Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Analogi Hukum, 3 (1) (2021), 101–105

Jurnal Analogi Hukum


Journal Homepage: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum

Prosedur Dan Akibat Hukum Penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang Perseroan Terbatas (Studi Kasus Putusan
Nomor 03/PKPU/2010/PN.Niaga.Sby)
Ni Nyoman Juliantini*, I Made Arjaya dan Ida Ayu Putu Widiati

Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

*nymjuliantini@gmail.com
How To Cite:
Juliantini, N. N., Arjaya, I. M., & Widiati, I. A. P. (2021). Prosedur Dan Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Perseroan
Terbatas (Studi Kasus Putusan Nomor 03/PKPU/2010/PN.Niaga.Sby). Jurnal Analogi Hukum. 3(1). 101-105. Doi: https://
doi.org/10.22225/ah.3.1.3027.101-105

Abstract—Suspension of debt payment obligation institutions (hereinafter abbreviated as PKPU) and


Bankruptcy Institutions are two complementary institutions in an effort to regulate debt payments. These two
institutions can be used by debtors who have difficulty paying their debts. In addition to being able to be used
by debtors, these institutions can also be used by creditors, and agencies that are authorized by law act for
and on behalf of creditors. One of the cases resolved with the PKPU process that was filed without the
application for a bankruptcy statement submitted by the creditor was the case of Decision No. 03 / PKPU /
2010 / PN.Niaga.Sby PT. Nikki Puri. The formulation of the problem raised in this study is; (1) what is the
procedure for requesting a delay in the obligation to pay debt to a limited liability company? And (2) what are
the legal consequences of the decision to postpone debt repayment obligations? This study is a normative
study with a legal, conceptual and case approach. Based on the results of the study it can be concluded that 1)
The procedure for submitting a PKPU application can be carried out after the application for a bankrupt
statement and without a request for a bankrupt statement, by completing formal and substantial requirements
2) The legal effect of the PKPU decision on the legal status of the debtor is the limitation in taking action on
his assets, to creditors, namely the position of preferred creditors and separatist creditors to be the same as
concurrent creditors, especially in carrying out collateral execution and debt collection.
Keywords: Postponement Of Debt Repayment Obligations; Procedure; Legal Consequences.

Abstrak—Lembaga Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya disingkat PKPU) dan Lembaga
Kepailitan merupakan dua lembaga yang saling melengkapi dalam upaya pengaturan pembayaran utang. Dua
lembaga ini dapat digunakan debitor yang mengalami kesulitan dalam membayar utang-utangnya. Selain dapat
dipergunakan debitor, lembaga tersebut juga dapat digunakan kreditor, dan instansi yang diberi kewenangan
oleh undang-undang bertindak untuk dan atas nama kreditor. Salah satu perkara yang diselesaikan dengan
proses PKPU yang diajukan tanpa adanya permohonan pernyataan pailit yang diajukan oleh kreditor adalah
perkara Putusan No. 03/PKPU/2010/PN.Niaga.Sby PT. Puri Nikki. Adapun rumusan masalah yang diangkat
dalam penelitian ini adalah; (1) Bagaimanakah prosedur pegajuan permohonan penundaan kewajiban
pembayaran utang pada perseroan terbatas? dan (2) Bagaimana akibat hukum dari putusan penundaan
kewajiban pembayaran utang?. Penelitian ini adalah penelitian normatif dengan pendekatan perundang-
undangan, konsepptual dan kasus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) Prosedur
pengajuan permohonan PKPU dapat dilakukan setelah adanya permohonan pernyataan pailit dan tanpa adanya
permohonan pernyataan pailit, dengan melengkapi syarat formal dan substansial 2) Akibat hukum putusan
PKPU terhadap status hukum debitor yaitu adanya batasan dalam melakukan tindakan atas hartanya, terhadap
kreditor yaitu kedudukan kreditor preferen dan kreditor separatis menjadi sama dengan kreditor konkuren
khususnya dalam melaksanakan eksekusi jaminan maupun penagihan utang.
Kata Kunci: Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; Prosedur; Akibat Hukum
1. Pendahuluan satu sarana untuk memajukan kesejahteraan
umum yang bertujuan untuk mewujudkan
Pembangunan Nasional merupakan salah
Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License
101
Prosedur Dan Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Perseroan Terbatas (Studi Kasus Putusan
Nomor 03/PKPU/2010/PN.Niaga.Sby)

