1. Cuti tahunan
2. Cuti besar
3. Cuti bersama
4. Cuti hamil
5. Cuti sakit
6. Cuti penting
Cuti Tahunan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 79 Ayat (2),
seorang pekerja berhak atas cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 hari kerja
dalam satu tahun. Karyawan dapat memperoleh sekurang-kurangnya 12 hari
cuti tahunan jika telah bekerja minimal 1 tahun atau 12 bulan secara terus
menerus di perusahaan.
Cuti Besar
Secara umum ketentuan cuti diatur oleh undang-undang yang ada dan secara
khusus disesuaikan dengan perjanjian kerja yang dibuat. Cuti besar atau yang
sering disebut juga istirahat panjang diperuntukkan bagi karyawan yang loyal
dimana karyawan tersebut telah bekerja selama 6 tahun di perusahaan yang
sama. Cuti besar ini sebaiknya diatur jauh-jauh hari, karena jangka waktunya
cukup panjang. Yaitu 1 (satu) bulan dan tentunya perlu memperhatikan
pekerjaan yang akan ditinggalkan.
Cuti Bersama
Cuti bersama waktunya telah diatur oleh pemerintah dan cuti tersebut
biasanya jatuh pada hari yang kurang efektif. Seperti hari di antara libur,
akhir pekan, hari raya besar keagamaan atau peringatan hari besar nasional.
Menurut aturan, jika karyawan mengambil libur pada hari cuti bersama, maka
cuti tahunannya akan berkurang.
Cuti Hamil
Berdasarkan pasal 82, karyawati yang hamil memperoleh hak istirahat
masing-masing selama 1,5 (satu setengah) bulan, baik sebelum dan sesudah
melahirkan.
Cuti Sakit
Sesuai yang tertera dalam pasal yang sama dengan cuti hamil, cuti sakit dapat
diberikan bagi karyawan yang kondisinya tidak memungkinkan untuk
melakukan pekerjaan. Dimana mereka memerlukan waktu istirahat sesuai
dengan jumlah hari yang disarankan oleh dokter.
Cuti Penting
Sedangkan berdasarkan Pasal 93 Ayat (2) dan (4) disebutkan bahwa bahwa
hak cuti dengan alasan penting memiliki ketentuan sebagai berikut:
Apabila seorang karyawan tidak bekerja karena suatu alasan penting, maka ia berhak
mengajukan cuti. Setiap karyawan berhak untuk tidak masuk kerja karena halangan
dan tetap dibayar penuh. Alasan atau keperluan penting yang dimaksud adalah sebagai
berikut ini:
5. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, diberikan jatah libur selama
1 hari.
Seorang karyawan yang sedang mengambil cuti tetap berhak atas upah penuh. Dalam
hal ini adalah gaji pokok dan tidak termasuk tunjangan-tunjangan yang
diperhitungkan berdasarkan kehadiran karyawan di tempat kerja per hari seperti
tunjangan makan, transportasi dan lain sebagainya. Sebelum mengajukan cuti
karyawan, sebaiknya setiap karyawan membaca ulang Perjanjian Kerja Bersama atau
Peraturan Perusahaan.
Selain itu, UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 juga dapat dijadikan sebagai
panduan. Penggunaan software HR yang telah dilengkapi fitur seperti aplikasi
pengajuan cuti online tentu saja akan memudahkan karyawan dalam mengajukan cuti.
Selain itu, penggunaan aplikasi cuti online juga dapat meringankan tugas tim HRD di
perusahaan. Gunakan software HR Sleekr yang telah dipercaya oleh ribuan pengguna
di Indonesia. Sleekr telah terintegrasi mulai dari absensi online, cuti online, klaim
atau reimbursement, penggajian atau payroll, PPh 21 karyawan, dan masih banyak
lagi. Coba Sleekr sekarang dan dapatkan berbagai kemudahan dan manfaatnya bagi
perusahaan Anda.