Disusun Oleh:
Adiningsih Kurnia Wardani Mattarang (01.18.003)
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Asuhan Keperawatan
Mengetahui,
Kepala Ruangan
LAPORAN PENDAHULUAN
B. Etiologi
Menurut Manuaba (2002) indikasi ibu dilakukan sectio caesarea adalah ruptur
uteri iminen, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini. Sedangkan indikasi
dari janin adalah fetal distres dan janin besar melebihi 4.000 gram> Dari
beberapa faktor sectio caesarea diatas dapat diuraikan beberapa penyebab
sectio sebagai berikut :
tidak sesuai dengan ukuran kepala janin yang dapat menyebabkan ibu
yang merupakan jalan yang harus dilalau oleh janin ketika akan lahir
Karena itu diagnosa dini amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan
tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartus. Sebagian
komplikasi yang lebih tinggi daripada kelahiran satu bayi. Selain itu,
bayi kembar pun dapat mengalami sungsang atau salah letak lintang
e. Faktor hambatan jalan lahir, adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya
dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit
bernafas.
C. Patofisiologi
Sectio caesarea merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan
berat di atas 500 gram dengan sayatan pada dinding uterus yang masih
utuh. Indikasi dilakukan tindakan sc yaitu distorsi kepala panggul,
disfungsi uterus, distorsia jaringan lunak, placenta previa dll, untuk ibu.
Sedangkan untuk janin adalah gawat janin. Janin besar dan janin lintang
setelah dilakukan SC ibu akan mengalami adaptasi post partum baik
aspek kognitif berupa kurang pengetahuan. Akibat kurang informasi dari
aspek fisiologis yaitu produk oxitosin yang tidak adekuat akan
mengakibatkan ASI yang keluar hanya sedikit, luka dari insisi akan
menjadi post de entris bagi kuman. Oleh karena itu perlu diberikan
antibiotik dan perawatan luka dengan prinsip steril. Nyeri adalah salah
satu utama karena insisi yang mengakibatkan gangguan rasa nyaman.
berat.
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada klien dengan post sectio caesarea menurut
Prairohardjo, 2007 antara lain :
1) Kehilangan darah selama prosedur pembedahan 600-800 ml.
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Elektroensefalogram (EEG)
Untuk membantu menetapkan jenis dan fokus dari kejang.
b. Pemindaian CT
Untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan.
c. Magneti Resonance Imaging (MRI)
Menghasilkan bayangan dengan menggunakan lapangan magnetik dan
gelombang radio, berguna untuk memperlihatkan daerah-daerah otak
yang tidak jelas terlihat bila menggunakan pemindaian CT.
a. Uji laboratorium
a) Fungsi lumbal : menganalisis cairan serebrovaskuler
b) Hitung darah lengkap : mengevaluasi trombosit dan hematokrit
c) Panel elektrolit
d) Skrining toksik dari serum dan urin
e) AGD
f) Kadar kalsium darah
g) Kadar natrium darah
h) Kadar magnesium darah
b. Komplikasi
3. Diagnosa Keperawatan
2) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik dibuktikan dengan
tampak meringis. (D.0077)
2. Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
o
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
keperawatan diharapkan Kontrol Observasi:
nyeri meningkat (L.08063) - Identifikasi lokasi, karakteristik,
Kriteria hasil: durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
- Melaporkan nyeri terkontrol nyeri
meningkat - Identifikasi skala nyeri
- Kemampuan mengenali onset - Identifikasi factor yang memperingan
nyeri meningkat dan memperberat nyeri
- Kemampuan mengenali - Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
penyebab nyeri meningkat kualitas tidur
- Kemampuan teknik non- - Monitor keberhasilan terapi
farmakologis meningkat komplomenter yang sudah diberikan
- Keluahan nyeri mnurun - Monitor efek samping penggunaan
- Penggunaan analgetik menurun analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik non-farmakologis
untuk mengontrol nyeri (terapi pijat,
aromaterapi, terapi musik
- Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri (suhu ruangan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
peredaan nyeri
Edukasi
- Jelaskan periode, penyebab dan
pemicu nyeri
- Menjelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
- Anjurkan teknik non farmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3. Implementasi
Setelah rencana keperawatan disusun langkah selanjutnya adalah dalam
4. Evaluasi
Evaluasi adalah untuk penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
2004).
