Kedalaman Dan
Bagian Kulit Perjalanan
Penyebab Luka Gejala Penampilan Luka
Yang Terkena Kesembuhan
Bakar
Derajat Satu Epidermis Kesemutan, Memerah, Kesembuhan
(Superfisial): hiperestesia menjadi putih lengkap dalam
tersengat (supersensivitas), ketika ditekan waktu satu
matahari, terkena rasa nyeri mereda minimal atau minggu, terjadi
api dengan jika didinginkan tanpa edema pengelupasan
intensitas rendah kuit
Derajat Tiga Epidermis, Tidak terasa nyeri, Kering, luka bakar Pembentukan
(FullThickness): keseluruhan syok, hematuria berwarna putih eskar, diperlukan
terbakar nyala dermis dan (adanya darah seperti bahan pencangkokan,
api, terkena kadang-kadang dalam urin) dan kulit atau gosong, pembentukan
cairan mendidih jaringan kemungkinan pula kulit retak dengan parut dan
dalam waktu yang subkutan hemolisis (destruksi bagian lemak hilangnya kontur
lama, tersengat sel darah merah), yang tampak, serta fungsi kulit,
arus listrik kemungkinan terdapat edema hilangnya jari
terdapat luka tangan atau
masuk dan keluar ekstrenitas dapat
(pada luka bakar terjadi
listrik)
Fraktur Tertutup (Closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar, disebut juga fraktur bersih karena kulit masih utuh tanpa komplikasi
A. grade 1
-Kontaminasi minimal
B. grade 2
- Kerusakan jaringan
- Lunak
-Laserasi >1 cm
- Kontaminasi sedang
C. grade 3
- Kerusakan jaringan lunak yang luas meliputi struktur otot, kulit, dan neurovaskuler
A. Fraktur Transversal
fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan akibat trauma angulasi atau
langsung.
B. Fraktur Oblik
fraktur yang arah garis patahannya membentuk sudut terhadap sumbu tulang dan
merupakan akibat trauma angulasi juga.
C. Fraktur Spiral
fraktur yang arah garis patahnya membentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi.
D. Fraktur kompresi
fraktur yang terjadi karena trauma aksial fieksi yan mendorong tulang ke arah permukaan
lain
E. Fraktur avulsi
fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada insersinya pada
tulang.
1. Fraktur komunitif
Fraktur dimana garis patah lebuh dari satu dan saling berhubungan
2. Fraktur Segmental
Fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.
3. Fraktur Multiple
Fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang yang sama
A. fraktur komplit
B. fraktur inkomplit
Garis patah lengkap tetapi kedua fragmen tidak bergeser dan masih utuh.
• Chronic Suppurative otitis media (CSOM): Otitis media kronis terjadi karena
penumpukan cairan berulang. Hasil episode awal otitis media akut ditandai dengan
keluarnya cairan terus menerus dari telinga tengah melalui perforasi membran
timpani yang muncul dengan kotoran telinga berulang atau otorhea
• Otitis Media dengan Efusi: Otitis media efusi terjadi karena penumpukan cairan
yang tersisa dari gendang telinga. Kumpulan cairan tidak terinfeksi diruang telinga
tengah. Dapat disebut serous atau secretory otitis media, dapat disebabkan oleh
flu, sakit tenggorokan, flu, atau infeksi saluran pernafasan bagian atas.
b. Sebagai Perlindungan
c. Sebagai Pergerakan
A. Epidermis
Epidermis adalah struktur kulit terluar pada tubuh manusia dan selalu mengalami
regenerasi karena peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari.
B. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit yang berada di bawah epidermis. Dermis merupakan
lapisan kulit yang paling tebal karena terdapat pembuluh darah dan saraf, kelenjar
keringat dan kelenjar minyak (kelenjar sebasea), folikel rambut, hingga saluran
limfe. Lapisan kulit dermis sebagian besar terdiri dari sejenis protein yang disebut
kolagen. Fungsi kolagen adalah membuat kulit terlihat kenyal dan kencang.
-Melawan infeksi.
C. Hipodermis (Subkutan)
Anatomi kulit berikutnya adalah lapisan hipodermis atau lapisan subkutan atau
subkutis. Fungsi lapisan lemak pada hipodermis adalah melindungi tubuh dari panas
dan dingin, sebagai cadangan energi dan sebagai bantalan yang melindungi tulang,
otot, dan organ dalam tubuh. Selain mengandung lemak, di lapisan kulit hipodermis
juga terdapat banyak pembuluh darah.
Otitis media akut ada 5 stadium: Radang tuba eusthachi, hiperemis (pre supurasi),
supurasi, perforasi, dan resolusi
B.Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
A. Sistem saraf pusat mengendalikan seluruh pengaturan dan pengolahan rangsangan, mulai dari
mengatur pikiran, gerakan, emosi, pernapasan, denyut jantung, pelepasan berbagai hormon, suhu
tubuh, hingga koordinasi seluruh sel saraf untuk melakukan fungsi pengaturan di dalam tubuh.
Terdiri dari
Otak
Terdiri dari
-saraf simpatik
-saraf parasimpatik
Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan fraktur
a. trauma lokal ekstensif (tulang nya udh prnah terkena benturan sebelumnya)
b. kehilangan tulang
d. infeksi
f. usia
Penatalaksanaan fraktur
- reduksi tertutup : dengan manipulasi dan fraksi manual. Alat : fraksi, bidai
- reduksi terbuka : dengan pembedahan. Alat : pin, kawat, sekrup, plat, paku
RICE
Ice : pemberian es/suhu dingin dapat menurunkan suhu disekitar lokasi cedera
Compression : pemberian penekanan pada cedera supaya perlekatan tulang lebih cepat