Anda di halaman 1dari 5

MANAGEMEN KEPERAWATAN II

RESUME TEMU I

Oleh

Ni Komang Trisna Novitayanti


183212891

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2021
RESUME TEMU I

MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP)

I. Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)

Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses
dan nilai-nilai profesional), yg memfasilitasi perawat profesional dalam mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan
(Ratna Sitorus).

1. Jenis Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) :

1) MPKP Pemula : semua tenaga minimal D3 Keperawatan


2) MPKP I : Karu dan Ka Tim  Ners  Metode Tim Primer
3) MPKP II : Tenaga Spesialis Keperawatan sebagai Konsultan, 
Bimbingan Riset
4) MPKP III : Spesialis dan Doktoral keperawatan  Riset

II. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)

Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah sebagai suatu sistem (struktur,
proses dan nilai- nilai) yg memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut (Nursalam).

1. Tujuan Model Asuhan Keperawatan Profesional

1) Menjaga konsistensi asuhan keperawatan


2) Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
3) Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4) Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan.
5) Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi
setiap tim keperawatan.
6) Meningkatkan mutu askep melalui penataan sistem pemberian asuhan
keperawatan.
7) Memberikan kesempatan kepada perawat untuk belajar melaksanakan praktik
keperawatan profesional.
8) Menyediakan kesempatan kepada perawat untuk mengembangkan penelitian
keperawatan.

2. Jenis Model Asuhan Keperawatan Profesional

1) Metode Kasus / Case Method


Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu,
contoh : Pasien Isolasi, ICU . Penanggung jawab Manager Keperawatan.

 Kelebihan Metode Kasus :


- Perawat lebih memahami kasus per kasus
- Sederhana & langsung
- Garis pertanggung jawaban jelas
- Kebutuhan pasien cepat terpenuhi
- Memudahkan perencanaan tugas

 Kekurangan Metode Kasus :


- Belum dapatnya diidentifikasi perawat penangung jawab
- Perlu tenaga yg cukup banyak & mempunyai kemampuan dasar yg sama
- Tidak dapat dikerjakan perawat non profesional

2) Metode Fungsional / Function Method


Semua jenis pekerjaan akan terkelola dan terkontrol , waktu pengerjaan lebih
singkat, seseorang dengan jenis tugas tertentu untuk jangka waktu lama akanmenjadi
sangat trampil terhadap tugas tersebut. Penanggung jawab yaitu perawat yg bertugas
pada tindakan tertentu .
 Kelebihan Metode Fungsional :
- Trampil untuk tugas tertentu
- Mudah memperoleh “kepuasan kerja” tugas selesai
- Kekurangan staf ahli dapat diganti dgn perawat terampil yg segera dapat dilatih
- Memudahkan utk peserta didik yg belajar ketrampilan

 Kekurangan Metode Fungsional :


- Layanan keperawatan terpilah-pilah
- Proses keperawatan sulit dilaksanakan
- Selesai tugas perawat cenderung melakukan tugas non keperawatan
- Perawat hanya melihat tugas sebagai ketrampilan semata

3) Metode Tim
Menggunakan tim yg terdiri dari anggota yg berbeda-beda dalam memberikan
asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat dibagi menjadi beberapa
tim yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam 1 kelompok
kecil yang saling membantu. Penanggung jawab Ketua Tim.

 Keuntungan Metode Tim :


- Memfasilitasi yankep komprehensif
- Memungkinkan penerapan proses kep
- Konflik dpt dikurangi mll pre-conference
- Proses belajar dlm tim hub interpersonal
- Meningkatkan kemampuan anggota tim secara efektif.
- Peningkatan kerja sama dan komunikasi antar tim
- Kualitas asuhan keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan

 Kekurangan Metode Tim


- Ketua tim menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi dan supervisi anggota
tim
- Menimbulkan fragmentasi keperawatan bila tidak di implementasikan total
- Rapat tim membutuhkan waktu
- Perawat yg belum trampil dan belum berpengalaman selalu tergantung staf,
berlindung kepada anggota tim yang mampu
- Akontabilitas dari tim menjadi kabur.

4) Metode Primer
Perawat bertanggung jawab penuh 24 jam terhadap asuhan keperawtan pasien mulai
dari pasien masuk – keluar Rumah Sakit. Penanggung jawab yaitu perawat primer .

 Keuntungan Metode Primer :


- Peningkatan komunikasi dengan dokter & penyedia layanan kesehatan lainnya
- Tingkatkan hubungan pasien
- Bekerja dengan staf professional

 Kekurangan Metode Primer :


- Mahal untuk agensi
- RN mungkin tidak menunggu tanggung jawab 24 jam
- RN mungkin tidak berpengalaman & kurang otonomi

5) Metode Modular / Case Management


Integrasi layanan kesehatan untuk klien/pasien secara individu atau kelompok , untuk
menjalankan fungsi koordinasi dan kolaborasi .

Anda mungkin juga menyukai