Anda di halaman 1dari 23

498

Kamus istilah
Absolute risk reductioa (ARR). pada Disebut juga analisis per- protokol.
tabel 2 x 2 hasil uji klinis pragmatis, Analisis jenis ini dilakukan pada uji klinis
menunjukkan beda absolut antara explanntory.
proporsi kegagalan pada kelompok Andal Dapat dipercaya; bila pengukuran
eksperimen dengan proporsi kegagalan dilakukan berulangkali akan diperoleh
pada kelompok kontrol (EER-CER). sama atau hampir
Acak, ranilon. Semata-mata berdasar lf*il"*S*yang
peluang, tanpa pola tertentu. Anova Analysis of aariance, uji statistika
Alf4 a Lihat kesalahan tipe I untuk data numerik pada 3 kelompok
Alokasi Proses pemilahan subyek atau lebih.
menjadi kelompok untuk pemberian A portertort seblahnya; istilah ini biasanya
intervensi. dipakai untuk menyatakan hipotesis yang
Alokasi random Lihat randomisasi. dikemukakan setelah data terkumpul.
Sinonim: post hoc.
Analisis bivariat Uji hipotesis antara
variabel yakni satu variabel bebas dan A pfiori Sebelumnya; biasa dipakai
satu variabel tergantung. dalam menyatakan hipotesis; hipotesis
a priori dirumuskan sebelum penelitian
Analisis interim Dalam uji klinis, analisis dimulai.
yang dilaksanakan sebelum semua
subyek masuk dalam penelitian. Analisis
Baku emas (gold standard). Dalam uji
ini dapat dilakukan atas pelbagai alasan, diagnostik; uji yang menunjukkan nilai
n€unun terutama diperlukan bila diduga
abnormal pada subyek yang sakit dan
terdapat beda efek yang mencolok antara nilai normal pada subyek yang sehat.
kelompok yang dibandingkan. Batas keperc ayaan (confidence limits)
Analisis multivariat Uji hipotesis terhadap batas-batas interval kepercayaan.
banyak variabel bebas dengan satu Besar sampel Jumlah subyek penelitian
variabel tergantung. yang diperlukan. Istilah lain yang tepat
Analisis univariat Lihat analisis bivariat. adalah jumlah subyek (penelitian).
Beta, p Lihat kesalahan tipe II.
Analysis, intention to treat Cara analisis
dengan mengikutsertakan semua sub- Bias Kesalahan sistematik kecenderungan
yek berdasar alokasi awalnya, terma- kesalahan ke satu sisi.
suk subyek yang drop out, drop in, luga Bias Berkson Bias akibat beda kecepatan
subyek yang sudah dialokasi tetapi atau indikasi rawat antara kelompok
sebelum menerima pengobatan. Cara kasus dan kelompok kontrol.
ini dilakukan pada uji klinis pragmatik. Bias Berkson Bias akibat kecepatan atau
Analysis, on-treatment Analisis data uji indikasi rawat rawat antara kelompok
ktinis yang hanya menyertakan subyek kasus dan kelompok kontrol.
yang selesai mengikuti penelitian.

J|
Kamusistilah 499

Bias deteksi Bias akibat perbedaan Crossooer desain Lihat uji klinis
deteksi faktor risiko maupun efek, misal menyilang.
kemajuan dalam teknologi diagnostik. Cross-sectional Desain penelitian dengan
Bias insidens-prevalens Bias yang terjadi pengukuran variabel yang dilakukan satu
akibat adanya kasus dengan mortalitas saaf hanya satu kali.
tinggi dan kasus dengan mortalitas Data Informasi yang faktual seperti
rendah. Bila dipakai kasus prevalens, pengukuran, observasi, atau statistik
maka banyak kasus dengan mortalitas yang dipakai sebagai dasar penalarary
tinggi tidak dapat dipilij karena sudah pembahasary atau kalkulasi.
meninggal. Disebut juga bias Neyman.
Data dredging Istilah untr,rk menunjukkan
Bias prosedur Bias akibat beda ketaatan tindakan melihat data untuk kemudian
subyek untuk memenuhi prosedur studi dibuat hipotesis, kemudian uji hipotesis
dan kelompok kontrol. dilakukan terhadap data semula. Praktik
Blok, kelompok Jumlah, atau suatu ini tidak dibenarkan
segmen sampel yang dianggap sebagai Data keras Data yang tidak dipengaruhi
kesatuan untuk keperluan tertentu oleh interpretasi subyek; biasa dalam
Benferoni, koreksi Koreksi besamya nilai bentuk numerik atau digital.
cr bila dilakukan uji hipotesis multipel Data lunak Data yang dipengaruhi oleh
terdapat satu set data. interpretasi subyektif.
Buta, pembutaan Lihat tersamar, Data primer Data yang sejak awal
ketersamaran. direncanakan untuk penelitian.
Concored data Lihat tersensor, data. Data sekunder Data yang dikumpulkan
Cluster s ampling Cara pemilihan sampel bukan untuk tujuan penelitiary misal
berdasarkan kelompokan subyek yang data pelayanan masyarakat.
terjadi secara alamiah. Deraiat kebebasan, degree offreedom pa-
Confidence interztal Lihat interval rameter yang digunakan distribusi
kepercayaan peluang misalnya distribusi t atau x2.
C onfounding Lihat perancu Diagram baut (scattered diagram) Dia-
Confounding by indicatioa Keadaan gram dua dimensi yang memperlihatkan
yang rancu pada analisis hasil terapi asosiasi 2 variabel numerik.
secara retrospektif. Dishibusi normal baku Distribusi normal
Consecutitse sampling Pemilihan subyek dengan rerata=O dan simpang baku = z.
sebagai sampel secara berurutan, semua Drop in Dalam uji klinis, keadaan peserta
subyek yang memenuhi kriteria uji klinis yang telah dialokasikan untuk
dipilih sebagai sampel. menerima terapi terterrttl tetapi menerima
Contuol eztent rate (CER). Pada uji klinis terapi yang dibandingkan.
pragmatis, proporsi eaent (misalny a Drop out Subyek penelitian yang tidak
kegagalan) pada kelompok kontrol. mau atau tidak dapat memenuki follow-
C onztenience sampling Metode atau cara up yang direncanakan.
pemilihan subyek penelitian berdasarkan Dua arah Uji yang menyatakan bahwa
kemudahan peneliti semata-mata. perbedaan mungkin ke arah dua sisi.

