Anda di halaman 1dari 52

Ekonomi

Pembangunan Pertanian

Wahyu Dyah Prastiwi, S.Pt., MM, M.Sc.


Lab. Manajemen Agribisnis – FPP Undip

Powerpoint Templates Page 1


Pokok Bahasan 5
Masalah Penduduk dalam
Pembangunan Ekonomi

Powerpoint Templates Page 2


Sub Pokok Bahasan

1. Pertumbuhan penduduk dan kualitas


hidup
2. Transisi demografis dan implikasinya
3. Masalah pengangguran
4. Migrasi dan urbanisasi

Powerpoint Templates Page 3


Masalah penduduk???

Masalah pertumbuhan penduduk


yang sangat besar di negara2
berkembang

Powerpoint Templates Page 4


Pertambahan jumlah penduduk
yg tinggi
Kemampuan Negara
Perkembangan Jumlah
utk menciptakan
Tenaga Kerja
Kesempatan Kerja:
yg tinggi
TERBATAS

Masalah2 Penghambat Pembangunan:


▪Jumlah pengangguran bertambah
▪Urbanisasi meningkat
▪Pengangguran di kota meningkat
▪Kemiskinan di negara berkembang makin serius

Powerpoint Templates Page 5


Powerpoint Templates Page 6
Pertumbuhan penduduk
dan kualitas hidup

• Penduduk dunia bertambah lebih dari 75 juta


orang setiap tahunnya → 97% di negara
berkembang
• Juml Penduduk Indonesia saat ini??
• Juml Penduduk dunia saat ini??
– Estimasi PBB pada tahun 2050: 9.2 milliar

Powerpoint Templates Page 7


Pertumbuhan penduduk
dari masa ke masa

Powerpoint Templates Page 8


• Berdasarkan sejarah, penyebab perubahan
mendadak dlm tren pertambahan penduduk
sangat dipengaruhi oleh:
– Kombinasi peristiwa kelaparan, penyakit, kurang
nutrisi, wabah, dan perang → tingkat kematian
tinggi dan fluktuatif
• Pada abad 20: kondisi2 tsb dapat dikendalikan
melalui teknologi dan ekonomi → mortalitas
dapat dikendalikan

Powerpoint Templates Page 9


Struktur penduduk Dunia
Distribusi penduduk dunia TIDAK merata menurut:

• Wilayah geografis
– > ¾ penduduk dunia → negara2 berkembang
– Cina, India, Indonesia, Brazil
• Tren fertilitas & mortalitas
– Tingkat kelahiran di negara berkembang > negara maju
– Tingkat kematian di negara berkembang < negara maju
• Struktur usia & beban ketergantungan
– Penduduk di negara berkembang relatif berusia muda
(30% vs 17% di negara maju) → beban ketergantungan di
negara berkembang > negara maju

Powerpoint Templates Page 10


Tren fertilitas & mortalitas
• Tingkat pertambahan penduduk:
– Laju pertumbuhan penduduk yg
dihitung berdasarkan
pertambahan alamiah &
disesuaikan dg pertambahan
akibat imigrasi & emigrasi Tingkat pertambahan penduduk
• Pertambahan alamiah: (rate of population increase) =
– Selisih antara tingkat kelahiran & Persentase +/- relatif neto dari
tingkat kematian dlm populasi
tertentu jumlah Penduduk per tahun
• Migrasi internasional neto: karena pertambahan alamiah
– Selisih antara orang2 yg (natural increase) & migrasi
bermigrasi ke dlm suatu negara Internasional neto
dan orang2 yg beremigrasi dari (net international migration).
negara tsb. Pertambahan alamiah = selisih jumlah
• Tingkat kelahiran kasar: kelahiran (tingkat fertilitas) & jumlah
– Jumlah anak yg terlahir hidup kematian (tingkat mortalitas)
setiap tahun per 1000 penduduk
• Tingkat kematian:
– Jumlah kematian setiap tahun
per 1000 penduduk Powerpoint Templates Page 11
lanjutan
Crude death Crude birth
Under 5 Life expectancy at
rate rate
mortality rate birth (years)
per 1000 per 1000
per 1000 people 2010
people people

