Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME TERAPI KOMPLEMENTER

Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Terapi
Komplementer Dalam Keperawatan yang diampu oleh Ns.Devita Elsanti
,M.Sc

DOSEN PENGAMPU:
Ns.Devita Elsanti, M.Sc

Oleh:
Hassan Akbar Pambudi

1911010011

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2021
Resume Implementasi berbasis bukti kurikulum di dokter praktik keperawatan
program: Dari DNP lokal ke internasional

Implementasi sience adalah sebuah wadah yang mengidentifikasi sience yang


bertujuan untuk mengidentifikasi metode efektif untuk sistem integrasi EBP kedalam
aturan klinik.
Menggunakan metode analis untuk menilai secara kritis catatan yang ada dan bukti
lain untuk diterminasi dan implementasi bukti terbaik dalam praktik.
Implementasi EBP NCKU-Taiwan dalam kurikulum DNP
1. Bridge the evidenic and practice (menjembatani kesenjangan bukti & praktik )
2. Provides a structured science-based approa (menyediakan pendekatan berbasis sains
yg terstruktur )
3. Permintaan untuk meningkatkan pengetahuan,kreatibitas,dan ketrampilan berpikir
kritis untuk menegosiasikan perubahan dalam perawatan kesehatan.
Design dan proses implementasi untuk evaluasi praktek pengeluaran,cara/bentuk
praktek dan peduli sistem di dalam aturan praktek,organisasi peduli kesehatan atau
komunitas melawan dasar negara,untuk determinasi varian di dalam praktek
pengeluaran dan trend populasi.
Integrasi pengaturan EBP di dalam aturan praktek
1. Faktor kontekstual
2. Hambatan fisilitator
3. Kerangka implementasi EBP
4. Penopang sistem untuk implementasi
5. Kebiasaan dan teori perubahan organisasi
Program DNP
Visi :
1. Pengelolaan sistematik pengetahuan level tinggi secara ilmiah dan ahli klinik.
2. Respon terhadap peduli lingkungan kesehatan kebutuhan untuk bukti
pelindungannya kepada kualitas kesehatan.
3. Mengolah kepemimpinan praktik klinik dan perawat profesional secara ilmiah.
4. Mendirikan kedisiplinan secara menyeluruh dan institusi domestik dan atrategi
hubungan internasional.
5. Aplikasi beasiswa intergrasi dan klinik praktik untuk bukti implementasi.
6. Mobilitas global
- Faktor kesuksesan
- Persiapan fakultas
- Menyediakan infrastruktur
- DNP sebagai kesempatan untuk mengendalikan pengeluaran yang positif
7 Langkah EBHC
1. Menanyakan pertanyaan klinikal
2. Mencari bukti terbaik
3. Memberikan pandangan kritis kepada bukti
4. Mengetahui bukti dengan keahlian klinik dan persiapan pasien
5. Evaluasi dari keputusan praktik atau merubah berdasarkan bukti
6. Menyebarkan hasil EBP
7. Mengolah pertanyaan tentang kejiwaan
Hambatan terhadap implementasi EBP
1.Hambatan organisasional
Kekurangan visi dan bantuan,latihan dan edukasi keterbatasan bahan puko.
2. Hambatan individual
- Kurangnya pengetahuan,ketrampilan dan kekhawatiran EBP
- Kurangnya karakter profeaionalistik
- Perilaku perawat dan pengalaman dalam menggunakan EBP
- Hambatan bahasa
Untuk pengetahuan,kemampuan dan perilaku setiap kompetensi yang belum tertuju
hendaknya di kembangkan selama pralisensi pendidikan keperawatan.
Proses terbentuknya EBHC
1. Determinasi dalam pembelajaran objek dan pengajaran prinsip
2. Identifikasi kursus berdasarkan EBHC
3. Isi peta kontruksi dari seluruh kurikulum
4. Desain kursus

Menggunakan analisis teknikal untuk menilai literasi dan bukti yang ada lalu
menentukan dan menggunakan cara terbaik dalam praktek.
Kompetensi dasar
1. Beasiswa klinis, transfer bukti, dan pelaksanaan bukti
2. Kajian untuk praktek
3. Perawatan manusia
4. Praktik keperawatan tingkat lanjut terintegrasi
5. Kepemimpinan terorganisir, kepemimpinan sistematis untuk meningkatkan kualitas
dan pola pikir
6. Kesehatan masyarakat untuk kesehatan Nasional

Menentukan pembelajaran objektif dan pengajaran prinsip-prinsip


1. Mengidentifikasi tingkatan secara objektif selama 4 tahun ajaran
2. Prinsip pengajaran
* Dari dasar hingga tahap atas
* Dari sederhana hingga rumit
* Pembelajaran kelompok dan pembelajaran individu

Evidence based practice/Praktik berbasis bukti (EBP) merupakan satu cara terbaik dalam
penggunaan bukti terbaru dalam memandu pembuatan keputusan perawatan kesehatan dan
nilai nilai pasien. Karena itu, diperlukan tiga komponen penting dalam mewujudkan EBP, yakni:
keahlian klinis, riset terbaru terkait isu tertentu, dan perspektif klien / pasien. Untuk
mewujudkan EBP diperlukan beberapa langkah penting yakni: mengajukan pertanyaan,
menemukan informasi / bukti untuk menjawab pertanyaan, menilai informasi / bukti secara
kritis, mengintegrasikan bukti yang dinilai dengan keahlian klinis dan preferensi pasien sendiri
dan evaluasi.

Dalam dunia keperawatan EBP adalah proses mengumpulkan data, memproses, dan
menerapkan hasil penelitian untuk meningkatkan praktik klinis, lingkungan kerja, atau outcome
pasien. Penggunaan EBP untuk praktik klinik keperawatan sangat membantu perawat dalam
memberikan perawatan pasien dengan kualitas tertinggi dan seefisien mungkin. Sehingga
asuhan berbasis pendekatan EBP terbukti mampu meningkatkan kwalitas patient safety dan
peningkatan outcome asuhan keperawatan.

Asuhan keperawatan adalah proses kontinu dalam mengkaji hingga mengevaluasi pasien.
Dalam proses ini terlibat perawat dan pasien, ataupun perawat dengan keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya. Sebagai salah satu profesi dalam layanan asuhan, perawat melakukan
pengkajian, menegakkkan diagnose keperawatan, memberikan intervensi dan mengevaluasi
setiap intervensi. Untuk itu, diperlukan pendekatan EBP untuk meningkatkan peran serta
perawat dalam layanan asuhan keperawatan dan meningkatkan outcome pasien sebagai hasil
akhir dari sebuah layanan.

Dalam merawat pasien dengan berbagai kebutuhan, dibutuhkan keahlian tertentu dari seorang
perawat. Selain membutuhkan tingkat pendidikan tertentu, perawat juga dituntut untuk caring
setiap memberikan layanan asuhan keperawatan. Karena caring adalah salah satu nilai inti
keperawatan yang membutuhkan critical thinking didalam setiap aplikasinya. Sedangkan critical
thinking merupakan komponen penting dalam membangun asuhan dengan pendekatan EBP.
Oleh karena itu, diperlukan integrasi caring didalam asuhan keperawatan dengan pendekatan
EBP untuk peningkatan kwalitas asuhan.

Anda mungkin juga menyukai