masyarakat yang adil dan makmur. Kebutuhan nilai minimal sejumlah utang yang diberikan
yang diperlukan oleh manusia semakin lama Kreditor terhadap Debitor. Karena itu debitor
semakin meningkat seiring dengan kemajuan haruslah menyadari bahwa apabila
perekonomian di dunia dimana dapat dilihat kewajibannya dalam membayar utang tidak
dengan semakin banyaknya pendirian suatu dilaksanakan sesuai denganperjanjian yang
perusahaan. Perusahaan merupakan suatu badan telah disepakati maka segala kebendaanyang
hukum yang melakukan kegiatan usahanya menjadi jaminan akan disita dan selanjutnya
diibidang perekonomian yang dilakukansecara akan dilelang. Dalam terjadinya suatu kejadian
terus-terusan, terang-terangan dan teratur seperti disebuntukan diatas, adapun sarana
bertujuan agar memperoleh keuntungan. hukum yang salah satunya menjadi pedoman
Kegiatan usaha yang dijalankan oleh suatu dalam penyelesaian utang-piutang yang sangat
perusahaan dapat dikembangkan apabila adanya erat relepansinya dengan kebangkrutan dunia
modal yang mencukupi yang dapat diperoleh usaha adalah peraturan tentang kepailitan &
dengan meminjam yang lazimnya dituangkan penundaan kewajiban membayarkan utang yang
dalam suatu perjanjian utang piutang. Saat ini diatur dalam UU Nomor 37 Tahun 2004 yang
sudah banyak lembaga keuangan khususnya selanjutnya disingkat dengan UUK. Dalam hal
bank yang dapat memberikan pinjaman berupa ini UU memberikan pilihan upaya mengajukan
uang dalam bentuk kredit perbankan. permohonanpenundaan kewajiban pembayaran
utang (selanjutnya disingkat PKPU) sebagai
Pada Pasal 1 ayat (6) UUK, utang upaya mencegah agar debitor tidak mengalami
merupakan kewajiban yang dinyatakan atau pailit. PKPU yakni suatu kesempatan bagi
dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik debitor untuk melakukan pelunasan/
dalam mata uang Indonesia ataupun mata uang melaksanaakan kewajiban terhadap hutang-
asing, secara langsung maupun yang akan hutangnya terhadap kreditor. Pengajuan PKPU
timbul di kemudian hari/ kontingen, yang yang diajukan oleh debitor atau kreditor dapat
timbul karena perjanjian atau undang-undang dilakukan tanpa adanya permohonan pernyataan
dan yang wajib dipenuhi oleh debitor dan bila pailit atau setelah adanya permohonan
tak terpenuhi memberi hak kepada kreditor pernyataan pailit.
untuk mendapat atas pemenuhannya dari harta
kekayaan debitor (Shubhan, 2008). Orang Salah satu kasus PKPU yang terjadi di
perseorangan atau badan usaha yang mendapat Provinsi Bali tepatnya di Kota Denpasar yang
pinjaman dari pihak lain (orang lain atau badan mana dalam hal ini PKPU tersebut diajukan
hukum lain), pihak yang mendapat pinjaman tanpa adanya permohonan pernyataan pailit
disebut Debitor, sedangkan pihak yang yang diajukan oleh kreditor sebagai Pemohon
memberi pinjaman disebut Kreditor (Sjahdeidi, PKPU yaitu dalam Studi Kasus Putusan Nomor
2016). Dalam menjalankan suatu usaha pastinya 03/PKPU/2010/PN.Niaga.Sby PT. Puri Nikki.
banyak kendala yang dialami oleh para pelaku
usaha dalam menjalankan bisnisnya seperti Pada penelitian sebelumnya, (Dewi &
turunnya produktivitas perusahaan atau Tjatrayasa, 2017) mengungkapkan Akibat
turunnya kondisi perekonomian social. Hal ini hukum penundaan kewajiban pembayaran
yang menyebabkan suatu kondisi dimana hutang terhadap status sita dan eksekusi
debitor tidak memiliki kemampuan untuk jaminan telah diatur dalam Pasal 246 Undang-
memenuhi kewajibannya dalam pembayaran Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
utang kepada kreditor. Biasanya kreditor (bank) Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
akan meminta debitor atau nasabah untuk Pembayaran Utang bahwa berlaku penangguhan
memberikan jaminan bagi utangnya tersebut, sita dan eksekusi jaminan selama proses
dimana semua harta kekayaan Debitor, baik penundaan kewajiban pembayaran utang
yang bergerak maupun yang tidak bergerak, sehingga status sita dan eksekusi jaminan
baik yang sudah ada maupun yang akan ada selama penundaan kewajiban pembayaran utang
dikemudian hari, akan menjadi jaminan untuk menjadi ditunda.
segala perikatan Debitor. Hal ini ditentukan Dalam penelitian ini, diangkat rumusan
dalam Pasal 1131 KUH Per. masalah sebagai berikut:
Jaminan diberikan oleh debitor dapat  Bagaimanakah prosedur pegajuan
dimanfaatkan untuk menanggung atau permohonan penundaan kewajiban
menjamin pembayaran atas pelunasan utang pembayaran utang pada perseroan terbatas?
debitor yang mana debitor wajib memberikan
jaminan berupa anggunan (kebendaan tertentu)  Bagaimana akibat hukum dari putusan
yang dapat dinilai dengan uang, yang memiliki penundaan kewajiban pembayaran utang?
kualitas tinggi dan bisa dicairkan serta memiliki

Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License


102
Prosedur Dan Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Perseroan Terbatas (Studi Kasus Putusan
Nomor 03/PKPU/2010/PN.Niaga.Sby)

2. Metode Dalam perinsipnya pola PKPU ada 2, yang


pertama, PKPU adalah tangkisan terhadap
Dalam pengumpulan bahan hukum, debitor dalam pemohonan kepailitan yang
sumber bahan hukum yang penulis akan diajukan oleh kreditur. Kedua, PKPU
gunakan adalah Bahan hukum Primer, yaitu merupakan inisiatip dari debitor sendiri yang
pengumpulan bahan hukum melalui sudah memperkirakan iatidakmampu untuk
penelusuran buku-buku, KUH Per, UU No. 37 membayarkan utangnya pada kreditor
Tahun 2004 Tentang Kepailitan & Penundaan (Shubhan, 2008). Pada umumya suatu perkara
Kewajiban Pembayaran Utang. Lembaran yang diajukan ke pengadilan bisa dilawan/
Negara Nomor 131 Tahun 2004, Tambahan ditangkis dimana lajimnya disebut sebagai
Lembaran Negara No 4443. Dan UU No. 40 eksepsi. Demikian juga dengan halnya dalam
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. suatu perkara kepailitan & PKPU, pihak yang
Lembaran Negara No. 106 Tahun 2007, menajdi termohonakan diberi kesempatan untuk
tambahan lembaran Negara No. 4756. Bahan dapat mengajukan suatu perlawanan. Pada
hukum Sekunder, merupakan pengumpulan praktek saat ber-acara dipengadilan niaga, pada
bahan hukum yang dpaat memberi penjelasan permohonan pernyataan pailit bisa ditangkis/
mengenai bahan-bahan hukum primer. Bahan dilawan dengan permohonan PKPU, dalam
hukum Sekunder yang di gunakan adalah artian orang perorangan atau badan hukum yang
literature-literature yang relefan dengan topik akan dipailitkan, ia bisa mengajukan ekspepsi
yang dibahas, baik literature-literature hukum, pada permohonan pailit itu (Sinaga, 2012).
pendapat para sarjana yang berkaitan dengan Tangkisan yang berupa perkara PKPU
topik penelitian. merupakan suatu perkara tersendiri. Jadi ada 2
Pengumpulan bahan-bahan hukum perkara yang di periksa pada saat yang
dilakukan dengan studi kepustakaan yaitu bersamaan, yaitu perkara pailit & perkara
mengumpulkan buku-buku hukum, jurnal PKPU sebagai jawaban, tangapan dan tangkisan
makalah, tulisan di internet, dan majalah hukum untuk dapat melawan permohonan pailit.
yang relevan dengan objek penelitian. Prosedur Permohonan PKPU yang di ajukan
pengumpulan bahan hukum primer dan kePengadilan Niaga, baik yang diajukan oleh
sekunder dilakukan dengan mengkualifikasi debitor maupun kreditor haruslah memenuhi
hukum yang telah ditentukan dalam usulan syarat formal dan syarat substansial, dengan
penelitian, yakni bahan hukum yang sudah ditandatangani oleh debitor bersama-
menyangkut tinjauan umum tentang Kepailitan sama dengan lawyer-nya yang telah memiliki
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. izin praktek. Terhadap surat permohonan PKPU
3. Hasil dan Pembahasan dapat dilampirkan rencana perdamaian atau
dapat juga setelah saat itu. Setelah pengadilan
niaga menerima permohonan PKPU dalam
Prosedur Pengajuan Permohonan Penundaan jangka waktu paling lambat 3 hari pengadilan
Kewajiban Pembayaran Utang haruslah mengabulkan permohonan untuk
sementara dengan memberikan ijin penundaan
Saat menjalankan usaha bisnis untuk pembayaran dan pengadilan akan melakukan
mncapai tujuan Perseroan Terbatas kegiatan pengangkatan hakim pengawas & seorang/
pinjam-meminjam merupakan hal yang lebih pengurus yang bersamaan dengan debitor
lumbrah, pelaksanaan peminjaman modal yang akan mengurus kepentingan debitornya &
tidak sesuai dengan yang diperjanjikan kreditornya. Pengurus juga diwajibkan segera
merupakan bentuk dari cidera janji atau untuk memberikan pengumuman putusan
wanprestasi. Perseroan Terbatas yang memiIiki PKPU sementara ini pada Berita Negara
masalah dalam pemenuhan kewajiban Republik Indonesia & paling sedikitnya berada
pembayaran utang-utangya, menempuh segala pada 2 surat kabar harian yang sudah ditunjuk
alternativ penyelesaian, mereka bisa oleh hakim pengawas serta pengumuman itu
merundingkan permohonan penghapusan utang, haruslah memuat mengenai undangan untuk
untuk sebagian/ seluruhnya atau menjual hadir dalam sidang yang mana merupakan rapat
sebagian asset/ bahkan usahanya atau permusyawaratan hakim berikut tanggal,
mengubah pinjaman tersebut menjadi tempat, dan waktu sidang tersebut, nama hakim
penyertaan saham, dan juga dapat pula pengawas & nama serta alamat pengurus.
merundingkan permintaan PKPU untuk jalan Hakim pengadilan paling lambat dalam waktu
akhir baru lah ditempuh pemecahan melalui 45 hari melalui panitera dimana harus
proses kepailitan bila proses perdamaian melakukan pemanggilan para kreditor, debitor,
tersebut tidak memungkinkan untuk dicapai dan pengurusnya untuk bisa diadakan sidang.
(Manis, 2012). Pada saat sidang yang diadakan, dilakukan
Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License
103
Prosedur Dan Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Perseroan Terbatas (Studi Kasus Putusan
Nomor 03/PKPU/2010/PN.Niaga.Sby)

