setiap blok pada hari tersebut (ditentukan iangsung oleh Asisten Afdeling). Buah yang ada di TPH diangkut oleh transport ‘TBS untuk dilakukan penimbangan di PKS. b) Penimbangan secara manual di lapangan * Perkiraan/ramalan jumlah janjang yang akan dipanen pada hari tersebut, dengan ketentuan jumiah janjang yang ditimbang minimal 20% dari total perkiraan janjang yang dipanen pada hari tersebut. Jika janjang sampel kurang dari 20% maka dapat dilakukan penimbangan pada nomor TPH tambahan (ditentukan langsung oleh Asisten). “Khusus untuk panen perdana yang kerapatan buahnya rendah, maka penimbangan dilakukan kepada seluruh buah” ‘No copying without First Resources Ltd. parmission except as permitted by Document Control Centr (Corporat Sustainability) OPERATIONAL BEST PRACTICES ‘SOP Code MN-FRICOP.OPA SPP Issue No, a GE SENSUS POKOK DAN PRODUKSI Issue Dato duly, 2012 Revision No Date | - ‘Status General Pagelot pages 180f 18 67.7.6. 67.77. * Apabila penimbangan terhadap seluruh janjang tidak dapat dilakukan sekaligus, maka penimbangan dilakukan beberapa kali, hingga seluruh janjang ditimbang. Penimbangan termasuk total brondolan yang terdapat di TPH. Intruksi_ Kerja sensus/penimbangan BJR dapat dilihat pada WLFR.COP.OPA.SPP.04. ‘Administrasi Pelaporan a) Formulir hasil penimbangan janjang di PKS dari tiap-tiap blok dikumpulkan dan dibukukan, seperti halnya sensus jumlah janjang. b) Kumpulkan form dari ‘séluruh afdeling direkapitulasi ke dalam formulir rekapitulasi dan selanjutnya sama seperti sensus jumlah janjang. ‘No copying without First Resources Lid. parmision except as permlted by Document Control Center (Corporate Sustalnabiliy) First Resources Ltd. One Source Infinite Possibilities 4 fs OPERATIONAL BEST PRACTICES Teese Fecoress ~ Procedure Issue No. : ot “Status: General Issue Date : 1 July,2012 Code PR.FR.COP.OPA.SPP Issued By + Operations Copy No. Name of cl eae procedure PROSEDUR SENSUS POKOK DAN PRODUKSI Prepared by Approved by (, \ nhs j \ he VY Hasoloan Sinega ik Sigih Fangiono Clliandra Fangiono VP Operations, Dy. CEO ceo No Copying without First Resources Lic. permission excep as permitted by Document Control Center (Corporate Sustainability) nth ba COMMITTEE STANDARD OPERATING PROCEDURE - OIL PALM AGRONOMY No. Name Position ‘Steering Committee Operations (SCO) 1 | Hasoloan Sinaga Vice President Operations 2 | Harianto Tanamoeljono Managing Director Riau 3 | Sikin Hutomo Managing Director Kalimantan Barat 4 | Lau Cong Kiong Managing Director Kalimantan Timur 5 | Lion Sanjaya Deputy Managing Director Kalimantan Timur 6 | Triyono Widodo Director Plantation Riau 7 | Erianto Tinambunan Director Plantation Kalimantan Barat 8 | Azarie Yoga Director Plantation Kalimantan Timur - Kubar 9 | susyanto Toto Director Plantation Kalimantan Timur - Nunukan Chainchua Chia 11 | Bambang Dwilaksono 12 | Tan Eng Kiong 13 | Benyamin Basuki Yulianto Head Research & Development Head Sustainability Head Internal Audit, Senior Manager Learning & Development Organizing Committee Operations (0CO) 1 | Octen Suhadi 2 | Pandapotan Sitompul Budi Hermansyah Manager System & Development Manager Agronomy Officer Agronomy ine REVISION NOTES Page ‘Section Number History of Revision Revision Date Revision| Number Signature FR-CSM-COD-5/1-0/01-09-2011 Keterangan : No. Pengendalian Catatan Revisi pada Prosedur bisa disesualkan dengan identifixas! dokumen dan halaman Prosedur terkait. oR ON Benouners TABLE OF CONTENTS Tujuan Ruang Lingkup Definisi-Defini Dokumen Referensi Tanggung Jawab Rincian Prosedur Sensus Pokok dan Produksi 6.1. 62, 63. 64, 65. 66. 