ll
500 Kamusistilah

Dummy oariable Variabel yang hanya Hipotesis nol Dalam uji hipotesis,
mempunyai 2ntlai. hipotesis yang menunjukkan tidak ada
Eaily stoppingrule Cata atau peraturan beda antara kelompok dalam populasi
untuk menghentikan penelitian (uji yang diwakili oleh sampel.
klinis) sebelum wakfunya. Historical cohort study Llhat kohort
Effe ct m o dif ic ati on Lihat modifi kasi efek. retrospektif.
Effeet size Derajat besamya perbedaan Historical control gtoup Kelompok
antara kelompok pengobatan. kontrol yang diambil dari pasien yang
diobati pada masa yang lalu.
Eksperimental Jenis desain penelitian;
pada desain ini peneliti melakukan Homo sceilasticity Keadaan nilai varians
intervensi dan menilai hasil intervensi. variabel tergantung sama, tidak dipe-
Disebut juga intervensional. ngaruhi oleh variabel bebas.
Estimasi besar sampel Proses perkiraan Independery kelompok/sampel Sampel
jumlah zubyek penelitian yang diperlukan yang nilainya pada satu kelompok tidak
agar zupaya diperolehhasil dengan tingkat menenfukan nilai kelompok lain.
kepercayaan tertentu. Informed consmt Pemyataan persetujuan
Expeimtmtal eztent rate (EER) Pada uji subyek untuk ikut serta dalam penelitian
klinis pragmatis, proporsi event (misal setelah diterangkan maksud, tujuan, car4
kegagalan) pada kelompok kontrol. keuntungan, dan kemungkinan kerugian
bila subyek ikut dalam penelitian.
Eischer Uji non-paramerik untuk tabel 2
x 2 dengan jumlah subyek yang sedikit. Insidens Proporsi zubyek yang mengalami
efek (kasus baru) dalam periode tertentlt
Fishing expedition Istilah dipakai untuk
relatif terhadap jumlah subyek yang
menunjukkan upaya mencari-cari dengan risiko untuk mengalami efek
asosiasi antar-variabel dengan melihat tersebut.
data yang tersedia kemudian melaku-
Inter-rater oariation Variasi hasil oleh
kan uji hipotesis dengan data tersebut.
pemeriksa yang berbeda.
Follow-up Proses penilaian berlanjut
hrterval kepercayaan Rentang nilai pada
dengan mempergunakan dasar data
populasi yang diperoletr dengan menghitung
yang telah diperoleh sebelumnya.
berdasar data sampel, yang menunjukkan
Frekuensi Angka yang menyatakan kemungkinan nilai pada populasi tersebut
berapa kali nilai observasi terjadi. terdapat pada interval yang bersangkutan.
Generalisasi Proses penerapan hasil dan Interval kepercayaan yang sering dipakai
kesimpulan penelitian ke populasi yang adalah%% atauW".
lebih luas; disebut juga inferensi. Intervensi Manuver yang dilakukan
Hipotesis Pemyataan sebagai jawaban pada studi eksperimental; ini mungkin
sementara atas pertanyaan penelitian yang obat atau prosedur. Efek akibat intervensi
harus diuji kesahihannya secara empiris. ini dinilai dan dianalisis.
Hipotesis alternatif Kebalikan hipotesis Intra-rater ztariation Variasi hasil oleh
nof yang akan disimpulkan bila hipote- pemeriksa yang sama
sis nol ditolak.
Judmental sampling Metode pemilihan

jl
Ksmusistilah 501

subyek berdasar judgment peneliti bahwa ini sangat menentukan tingkat keandalan
subyek tersebut mewakili populasi. Cara pengukuran.
ini tidak lebih baik dari conoenience sam- Kesalahan tipe I Dalam uji hipotesis,
pling, dm harus dihindarkan. ialah peluang untuk menyatakan ada
Kai-kuadrat, x2 Uji non-parametik untuk perbedaan (atau hubungan) padahal
data nominal. sebenarnya tidak ada (positif palsu).
Kaplan-Meier jenis metode analisis Sinonim: alfa, a.
kesintasan; kalkulasinya menggunakan Kesalahan tipe II Dalam uji hipotesis, ialah
masa kesintasan yang tepa! disebut pula peluang untuk menyatakan tidak ada
product limit survival. perbedaan (atau hubungan) dalam
Kappa Statistik yang menunjukkan sampel, padahal dalam populasi
derajat keandalan pengukuran dengan sebenamya ada (negatif palsu). Sinonim:
variabel nominal. Teoritis nilai kappa beta, B
berkisar antara 0 sampai 1; makin Ketersamaran Metode atau prosedur
mendekati nilai 1 berarti pengukuran yang membuat pasien, dokter, atau
tersebut makin andal. keduanya tidak tahu jenis pengobatan
Keandalan Dapat diandalkan; dalam yang diberikan.
pengukuran berarti hasil pengukuran Koefisien korelasi (Pearson product mo-
akan sama atau hampir sama apabila ment) Ukuran hubungan linear antara
dilakukan berulangkali. Istilah lain: dua buah variabel numerik.
reliabilitas, keterandalan, reprodusibilitas.
Koefisien variasi Statistik yang menun-
Kerangka konsep Diagram yang juk keandalan pengukutan variabel
menunjuk hubungan antar-variabel numerik, dihitung dengan membagi
dalam penelitiary kerangka ini disertakan simpang baku dengan nilai rerata dari
dalam usulan penelitian. pengukuran berulang-ulang.
Kesahihan (1) Dalam pengukuran: barapa Kohort Kelompok subyek penelitian
benar suafu alat ukur mengukur apa yang yang tetap bersama untuk periode
sebenarnya harus diukur; (2) Dalam tertentu.
desain atau generalisasi: Apakah Kohort retrospektif Modifikasi studi
penelitian bebas dari bias.
kohort yang menilai risiko relatif suatu
Kesahihan ekterna Kesahihan untuk faktor, dengan efek yang sudah terjadi.
generalisasi hasil penelitian ke populasi Kohort, sfudi Penelitian observasional
yang diwakilrrya dan populasi yang lebih yang dimulai dengan kelompok subyek
luas. tanpa faktor risiko dan tanpa efek.
Kesahihan intema Kesahihan pada studi, Mereka diikuti, siapa yang mengalami
apakah pengukuran, observasi bebas pajanan faktor risiko, dan siapa tidak.
bias, dan intervensinya. Dibandingkan insidens efek pada
Kesalahan (error) Istllah menyatakan kelompok yang terpajan dan yang tidak.
terdapatnya penyimpangan terhadap Kontrol Kelompok yang dijadikan
nilai sebenarnya. standar perbandingan untuk dasar
Kesalahan acak Random enor, kesalahan pengujian suatu hipotesis.
akibat variabilitas Kesalahan Korelasi Hubungan antara dua variabel

^i
502 Kamusistilnh

numerik pada satu subyeki pada korelasi Mean Llhat rcrata.


