Anda di halaman 1dari 1

 Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

 Pro Data Berita Klinik Events Stories Jurnal Produk Berlangganan Masuk Daftar

Klinik > Kenegaraan

49 6 Agustus 2018
Shares
Punya Masalah Hukum Yang
Batasan Kewenangan Satuan Pengamanan Sedang Dihadapi?

(Satpam) dalam Menggeledah Seseorang


 Kirim Pertanyaan

Sovia Hasanah, S.H.


Bacaan 11 Menit
Si Pokrol Baca Disclaimer

Atau

 Chat Sekarang

Mulai dari Rp 30.000

Akses Mudah Informasi Hukum Covid-19 


Arsip Penjawab Lainnya

Ancaman Pidana Bagi Orang yang


Menolak Panggilan Sebagai Saksi
25 Juli 2019 • Pidana

Hak Asuh Anak dalam Perceraian


Pasangan Beda Agama
19 Juli 2019 • Keluarga

Pencatatan Pernikahan Penghayat


Tuhan yang Maha Esa
Pertanyaan 12 Juli 2019 • Keluarga

Sejauh mana Satuan Pengamanan (Satpam) dapat menggeledah/memeriksa Hak Atas Tanah dan Rumah Tinggal WNA
seseorang? Apakah kewenangan setiap Satpam yang bertugas di lokasi yang 4 Juli 2019 • Pertanahan & Properti

berbeda seperti di Bank, Pusat Perbelanjaan, atau Sekolah memiliki


kewenangan yang sama? Bagaimanakah cara mengetahui Satpam yang Lihat jawaban lainnya

memiliki kewenangan menggeledah/memeriksa dengan yang tidak?

Ulasan Lengkap
 
Tugas dan Fungsi Satuan Pengamanan (Satpam)
Pertama-tama, perlu dipahami bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
(“UU 2/2002”) pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh:
a. kepolisian khusus;
b. penyidik pegawai negeri sipil; dan/atau
c. bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

 
Sebagaimana disebutkan dalam Penjelasan Pasal 3 ayat (1) huruf c UU 2/2002,
yang dimaksud dengan “bentuk-bentuk pengamanan swakarsa” adalah suatu
bentuk pengamanan yang diadakan atas kemauan, kesadaran, dan kepentingan
masyarakat sendiri yang kemudian memperoleh pengukuhan dari Kepolisian
Negara Republik Indonesia, seperti satuan pengamanan (satpam) lingkungan dan
badan usaha di bidang jasa pengamanan.

 
Bentuk-bentuk pengamanan swakarsa memiliki kewenangan kepolisian terbatas
dalam “lingkungan kuasa tempat” (teritoir gebied/ruimte gebied) meliputi
lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, lingkungan pendidikan. Contohnya
adalah satuan pengamanan lingkungan di pemukiman, satuan pengamanan pada
kawasan perkantoran atau satuan pengamanan pada pertokoan.[1]
 
Aturan mengenai Satuan Pengamanan (“Satpam”) secara khusus, dapat kita lihat
dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau
Instansi/Lembaga Pemerintah (“Perkapolri 24/2007”).
 
Satpam adalah satuan atau kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/badan
usaha untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan
keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.[2]
 
Sumber anggota Satpam diperoleh dari:[3]
a. karyawan permanen yang ditunjuk pimpinan organisasi, perusahaan dan/atau
instansi/lembaga pemerintah (inhouse security);
b. badan usaha di bidang jasa pengamanan (out-source).

 
Tugas pokok Satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di
lingkungan/tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan sik, personel,
informasi dan pengamanan teknis lainnya.[4]
 
Fungsi Satpam adalah melindungi dan mengayomi lingkungan/tempat kerjanya
dari setiap gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang
berlaku di lingkungan kerjanya.[5]
 
Tempat kerja yang dimaksud adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau
terbuka, bergerak atau tetap dimana kegiatan usaha dan fungsi pelayanan publik
berlangsung serta terdapat sumber-sumber ancaman dan gangguan keamanan
baik sik maupun non sik di dalam wilayah negara Republik Indonesia.[6]

 
Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas,
Satpam berperan sebagai:[7]
a. unsur pembantu pimpinan organisasi, perusahaan dan/atau instansi/ lembaga
pemerintah, pengguna Satpam di bidang pembinaan keamanan dan
ketertiban lingkungan/tempat kerjanya;
b. unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan serta
menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan (security mindedness
dan security awareness) di lingkungan/tempat kerjanya.