67, 68. Persiapan Sensus pokok Persiapan Pembuatan dan atau Perbaikan Tanda-Tanda Sensus Produksi Persiapan Sensus Jumlah Janjang oo Persiapan Sensus/Penimbangan Berat Janjang Rata-rata ‘Struktur Tenaga Kerja Sensus Pokok dan Produksi Prosedur Pelaksanaan Sensus pokok Prosedur Pelaksanaan Pembuatan dan atau Perbaikan Tanda-Tanda Sensus Produksi Prosedur Pelaksanaan Sensus Jumlah Janjang dan Sensus/Penimbangan BUR OPERATIONAL BEST PRACTICES = oe m FR.COP.OPASPP Issue Dato ay 2012 PROSEDUR Revision No. (Date _| - fie | | SENSUS POKOK DAN PRODUKS! _ [Sous Ceneral ee, Pagelof pages: Sof 15 1. TUJUAN Untuk memberikan standarisasi prosedur sensus pokok dan produksi yang berlaku di lingkungan First Resources Group. 2, RUANG LINGKUP Pedoman ini meliputi prosedur sensus pokok dan produksi secara sistematis di First Resources Group. 3. DEFINISI 3.1. Sensus Pokok Kegiatan penghitungan seluruh jumlah pokok kelapa sawit (produktif dan non produktif) yang dilakukan secara serentak dan bersifat menyeluruh di seluruh areal pertanaman kelapa sawit. ee 3.2. Sensus Produksi Kegiatan penghitungan produksi berdasarkan pokok sampel/contoh yang telah ditetapkan, meliputi: jumlah bunga/buah dan berat janjang yang dilakukan secara serentak dan bersifat menyeluruh di seluruh areal yang sudah layak panen. 3.3. GCP (Ground Control Point) Titik kontrol areal yang dibuat untuk cross check gambar setelah dilakukan mosaicking sehingga gambar yang dihasilkan benar-benar tepat sesuai dengan koordinat lapangan setelah pemotretan udara. 4, DOKUMEN REFERENS! 4.1. Kebijakan Teknis Agronomi Kelapa Sawit 4.2, SOP Pemotretan Udara - Departemen Riset & Pengembangan FRL. 5. TANGGUNG JAWAB 5.1. Direktur Plantation 5.1.1. Menerima hasil rekapitulasi hasil sensus untuk dijadikan sebagai inventarisasi asset perusahaan dan perhitungan produksi/ pendapatan selama satu semester. 5.1.2, Membuat rencana strategis perusahaan berdasarkan data hasil sensus. 5.2, Group Manager 5.2.1. Mengawasi dan memastikan pelaksanaan pekerjaan sensus sesuai rencana kerja operasional kebun. 5.2.2. Mengolah data hasil sensus menjadi data analisa dan pengambilan keputusan di lapangan. [No copying without First Resources Lid. permission except as permited by Document Contol Center (Corporate Sustainability) OPERATIONAL BEST PRACTICES oe 1 Issue Date Fy, 2012 PROSEDUR Revision No (Dato | — fiaman SENSUS POKOK DAN PRODUKS! —_[Sisus General Rerounees Pagelofpages | Gof 15 5.3. Manager Kebun / Askep Kebun/ Asisten Afdeling 5.3.1, Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sensus di lapangan telah berjalan sesual prosedur dan rencana kerja operasional. 5.3.2, Melakukan monitoring dan cross check terhadap akurasi dan kebenaran data hasil sensus. 5.3.3. Membuat data base hasil sensus dengan baik. 5.4. Mantri Sensus 5.4.1. Mengawasi pelaksanaan sensus yang dilakukan oleh petugas sensus sesuai dengan ketentuan dan prosedur/instruks! kerja. 5.4.2. Memastikan seluruh petugas sensus membawa peralatan sensus sesuai dengan peruntukkannya. 5.4.3. Membuat rekapitulasi hasil sensus dan peta detail blok dengan hati-hati sesuai dengan kondisi sebenamya. 5.5. Petugas Sensus 5.5.1 5.5.2. 5.5.3. Melakukan pekerjaan sensus sesuai instruksi kerja dan arahan dari Mantri Sensus. ._ Mencatat hasil sensus dengan hat-hati dan penuh tanggung jawab Menjaga peralatan sensus dengan baik. ‘No copying without First Resources Ltd. permission except es permitted by Document Control Center (Corporat Sustainability) Lae OPERATIONAL BEST PRACTICES ee ———— Issue Date ay, 2012 PROSEDUR Revision No-bato | - SENSUS POKOK DAN PRODUKS! —_ [stax General Paoeiotpaoes | Tot 15 6. RINCIAN PROSEDUR SENSUS POKOK DAN PRODUKS! : 641. 