1990 2010 male female 2010 2010

Low Income
165 108 58 60 11 33
Middle Income
85 51 67 71 8 19
Lower middle income
113 69 64 67 8 24
Upper middle income
49 20 71 75 7 14
High Income
12 6 77 83 8 12

Powerpoint Templates Page 12


lanjutan
• Tingkat fertilitas: • Tingkat mortalitas → menurun
– Negara berkembang: sebanyak 50% di wilayah Asia &
15 – 40 per 1000 Amerika Latin; >30% di sebag.
penduduk wilayah Afrika & Timur Tengah
– Negara maju: <15 per 1000 • Diakibatkan oleh:
penduduk – Kampanye vaksinasi modern
melawan penyakit malaria,
• Tingkat fertilitas total campak, kolera
(jumlah anak yg dimiliki – Makin banyaknya fasilitas
oleh seorang perempuan kesehatan umum yg memadai
pada usia produktif 15 – 49 – Ketersediaan air bersih
tahun) masih sangat tinggi – Membaiknya asupan nutrisi
di SSA (5.3) dan Asia Barat – Membaiknya kualitas
(3.1) pendidikan umum

Powerpoint Templates Page 13


lanjutan
• Tingkat kematian pada usia di bawah 5 tahun
di negara2 Afrika masih tinggi karena epidemi
AIDS → angka harapan hidup terendah
• Angka harapan hidup negara maju > negara
berkembang
• Tingkat mortalitas rata2 penduduk di negara
berkembang < negara maju (neg berkembang:
penduduk usia muda > usia tua; neg maju:
sebaliknya)
Powerpoint Templates Page 14
Momentum tersembunyi dari
Pertumbuhan Penduduk
• Pertumbuhan penduduk mempunyai kecenderungan
bawaan utk terus berlanjut → walaupun ada upaya
pembatasan, ada kecenderungan utk terus tetap
tumbuh selama bbrp dasawarsa stlah penurunan
tingkat kelahiran
• Momentum tersembunyi dari pertumbuhan
penduduk:
– Jumlah penduduk terus meningkat sekalipun tingkat
kelahiran menurun, karena keberadaan jumlah
penduduk berusia muda memperbesar basis
penduduk yg menjadi calon orang tua

Powerpoint Templates Page 15


lanjutan
• Alasan penyebab momentum:
– Angka kelahiran yg tinggi → tdk dapat diubah dlm waktu
singkat
– Struktur usia penduduk di negara berkembang berbeda
jauh dg negara maju → Piramida penduduk
• Population pyramid:
– sebuah ilustrasi grafis mengenai struktur usia penduduk
dengan interval kelompok usianya ditempatkan pada
sumbu vertikal sedang bagian/ jumlah penduduk
perempuan & laki2 dari setiap kelompok ditempatkan
pada sumbu horizontal

Powerpoint Templates Page 16


Momentum tersembunyi dari
Pertumbuhan Penduduk

Powerpoint Templates Page 17


interpretasi

• Bagian terbesar pertumbuhan penduduk di masa


depan akan terjadi di negara2 berkembang
• Jumlah penduduk usia muda > penduduk usia tua →
jumlah calon orang tua baru > orang tua yg ada
sekarang ➔ para orang tua baru tsb kelak akan
mengakibatkan jumlah penduduk secara
keseluruhan masih akan meningkat cukup besar
sebelum akhirnya mendatar

Powerpoint Templates Page 18


Transisi demografis
dan implikasinya
• Transisi demografis:
– Suatu konsep tentang penjelasan proses yg
menunjukkan penurunan tingkat fertilitas
sampai dengan pada tingkat pertumbuhan
stabil
• Konsep tsb menjelaskan mengapa semua negara
maju telah melalui tahapan sejarah kependudukan
modern yg kurang lebih serupa

Powerpoint Templates Page 19


Tahap transisi demografis

Tahap I Tahap pertumbuhan stagnan:


Tingkat kelahiran dan kematian tinggi

Tahap II Tahap pertumbuhan cepat:


Tingkat kelahiran tinggi,
Tingkat kematian rendah
Tahap III Tahap pertumbuhan rendah & stabil:
Tingkat kelahiran dan kematian rendah

Powerpoint Templates Page 20


Transisi demografis di Eropa Barat

Powerpoint Templates Page 21


Transisi demografis di negara berkembang

Powerpoint Templates Page 22


interpretasi
• Pada 2 tahap awal transisi demografis negara maju
agak = negara berkembang
• Perbedaan:
Tahap I Tingkat fertilitas & mortalitas di negara
berkembang lebih tinggi daripada negara maju →
tingkat pertumbuhan pertumbuhan penduduk di
negara berkembang lebih tinggi daripada negara
maju
Tahap II Negara berkembang mengalami perkembangan
relatif lebih cepat daripada negara maju
→ Tingkat fertilitas masih tetap tinggi & tingkat
mortalitas mengalami penurunan yg lebih cepat
daripada negara maju
Powerpoint Templates Page 23
Tahap III Negara maju:
Tingkat mortalitas mengalami penurunan lebih lanjut hingga
mencapai tingkat yg sangat rendah.
Tingkat fertilitas mengalami penurunan yg lebih cepat daripada
tingkat mortalitas → perkembangan penduduk menjadi
bertambah kecil
Negara berkembang:
Transisi demografis dibedakan menjadi 2 kondisi, yaitu:
Kasus A:
Tingkat mortalitas menurun & fertilitas menurun dengan cepat →
mengalami penurunan tingkat pertumbuhan penduduk yg cepat
Terjadi pada negara: KorSel, Taiwan, Cina, Kuba, Chile, Srilanka
Kasus B:
Tingkat mortalitas tidak mengalami penurunan lagi setelah
mengalami periode penurunan yg cepat.
Tingkat fertilitas masih cukup tinggi.
→Tingkat pertumbuhan penduduk relatif tetap tinggi
Terjadi pada sebagian negara berkembang yg masih mengalami
Powerpoint Templates
kemiskinan, negara 2 SSA (epidemi AIDS) & Timur Tengah Page 24
Permintaan Anak
di negara berkembang

• Teori mikroekonomi fertilitas:


– Menjelaskan bahwa setiap keluarga memiliki biaya &
manfaat yg menentukan ukuran keluarga yg diinginkan
– Mengasumsikan bahwa permintaan rumah tangga akan
anak ditentukan oleh preferensi klg mengenai jumlah
tertentu anak yg bertahan hidup
• Di negara2 miskin: anak dipandang sbg barang
investasi ekonomi → memberikan hasil dlm bentuk
pekerja anak, tempat menggantungkan kehidupan di
usia tua

Powerpoint Templates Page 25


lanjutan

• Studi empiris membuktikan dukungan terhadap teori


ekonomi fertilitas (pemberdayaan & pendidikan bagi
perempuan → signifikan terkait dg tingkat fertilitas
& mortalitas yg rendah
• Membuktikan bahwa pendidikan perempuan dan
program2 peningkatan kesehatan masyarakat serta
asupan nutrisi penting untuk menurunkan tingkat
fertilitas

Powerpoint Templates Page 26


Implikasi thdp Pembangunan
& Fertilitas
• Angka kelahiran di kalangan kaum sangat miskin dapat menurun
jika perubahan sosio-ekonomi berikut terwujud:
– Peningkatan pendidikan serta perubahan peran & status
perempuan
– Peningkatan kesempatan bagi perempuan utk bekerja di luar
sektor pertanian
– Peningkatan pendapatan klg melalui perluasan kesempatan kerja &
peningkatan penghasilan bagi suami & istri atau melalui
redistribusi pendapatan
– Pengurangan tingkat mortalitas anak melalui perluasan program
kes masy & asupan nutrisi yg lebih baik bagi ibu & anak serta
perawatan kes yg lbh memadai
– Pengembangan sistem tunjangan bagi para lansia & sistem jaminan
sosial lain di luar jaringan klg besar → mengurangi ketergantungan
ekon ortu
– Perluasan kesempatan utk memperoleh pendidikan → ortu
terdorong utk memiliki anak berkualitas bkn kuantitas
Powerpoint Templates Page 27
Argumentasi empiris: 7 konsekuensi negatif
pertumbuhan penduduk