tidak dikenal adanya variabel bebas dan Median Nilai yang terletak di tengah,
variabel tergantung. setelah semua nilai disusun menurut
Kriteria eksklusi Karakteristik atau faktor urutan dari yang terkecil sampai
yang menyebabkan subyek yang me- terbesar.
menuhi kriteria inklusi tidak dapat ikut Menyilang desain Desain uji klinis dengan
dalam penelitiary misalnya ada penyakit cara memperbandingkan dua kelom-
lain, kontraindikasi, subyek menolak. pok; lalu dipertukarkan, yang semula
Kriteria inklusi Karakteristik umum yang menjadi kontrol menjadi kelompok
harus dipenuhi oleh subyek agar dapat studi.
ikut dalam penelitian. Meta-analisis Metode statistika untuk
Kualitatif Skala pengukuran yang sesuai menggabungkan beberapa hasil peneli-
dengan skala kategorikal. tian yang terpisatr, sehingga diperoleh
Kuantitatif Skala pengukuran yang 'sutudi' dengan subyek yang memadai.
sesuai dengan skala numerik. Mode Nilai variabel numerik yang pal-
Lifetable Analysis Analisis kesintasan ing sering mucnul dalam satu set data.
terhadap pengamatan tersensor dengan Modifikasi efek Keadaan adanya
data yang dikelompokan dalam inter- pengaruh variabel ketiga yang memodi-
val; disebut juga analisis kesintasan fikasi derajat hubungan antar-variabel.
dengan metode aktuarial (Cutler- Multiple regression Teknik regresi
Ederer). dengan lebih dari 1 variabel bebas yang
Likelihood ratio Dalam uii diagnostik, berskala numerik.
rasio antara positif benar dan positif Negatif benar Dalam uji diagnostik uji
semu. memberi hasil normal dan subyek
Lo gmnk Stattstik untuk menguji apakah memang tidak menderita kelainan.
terdapat perbedaan 2 kurve kesintasan. Negatif semu Dalam uji diagnostik hasil
Loss to follow up Subyek yang hilang uji normal padahal dengan baku emas
dari pengamatan penelitian. subyek menderita kelainan.
Mantel Haenszel Uji statistik untuk tabel Nested case control study Modifikasi studi
2 x 2 atau lebih, yang dipergunakan kohort, dengan mengambil dan me-
untuk mengontrol faktor perancu. nyimpan spesimen yang diduga menjadi
Mask, masked Llhat tersamar. faktor risiko tertenh1 dan baru numerik-
sanya setelah dilakukan analisis pada
Matching Prosedur untuk memilih akhir penelitiarL bahwa suatu efek yang
subyek dengan cara mencari subyek diteliti telah timbul.
yang sama dalam beberapa variabel
penting. Variabel yang disamakan Neyman's bias Lihat bias insidens-
tersebut disebut sebagai matching fre- prevalens.
quency matching serta individual Nilai p pada uji hipotesis, peluang untuk
matching. mendapat hasil seperti yang diperoletr,
McNemar Uji x2 untuk data berpa- atau hasil yang lebih ekstrem, bila
sangan, khusus untuk tabel 2 x 2 hipotesis nol benar.

4n

..f
Kamus istilah 503

Nilai prediksi negatif. Dalam uji mungkin ke arah satu sisi (A > B).
diagnostik, besarnya peluang bahwa Ordinal Skala variabel dengan peringkat
subyek benar tidak menderita kelainan kualitatif. Contoh: stadium penyakit.
bila hasil ujinya negatif.
Otulier Nilai yang jauh dari kelompok
Nilai prediksi positif. Dalam uji nilai lain pada set data tertenfu.
diagnostik: besarnya peluang bahwa
subyek benar menderita kelainan bila
Oz:ermatchizg Matching terhadap
variabel yang tidak penting, atau terlalu
hasil ujinya positif.
banyak. Seharusnya matching hanya
Nominal Skala variabel yang menunjuk- dilakukan terhadap variabel prognostik
kan label, tanpa informasi peringlat. yang penting saja. Paralel, desain Lihat
Contoh: Agama Islam, Katolik, Hindu, uji klinis paralel.
jenis kelamin: lelaki, perempuan.
Parameter Karakteristik yang terdapat
Non-probability sampling Cara pemilih- pada populasi.
an subyek dari populasi yang tidak
Pasien krdividu yang membutuhkan jasa
berdasar pada fakator peluang.
medis.
Null hypothesis Pada uji hipotesis:
hipotesis yang menyatakan tidak ada Patient expected eoent rate. Pada tabel 2
beda.
x 2 uji klinis pragmatis, menunjukkan
nilai proporsi kegagalan bila pasien kita
Number needeil to harm. Jumlah pasien menjadi kontrol pada uji klinis yang
yang harus diobati untuk memperoleh ditelaah.
tambahan 1 efek samping.
Pengukuran Proses kuantitatif variabel
Number neeiled to treat. fumlah pasien agar dapat dianalisis secara statistik.
yang harus diobati agar dapat diperoleh
Perancu Faktor atau variabel yang tidak
1 tambahan hasil yang baik, atau
dihindarkan t hasil yang buruk. diteliti namun mempunyai asosiasi
dengan variabel bebas dan variabel
Numetik Skala variabel dengan infor- tergantung. Perancu yang tidak dikontrol
masi peringkat penuh. Skala ini dapat dapat menyebabkan penelitian menjadi
dibagi lagi menjadi skala interval (tidak tidak sahih.
mempunyai angka 0 alamiah), dan skala
Pertanyaan penelitian Masalah yang
rasio (mempunyai nilai 0 alamiah).
akan dipecahkan dengan penelitian.
Observasional. ]enis desain penelitian;
pada desain ini peneliti tidak melakukan
Pilot study Penelitian pendahuluan
intervensi terhadap variabel subyek, yang dilakukan sebelum penelitian
sebenamya, Dimaksud untuk memper-
hanya melakukan pengamatan saja.
oleh pengalaman pengukuran dan lain-
Odds Peluang terjadinya sesuatu dibagi lain.
peluang tidak terjadinya sesuatu. Bila
Plasebo Suatu bahan atau prosedur
Peluang = P, maka odds =Pl(.-P). yang mirip dengan obat atau prosedur
Odds ratio. Lihat rasio odds. lain untuk membuat pengukuran menja-
One-sided uji hipotesis dengan pemya- di tersamar.
taan sebelumnya bahwa beda antar- Populasi Kelompok subyek (orang,
kelompok yang diperbandingkan hanya pasierL data) yang memiliki karakteristik

.rl
504 Kamus istilah

tertentu. memperkirakan variabel yang diteliti.