 
Mengenai tindakan satpam melakukan pemeriksaan/penggeledahan kepada
pengunjung tempat kerjanya menurut hemat kami hal ini tidak menyalahi hukum
karena pada dasarnya tugas satpam adalah untuk menjaga keamanan dan
ketertiban.
 
Selain itu, dalam melaksanakan tugas pokoknya, berdasarkan Pasal 16 ayat (1) huruf
a UU 2/2002, Polri berwenang melakukan penggeledahan. Untuk itu, Satpam
sebagaimana dijelaskan sebelumnya, sebagai unsur pembantu Polri dalam hal
penegakan peraturan perundang-undangan tentunya juga memiliki kewenangan
tersebut dengan dasar untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

 
Hal tersebut diperkuat dengan adanya mata ajaran/kegiatan mengenai
“Penangkapan dan Penggeledahan” pada jenjang pelatihan Gada Pratama untuk
kemampuan dasar dalam Satuan Acara Pelajaran Pelatihan Satuan Pengamanan
yang dapat dilihat dari Bab IV Huruf B Lampiran Perkapolri 24/2007. Lebih
lengkapnya mengenai kemampuan seorang Satpam, akan dijelaskan lebih lanjut di
bawah.
 
Hal senada juga pernah disampaikan dalam artikel Bolehkah Pengunjung Mall
Menolak Tasnya Diperiksa Satpam?, pemeriksaan tas bawaan pengunjung oleh
satpam tidak menyalahi hukum dan pengunjung sepatutnya memaklumi petugas
keamanan dalam rangka meningkatkan keamanan demi kepentingan bersama.
Pada praktiknya, kewajiban sekuriti atau petugas keamanan mall/pusat
perbelanjaan untuk memeriksa tas pengunjung itu merupakan bentuk himbauan
dari Kepolisian, mengingat satpam (satuan pengamanan) adalah pengemban
fungsi kepolisian terbatas pada lingkungan kerjanya.
 
Kemampuan yang Harus Dimiliki oleh Seorang Satpam
Kemampuan/kompetensi anggota Satpam meliputi:[8]
a. kepolisian terbatas;
b. keselamatan dan keamanan lingkungan kerja;
c. pelatihan/kursus spesialisasi dibidang Industrial Security.

 
Kemampuan/kompetensi anggota Satpam sebagai pengemban fungsi Kepolisian
Terbatas, diperoleh melalui pelatihan Satpam pada Lembaga Pendidikan Polri
maupun Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang telah mendapatkan izin dari
Kapolri.[9]
 
Sedangkan kemampuan keselamatan dan keamanan lingkungan kerja terdiri dari 3
(tiga) jenjang pelatihan yaitu:[10]
a. Gada Pratama untuk kemampuan dasar;
b. Gada Madya untuk kemampuan menengah; dan
c. Gada Utama untuk kemampuan manajerial.

 
Kemampuan teknis keselamatan dan keamanan lingkungan kerja, diperoleh melalui
pelatihan in house training pada tempat dimana anggota Satpam bertugas.[11]
 
Pelatihan/Kursus Spesialisasi, berkaitan dengan bidang tugasnya yang diatur secara
spesi k baik teknis maupun cakupannya, oleh ketentuan peruntukannya. Pelatihan
pelatihan/kursus spesialisasi dibidang Industrial Security dan keselamatan dan
keamanan lingkungan kerja merupakan kewajiban dari
instansi/badan/penyelenggara dan pengguna Satpam.[12]
 
Pelatihan Gada Pratama dan Gada Madya diselenggarakan oleh:[13]
a. lembaga pendidikan di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (“Polri”)
b. Badan Usaha Jasa Pengamana (“BUJP”) yang mempunyai izin operasional
pelatihan dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia (“Kapolri”).