• Pertumbuhan ekonomi
• Kemiskinan & ketimpangan
• Pendidikan
• Kesehatan
• Pangan
• Lingkungan hidup
• Migrasi internasional

Powerpoint Templates Page 28


Pendekatan kebijakan
• Kebijakan umum & khusus pemerintah negara2 berkembang
utk mempengaruhi, bahkan mengendalikan pertumbuhan
dan distribusi penduduk mereka (membujuk via media massa,
pendidikan formal & non formal; meningkatkan program
keluarga berencana; memanipulasi insentif dan disinsentif)
terkait anak; memaksa klg kecil → Cina)
• Kebijakan umum & khusus pemerintah negara2 maju utk
mengurangi konsumsi berlebihan sumber daya dunia yg
terbatas & mendorong adanya distribusi manfaat kemajuan
ekonomi global secara lebih adil
• Kebijakan umum & khusus pemerintah negara2 maju &
lembaga2 bantuan internasional utk membantu negara2
berkembang mencapai sasaran program kependudukan
mereka

Powerpoint Templates Page 29


Masalah pengangguran
• Angkatan kerja: penduduk berumur 10 tahun atau lebih yg
terdiri dari mereka yg bekerja atau sedang mencari pekerjaan
• Penduduk yg bekerja terdiri dari: penduduk yg sedang bekerja
atau mereka yg mempunyai pekerjaan tapi sedang tidak bekerja:
– Penduduk yg sedang bekerja: penduduk yg melakukan pekerjaan
dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
penghasilan/ keuntungan selama paling sedikit 1 jam/ minggu
sebelum pencacahan
– Penduduk yg sementara tidak bekerja: penduduk biasanya
melakukan pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan tidak
melakukan kegiatan lainnya
– Penduduk yg sedang mencari pekerjaan ialah mereka yg tidak
bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan/ menunggu dlm
seminggu sebelum pencacahan (termasuk yg sudah pernah
bekerja).

Powerpoint Templates Page 30


lanjutan

• Bukan angkatan kerja: penduduk berumur 10


tahun atau lebih, terdiri dari:
– Yang bersekolah
– Mengurus rumah tangga
– Beranggapan tidak mendapat pekerjaan
– Tidak aktif secara ekonomi karena beberapa
alasan (lanjut usia, lumpuh, tidak mampu/ mau
bekerja)

Powerpoint Templates Page 31


Apa penyebab tingginya
angka pengangguran
di negara berkembang???

Powerpoint Templates Page 32


penyebab

• Tidak seimbangnya permintaan & penawaran


tenaga kerja
• Permintaan tenaga kerja rendah (kurang
menyerap tenaga kerja)
• Penawaran: mutu, jumlah, dan syarat2
(ketrampilan) tenaga kerja tidak memenuhi
keperluan pembangunan

Powerpoint Templates Page 33


lanjutan

Di negara berkembang:
• Pertambahan penduduk sebag besar di wil pedesaan
→ tenaga kerja di sektor pertanian bertambah, lahan
pertanian terbatas → pindah ke kota
• Terbatasnya pertambahan luas area pertanian
menyebabkan perbandingan antara luas tanah yg
ditanami dgn jumlah tenaga kerja di sektor pertanian
mjd bertambah kecil.

Powerpoint Templates Page 34


Masalah yg dihadapi

• Pengangguran terbuka (open unemployment)


– Tenaga kerja yg menganggur penuh
• Pengangguran terselubung
– Tenaga kerja yg sedang tidak bekerja dan
kemungkinan akan mencari pekerjaan apabila
tingkat pengangguran jauh lebih rendah
• Underemployment
– Penggunaan tenaga kerja yg lebih rendah dari jam
kerja normal