ASUHAN KEPERAWATAN NY.W DENGAN POST SC DI RUANG GAYATRI
ATAS INDIKASI PREMATURE REPTURE OF MEMBRANES HARI KE-2 Rrsud
Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO
Disusun Oleh:
Adiningsih Kurnia Wardani Mattarang (01.18.003)
2021
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Sectio Caesaria
1. PENGKAJIAN
B. Identitas
Umur : 27 Umur : 30
Keluhan utama: pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan operasi sesar
hari minggu jam 11.00 lalu ke IGD RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo, kemudian
C. Riwayat keperawatan
1) Riwayat obstetric
a. Riwayat menstruasi
Siklus : teratur
Lamanya : 7 hari
HPHT : akhir
b. Riwayat kehamilan
GiiP0A1
- Breast care:
- Perinatal care:
- Nutrisi:
- KB:
merencanakan KB
- Menyusui:
2 tahun
- Pasien melaksanakan KB
3) Riwayat kesehatan
5) Aspek psikososial
dengan selamat, ibu juga mengatakan terkejut dengan rasa nyeri yang
Pasien mengatakan aka nada perubahan peran yang akan terjadi setelah
melahirkan
Ibu mengatakan berharap supaya anaknya sehat dan tumbuh dengan baik
Anggota keluarga sangan supportif dan turut senang atas kelahiran anak
pertama pasien
a. Pola nutrisi:
- Alergi:-
b. Pola eliminasi
7) Pemeriksaan fisik
Kesadaran: composmentis
Nadi: 100x/mnt
Suhu: 36oC
Respirasi: 20x/mnt
Bb ibu:-
Tb ibu: 145
Wajah
I: bentuk wajah simetris, tidak ada lesi, wajah tampak lemas dan
Mata:
I: mata simetris kana dan kiri, tidak ada lesi, konjungtiva tidak
Hidung:
Leher:
Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada lesi, adanya
hiper pigmentasi mamae dan papilla mame, putting sebelah kana tidak
Abdomen
Genetalia
8) Pemeriksaan penunjang
Leukosit : 12,13
Hemoglobin :12,4
Hematocrit : 36.7
Trombosit : 192
ANALISA DATA
No Analisa data Etiologi Masalah
1 Ds: pasien mengatakan nyeri Pelepasan mediator Nyeri akut
bergerak
Q: nyut nyut
operasi
S: skala nyeri 8
DO:
k/u: cukup
kesadaran: composmentis
500 cc
lochea rubra
TTV
TD: 115/80
N: 100
S: 36
2. DIANGNOSA
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (D.0077)
3. INTERVENSI
N Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
o
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
keperawatan diharapkan Kontrol - Berikan teknik non-farmakologis
dengan agen cedera fisik
nyeri meningkat (L.08063) untuk mengontrol nyeri (terapi pijat,
(D.0077) Kriteria hasil: aromaterapi, terapi music
- Melaporkan nyeri terkontrol - Jelaskan periode, penyebab dan
meningkat pemicu nyeri
- Kemampuan mengenali onset - Kontrol lingkungan yang
nyeri meningkat memperberat nyeri (suhu ruangan,
- Kemampuan mengenali kebisingan)
penyebab nyeri meningkat - Fasilitasi istirahat tidur
- Kemampuan teknik non- - Lakukan perawatan luka
farmakologis meningkat - Berikan terapi sesuai advice dokter
- Keluahan nyeri mnurun -
- Penggunaan analgetik menurun
4. IMPLEMENTASI