Populasi target Populasi yang dimaksud Random Lihat usulan peluang.
untuk penerapan hasil penelitian; Randomisasi Proses pemilihan subyek
dibatasi oleh karakteristik klinis dan penelitian menjadi kelompok terapi
demografis, misalnya artritis pada yang dilakukan menurut proses ran-
nenek. dom.
Populasi terjangkau Bagian populasi tar- Ranilom errcr Kesalahan yang terjadi
get yang dibatasi oleh tempat dan semata-mata karena peluang (chnnce).
waktu.
Random number Lihat tabel angka ran-
P opulati on attibutable risk Besarny a dom.
pengurangan risiko pada populasi
Random sampling Penarikan sampel
apabila suatu faktor risiko dihilangkan.
secara acak. Tiap subyek memperoleh
Positiae predictizte palue Llhat nlIai kesempatan yang sama untuk dipilih
prediksi positif. atau tidak dipilih. Yang terbaik dilakukan
Positif benar Dalam uji diagnostik, dengan tabel random.
dengan uji yang diteliti menunjukkan Rasio Suatu bagian dibagi bagian
hasil terdapat kelainan, dan hasil lainnya; jumlah observasi dengan
pemeriksaan dengan buku emas juga karakteristik yang diteliti dibagi dengan
menunjukkan terdapatnya kelainan. jumlah observasi yang tanpa karakter-
Positif semu Dalam uji diagnostik, uji istik tersebut.
menunjuk hasil terdapat kelainan Rasio odds Pada penelitian kasus-kontrol
sedang pemeriksaan dengan baku menunjuk rasio antara odds pada
emas memberi hasil tidak terdapat kelompok dengan risiko dengan odds
kelainan. pada kelompok tanpa risiko. Lihat odds.
P o st-ho c comp aris on Perbandingan Rasio prevalens Pada studi uoss sectional:
antara kelompok yang dilakukan setelah Perbandingan antara prevalens suatu
data ad4 tidak direncanakan efek pada kelompok dengan faktor risiko
Power Kekuatan suatu penelitian, untuk tertentu dengan prevalens efek pada
menemukan perbedaan bila perbedaan kelompok tanpa faktor risiko.
tersebut ada. Besamya poutu dttenhtkart Rasio risiko Lihat risiko relatif.
oleh nilai B @orou = I-B).BrlaF = O20 maka
Rafe Proporsi sesuatu terhadap multi-
power subyek yang ada pada saat
plier misalnya 1000, 100.000, satu juta,
tertentu. Dapat berupa point preaalence,
untuk periode waktu tertentu. Contoh:
yakni prevalens pada satu saat, atau pe-
mortalitas 50/1000/tahun
riod preoalence y akni'prevalens pada
rentang tertentu. Recall biqs Bias disebabkan perbedaan
kemampuan mengingat. Pada studi
Probability sampling Metode pemilihan
kasus kontrol, subyek atau orang tua
subyek dengan berdasarkan faktor
peluang (chance).
subyek lebih mengingat pajanan
daripada kontrol.
Proporsi Bagian dari suatu kumpulan.
Regresi Teknik statistika untuk hubungan
Ptoxy Karakterisfik yang dipakai untuk antara variabel bebas (variabel predik-

jl
Kamusistilah 50s

tor) berskala numerik dan variabel Sahih Valid, menunjuk bahwa pengu-
tergantung yang juga berskala numerik. kuran benar mengukur apa yang harus
Regresi logistik Teknik statistika untuk diukur.
menganalisis data dengan variabel bebs Sampel Bagian dari populasi.
multipel berskala numerik dan nominal, Sensitivitas Dalam uji diagnostik, adalah
sedangkan variabel tergantungnya kemampuan suafu uji unfuk menemu-
berskala nominal dikotom. Teknik ini kan kelainan bila kelainan tersebut ada
dimaksudkan untuk menyingkirkan (positif benar).
peran variabel perancu.
Sham Prosedur atau tindakan yang
Regresi multipel Teknik regresi dengan mirip dengan prosedur terapi akan
variabel bebas lebih dari 1. tetapi tidak dimaksudkan untuk
Relatizte riskreduction (RRR) Pada tabel memberi efek terapi. Sejenis plasebo
2 x 2 uji klinis pragmatis, angka ini pada uji klinis.
menunjukkan perbandingan antara Simpang baku Statistik yang menunjuk-
beda proporsi kegagalan pada kelom- kan variabilitas nilai terhadap rera-tanya.
pok kontrol dengan kegagalan pada
Single mask Lihat tersamar tunggal.
kelompok eksperimental dibagi dengan
kegagalan pada kelompok. RIU{ = (EER- Single blind Lihat tersamar tunggal.
CER): CER. Skala pengukuran Tingkat ketepatan
Reliability Lihat keandalan. alat ukur. Biasanya diklasifikasi menjadi
skala kategorikal (nominal atau ordinal),
Repro ducibility Lihat keandalan.
dan numerik (interval atau rasio).
Rerata ]umlah nlai pengamatan dibagi
Soft data Data yang dalam interpre-
dengan jumlah pengamatan
tasinya memerlukan judgment atau
Response oariable Lihat variabel tergan- subyektivitas pemeriksa.
tung.
Spearman correlation Korelasi antara
Risikg faktor Istilah untuk menunjukkan dua variabel berskala ordinal.
karakteristik yanglebihbanyak ditemu-kan
pada subyek dengan penyakit dibanding
Spesifisitas Dalam uji diagnostik,
menunjuk pada kemampuan uji untuk
dengan subyek tanpa penya-kit. Faktor
menyingkirkan penyakit bila penyakit
risiko biasanya disebut sebagai kausa
memang tidak ada (negatif benar).
Risiko relatif Dalam penelitian kohort,
Standqrd ileointion Lihat simpang baku.
menyatakan rasio antara indsidens
pada kelompok dengan pajanan dengan Standard enor Simpang baku distribusi
insidens pada kelompok tanpa pajanan. sampling suatu statistik.
Disebut juga rasio risiko. S t an d ar d deo i atio n Lihat simpang baku.
Risk factor Lihat faktor risiko. Standard error Simpang baku distribusi
ROC Receizter operator curce; dalamuji sampling suatu statisfik
diagnostik, diagram yang menggam- Stanilaril errot Simparre baku distribusi
barkan tawar menawar antara sensiti- sampling suatu statistik.
vitas dengan (1-spesifisitas), atau antara Standard treatment Tetapi yang
positif benar dengan positif semu. sekarang sedang digunakan, dalam uji

i
506 Kamusistilah

klinis sering dipakai sebagai kontrol. jenis pengobatan yang diberikan.