6.2. Persiapan Sensus Pokok 6.1.1, Bahan dan alat Bahan dan alat yang dipersiapkan dalam pekerjaan sensus, yaitu: a) Triplek (hard cover) yang bersampul plastik. b) Pulpen. ©) Formulir sensus pokok. 4) Kuas. ) Pisau lipat atau sendok (alat pengerok). ) Cat warna putin. g) Tempat cat (botol minuman). h) Map penyimpan files dan rak files sensus. 6.1.2. Kebutuhan tenaga sensus pokok 6.1.2.4 6.1.2.2, Tiap afdeling pada suatu kebun memeriukan 2-3 tim sensus (prestasi 5-7 hajhk). Mantri Sensus afdeling bertindak sebagai koordinator afdeling dan dibantu Mantri Hama dan Penyakit sebagai koordinator rayon. Satu tim beranggotakan 2 (dua) petugas sebagai anggota tetap, yang terdiri dari a) 1orang —: membawa cat dan membuat nomor teller b) 1 orang: menghitung dan mencatat jumlah pokok Petugas sensus harus bertanggung jawab terhadap pekerjaannya masing-masing. Misalnya petugas pencatat tidak melakukan kesalahan penghitungan, ada pokok yang terlewati, dan lain-lain. Sedangkan petugas pengecat (bila diperlukan untuk melakukan tugas Pembuatan tanda sensus/perbaikannya) menjaga agar cat tidak tumpah, mengering, dan sebagainya. Persiapan Pembuatan dan atau Perbaikan Tanda-Tanda Sensus Produksi 6.2.1. Bahan dan alat Bahan dan alat yang harus dipersiapkan Asisten Afdeling dalam pembuatan tanda-tanda sensus yaitu: a) Kuas. b) Pisau lipat atau sendok (alat pengerok).. ¢) Cat warna putih dan biru. d) Tempat cat (aqua). No copying without First Resources Lid permission except as permited by Document Control Center (Corporate Sustsnabilty) (ae OPERATIONAL BEST PRACTICES PRFRCOP.OPASPP oO SENSUS POKOK DAN PRODUKSI Status General Fly, 2012, PROSEDUR Revision No, Date | = Pagelot ages Bot 15 6.22. 6.2.3. Kebutuhan tenaga pembuatan dan atau perbaikan tanda-tanda sensus produksi 62241 6.2.2.2. Mantri Sensus masing-masing afdeling bertindak sebagai koordinator afdeling dan dibantu Mantri Hama dan Penyakit sebagai koordinator setiap rayon. Tiap satu tim beranggotakan 2 (dua) petugas sebagai anggota tetap, kedua petugas tersebut terdiri dari: a) PetugasA — : menghitung, menentukan dan mengorek baris sensus (tapak jalak) dan pokok sensus (PS) b) PetugasB — : mengecat tanda tapak jalak dan PS Jumlah atau banyaknya tim pembuat dan atau perbaikan tanda sensus dalam satu afdeling sangat ditentukan oleh luas areal dan target waktu yang telah ditentukan. Norma prestasi pekerjaan ini adalah 0,10-0,13 hk/ha atau 7,50-10,00 ha/hk. ‘Tanda-tanda sensus produksi Di lapangan terlebih dahulu dibuat Barisan Sensus dan Pokok Sensus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut a) Baris Sensus (BS) 1 Barisan Sensus merupakan barisan-barisan tanaman di lapangan dimana didalamnya terdapat pokok sensus. Penentuan Baris Sensus berdasarkan urutan penomoran blok terkecil hingga blok terbesar dan nomor barisan terkeci. BS ditentukan pada 10 baris tanaman pertama dan selanjutnya setiap selang 10 baris dari satu barisan ke barisan selanjutnya (jadi barisan sensusnya 10, 20, 30, 40, 50, dst). Penandaan dilakukan berdasarkan blok. ‘Semua BS diberi notasi berupa tanda tapak jalak yang bernomor di bawahnya. BS terletak di atas tanda teller pada pokok tepi jalan produksi dengan ketentuan pada Gambar 12.8 yaitu: ——> Ukuran + 20 cm (putin) —> Ukuran 10 om (putih) ——> Ukuran + 10 om (biru) 4.0 ———- Nomor BS (ukuran # 5 cm wamna hijau toska) Gambar 12.8. Tapak Jalak (Baris Sensus) ‘No copying without First Resources Lid. permission except as permitted by Document Control Center (Corporate Sustainability OPERATIONAL BEST PRACTICES 2S ae Issve Date ly 2042 PROSEDUR Revision No-bato | = FREE | | SENSUS POKOK DAN PRODUKS! [sue Sonera fecunest Passer sgeokes (Sone b) Pokok Sensus (PS) 1. PS merupakan pokok yang berada di dalam BS dan berfungsi sebagai tempat untuk menghitung potensi tandan 2. Pokok sensus yang ada di BS diberi notasi dengan tanda Nomor {Angka) dan dimulal dari angka 1 sambpal dongen seterusnys. Pokok Sensus terletak menghadap pasar pikul. 