Anda di halaman 1dari 4

RESUME

VENTILASI MEKANIK

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KRITIS

Disusun oleh

Nama : Eka Kurnia Sari

NIM : 21117046

Dosen pembimbing : Miranti S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN IKest MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2020
VENTILATOR MEKANIK

A. DEFINISI
Ventilator adalah suatu alat/system bantuan nafas secara mekanik yg di
desain utk menggantikan / menunjang fungsi pernafasan.
Indikasi ventilasi mekanik :
1. Gangguan Ventilasi:
a. Gangguan fungsi otot2 pernafasan
b. Penyakit2 neromuskuler
c. Gangguan pusat pernafasan
d. Peningkatan resistensi dari jalan nafas
2. Gangguan Oxigenisasi :
a. Hipoksemia yang refrakter
b. Dibutuhkan PEEP
c. Work Of Breathing yang berlebihan
Saat ini metode pemberian ventilasi mekanik kita kenal dengan metode :
1. Non invasive mechanical ventilation
2. Invasive mechanical ventilation
Asuhan keperawatan pada pasien yang menggunakan ventilasi mekanik
dengan bantuan secara partial atau total sama yaitu : Secara totally tergantung
pada perawat.

B. KOMPETENSI PERAWAT YG DIHARAPKAN PD KEP PASIEN YG


MENGGUNAKAN VENTILASI MEKANIK
1. Observasi tentang status fisiologis pasien
2. Kesadaran pentingnya support
3. Fisiologis dan emotional pada pasien.
4. Kapasitas kemampuan yang mana dapat ditangani perawat dan dokter.
5. Kemampuan berkomunikasi secara cepat dan efektif dalam situasi yang
membutuhkan Penanganan segera.
C. KLASIFIKASI
1. CMV (Controlled Mechanical Ventilation)
2. ACV (Assist Control Ventilation)
3. SIMV (Synchronized intermittent Mandatory ventilation)
4. PSV (Pressure Support Ventilation)
5. PCV (Pressure Controlled Ventilation)
6. CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)

D. Askep pasien dengan ventilasi Mekanik


1. ETT, TC
a. Posisi
b. Sekret : suction close/open
c. Cuff
d. Fiksasi
e. Tidak tergigit
f. Kedalaman
2. Pasien
a. Tidak terjadi penolakan
b. Posisi tidur / mobilisasi
c. Oralhygiene
3. Ventilator
a. Sumber listrik
b. Humidifier : humidified, filtered, dan warming
4. Sirkuit
a. Penampung uap air
b. Tidak kingking
c. Posisi lebih rendah dari ETT
d. Diganti tiap 3 hari
e. Tidak ada kesalahan pemasangan antara sirkuit inspirasi dan ekspirasi
E. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Sambungkan artifisial airway (ETT) dengan ventilator
2. Kaji pasien, apakah cukup adekuat pengembangan paru dan frekuensi
pernafasan
3. Set airway peressure alarm ; high dan low pressure
4. Kaji secara teratur perubahan kondisi pernafasan:
5. Frekuensi nafas secara spontan
6. Penggunaan otot-‐otot pernafasan
7. Warna kulit
8. Monitor dan atasi trouble shoot yang terjadi dan berikan ventilasi yang
sesuai sepanjang waktu
9. Mobilisasi
10. Teknik pengembangan cuff
11. Breathing sirkuit & valve inspirasi expirasi diganti/pasien

Anda mungkin juga menyukai