Statistik Nilai yang diperoleh pada Tersamar tunggal Prosedur keter-
sampel misal: rerata, simpang baku, samaran yang memungkinkan satu
rasio odds. pihak (biasanya subyek) tidak menge-
Statistika Ilmu yang mempelajari tahui jenis pengobatan yang diberikan.
metode pengumpulan, pengolahan, Tersensor, data Pada analisis kesintasary
analisis, serta penyajian data. Secara menunjuk subyek yang belum diketahui
ringkas: statistika adalah ilmu tentang mengalami efek. Termasuk dalam
data dalam angka. kelompok ini adalah subyek penelitian
Str atifi c ati oa Pembagian kelompok yang hilang dari pengamatan serta
dalam strata. subyek yang pada saat penelitian
Stratified ranilom s ampling Tel<nik atau dihentikan belum mengalami efek.
cara pemilihan subyek secara acak yang Test statistic Statistik yang diperoleh dan
dilakukan pada strata sekelompok dipakai sebagai dasar untuk uji
subyek. hipotesis.
Studi kasus-kontrol Studi epidemiologis Titik potong Tifik yang dipakai sebagai
yang dimulai dengan identifikasi subyek batas untuk menyatakan normal atau
dengan penyakit (efek) dan kelompok abnormal. Biasanya dipergunakan da-
kontrol, yang dibandingkan berdasar lam uji diagnostik.
pada ada atau tidaknya pajanan faktor Triple masking P ro se dur ket ers amar an
risiko pada waktu lampau pada kedua yang memungkinkan tiga pihak, yakni
kelompok. peneliti, subyek, dan penganalisis data
Studi longitudinal Studi yang mencakup tidak tahu jenis terapi yang diberikan.
follow-up sampai periode waktu yang Type I enor Lihat kesalahan tipe I.
telah ditentukan.
Type II enor Lihat kesalahan tipe IL
Surrogate outcome Hasil antara peneli-
tiary yang dianggap dapat mewakili hasil
Uji hipotesis Prosedur statistika untuk
menguji validitas hipotesis. Sering dise-
yang sebenarnya.
but secara kurang tepat sebagai uji
Survai Penelitian observasional biasa- statistika atau uji kemaknaan.
nya bersifat cross-sectional deskriptif.
Uji klinis Secara luas berarti tiap
Suroioal analysis lihat analisis kesin- penelitian eksperimental yang melibat-
tasan. kan manusia sebagai subyek.
Tersamar Prosedur yang memungkin- Uii klinis negatif Uji klinis yang menguji
kan peneliti, subyek, atau keduanya validitas hipotesis bahwa di antara dua
tidak mengetahui jenis pengobatan cara pengobatan tidak ada perbedaan.
yang diberi. Lazim dilakukan pada uji
Uji klinis terbuka Uji klinis tanpa upaya
klinis, namun dapat pula pada studi
ketersamaran, hingga baik peneliti
observasional.
maupun subyek penelitian mengetahui
Tersamar ganda Prosedur ketersama- jenis terapi yang diberikan.
ran yang memungkinkan dua pihak,
Uji klinis menyilang Desainuji klinis yang
yakni peneliti dan subyek tidak tahu
memperbandingkan 2 kelompok de-

ilt

.i
Kamusistilah 507

ngan 2 jenis obat, kemudian disilangkan; sering dilakukan adalah logaritme, akar
kelompok kontrol menjadi kelompok kuadrat. Apabila setelah dilakukan
yang diteliti dan sebaliknya. transformasi distribusi nilai observasi
Uji klinis paralel Desainuji klinis dengan menjadi mendekati normaf maka baru
dilakukan uji parametrik, misalnya uji-t.
memakai dua kelompok (atau lebih)
secara simultan dan paralel. Desain Valid Lihat sahih.
paralel ini lebih sering dipergunakan Validitas,validity Lihat kesahihan.
daripada desain klinis menyilang. Variabel Karakteristik yang berubah dari
Uji McNemar Uji x'zuntuk tabel 2 x 2 satu subyek ke subyek lainnya.
antara 2 kelompok berpasangan. Variabel bebas Variabel yang (dianggap)
Uji non-parametik Uji hipotesis yang menentukan variabel tergantung. Dise-
tidak mengasumsi distribusi observasi. but pula dengan nama variabel inde-
Uji-t Uji hipotesis untuk variabel numerik pendery risiko, prediktor, kausa, faktor.
3 kelompok atau lebih. Variabel dependen Lihat variabel
Uji-t berpasangan Uji-t yang digunakan tergantung.
untuk 2 kelompok berpasangary yakni Variabel dikotom Variabel nominal yang
tiap subyek menjadi kontrol untuk hanya mempunyai 2 nilai (misal: ya-
dirinya, atau pemilihan subyek satu tidak, sembuh-meninggal).
kelompok berdasar pada karakteristik Variabel efek Lihat variabel tergantung.
tiap subyek kelompok lainnya.
Variabel independen Lihat variabel
Uji-t independen Uji-t untuk 2 kelompok bebas.
yang subyeknya dipilih secara teri-sah,
Variabel luar Variabel subyek yang tidak
tidak bergantung kepada pemilihan
diteliti dan tidak berpengaruh terhadap
subyek kelompok lainnya.
asosiasi antara variabel bebas dan
Uii zUji hipotesis untuk membanding- dengan variabel tergantung,
kan suatu rerata dengan rerata normal,
Variabel perancu Variabel yang tidak
atau antara 2 rcrata dengan jumlah sub-
yek yang besar (>30).
diteliti, yang berhubungan dengan
variabel bebas dan variabel tergantun&
Usulan penelitian Rancangan penelitian ia akan sangat mempengaruhi hubungan
tertulis formal. antara variabel bebas dan tergantung.
Tabel angka random Tabel yang memuat Variabel tergantung Variabel yang
angka yang diperoleh semata-mata nilainya merupakan hasil penelitian.
karena variasi acak. Disebut pula dengan banyak nama:
Telaah kritis Pendekatan untuk mem- variabel dependen, outcome, eztent, efek,
baca makalah hasil penelitian dengan kiteion, eoent.
melakukan analisis kritis terutama segi Varians Akar simpang baku, merupakan
metodologis. ukuran dispersi distribusi pada populasi
Transfdrmasi data Proses pengubahan atau sampel.
skala variabef biasanya untuk membuat Variasi Variabilitas pengukuran pada
distribusi nilai yang tidak normal subyek yang sama.
menjadi normal. Transformasi yang

fi

.i
508 Kamusistilah

Wash out peiodDalam desain uji klinis


menyilang yakni periode yang diperlu-
kan untuk memberi kesempatan kepa-
da tubuh mengeluarkan obat sebelum-
nya, sebelum diberikan obat lainnya.
Wilcoxon rank sum test Uji non-
parametrik untuk membandingkan 2
sampel independen dengan data ordi-
nal atau data numerik yang distribu-
sinya tidak normal.
Withdrazoal Subyek yang menarik diri
dari penelitian. Seringkali dianggap
sama dengan drop out.
Yates, koreksi Proses mengurangi
pembilang dengan O5 sebelum melaku-
kan akar
z, nilar z; deviat baku normal: hasil bagi
interval antara nilai pengamatan (x,)
dengan nilai rerata, dibagi dengan nilai
simpang baku (z = (x,-x)/SD.