3. Penandaan pokok sensus dilakukan dengan cat putin. 6.3. Persiapan Sensus Jumlah Janjang 6.3.1. Bahan dan alat Asisten Afdeling harus mempersiapkan bahan dan alat untuk sensus jumlah janiang yaitu : a) Pulpen. b) Triplek/Hard Cover yang bersampul plastik. ©) Buku Sensus/Format Sensus Jumlah Janjang d) Pengait (Egrek Sensus). ) Cat putih. f) Kuas. 6.3.2. Kebutuhan tenaga sensus jumlah janjang 63.2.1. Dalam pelaksanaan sensus jumlah janjang disetiap afdeling dikoordinir oleh Mantri Sensus dengan dibantu oleh Mantri Hama dan Penyakit sebagai koordinator tiap rayon. Tim Petugas Sensus terdiri dari 3 orang yaitu: 1 (satu) orang Petugas Penghitung, 1 (satu) orang Petugas Pengecat di pokok dan 1 (satu) orang Petugas Pencatat Administrasi 6.3.2.2, Jumlah atau banyaknya Tim Sensus dalam satu afdeling ditentukan oleh luas areal dan target waktu yang telah ditentukan. Norma Prestasi 1 Hk = 10-15 Ha. Tenaga ini harus terlatih, tidak diganti- ganti dan memiliki kejujuran (Bentuk Tim Profesional). 6.4, Persiapan Sensus/Penimbangan Berat Janjang Rata-rata 6.4.1. Timbang di Pabrik Pengangkutan buah untuk penimbangan BJR dilakukan bersamaan dengan proses panen di blok tersebut. Mantri Sensus harus memastikan buah yang diangkut untuk dilakukan penimbangan BJR di PKS berasal dari blok yang sama, No copying without First Resources Lt permission except as permited by Document Canto! Center (Corporate Sustalnabilty) SOP Code PRER.COP.OPASPP OPERATIONAL BEST PRACTICES ane a Issue Date Fy, 2012 PROSEDUR Revision No. Date | - are SENSUS POKOK DAN PRODUKSI Stas General ResouRcrs Pageot pages 100 18 6.4.2. Timbang manual di TPH 6.4.2.1. Bahan dan alat Bahan dan alat yang digunakan dalam mendukung sensus BUR yaitu: a) Timbangan gantung 100 kg (1 buah/afdeling) dan tiang penyangga timbangan (tripod) untuk menimbang berat janjang. b) Goni untuk tempat janjang-janjang yang akan ditimbang dan dipersiapkan goni cadangan. ©) Tali nylon @ = 0,5 cm, panjang 4 m untuk mengikat goni d) Gancu untuk mengangkat TBS. e) Formulir sensus BJR dan pulpen ) Hard cover “triplek” yang bersampul plastik. 64.2.2. Kebutuhan tenaga sensus/penimbangan BJR Pelaksanaan penimbangan BJR di setiap afdeling dikoordinir oleh Mantri Sensus dengan dibantu oleh Mantri Hama dan Penyakit sebagai penanggungjawab setiap rayon. Tim petugas timbang BJR beranggotakan 2 (dua) orang petugas yaitu: 1 (satu) orang Petugas Penimbang dan 1 (satu) orang Petugas Pencatat Administrasi, 6.5, Struktur Tenaga Kerla Sensus Pokok dan Produksi 65.1 Pada Afdeling yang luasnya 750 Ha, maka jumiah tim sensus pokok dan produksi adalah 2-3 tim sensus. Pekerjaan sensus pokok dan produksi di koordinir oleh seorang Mantri Sensus. Mantri Sensus harus memastikan pekerjaan sensus dijalankan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. Mantri Sensus dibantu oleh Mantri Hama dan Penyakit sebagai koordinator rayon. Struktur tenaga kerja terdapat pada Gambar 11.8. Asisten Afdeling Areal + 750 Ha Tenaga Tenaga Sensus Sensus Pokok Produksi Tenaga Sensus HPT Gambar 11.8. Struktur Tenaga Kerja Sensus Pokok dan Produksi "No copying without First Resources Lid, parmission except 25 permited by Document Control Center (Corporate Sustainabiy) SOP Code PRER.GOP.OPASPP OPERATIONAL BEST PRACTICES = = Toeve Date Fy, 2002 PROSEDUR Revision No./Date | - fin, | SENSUS POKOK DAN PRODUKSI—[saus General RinoURers Pageot pages te 8 6.5.2. Peralatan sensus pokok dan produksi ‘Semua tim sensus pokok dan produksi harus membawa peralatan yang cukup sesuai ketentuan. Asisten harus memberi pengertian kepada tenaga kerja tentang pentingnya peralatan yang baik dan tepat agar dapat mencapai target. 