Nim : 2019E1C020
Kelas/Prodi : 4A/S1 Farmasi
Mata Kuliah : Farmakologi 2
Mineral adalah senyawa anorganik yang dihasilkan dari sisa makanan dan juga
ditemukan secara alami dalam kerak bumi, dan beberapa dari mereka, seperti vitamin,
sangat penting untuk kesehatan dan hanya dapat diperoleh dari makanan. Mineral
berfungsi menjadi unsur penting dari struktur kerangka seperti tulang dan gigi, berperan
dalam pemeliharaan tekanan osmotic, sebagai konstituen structural jaringan lunak,
berperan dalam keseimbangan asam-basa dalam tubuh, berperan dalam transmisi
impuls saraf dan kontraksi otot dan lain-lain. Mineral dibagi menjadi dua yaitu :
a. Mineral utama (mayor) yaitu mineral yang dibutuhkan dalam jumlah lebih besar
misalnya 100 mg atau lebih. Contohnya sebagai berikut :
- Kalsium untuk pembentukkan tulang dan gigi, fungsi otot dan saraf,
pembekuan darah. Sumber kalsium yaitu susu, yogurt, keju, tahu, sayuran
berdaun hijau, salmon dan sarden dengan tulangnya, sereal terfortifikasi
- Fosfor untuk pembentukkan tulang, mempertahankan keseimbangan asam-
basa, sintesis materi gen dan transfer energi sumber fosfor yaitu susu, yogurt,
keju, kacang tanah, biji-bijian, oatmeal, dan ikan.
- Magnesium sebagai Ko-faktor banyak enzim. Sumber magnesium yaitu kacang
tanah, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, toma.
- Sodium Menjaga volume cairan di luar sel sehingga menjaga fungsi sel agar
tetap normal Snak dengan tambahan garam seperti keripik, crackers, pretzel,
dan kacang, daging berbumbu, keju, produk makanan jadi, garam
- Potasium yaitu menjaga volume cairan di dalam/ luar sel sehingga menjaga
fungsi sel agar tetap normal, membantu mengontrol tekanan darah.
Potassium dapat bersumber dari jeruk, pisang, tomat, salmon, ikan kembung,
kentang, kacang polong, pengganti garam, kismis, kurma.
- Klorida dan sodium berfungsi untuk menjaga volume cairan di luar sel
sehingga menjaga fungsi sel agar tetap normal Mirip dengn makanan sumber
sodium karena garam adalah sodium klorida (NaCl).
b. Trace mineral yaitu mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih kecil,
biasanya kurang dari 20 mg per hari. Contohnya zat besi, seng, tembaga, selenium,
dan kromium
- Zat Besi sebagai komponen hemoglobin dalam sel darah merah dan banyak
enzim. Bersumber dari daging merah, kerang, telur, salmon, tahu, kismis,
gandum utuh.
- Seng sebagai komponen berbagai enzim dan protein, terlibat dalam regulasi
ekspresi gen. bersumber dari daging merah, kerang, ayam, ikan, benih
gandum, sereal terfortifikasi
- Tembaga sebagai komponen enzim yang memetabolisme besi. Bersumber
dari daging merah, ikan, produk kedelai, jamur, ubi manis.
- Selenium sebagai antioksidan, regulasi hormone tiroid bersumber dari ikan,
daging, ayam, sereal, padi-padian, jamur, asparagus
- Iodin sebagai komponen hormone tiroid. Bersumber dari telur, susu, stroberi,
keju mozzarella, labu, garam beryodium
- Florida untuk mencegah pembentukkan lubang pada gigi dan menstimulasi
pembentukkan tulang baru. Bersumber dari air berflorida, ikan, teh Kromium
Menjag a kadar gula darah Brokoli, kentang, jus anggur, jus jeruk, turki, ham,
waffle, daging sapi.
- Mangan berperan dalam pembentukan tulang dan enzim yang terlibat dalam
metabolisme karbohidrat, protein dan kolesterol. Bersumber dari hati, ginjal,
benih gandum, kacang polong, kacang tanah, the hitam.
- Malibdenum sebahai ko-faktor enzim dalam reaksi yang melibatkan asam
amino dan materi genatik. Bersumber dari kacang polong, sayuran berdaun
hijau, kembang kol.