pemungutan suara (diantara kreditor konkuren) debitor untuk jangka waktu 4 bulan atau 121
agar dapat diputuskan apakah PKPU itu dapat hari, dan selama PKPU tetap berlangsung,
dikabulkan/ sebaliknya ditolak. Berdasarkan dilakukanlah rapat untuk melakukan penilaian
dengan hasil pemungutan suara inilah terhadap asset-aset PT. Puri Nikki yang
pengadilan bisa memberikan putusan secara selanjutnya menjadi acuan dalam mengajukan
definitive (tetap) pada permohonan PKPU rencana perdamaian. Setelah penilaian terhadap
tersebut. Pada hal ini kreditor konkuren dan asset PT. Puri Nikki selesai diadakan rapat
atau kreditor yang mendapat jaminan dengan pemungutan suara atas rencana
kebendaan tidak menyetujui PKPU Tetap ini perdamaian PT. Puri Nikki, berdasarkan
atau perpanjangannya atau sudah melebihi pemungutan suara yang telah disetujui tersebut
waktu maksumim 270 hari ataupun jumlah hari maka rencana perdamaian PT. Puri Nikki demi
yang sudah ditetapkan tidak juga dapat hukum berubah menjadi Perjanjian Perdamaian.
tercapainya persetujuan terhadap rencana Berakhirnya PKPU yang diajukan
perdamaian tersebut, maka atas pemberitahuan TERMOHON dalam hal ini PT. UTAMA PRO,
dari pengurus, maka pengadilan niaga harus mengakibatkan pemohon yaitu PT. PURI
menyatakan bahwa debitor telah pailit. NIKKI untuk sementara terbebas dari ancaman
pailit dan dapat kembali menjalankan
Setelah pengadilan mengabulkan PKPU, perusahaannya tanpa adanya batasan yang
panitera pengadilan wajib mengadakan menghambat untuk menjalankan kembali
mengadakan daftar umum dan selama masa perusahaannya.
PKPU berlangsung setiap 3 bulan sekali
pengurus wajib melapor mengenai keadaan
harta debitor dan juga laporan tersebut haruslah Akibat Hukum Putusan Penundaan
disediakan pula di Kepaniteraan Pengadilan Kewajiban Pembayaran Utang
Niaga supaya dapat dilihat oleh masyarakat
secara cuma-Cuma (Munir, 2017). PKPU yang Akibat hukum yaitu suatu peristiswa yang
diajukan oleh Kreditor,dalam hal ini Pengadilan timbul oleh karena suatu sebab, yaitu perbuatan
Niaga diwajibkan untuk melakukan yang dilakukan oleh subjek hukum, baik
pemanggilan kepada debitor lewat juru sita perbuatan yang sesuai dengan hukum, ataupun
dengan surat kilat yang dicatat paling lambat 7 perbuatan yang tidak sesuai dengan hukum.
hari sebelum sidang berlangsung. Dalam sidang Dalam persetujuan yang diberi oleh pengurus,