6.5.3. Penetapan ancak sensus pokok dan produksi 6.5.3.1. Pembagian ancak harus diatur agar memudahkan kegiatan sensus pokok dan produksi, monitoring dan supervisi. 6.5.3.2. Mantri Sensus menentukan ancak tiap tenaga sensus pokok dan produksi. 6.5.3.3. Penentuan ancak sensus pokok dan produksi terdapat pada Instruksi Kerja. 6.5.4. Proses kegiatan sensus pokok dan produksi 6.6. Prosedur Pelaksanaan S: 6.6.1 6.6.2. Proses kegiatan sensus pokok dan produksi dapat dilihat pada prosedur pelaksanaan'sensus pokok dan produksi. sus Pokok Apel Pagi 6.6.1.1. Asisten melakukan apel pagi dengan Mantri Sensus di halaman kantor afdeling paling lambat pada pukul 05.30. Apel sudah harus selesai paling lambat pukul 05.45. 6.6.1.2. Mantri Sensus langsung melakukan apel pagi dengan seluruh tenaga sensus pokok paling lambat pukul 05.45 dan harus sudah selesai paling lambat pukul 06.00. ‘Wilayah yang mempunyai perbedaan waktu dengan yang ditetapkan ‘misalkan : di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, maka waktu penentuan apel pagi adalah 30 menit sebelum pekerjaan dimulai’. 6.6.1.3. Mantri Sensus mengabsen tenaga sensus pokok sesuai nama yang tertera di Buku Harian Mandor. "Seluruh tenaga sensus pokok pada saat itu berbaris secara rapi berdasarkan alat kerjanya.’ Pengancakkan dan Kegiatan Sensus Pokok 6.6.2.1. Pukul 06.30, Mantri Sensus membagi ancak sensus kepada tim sensus pokok. Tim sensus pokok terdiri atas 2 (dua) orang yaitu 1 orang membawa cat dan membuat nomor teller dan 1 orang menghitung dan meneatat jumlah pokok. No copying without First Resources Lid permission except ax permitted by Document Contol Center (Corporate Sustainability) nen 67. OPERATIONAL BEST PRACTICES eee aero Tes Dat nay 202 PROSEDUR Revision No. Bato | - SENSUS POKOK DAN PRODUKS! [Sue General Pagettpeges | 1201 18 6.6.2.2. Tim sensus pokok melakukan pekerjan pada ancak masing-masing sesuai dengan Instruksi Kerja Sensus Pokok. 6.6.2.3. Mantri Sensus dan tenaga sensus pokok melakukan istirahat siang ‘wolon’ pada pukul 09:30-10.00. 6.6.2.4. Selesai istirahat, Kegiatan sensus pokok dilanjutkan sampai target hari tersebut selesai, 6.6.3. Penyelesaian Kegiatan Sensus Pokok 6.6.3.1. 6.6.3.2. 6.6.4. Apel Sore 6.6.4.1. 6.6.4.2. Prosedur Pelaksanaan Pembuatan Tand: 6.7.1. Apel Pagi 67.1.1. 67.1.2. Pukul 14.00, Mantri Sensus dan tim sensus pokok menuju kantor Aideling. ‘Semua perlengkapan harus diletakkan di kantor afdeling dan dibuat rekap hasil sensus pokok oleh petugas pencatat sensus pokok dan Mantri Sensus sebelum disimpan di rak afdeling. "Pastikan semua perlengkapan dalam kondisi baik dan simpan dengan rapi” Antara pukul 16.00-17.00, Asisten Afdeling dan Mantri Sensus berkumpul di kantor afdeling untuk menyelesaiken administrasi laporan realisasi kerja sensus pokok. Selain itu, melakukan konsolidasi_rencana Kerja esok hari berdasarkan Rencana Kerja Bulanan (RKB) dan Rencana Kerja Harian (RKH) sebelumnya. Evaluasi kerja dan permasalahannya harus didiskusikan bersama untuk mencari solusi agar rencana sensus esok hari dapat tercapai dengan bi Asisten Afdeling membuat Rencana Kerja Harian (RKH) sensus pokok besok dan diserahkan kepada Askep dan Manager Kebun. ‘anda Sensus Produksi Asisten melakukan apel pagi dengan Mantri Sensus di halaman kantor