Powerpoint Templates Page 35


Migrasi dan urbanisasi
• Migrasi penduduk merupakan akibat dari
pertambahan penduduk & tenaga kerja yg semakin
cepat & besar di sektor pertanian
• Migrasi menimbulkan masalah:
– Pengangguran yg makin meningkat
– Kesesakan (kongesti) ruang hidup
– Penyerobotan tanah
– Pembangunan rumah liar
– Terbentuknya kawasan yg kurang layak utk dihuni/ kumuh
(slumps)
– Meningkatnya kasus kriminalitas di daerah perkotaan

Powerpoint Templates Page 36


tren & proyeksi urbanisasi
• PDU, semakin maju suatu negara (bdsrkan
pendapatan perkapita) → semakin besar jumlah
penduduk yg mendiami kawasan perkotaan
• Urbanisasi: terjadi di semua negara, dg tingkat yg berbeda2
• Laju urbanisasi di negara2 berkembang (pd akhir awal abad
21) cukup signifikan jauh lebih cepat daripada di negara2 maju
• Urban population di negara berkembang semakin
besar pada tingkat pendapatan perkapita yg jauh lebih
rendah daripada yg dahulu terjadi di negara2 maju
pada tahap yg setara → Kota terbesar negara2 maju di
masa lalu jauh lebih kecil daripada kota2 besar di
negara2 berkembang saat ini

Powerpoint Templates Page 37


• Megapolitan:
– Kota berpenduduk 10 juta atau lebih
• 1975: 4 megapolitan
– Tokyo, Jepang: 26.6 juta
– Shanghai, Cina: 11.4
– New York, USA: 15.9
– Mexico City, Mexico: 10.7
• 2009: 21 megapolitan → 2/3 nya berada di negara
berkembang (Beijing, Cina; Karachi & Lahore,
Pakistan; Lima, Peru; Rio de Janeiro & Sao Paulo,
Brazil; Kairo, Mesir; Delhi, Mumbai & Kalkuta, India;
Dhaka, Bangladesh)
• 2025 → hanya 5 dari 29 kota terbesar berada di
negara2 berpendapatan tinggi
Powerpoint Templates Page 38
Bias perkotaan
• Suatu gagasan bahwa hampir semua pemerintah negara
berkembang menerapkan kebijakan pembangunan yg
lebih berpihak pada sektor perkotaan, sehingga
menimbulkan kesenjangan besar antara perekonomian
perkotaan & perekonomian pedesaan
→ menyuburkan pertumbuhan perkampungan miskin & kumuh
yg besar
• 1/3 penduduk perkotaan di semua negara berkembang
bermukim di pemukiman kumuh
• SSA: kawasan yg paling cepat berurbanisasi di dunia →
hampir semua pertambahan penduduk perkotaan bermukim
di pemukiman kumuh dengan para penghuninya mengalami
terlalu padatnya jumlah penduduk, tidak cukupnya
perumahan, tidak memadainya ketersediaan air bersih dan
sanitasi
Powerpoint Templates Page 39
apa saja yg dapat menjelaskan
kaitan erat antara urbanisasi &
pembangunan?

Powerpoint Templates Page 40


• Kota terbentuk karena memberikan keunggulan &
keuntungan efisiensi biaya bagi para produsen &
konsumen melalui ekonomi aglomerasi
• Ekonomi aglomerasi: keunggulan atau efisiensi
biaya yg diperoleh produsen dan konsumen
dari lokasi di dlm kota besar atau sedang yg
berwujud ekonomi urbanisasi & ekonomi
lokalisasi
• Ekonomi urbanisasi: akibat aglomerasi yg berkaitan
dengan pertumbuhan umum wilayah geografi yg
terkonsentrasi
• Ekonomi lokalisasi: akibat aglomerasi yg diperoleh
sektor2 ekonomi, seperti pembiayaan dan kendaraan
bermotor, ketika sektor itu tumbuh dan berkembang dlm
suatu kawasan
Powerpoint Templates Page 41
• Ekonomi lokalisasi berbentuk: keterkaitan ke hulu & ke hilir
(backward & forward linkage)
• Keterkaitan ke hilir: peningkatan biaya transportasi
memberikan keuntungan pada pengguna output industri
dg adanya lokasi yg berdekatan utk penghematan biaya
• Keterkaitan ke hulu: keuntungan yg diperoleh oleh
perusahaan2 dlm industri yg sama atau berkaitan karena
terletak di lokasi kota yg sama sehingga dapat memperoleh
pekerja berketrampilan khusus dlm jumlah besar yg
dipekerjakan dlm sektor atau dari penggunaan
infrastruktur khusus. Para pekerja berketrampilan khusus
yg sesuai dg industri pengguna ketrampilan juga lebih suka
bertempat tinggal di kawasan tsb sehingga mereka dg
mudah menemukan pekerjaan baru atau dapat
memanfaatkan peluang kerja yg lebih baik

