TINJAUAN TEORI
oleh gaya-gaya dari dalam bumi. Gempa bumi merupakan bencana alam yang
timbul dari dampak pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba,
kesegala arah dalam bentuk gelombang gempa bumi sehingga dampaknya bisa
1) Gempa bumi dalam. Hiposentrum gempa bumi dalam lebih dari 300 km di
bawah permukaan bumi (terjadi di dalam kerak bumi). Gempa bumi ini
biasanya tidak terlalu membahayakan.
2) Gempa bumi menengah. Hiposentrum gempa bumi menengah berada
diantara 60 km hingga 300 km di bawah permukaan bumi. Getaran yang
diakibatkan gempa bumi golongan ini lebih terasa dibandingkan gempa
bumi dalam dan dapat mengakibatkan kerusakan ringan
3) Gempa bumi dangkal.Hiposentrum dari gempa bumi dangkal kurang dari
60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini pada umumnya
menyebabkan kerusakan besar.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa gempa bumi adalah suatu fenomena atau kejadian alam yang
oleh adanya sumber-sumber getaran tanah akibat terjadinya patahan atau sesar
kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini
gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa
antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate
batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada
aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa
a. Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena erupsi gunung api
Gempa memang sulit diprediksi, hingga saat ini belum ada alat yang
gempa selanjutnya akan terjadi. Berikut adalah beberapa ciri atau tanda-tanda
Awan ini dapat juga berbentuk seperti tornado, seperti pohon atau
seperti batang. Awan berbentuk aneh ini bisa terjadi karena adanya
print dari mesin fax akan berantakan. Ini pun bisa mempengaruhi lampu-
di dalam rumah.
laku aneh, sudah dapat di pastikan bahwa memang ada sesuatu yang
Jika ketiga ciri-ciri diatas mulai tampak maka resiko untuk terjadi
Beberapa parameter dasar gempa bumi yang perlu kita ketahui, yaitu:
bumi
gempa bumi.
6. Skala gempa, yaitu suatu ukuran kekuatan gempa yang dapat diukur
gempa bumi adalah ukuran mutlak yang dikeluarkan oleh pusat gempa.
Pendapat ini pertama kali dikemukakan oleh Richter dengan besar antara 0
sampai 9. Selama ini gempa terbesar tercatat sebesar 8,9 skala Richter
bumi.
Richter (M) atau skala Modified Mercalli (MMI). Skala Richter mengukur
hubungan :
G. Dampak Gempa
Gempa bumi adalah tipe bencana alam yang sering membahayakan jiwa
dan raga manusia. Selain itu harta benda juga tidak luput dari bencana ini.
Dampak gempa yang berbahaya ini dapat di kelompokan menjadi dua jenis,
a. Dampak Primer
gempa itu sendiri. Jika getaran gempa cukup besar saat sampai ke
bangunan yang rusak ini juga akan menimbulkan korban jiwa dan
2. Dampak sekunder
Dampak sekunder yaitu dampak lain yang dipacu adanya gempa,
1. Di dalam rumah
2. Di Sekolah
buku, jangan panik, jika gempa mereda keluar berurutan mulai dari jarak
yang terjauh ke pintu, cari tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung,
dengan menggunakan tangan, tas atau apapun. Jika sedang berada di pasar
semua petunjuk dari pegawai atau satpam. Jika sedang berada di gedung
5. Di Dalam Lift
6. Di Kereta Api
7. Di Dalam Mobil
jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus
8. Di Gunung /Pantai
9. Beri Pertolongan
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan perawat dalam masa pra
posko-posko bencana
dalam keadaan ini sebenarnya pasien masih dapat bertahan selama 30-
dislokasi
sehari-hari
penanganan kesehatan di RS
bermain.
kondisi fisik mungkin memerlukan jangka waktu yang lama untuk normal
1. Konsep Evakuasi
a. Pengertian Evakuasi
dan cepat dari satu lokasi ke lokasi yang aman agar menjauh dari
b. Tujuan Evakuasi
yang harus diperhatikan agar proses ini dapat berjalan dengan lancar
1) Lokasi kejadian :
dapat diselamatkan dan tidak mengalami cidera yang lebih jauh lagi.