afdeling paling lambat pada pukul 05.30. Apel sudah harus selesai paling lambat pukul 05.45. Mantri Sensus langsung melakukan apel pagi dengan seluruh tenaga pembuat tanda-tanda sensus produksi paling lambat pukul 05.45 dan harus sudah selesai paling lambat pukul 06.00. ‘Wilayah yang mempunyal perbedaan waktu dengan yang ditetapkan misalkan : di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, maka waktu penentuan apel pagi adalah 30 menit sebelum pekerjaan dimutai’. "No copying without First Resources Li, permission except as permited by Document Control Center (Corporate Sustanably) Eee OPERATIONAL BEST PRACTICES a its Tsue Dao ay 2072 PROSEDUR Revision No. ato | - SENSUS POKOK DAN PRODUKS! —_[Saus Several Pageltpages | 1901 15 6.7.1.3, Mantri Sensus mengabsen seluruh tenaga pembuat tanda-tanda sensus produksi sesuai nama yang tertera di Buku Harian Mandor. 'Seluruh tenaga pembuat tanda-tanda sensus produksi pada saat itu berbaris secara rapi berdasarkan alat kerjanya.” 6.7.2, Pengancakkan dan Kegiatan Pembuatan Tanda-Tanda Sensus Produksi 67.3. 67.24 67.2.2. 67.2.3, 67.24, Pukul 06.30, Mantri Sensus membagi ancak sensus kepada tim Pembuat tanda-tanda sensus produksi. Tim pembuat tanda sensus produksi terdiri atas 2 (dua) orang yaitu 1 (satu) orang menghitung, menentukan dan mengorek baris sensus (tapak jalak) dan pokok sensus (PS) dan 1 (satu) orang mengecat tanda tapak jalak dan PS.. Tim pembuat tanda-tanda Sensus produksi melakukan pekerjan pada ancak masing-masing sesuai dengan Instruksi Kerja Pembuatan Tanda-Tanda Sensus Produksi. Mantri Sensus dan tenaga pembuat tanda sensus produksi melakukan istirahat siang 'wolon’ pada pukul 09.30-10.00. Selesai istirahat, kegiatan pembuat tanda sensus produksi dilanjutkan sampai target hari tersebut selesai Penyelesaian Kegiatan Pembuatan Tanda-Tanda Sensus Produksi 67.3.1. 67.3.2. Pukul 14.00, Mantri Sensus dan tim pembuat tanda sensus produksi menuju kantor Afdeling. Semua perlengkapan harus diletakkan di kantor afdeling dan dibuat rekap hasil pembuatan tanda-tanda sensus produksi oleh Mantri ‘Sensus sebelum disimpan di rak afdeling. "Pastikan semua perlengkapan dalam kondisi baik dan simpan dengan rapi" 6.8. Prosedur Pelaksanaan Sensus Jumlah Janjang dan Sensus/Penimbangan BJR 6.8.1 Apel Pagi 6.8.1.1 6.8.1.2. Asisten melakukan apel pagi dengan Mantri Sensus di halaman kantor afdeling paling lambat pada pukul 05.30. Apel sudah harus selesai paling lambat pukul 05.45. Mantri Sensus langsung melakukan apel pagi dengan seluruh tenaga sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR paling lambat pukul 05.45 dan harus sudah selesai paling lambat pukul 06.00. ‘Wilayah yang mempunyai perbedaan waktu dengan yang ditetapkan misalkan : di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, maka waktu penentuan apel pagi adalah 30 menit sebelum pekerjaan dimutai’. "No copying without First Resources Li permission except as permied by Document Contre! Center (Corporate Susainbiliy) OPERATIONAL BEST PRACTICES oF Se —_—o Teue No a1 Teo Dat iy 2002 PROSEDUR Revlon No-Bato_| - HME | | SENSUS POKOK DAN PRODUKSI —_[Sieus Genera Heetrest Pagelstpeges | tot 15 6.8.1.3. Mantri Sensus mengabsen tenaga sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR sesuai nama yang tertera di Buku Harian Mandor. "Seluruh tenaga sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR pada saat itu berbaris secara rapi berdasarkan alat kerjanya.’ 