tersebut debitor diwajibkan untuk menyerahkan debitorbusa melakukan pinjaman dari pihak
daftar yang memuat sifat, jumlah piutang, dan ketiga namun dalam rangka untuk menaikkan
jumlah utang debitor juga dengan bukti yg nilai harta debitor. Namun jika saat melakukan
cukup dan juga bila ada rencana perdamaian. pinjaman perlu diberi agunan, debitor bisa
Pengadilan dengan waktu paling lambat 20 hari, melakukan pembebanan harta dengan gadai,
saat tanggal di daftarkannya surat permohonan, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, dan
diharuskan mengabullkan perrmohonan PKPU juga haktanggungan atas kebendaan lain,
Sementara serta melakukan penunjukan Hakim namun jika pinjaman tersebut telah dapat
pengawas dari Hakim Pengadilan dan persetujuan dari Hakim Pengawas,. Harta yang
melakukan pengangkatan satu/ lebih pengurus debitor yang sudah dibebankan dengan gadai,
yang bersama dengan debitor untuk melakukan jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, dan
pengurusan harta debitor. hak tanggungan atas kebendaan lainnya Cuma
bisa dilakukan pada bagian harta debitor yang
Dalam perkara putusan No. 03/ belum menjadi jaminan utang (Sjahdeidi,
PKPU/2010.PN.Niaga.Sby PT Puri Nikki yang 2016). Dengan ditetapkannya PKPU, selama
menjadi termohon adalah kreditor (PT. Utama PKPU tersebut berlangsung, debitur tanpa
Pro) kepada debitor (PT. Puri Nikki), dalam adanya persetujuan daripengurus tidak bisa
pengajuan permohonan PKPU ini, Pemohon dilakukantindakan kepengurusan ataupun
mengajukan PKPU pada tanggal 07 Oktober kepemilikanatas semua/ setengah hartanya.Bila
2010 di Pengadilan Niaga dan telah dikabulkan debitor tersebut melanggar ketentuan, pengurus
pada tanggal 26 Oktober 2010. Pada tanggal 2 bisa melakukan sesuatu yang perlu dilakukan
Desember 2010 bertempat di Pengadilan Niaga untuk memastikan kalau harta debitor tidak
Surabaya, pengurus telah menyelenggarakan merugi atas tindakan debitor sendiri. Dari yang
Rapat Pembahasan atas rencana Perdamaian telah diuraikan diatas maka akibat hukum
dimana dalam rapat tersebut, Debitor telah terhadap debitor dalam Putusa PKPU No.03/
mengusulkan agar diberikan PKPU tetap untuk PKPU/2010/PN.Niaga.Sby PT Puri Nikki
jangka waktu 6 (enam) bulan, dan atas adalah tidak dapat melakukan tindakan
permintaan Debitor tersebut para kreditor kepengurusan atas kepemilikan hartanya dan
menyetujui memberikan PKPU tetap kepada juga tidak dapat merubah susunan pemegang

Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License


104
Prosedur Dan Akibat Hukum Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Perseroan Terbatas (Studi Kasus Putusan
Nomor 03/PKPU/2010/PN.Niaga.Sby)

saham dan pengurus PT. Puri Nikki apabila juga tidak dapat merubah susunan pemegang
tidak ada persetujuan tertulis dari PT. Bank saham dan pengurus PT. Puri Nikki tanpa
Mandiri (Persero) sedangkan terhadap kreditur persetujuan tertulis dari PT. Bank Mandiri
preperen & kreditur separatis, yaitu setatus (Persero) Tbk. Akibat yang ditimbulkan
hukum kreditor separatis dan prefereen dalam terhadap kreditor, status hukum kreditor
periode itumenjadi sama saja dengan setatus preferen dan kreditor separatis menjadi sama
kreditur konkuren, kususnya dalam pelaksanaan saja dengan setatus kreditur konkuren, kususnya
eksekusi jaminan ataupun penagihan piutang. dalam hal mlaksanakan eksekusi jaminan
maupun pnagihan piutang.
4. Simpulan
Prosedur pengajuan permohonan PKPU
Adapun simpulan yang dapat di dilakukan lebih sederhana lagi, agar tidak
kemukakan dari pemaparan rumusan masalah di menimbulkan sengketa antar para pihak.
atas adalah: Sebelum memutuskan mengajukan permohonan
Permohonan pengajuan PKPU dapat PKPU, ada baiknya kedua belah pihak
diajukan setelah adanya permohonan berunding kembali, karena dalam pengajuan
pernyataan pailit dan tanpa adanya permohonan PKPU akan membawa akibat hukum kepada
pernyataan pailit. Permohonan Pengajuan debitor dan kreditor itu sendiri. Dan dalam hal
PKPU baik yang diajukan oleh debitor maupun ini debitor harta debitor dalam pengawasan
kreditor harus memenuhi syarat formal dan walaupun perusahaan tersebut tetap beroperasi.
syarat substansial. Prosedur pengajuan Daftar Pustaka
permohonan PKPU yang diajukan setelah
adanya permohonan pailit adalah setelah Dewi, W. W., & Tjatrayasa, I. M. (2017).
tanggapan, jawaban atau esksepsi, maka proses- Akibat Hukum Penundaan Kewajiban
jawab jinawab sudah selesai. Tidak ada replik Pembayaran Utang Terhadap Status
dan duplik sedangkan permohonan PKPU yang Sita Dan Eksekusi Jaminan Ditinjau
diajukan tanpa adanya permohonan pailit dalam Dari Undang-Undang Nomor 37 Tahun
hal demikiam tidak ada termohon sehingga 2004. Kertha Semaya : Journal Ilmu
tidak ada jawaban dan bukti lawan. Dalam Hukum, 5(1). Retrieved from https://
perkara putusan No. 03/ ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/
PKPU/2010.PN.Niaga.Sby. PKPU PT. Puri article/view/19129
Nikki, permohonan PKPU diajukan oleh
Kreditor maka dalam prosesnya setelah PKPU Manis, E. (2012). Cara Mudah Memahami
diajukan ke Pengadilan Niaga maka Pengadilan Proses Kepailitan dan Penundaan
Niaga wajib memanggil debitor melalui juru Kewajiban Pembayaran Utang
sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7 (dilengkapi dengan studi kasus
(tujuh) hari sebelum sidang. Pada sidang kepalilitan). Bandung: Mandar Maju.
tersebut debitor wajib mengajukan daftar yang Munir, F. (2017). Hukum Pailit dalam Teori
memuat sifat, jumlah piutang, dan jumlah utang dan Praktek. Bandung: Citra Aditya
debitor beserta bukti secukupnya dan, rencana Bakti.
perdamaian. Pengadilan dalam waktu paling
lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal Shubhan, H. (2008). Hukum Kepailitan:
didaftarkannya surat permohonann, harus Prinsip, Norma, dan Praktik di
mengabulkan permohonan PKPU sementara Pengadilan. Jakarta: Kencana Prenada
dan menunjuk hakim pengawas dari hakim Media Group.
pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau lebih
pengurus yang bersama dengan debitor Sinaga, S. M. (2012). Hukum Kepailitan
mengurus harta debitor. Indonesia. Jakarta: Tatanusa.

Akibat hukum Dalam Pengajuan Sjahdeidi, S. R. (2016). Sejarah, Asas, dan


Permohonan PKPU, tentu akan membawa Teori Hukum Kepailitan: Memahami
akibat hukum bagi debitor dan kreditor. Dalam Undang-undang No. 37 Tahun 2004
akibat hukum terhadap status hukum debitor Tentang Kepailitan dan Penundaan
adalah debitor tanpa persetujuan pengurus tidak Kewajiban Pembayaran Edisi Kedua.
dapat melakukan tindakan kepengurusan atau Jakarta: Kencana Prenada Media
kepemilikan atas seluruh atau sebagian hartanya Group.
samahalnya Dalam Perkara Putusan No. 03/
PKPU/2010/PN.Niaga.Sby PKPU PT. Puri
Nikki yang tidak dapat melakukan tindakan
kepengurusan atas kepemilikan hartanya dan
Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 1, 2021. CC-BY-SA 4.0 License
105

Anda mungkin juga menyukai