.r| -jfn
;
Innpirmt 509

LAMPIRANI (a)
Rumus intervol kepercoyoon 95o/o untuk proporsi tunggol (p)

lK95s/6",r =F11.96 F
r/;
p = proporsi; q = 1 - (p); n jumlah subyek

Rumus intervol kepercoyqon untuk bedo 2 proporsi (R,-Rr)

lx96%1p,.prr = (pr .
or,- r,,*.F*P
lJnt n2
p, don prodoloh proporsi podo mosing-mosing kelompok
qr = (l -P,);9, = (i -pr); n, don n, odoloh iumloh subyek podo tiop kelompok

Rumus iniervol kepercoyoon untuk reroto

lKSS%h! =x t{,9Sx $
{n
x = rerotq; SD = sfondord deviolion (simpong boku); n = iumloh subyek

Rumus intervol kepercoyoon untuk bedo 2 reroto (x,-xr)

lK$$9s41,_xr] = { x t " x }} t'l,S x 8E{*.,-*u}

frr - {F{? +4n1 - {psl


ntr +nt -l
sEr*r.*lr =Ex t,ffi
SE = slondord error; s = stondord deviotion gobungon; s, don s, slondord
deviolion
Untuk mosing-mosing reroto; n, don n, odoloh iumloh subyek mosing-mosing
kelompok.

.rl
510 [nmpiran

LATVTPTRAN r (b)

Jumlqh

q*b
Risiko
Tidak

o*c b+d o*b*c*d

RR = risiko relatif = a/(a+b) :c/(c+d)

log.RR -1,96xSE(log.RR) logrRR +1,96xSE(log.RR)

lK95%1pn1=e sampar e

R0 = rasio odds = a/b : c/d

Rumus interval kepercayaan untuk risiko relatif (RR)

tEfieguRR| =
eb +_
e{s +c} b{b +d}
log.R0 -1,96xSE(log.R0) log.R0+1,96xSE(logrRO)

lK95%1ps1=e sampai e

$E{loguHS} =
ft1{{
^J-+-+-+-
\|a b c d

.i
Innptrrn 511

LAMPIRANII
Tobel cngko rqndom

927415 956121 168117 r69280 326569 266541


926937 515107 0t 4658 159944 821115 317592
867169 388342 832261 993050 6394',t 0 698969
867169 542747 032683 13il88 926198 371071
5t 2500 843384 08536r 398488 774767 383382
062454 423050 670884 840940 845839 979662
806702 88r 309 772977 367506 729830 457758
837815 r6363r 622143 938278 231 305 219737
926839 4538s3 767825 284716 916182 467113
8548r 3 731620 978 r 00 5895 r 2 147694 3891 80
851 595 452454 262448 688990 461777 647847
449357 556695 806050 123754 722070 93591 6
1 69il 6 586865 756231 469281 258737 989450
139470 358095 528858 6601 28 342072 581 203
433775 761861 107191 51 5960 7s9056 I 50336
221922 232624 398839 495004 881 970 792001
740207 078048 854928 875559 246288 000144
52s873 7ss998 866034 444933 785944 01 801 6
734815 499711 254256 616625 243045 251 938
773112 463857 281 983 078184 3807s2 492245
63895r 982r55 747821 773030 594005 526828
868888 769341 477611 628714 250645 8s34s4
6l r034 167642 761316 589251 330456 681722
379290 955292 664s49 565401 3208s5 215201
411257 411484 068629 050r 50 r 06933 900095
407167 435509 578642 268724 366564 5l l8l5
895893 438644 330273 590506 820439 976891
986683 8305 r 5 284065 8r3310 554920 111395
335421 8r435r 508062 663801 36500] 924418
927660 293888 507773 97st09 625175 552278
9s75s9 263000 471608 888683 146821 034687
694904 499959 950969 08s327 3526 1 1 335924
863016 494926 871064 665892 076333 990558
8769s8 865769 882966 236535 s41645 8l 9783
6r 98r 3 221175 370697 566925 705564 472934
476626 646911 337167 965652 195448 116729
578292 863854 'r45858 206557 430943 591 I 26
286553 98r 699 232269 8l 9656 86782s 890737
8r 9064 712344 0336r 3 4s7019 478176 342104
383035 043025 201 591 127424 771948 762990

ffi

t
512 Lantpiran

TAMPIRAN III

I. CONTOH RANDOMISASI SEDERHANA

Misolnyo dilokukon rondomisosi sederhono untuk pengoboton 2 kelmpok (A otou B)

Tentukon untuk Kelompok A: ongko 0 sompoi 4


Kelompok B; ongko 5 sompoi 9
Lihotloh podo tobel ongko rondom (Lompiron ll) boris pertomo kolom pertomo, diboco ke
konon:92741 5 956,l 2l 168117 I 69280 dst. Dengon demikion mcko uruton kelompok
odoloh: BABAAB BBBAAA ABBAAB ABBABA don seferusnyo. Lozimnyo owol pembocoon
ongko dilokukon secoro trodisionol, dengon coro meniotuhkon uiung pinsil. Angko terdekot
dengon iotuhnyo uiung pinsil dipokoi sebogoi ongko pertomo.
Untuk 3 kelompok pengoboton (A, B, C)

Kelompok A: ongko I sompoi 3


Kelompok B: ongko 4 somPoi 6
Kelompok C: ongko 7 sompoi 9; oboikon ongko 0.

II. CARA RANDOMISASI BLOK


Misolnyo kelompok perlokukon qdoloh A otou B
Tentukon besor blok, yokni iumloh subyek yong horus terbogi 2 somo besor, misolnyo = 6
Moko iumloh kombinosi = (besor blok)l / (besor blok/2ll (besor blok/2)! = 6l/31 x 3! = 20
I - Tentukon sekuens pengoboton:
Nomor Sekuens Nomor Sekuens Nomor Sekuens Nomor Sekuens
OO.OI AMBBB 25.29 ABABAB 50-54 BAAABB 75.79 BABBAA
05-09 MBABB 30-34 ABABBA 55.59 BAABAB 80-84 BBAAAB
IO-'I4 AABBAB 35-39 ABBAAB 60.64 BAMBB 85.89 BBAABA
I5.]9 MBBBA 40-44 ABBABA 65.69 BABMB 90-94 BBABAA
20-24 ABAABB 45.49 ABBBAA 70.74 BABABA 95-99 BBBAM
2 - Tentukon onko owol dengon meniotuhkon uiung prnsil. Misolnyo terpilih ongko 22. Tentukon
10 ongko 2 digit muloi dori ongko 72ke orah bowoh. Angko 10 diperoleh dengon membogi
iumloh subyek dengon besor blok. Bilo iulmoh subyek = 60 don besor blok 6 moko 60/6 =
10. Misolnyo kesepuluh ongko tersebut odoloh72,23,91 ,87,69,07,75,41 ,82,

3 - Sesuoikqn sekuens pengoboton dengon meruiuk podo tohop l.