 
Pelatihan Gada Utama penyelenggaraannya dikendalikan oleh Mabes Polri.
Kemudian untuk pelatihan/kursus spesialisasi diselenggarakan oleh:[14]
a. Polri;
b. in house training oleh pengguna jasa dan/atau instansi terkait;
c. instansi/pengguna Satpam terkait dan/atau BUJP yang mendapat izin atau
akreditasi untuk melakukan pelatihan dimaksud.

 
Kemudian terkait dengan apakah ada perbedaan tugas satpam pada setiap
organisasi, perusahaan dan/atau instansi/lembaga pemerintah? Perlu diketahui
berdasarkan Perkapolri 24/2007 telah dijelaskan tugas-tugas seorang satpam.
Namun, kembali lagi bahwa setiap organisasi, perusahaan dan/atau
instansi/lembaga pemerintah memiliki standar sistem manajemen pengamanan
yang berbeda. Jadi kami menyarankan Anda melihat kembali aturan yang ada di
masing-masing organisasi, perusahaan dan/atau instansi/lembaga pemerintah.
 
Cara Membedakan Satpam
Kemudian menjawab pertanyaan Anda terkait cara membedakan satpam dapat
dilakukan dengan cara mengenali seragam satpam. Karena dalam pelaksanaan
tugasnya, Satpam memakai pakaian seragam dan atribut sebagai identitas
pengemban fungsi kepolisian terbatas yang sah, sehingga identitas tersebut dapat
dibedakan dari bentuk-bentuk seragam profesi lainnya.[15]
 
Seragam Satpam (“Gam Satpam”) adalah pakaian yang dilengkapi dengan tanda
pengenal dan atribut tertentu sesuai aturan dari kepolisian sebagai pengawas dan
pembina teknis Satpam yang dipakai dan digunakan oleh anggota Satpam serta
telah mendapat pengakuan dari Polri untuk dapat melaksanakan tugas sebagai
pengemban fungsi kepolisian terbatas pada lingkungan kerjanya.[16]
 
Gam Satpam terdiri dari:[17]
a. Gam Satpam Pakaian Dinas Harian (“PDH”);

Gam Satpam PDH adalah Gam Satpam yang dipakai dan digunakan untuk
melaksanakan tugas sehari-hari di lingkungan kerjanya, selain di kawasan
khusus yang memerlukan kelengkapan seragam khusus.[18]
b. Gam Satpam Pakaian Dinas Lapangan (“PDL”);

Gam Satpam PDL adalah Gam Satpam yang khusus digunakan pada area yang
banyak berhubungan kegiatan di lapangan dan sejenisnya.[19]
c. Gam Satpam Pakaian Sipil Harian (“PSH”); dan

Gam Satpam PSH adalah Gam Satpam yang dipakai dan digunakan untuk
melaksanakan tugas harian di area kerjanya yang banyak berhubungan
dengan pelanggan, masyarakat umum serta petugas yang membidangi
pengamanan non sik, yang diberikan kepada petugas setingkat supervisor ke
atas.[20]
d. Gam Satpam Pakaian Sipil Lapangan (“PSL”).

Gam Satpam PSL adalah Gam Satpam yang dipakai dan digunakan untuk
melaksanakan tugas pengamanan event.[21]
 
Selengkapnya mengenai bentuk seragamnya Anda bisa lihat dalam Bab VI dan Bab
VII Lampiran Perkapolri 24/2007
 
Sebagai informasi, penggunaan Gam Satpam hanya dibenarkan dalam
melaksanakan tugas pengamanan di lingkungan/tempat kerjanya. Penggunaan
Gam Satpam di luar lingkungan/tempat kerjanya diwajibkan membawa Surat
Perintah Tugas atasannya.[22]
 
Selain itu, Anda juga dapat melihat Kartu Tanda Anggota (KTA) Satpam yang
merupakan sebagai identitas kewenangan melaksanakan tugas pengemban fungsi
kepolisian terbatas di lingkungan kerjanya. KTA wajib diperlihatkan apabila
diperlukan untuk membuktikan kewenangan yang dimiliki pemegangnya.[23]
 
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.
 