6.8.2. Pengancakkan dan Kegiatan Sensus Jumlah Janjang dan Sensus/ Penimbangan BUR 68.2.1. Pukul 06.30, Mantri Sensus membagi ancak tenaga sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BUR, 6.8.2.2. Tim sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BUR melakukan pekerjan pada ancak masing-masing sesuai dengan Instruksi Kerja 6.8.2.3. Mantri Sensus dan tenaga sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR melakukan istiahat siang ‘wolon’ pada pukul 09.30-10.00. 6.8.2.4. Selesai istirahat, kegiatan_sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR dilanjutkan sampai target hari tersebut selesai. 6.8.3. Penyelesaian Kegiatan Sensus Jumlah Janjang dan Sensus/ Penimbangan BUR 6.8.3.1. Pukul 14.00, Mantri Sensus dan tim sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR menuju kantor Afdeling. 6.8.3.2. Semua perlengkapan harus diletakkan di kantor afdeling dan dibuat rekap hasil sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR oleh petugas pencatat sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR dan Mantri Sensus sebelum disimpan di rak afdeling. "Pastikan semua perlengkapan dalam kondisi baik dan simpan dengan rapi" 6.8.4. Apel Sore 6.8.4.1. Antara pukul 16.00-17.00, Asisten Afdeling dan Mantri Sensus berkumpul di kantor afdeling untuk menyelesaikan administrasi laporan realisasi_ kerja sensus —jumlah_—janjang_— dan sensus/penimbangan BJR . Selain itu, melakukan konsolidasi rencana kerja esok hari berdasarkan Rencana Kerja Bulanan (RKB) dan Rencana Kerja Harian (RKH) sebelumnya. Evaluasi kerja dan permasalahannya harus didiskusikan bersama untuk mencari solusi agar rencana sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR esok hari dapat tercapai dengan baik. ‘No copying without First Resources Lid. permission except as permitted by Document Control Center (Corporate Sustinabiiy) OPERATIONAL BEST PRacrices Sonos __[PRIRCOPORLSF iene PROSEDUR Revision No./Date | - faiee;| | SENSUS POKOK DAN PRODUKS! —_[sisus General feed eee 6.8.4.2. Asisten Afdeling membuat Rencana Kerja Harian (RKH) sensus jumlah janjang dan sensus/penimbangan BJR besok dan diserahkan kepada Askep dan Manager Kebun. ‘No copying without First Resources Lid. parmission except as permitted by Document Control Center (Corporat Sustainability) Geen OPERATIONAL BEST PRACTICES - WORKING INSTRUCTION Wi_Code = _WLFRCOP.OPASPP01 Document Title 7 Sensus Pokok Tssue No. , Date 1 ly, 2012 ‘Status = General Revision No. Date: Pagelofpages _: tof 1 RINCIAN INSTRUKSI KERJA 1. Petugas berjalan di pasar pikul dengan arah berjalan menurut arah barisan 2, Petugas A mensensus 2 baris pokok (baris 1 dan 2). Petugas A kemudian mencatat hasil ‘sensus pada formulir sensus. 3. Secara bersamaan petugas B membuat nomor baris di pokok paling luar yang ada tanda sensusnya. "Vika pada pokok terluar sudah ada tanda nomor baris dalam kondisi baik dan tidak ada perubahan jumiah pokok, maka Petugas B tidak perlu membuat nomor baris baru.” 4, Kemudian petugas B berjalan mengikuti arah petugas A yang masih mensensus seluruh pokok dalam barisan tersebut. Sesampainya di pokok terluar, petugas B membuat nomor baris yang sama dengan sebelumnya 5. Petugas A memberitahu jumiah pokok normal/hidup kepada petugas B, kemudian petugas B mengecat hasil sensus pada tanda sensus sebagai “nomor teller”. 6. _ Petugas A dan B melanjutkan sensus dan pengecatan pada 2 (dua) baris kedua (baris 3 dan 4) sesuai point 1-5. Hal yang sama terus dilakukan hingga selesai target yang harus dicapai tim sensus. 7. Seluruh hasil sensus dibawa ke divisi dan direkap oleh Petugas B bersama Mantri Sensus Distribution To Copy Number Distribution Date Distribution Stans Controlled Uncontrolled on ark v forthe appropriate Mar OPERATIONAL BEST PRACTICES = WORKING INSTRUCTION WiLGode 7_WIFR.COP.OPASPP.O2 Document Te [= Pembuatan Tanda-Tanda Seneus Produksl FEES sce nc. bate Pay 202 Stas 7 General Revision No. , Dale Pageloipeges tof 1 RINCIAN INSTRUKSI KERJA 1. Petugas A dan B berjalan dari blok terkecil hingga blok terbesar dan nomor barisan terkecil. 