Powerpoint Templates Page 42


Migrasi & Pembangunan
• Tingkat migrasi desa-kota di negara berkembang
telah melebihi tingkat penciptaan lapangan kerja
perkotaan → melampaui kemampuan industri utk
menyerap tenaga kerja & mempersulit layanan sosial
• Migrasi memperburuk ketidakseimbangan
struktural antara desa & kota melalui 2 cara
langsung:
– Dari sisi penawaran
– Dari sisi permintaan

Powerpoint Templates Page 43


Dari sisi penawaran:
• Migrasi internal meningkatkan jumlah pencari kerja di perkotaan
relatif thdp pertumbuhan penduduk perkotaan secara tdk
proporsional (jumlah penduduk muda berpendidikan baik: besar)
→ jumlah penawaran tenaga kerja perkotaan membengkak, pd
saat yg sama menguras modal manusia yg sangat bernilai di
kawasan pedesaan
Dari sisi permintaan:
• Upaya menciptakan lapangan kerja di perkotaan lebih sulit dan
memerlukan biaya besar daripada di pedesaan karena diperlukan input
sumber daya komplementer yg cukup besar bagi hampir semua pekerjaan
di sektor industri. Adanya tekanan utk menaikkan upah di perkotaan dan
kewajiban menyediakan tunjangan kesejahteraan pegawai yg
dikombinasikan dg tidak tersedianya teknologi produksi tepat guna yg
lebih padat karya → berarti peningkatan bagian dari pertumbuhan output
sektor modern diperhitungkan dengan peningkatan produktivitas tenaga
kerja, bukan penambahan tenaga kerja.
• Tingginya penawaran tenaga kerja dan rendahnya pertumbuhan
permintaan secara bersamaan cenderung akan mengubah masalah
ketidakseimbangan sumber daya menjadi masalah kronis
berkepanjangan & meningkatkan surplus tenaga kerja di perkotaan.
Powerpoint Templates Page 44
Teori ekonomi tentang
migrasi desa - kota

Model migrasi Todaro:


• Sebuah teori yg menjelaskan bahwa migrasi desa –
kota adalah proses yg secara ekonomi rasional,
terlepas dari tingginya pengangguran di perkotaan.
• Para migran mengkalkulasi (dlm nilai sekarang)
pendapatan yg diharapkan dari bekerja di kota (atau
ekuivalennya) dan bermigrasi jika pendapatan yg
diharapkan dengan bekerja di kota melebihi
pendapatan rata2 di pedesaan.