(72} BABABA (23} BAAABB (9I) BBABAA (87) BBAABA (69) BABAAB
(07)AABABB (07)AABABB (75) BABBAA (4I )ABBABA (82) BBAAAB
4 - Susunloh sekuens tersebut sesuoi dengon nomor omplop,
No omlop Subyek No omplop Subyek
't B6 A
2A7 B

388 A
4 A9 A
5 B r0 A don selerusnyo

ffi

.r
Innpiran 513

IAMPIRAN lV (q)

Besor sompel uniuk perbondingon 2 proporsi voriqble dikotom

1P' - Pr)
P' otou P, 0,'l 0 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45 0,50
yong
terkecil

0.20 293 r 38 8r 54 38 29 22 18 14
392 84 1 108 72 51 38 29 23 19

0.25 328 152 88 58 41 30 23 18 14


439 203 117 77 54 40 30 24 19

0.30 356 162 93 60 42 31 23 r8 14


476 217 t2A 80 56 41 31 24 19

0.35 375 I 69 96 61 42 3r 23 l8 14
502 226 128 82 56 41 30 23 18

0.40 387 173 97 61 42 30 22 17 13


5r 8 231 129 82 56 40 29 22 17

0.45 391 173 96 60 41 29 21 16 12


s23 231 'l
28 80 s4 38 28 21 15

0.50 387 . 169 93 58 38 27 19 14


5rI 226 124 77 51 35 25 19

0.55 37 5 162 88 54 35 24 17
502 217 117 72 47 32 22

0.60 356 152 8r 49 31 2t


476 203 r08 65 42 28

0.65 328 138 72 43 27


439 184 96 56 35

0.70 293 120 62 35


392 r 6r 82 46

Sumber: Hulley SB, Cummings SR. Designing clinicol reseorch. Boltimore: Willioms & Wilkins,
r 988.

4e

i
514 Innpiran

IAMPTRAN rV (b)

BESAR SAMPET UNTUK KOEFISIEN KOREIASI

o l -qrqh 0,005 0,025 0,05


c 2-oroh 0,0r0 0,050 0,10

B 0,10 0,20 0,10 0,20 0,10 0,20

0,10 I481 | 162 1047 782 854 6r6

0,20 365 287 259 194 21 1 153

0,30 r58 125 r13 85 92 67

0,40 86 68 62 47 5l 37

0,50 52 42 38 29 3l 23

0,60 34 27 25 t9 21 l6
0,70 23 t9 t7 '13
t4 II
0,80 l5 t3 t2 9 l0 8

Sumber: Hulley SB, Cummings SR, Designing clinicol reseorch. Boltimore: Willioms & Wilkins,
r 988.

.rl .*
t
Penjurus

risk r e duction, 473


Ab solut e Control eaent rate, 472-479
Atfa,292,500 C ona eni ent s amplin 9,100

Alokasi suby ek,58,117,129 Cross-ozter design, 194


Alokasi rcndom,209,213, M3 Cut-offpoint, 230
Analisis interim,2l 1,400
Analisis kesintasan,245-263 D ata dredging 48,41.4,440
actuarial zts product limit,259 Data keras,71
bias pada,260 Data lunak,71
interval kepercayaan pada,259, Definisi operasional,l00
kelebiharu262 Desain penelitian,l04-129
program komputer,260 aplikasi,11.8
skema,251,258 Deviat baku normaf 349,499
uji hipotesis,262 Dimensi variabe7,298
Analisis mulhv afiat,3 42 Disagreement,T'1.
Anova,337 Distribusi 2354
Automatisasi,T9 Double cohort study,177
Drop out,213,375
Baku emas,226,497
B,eta,434,497 Efek carry ooer,195
Bias,459 F,fekorder,l9l
admission rate,460 Effeck mo difi cation, 3 1 5, 499
Berkson,460,498 Effect si2e,267,349
deteksi,498 Estimasi besar sampef 348-382
insidens-prevalens,498 Ersidence-based health policy, 483
Neyman,459 Eoidence-based health technology,AS3
pengukuran 46L Eaidence-based medicine, 4,366-368
prosedur,461,,498 Exp eriment aI eu ent r ate, 472
perancu,462,
B iol o gi c al pl au sibility,32? Fishingexpeilition, 46,414
Frequency matching, 48,41,4
Cara kerja,58,399 Fisher, :uji,340
Cara pemilihan sampel, 94-100
Cara uji klinis yang baik,2S Good clinical practice, 2L5
Check-Iist kelengkapan makalah, 452
Clust u sampling, 98,498 Hipotesis,45
Confounding,299 altematif,45
C onfoun din g by in di c ati on,30 4 a posteriori, S

Consecutioe sampling, 99 apriori, S

il

-t
516 Penjurus

bivariat multipel,441 Konsistensi,3l9


definisi,45 Kriteria eksklusi,ST
syarat,45 Kriteria inklusi,5T
Hubungan dosis,332
Hubungan kausal,462 Lahan penelitiaryT
Hubungan w aktv,3l8, 462 Laporan ilmiah, bentuk umum,394
Laporan kasus,1L0
Identif ikasi v ariab el, 43,\32,299 Laporan penelitiary301-416
Ilmu dan penelitian,l-3 ketepatan numerik,4O3
India idual mat chin 9,307,50L abstrak 396
I nfo r m e d c on s en t,215,38 4 cara kerja,399
Interval kepercayaary 18-28,136-140 daftar pustaka,4L1.
cara penulisan,402,421.-425 diskusi,408
hasil,400
ludgmental sampling 99 IMRAD,395
judul,395
Kai-kuadrat uji,334,337 lampiran 4l2
Kalibrasi alat,7Z nama pengarang,39S
Kaplan-Meie r,255 -261' pendahuluary39T
Kappa,76 statistika,403
Karakteristik ilmu,2 studi kohort 400
Kategorikaf skala68 survei,401
Kemaknaan klinis dan statistika,l2 survival analysis,400
Kesahihan,T0-85 ujiklinis,401
alat ukur nominal,TO uji diagnostik 400
alat ukur numerik,Tl Life table,246
intema dan ekstema, 92 Likelihood ratio,237
konvergen,83 Loss to follow-up, 90,252
kriteria,T3
muka,73 Masalah penelitian, syarat,36
prediktif,T3 sumber,40
variabel absftak,73 Masking,204
Kesalahan acak,74 Matching,154,16\
metodologis,43l
pada uji hipotesis,452 Mat ching o ariabl e,19 4,308
tipe I,358 Meta-analisis,254-285
tipe II,358 kelebihan & keterbatas an,280
Ketersamaran,l88 langkah-langkah,268
jenis,189 pengertian,265
Klasifikasi jenis penelitian,l06 penyajian,275
Kode etika penelitian 38T tujuan,267
sejarah,387 Metode aktuarial,246
Koherensi,320 syarat dan asumsi,251
Kohort,167 Metode deduksi dan induksi,S