2) Kondisi Korban
antara lain :
menyebabkan kematian.
b) Kontrol ABC
haruslah diutamakan.
d. Urutan Evakuasi
potensi ancaman
ancaman.
e. Teknik Evakuasi
sebagai berikut :
1. Dengan alat
a. Satu Penolong
Teknik membopong
Namun jika penolong memiliki tenaga yang lebih, teknik ini pun
a) Korban Sadar
Teknik memapah
b. Dua Penolong
1) Korban sadar
a) Korban Sadar
Teknik memapah
Duduk 4 tangan
c. Tiga Penolong
yang jauh, maka digunakan alat bantu berupa tandu dan peralatan-
berat.
3 penolong berhadapan
d. Empat Penolong
lebih baik. Beban korban akan semakin berkurang dan akurasi dalam
saling berhadapan.
e. Enam Penolong
Jika korban memiliki berat badan yang cukup besar, maka dapat
nafas dan atau tidak ada nadi, maka penolong harus segera melakukan
berlaku universal.
b. Tahapan BHD
1) Penilaian respons.
bantuan dengan nomor akses yang ada. Bila penolong adalah tim
tindakan yang lain kecil peluangnya untuk berhasil bila jalan nafas
Dahi
Teknik ini dilakukan pada korban yang tidak mengalami
teknik yang aman untuk membuka jalan nafas bagi korban yang
dan leher korban dibuat dalam posisi alami / normal. Ingat : Teknik
darah, muntah atau cairan liur berlebihan dalam saluran nafas. Cara
jalan nafas.
1) Posisi Pemulihan
Bila korban dapat bernafas dengan baik dan tidak ada
nafas.
2) Sapuan Jari
Support
Teknik yang digunakan untuk memberikan bantuan pernafasan
yaitu:
Mulut ke APD
1,5 - 2 detik
- 1,5 detik
1 - 1,5 detik.
mulut ke mulut:
Penyebaran penyakit
Muntahan penderita
dijelaskan diatas.
Adekuat (mencukupi)
pernafasan
- Dewasa : 4 - 5 cm
akan tetapi dalam waktu singkat akan diikuti henti jantung karena
luka tersebut. Teknik ini dilakukan untuk luka kecil yang tidak
kassa steril (bisa juga dengan kain bersih), dan tekankan pada
terlalu basah oleh darah dan perlu diganti dengan yang baru.
2) Elevasi
aliran darah
menuju
bagian
yang luka.
Pada tubuh
punggung kaki).
4) Immobilisasi
5) Torniquet
6) Kompres dingin
terhenti.
B. Balut Bidai
b. Tujuan Pembidaian
3) Dislokasi persendian
tubuh diluruskan.
“krek”
angulasi abnormal.
5) Memar
6) Bengkak
7) Perubahan bentuk
9) Nyeri sumbu
11) Fungsiolaesa
13) Hilangnya denyut nadi /rasa raba pada distal lokasi cidera.
14) Kram otot sekitar lokasi cidera.
d. Kontra Indikasi
e. Jenis Pembidaian
1) Tindakan pertolongan sementara
terlatih.
1) Persiapan Korban
pertolongan.
e) Jika ada luka terbuka tangani segera luka dan pendarahan dengan
kassa steril
memperberat .
yang cedera.
dipakai penderita .
j) Jika ada fraktur terbuka dan tampak tulang keluar. Jangan pernah
2)Persiapan Alat
dari pakaian atau bahan lainnya. Bahan yang digunakan harus bisa
mengakibatkan perlukaan
A. Konsep Trise
1. Pengertian Triase
( Wijaya S, 2010).
2. Tujuan Triase
3. Prinsip-prinsip Triase
dkk, 2009).
4. Model Triase
a. Single Triage
pada MCI (Mass Casualty Incident) Bencana dimana fase akut telah
b. Simple Triage
transfortasi belum ada, atau ada tetapi terbatas, dan terutama sekali,
hidup yang utama, yaitu sumbatan jalan nafas dan pendarahan arteri
yang hebat. Pengkajian diarahkan pada pemeriksaan : status respirasi,
yang lain.
yang lambat (lebih dari 2 detik). Korban yang memiliki pola nafas
normal (kurang dari atau sama dengan 2 detik), tetapi tidak dapat
ringan.
dilakukan pertolongan).