2. Petugas A menentukan lokasi Baris Sensus (tapak jalak) yaitu 10 baris tanaman pertama. 3. Petugas A melakukan pembersihan dan pengerokan di sekitar batang pokok kelapa sawit tersebut. 4. Petugas A masuk ke dalam barisan. Lakukan hal yang sama dengan point 3 untuk setiap pokok dalam barisan. 5. Petugas B melakukan pengecatan “tapak jalak" di batang pokok. 6. Petugas B masuk ke dalam barisan. Lakukan pengecatan dengan notasi angka dimulai dari angka 1 dan seterusnya hingga batas jalan produksi. 7. Petugas A dan B pindah ke baris berikutnya dan lakukan sesuai poin 1-6 hingga ancek hari tersebut selesai. Distibtion To ered bys Copy Number Disribation Date ain Distribution Stas Controlled ‘Uncontelled cig Saad Mark V for the appropriate gr Dev OPERATIONAL BEST PRACTICES - WORKING INSTRUCTION Wi_Code. WILFR.COP.OPASPP.03 Document Title + Sensus Jumlah Janjang ERE Vscue No. Date uy, 2012, Status 7 General Revision No. Date: Pagelofpages _: tof 1 RINCIAN INSTRUKSI KERJA 1 Petugas A, B dan C berjalan menuju lokasi Baris Sensus (tapak jalak). 2. Petugas A menuju pokok dan meletakkan/menyangkutkan pengait (egrek sensus) pada salah satu janjang. 3. Petugas A menghitung semua janjang yang ada pada pokok tersebut dan melaporkan hasiInya kepada Petugas B dan C. 4. Petugas B mengecat hasil perhitungan di pelepah sesuai ketentuan. 5. _ Petugas C mencatat hasil sensus pada formulir sensus jumlah janjang, 6. Petugas A, B dan C pindah ke pokok di depannya dan lakukan kembali penghitungan, pengecatan dan pencatatan hasil. 7. Lakukan sesuai point 1-6 pada Baris Sensus (tapak jalak) berikutnya hingga ancak hari tersebut selesai Distibation To Copy Number Distribusion Date 2 Distbution Status Controlled Uncontrolled cif Subad rk Mgrs Dev OPERATIONAL BEST PRACTICES = WORKING INSTRUCTION WiLCode WIFRGOP.OPASPPO4 Document Tie Sensusi Penimbangan BIR BEES | sve No. Date fy, 2072 Sans General Revision No. , Dales Paget pages Toft RINCIAN INSTRUKSI KERJA Penimbangan KS 1. Petugas A dan B menuju blok yang dipanen pada hari tersebut. 2. Petugas A menghitung secara detil seluruh janjang yang dipanen dari satu blok dan menyampaikan kepada petugas B. a 5. Lakukan penimbangan di timbangan pabrik. 6. Hasil timbangan tat oleh Petugas B pada formulir sensus/per Petugas A dan B mengikuti transport hingga sampai ke Pabrik. Seluruh janjang diangkut terpisah (tidak tercampur dengan janjang dari blok lain). bangan BJR. 7. Lakukan point 1-6 pada blok-blok berikutnya yang telah ditentukan, hingga ancak hari tersebut selesai. imbangan Secara Manual di Lapangan 1. Petugas A dan B menuju blok yang dipanen pada hari tersebut. 2, Petugas A meletakkan timbangan di samping susunan buah di TPH. 3. Petugas A menghitung jumlah janjang di TPH dan menyampaikan kepada petugas B. = 5. Petugas A melakukan penimbangan. 6. Hasil_penimbangan disampalkan kepada Petugas B dan dicatat sensus/penimbangan BJR. Petugas A memasukkan seluruh janjang termasuk total brondolan di TPH ke dalam goni . pada formulir 7. Lakukan point 1-6 pada TPH-TPH berikutnya yang telah ditentukan, hingga ancak hari tersebut selesai a Distribution To “Apprsved By aby; (Copy Number S 2 Distbution Date N (i ie) Distribution Stats Contolled Uncontrolled Hag Sige hn Shadi “Mark ¥ for the appropriate ‘Vp Operations “MgrSys& Dev. STANDAR PENGUKURAN SENSUS POKOK DAN PRODUKSI (FR.COP.OPA.SPP)

Anda mungkin juga menyukai