Powerpoint Templates Page 45


Kerangka skematis analisis keputusan
migrasi desa ke kota

Powerpoint Templates Page 46


4 karakteristik model migrasi Todaro
• Migrasi terutama didorong oleh pertimbangan ekonomi
rasional mengenai manfaat dan biaya
• Keputusan bermigrasi bergantung pada pertimbangan selisih/
perbedaan antara upah pedesaan & upah perkotaan yg
diharapkan
• Probabilitas mendapatkan pekerjaan di perkotaan secara
langsung berkaitan dengan tingkat lapangan kerja perkotaan
→ berbanding terbalik dengan tingkat pengangguran di
perkotaan
• Tingkat migrasi yg melebihi tingkat pertumbuhan kesempatan
kerja di perkotaan tidak hanya mungkin terjadi, tetapi jg
rasional dan cenderung terjadi jika terdapat selisih yg besar
antara pendapatan yg diharapkan di perkotaan dan di
pedesaan. → OKI, tingkat pengangguran yg tinggi di
perkotaan merupakan akibat tidak terhindarkan dari sangat
tidak seimbangnya peluang ekonomi antara kawasan
perkotaan dan kawasan pedersaan di negara terbelakang.
Powerpoint Templates Page 47
5 implikasi kebijakan
• Ketidakseimbangan kesempatan kerja desa-kota akibat dari
strategi pembangunan yg bias perkotaan → penting utk
meminimalkan ketidak seimbangan peluang ekonomi di
pedesaan & perkotaan
• Pengadaan lapangan pekerjaan di perkotaan BUKAN solusi yg
memadai utk mengatasi masalah pengangguran di perkotaan.
→ menyebabkan makin rendahnya tingkat output pertanian
• Perluasan pendidikan secara serampangan akan mendorong
lebih banyak orang yg bermigrasi dan membengkaknya
pengangguran. → implikasi kebijakan penting: pembatasan
investasi publik dlm pendidikan tinggi
• Subsidi upah & penetapan harga tradisional atas faktor yg
langka dpt menjadi bersifat kontraproduktif → justru
mempertinggi pengangguran.
• Mendorong program2 pembangunan pedesaan terpadu.

Powerpoint Templates Page 48


Strategi komprehensif mengatasi masalah
migrasi & lapangan kerja

• Menciptakan keseimbangan yg sesuai antara


ekonomi pedesaan dan perkotaan
• Memperluas industri skala kecil padat karya
• Menghilangkan distorsi harga faktor
• Memilih teknologi produksi padat karya yg sesuai
• Memodifikasi keterkaitan antara pendidikan dan
lapangan kerja
• Menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk
• Mendesentralisasikan wewenang ke kota2 dan
wilayah sekitarnya

Powerpoint Templates Page 49


Indonesia’s Urban Story
Key findings of Indonesia's Urban Story:
• Indonesia is undergoing a historic transformation from a rural
to an urban economy. The country’s cities are growing faster
than in other Asian countries at a rate of 4.1% per year.
• By 2025 – in less than 10 years – Indonesia can expect to
have 68% of its population living in cities.
• Indonesia has the third-largest amount of urban land in East
Asia, after China and Japan.
• Between 2000 and 2010, the amount of urban land in
Indonesia increased from about 8,900 square kilometers to
10,000, or 1.1% each year. It is the largest increase in
absolute amount of urban land after China.

Powerpoint Templates Page 50


• Indonesia can benefit more from urbanization.
• Other countries have gained higher economic growth through
formal employment and better labor productivity that result
from urbanization. Every 1% growth in urban population
correlated with per capita GDP increase of 13% for India, 10%
for China, and 7% for Thailand.
• But Indonesia is gaining only 4% GDP growth for every 1% of
urbanization, due to the congestion, pollution, and disaster
risks resulting from insufficient infrastructure investment.
• Indonesian cities are not spending well or enough on its
infrastructure.
• The country’s economy grew by an average of 5.8% in the
mid to late 2000s, but infrastructure stock grew by only 3%. In
contrast, China invested 10% of GDP in its infrastructure over
the past decade.

Powerpoint Templates Page 51


• Insufficient investments in infrastructure leave many communities
vulnerable to poverty. Only 48% of households now have access to
safe water, compared to 50% more than a decade ago. Sewerage
coverage exists in only 11 of the country’s 98 cities. Only 2% of city
residents have access to centralized sanitation systems.
• High population density can put more pressure on existing
infrastructure. From 2000 to 2010, urban population density in
Indonesia increased sharply, from 7,400 people per square kilometer
to 9,400 people. The amount of new urban land added per new
resident is less than 40 square meters, the smallest amount of any
country in the region.
• Actions that can help Indonesia benefit more from urbanization
include: prioritizing urbanization issues in the national development
agenda, and addressing issues with a comprehensive approach.
Financing of urban infrastructure can take advantage of domestic
options. The managerial capacity of city governments can be
strengthened. Carry out policy reforms that make it easier for
investors to invest in infrastructure development.
(http://www.worldbank.org/en/news/feature/2016/06/14/indonesia-
urban-story) Powerpoint Templates Page 52

Anda mungkin juga menyukai