Dasar hukum:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem
Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga
Pemerintah.

[1] Penjelasan Pasal 3 ayat (1) huruf c UU 2/2002


[2] Pasal 1 angka 6 Perkapolri 24/2007
[3] Pasal 11 Perkapolri 24/2007
[4] Pasal 6 ayat (1) Perkapolri 24/2007
[5] Pasal 6 ayat (2) Perkapolri 24/2007
[6] Pasal 1 angka 7 Perkapolri 24/2007
[7] Pasal 6 ayat (3) Perkapolri 24/2007
[8] Pasal 13 ayat (1) Perkapolri 24/2007
[9] Pasal 13 ayat (2) Perkapolri 24/2007
[10] Pasal 13 ayat (3) Perkapolri 24/2007
[11] Pasal 13 ayat (4) Perkapolri 24/2007
[12] Pasal 13 ayat (5) dan (6) Perkapolri 24/2007
[13] Pasal 22 ayat (1) Perkapolri 24/2007
[14] Pasal 22 ayat (2) dan (3) Perkapolri 24/2007
[15] Pasal 25 Perkapolri 24/2007
[16] Pasal 1 angka 23 Perkapolri 24/2007
[17] Pasal 26 Perkapolri 24/2007
[18] Pasal 1 angka 24 Perkapolri 24/2007
[19] Pasal 1 angka 25 Perkapolri 24/2007
[20] Pasal 1 angka 26 Perkapolri 24/2007
[21] Pasal 1 angka 27 Perkapolri 24/2007
[22] Pasal 31 ayat (1) dan (2) Perkapolri 24/2007
[23] Pasal 36 Perkapolri 24/2007

Lihat Intisari Jawaban

Arsip Terkait Berita Terkait

Bolehkah Pengunjung Mall Menolak Inovasi dan Adaptasi Layanan Hukum


Tasnya Diperiksa Satpam? dalam Ekonomi Digital

Wajibkah Developer Menyediakan Peran Kunci Presiden dalam Penyelesaian


Satpam? Alih Status Pegawai KPK

Adakah Larangan Bagi Warga Sipil untuk Memahami Aspek-aspek Hukum dalam
Memiliki Borgol? Prosedur dan Strategi IPO

Bisakah Dilakukan Penggeledahan Tanpa Pendekatan Hukum dan Strategi dalam


Izin Ketua Pengadilan? Persiapan dan Prosedur IPO

Dapatkah Penggeledahan Dilakukan Pilihan Forum dan Klausul Eksonerasi


dalam Proses Penyelidikan? Perjanjian Baku dalam Sengketa Asuransi
Syariah

Tips Hukum Lihat Semua 

Sengketa Nasabah Tips Aman Agar Ini Langkah- Ingin Rujuk, Begini
vs Bank, Selesaikan Tak Terjebak Langkah Cara Cabut
dengan Langkah- Pinjol Abal-Abal Mengurus Gugatan Cerai di
langkah Ini Serti kat Tanah… Pengadilan

Layanan Kami Hukumonline Grup


Pro Tentang Kami

Data Redaksi

AD Premier 9th oor, Berita Pedoman Media Siber


 Serti kat
Jl. TB Simatupang No.5 Ragunan,
Klinik Kode Etik
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550,
DKI Jakarta, Indonesia Events Syarat Penggunaan
Layanan
 Phone: +62 21 - 2270 - 8910 Stories
Fax: +62 21 - 2270 - 8909 Bantuan dan FAQ
Jurnal
redaksi@hukumonline.com Karir
 Produk
Ikuti Kami
Online Course
marketing@hukumonline.com
Ranking
    
customer@hukumonline.com

© 2021 Hak Cipta Milik Hukumonline.com

Anda mungkin juga menyukai