ffi

i
Penjurus 517

Metodologi,53-61 eksperimental,l05
Modifikasi efek 315 Penelitian kasus kontrol,1,46-1.66
besar sampel,156
Negatif benar',225 bias pada,L62
Negatif semtt,227 dengan matching,'16L
N egatae predictiae oalue,234 kelebihan & kekurangan,l64
Nested case control study,L68 langkah-langkah pad4 149
Nilai alfa penentuan 32T pengukuran pada,L57
Nilai bet4 penentuart,32T tanpa matchinglLT
Nilai duga,234 Penelitian, klasifikasi, 1 06
negattf,234 Penelitian kohor t,'1,67 -186
posinf,2M analisis has1l,176
Nllaip,329 berganda,177
Nominal, skal468 dengan faktor multipell84
N on-probability sampling, 93 jenis,168
Number needed to treat,474 langkah-langkah p ada,L7 1,
Numerik, skala,58 kelebihan & kekurangarllS4
modifikasi,177
Ordinaf skala,503 pengertian dasar,130
Oaer-matching,l55 prospektif,1.68
retrospektif,l69
Panitia etika penelitian kedokterary385 skema dasar,'169
Patient expected eaent rate,503 Penelitiaru laboratorium, 188
Perkiraan besar sampel,347 -381. lapangan,175
data nominaf3S9 Pengukurary66-87
nominal sampel tunggaf359 pengertian dasar,67
kelompok berpasangan 362 skala,68
kelompok independen 358 variasi,T2
beda proporsi,355 pengulangan pengukuraryTg
beda rerata,3\7 kesahiharyT4
nilai rerata,357 Penulisan hasil penelitian 3gl
proporsi sangat kecil,370 rujukan 4lT
sampel tlnggal,357 Peran desairy1O5
studi kasus-kontrol,366
studi kohort 363 Periode wash out, 195
uji hipotesis rasio odds.367 Perancu,59
Pelatihan pengukur,T8 Plasebo,205
Pemantauan, uji klinis,212 Populasi, definisi, 15
Pemilihan uji hipotesis,323 populasi target, L6
Penelitian deskriptif vs analitik 6 populasi terjangkau,l6
Penelitiary desair954 Population attributable risk,503
analitilg107 Positif benar,225
dasar,l.10 Positif semq225
deskriptif,l0l P ositio e pr e dicitia e a alue,234

&

.t
518 Penjurus

P os ter ior pr ob ability,234 S tr atified r andom s amplin 9,66,505


Power,325 Stlrdi cr o ss - se ctional,ll2-136

Predictiae oalue,234
Prevalens,140 Studi intervensi,58,105,115
P r ob ability s amplin g, 9 4 Subyek yang ditelin,T6
Product linit method,2l5 Sumber variasi pengu.kur an,7 2
Publication bias,270 S ur a iz; aI an aly sis,208,245
Standar error, cara penulisan,402
Regresi multipel,313 Sy st emat ic s amplin 9,103
Randomisasi,200
dalam blok 201 Tabel, cara penulisan,405
cara evaluasi,l.56 Telaah kr1ns,45t-454
sederhana,201 Tersamar hnggal,2O 6,218
dalam strata,2O1 Tersamar ganda,2O 6,21.8
Ran domized mntrolle d trial,188 Tim e s er ie s an aly sis,4.44, 445
Rasio kemungkinan,234 Tinjauan pustak430,40,50-52
Rasio odds,'1,48 Titik potong224,230 -232
Rasio prevalens,113 Trjr* penelitian 34, 49,188,409
Rate of suruioal,249
Recall bias,'1.46 Uj i dia gnostik, 219 -240
Re ci ea er op er at or cura e,23'1, analisis pada,24}
Regresi linear,341 besar sampel pada,238
Regresi logistik3l2 lan gkah-langlah p ada,237
Regresi multipef334 ' pengaruh prevalens,222,233
Relatio e risk r e du ction, 472 struktur dasar,225
Risiko relatif, 148,155 tujtan,221..
Rumusan masalah,433,43 Uj i hipotesis, 323,3 42,3 46
Uji hipotesis multipel,444
Sampel,l93,472 Uji kai-kuadr at,17 6,207,334
cara pemilihan,193 berpasangan,339,43t
definisi,55,90 independen,193,313
keuntungan,69 syarat,338
yang dikehendakL 90,91 Uji kemaknaan 323
Sensilivitas,226,228 Uji klinis,187-218
Seri kasus,110 analisis data,197
besar sampel pada,197
S impl e r and om izat ion,20'1. desain,188
S imple r an do m s amplin g, 91,99 desain menyilang,192
Skala variabel,53,59 desain paralel, 192
Sktung22? explanatory,199
Spesifisitas,21,229 acak terkontrol,lS9
Standardisasi, cara pengukuran, 78 negatif,21.0
Statistik dan parameter, 14 pragmatik 20S
Stratifikasi,171,203 menyilang,194

.*
.{;-Fres;. =--'-.*

Putjurus 519

organisasi,21.4 Validitas ekstema 93,453


pengukuran pada,191 Validitas interna, 93,457
Uji McNemar,196,432 Variabel, definisi,458
Uji mutlak Fisi:her,354,436 bebas,458,504
Uji statistik4103,207 dependery4S8,507
uji-t,7],333 efek,105,130,507
berpasangan,336,434 eoent,105,298,322
independen,329,434 hasil,224
Usulan penelitian 3l-65 independen,22l-223
definisi,3l kausa,22l-223
format,65,269 outcome,22L-223
judul,3214 perancu,222-227
lampiran 58,61 tergantung,221-223
latar belakang35-43 Variasi,5l
sistematika,3l Variabilitas pengukuran,62

il

t
.F,l

Anda mungkin juga menyukai