Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO 2

Dosen Pengampu : Lisda Handayani, S.ST., M.Kes

Kelompok 3

Dini Ananda Hasymi 11194862011087

Helda Anggraini 11194862011091

Listiana Dewi 11194862011094

Rabiatul Adawiah 11194862011099

UNIVERSITAS SARI MULIA

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

UNIVERSITAS SARI MULIA

2021

SKENARIO 2
Seorang ibu hamil datang keklinik pendidikan Sari Mulia pukul 07.00 WITA
mengeluh ada keluar lendir darah dari jalan lahir pada jam 05.00 WITA tadi pagi. Hasil
anamnesis diketahui bahwa ibu hamil anak pertama, HPHT 15 Oktober 2020, ibu terakhir
makan tadi malam pukul 20.00 WITA, saat keklinik ibu tidak sempat mandi karena fokus
dengan sakit yang dirasakannya. Kemudian bidan melakukan pemeriksaan diketahui TTV
dalam batas normal, head to toe dalam batas normal, palpasi leopold TFU pertengahan pusat-
prosesus xipoideus bagian fundus teraba bokong, punggung kiri, presentasi kepala, kepala
divergen 3/5 bagian, DJJ 140 x/menit dan kontraksi 2x/10’/10”, hasil pemeriksaan dalam
menunjukkan bahwa ibu pembukaan 1 cm, porsio teraba lunak dan tipis, ketuban (+).
kemudian bidan memberikan KIE pada ibu mengenai hasil pemeriksaan yang menunjukkan
ibu sudah memasuki masa persalinan fase laten dimana fase laten pada ibu primi dapat
berlangsung lama hingga 8 jam, sehingga bidan menganjurkan ibu untuk pulang terlebih
dahulu, makan yang bergizi, istirahat yang cukup serta tidak lupa untuk memenuhi kebutuhan
personal hygiene ibu dengan mandi, ibu dianjurkan kembali keklinik ketika his meningkat
dan diajarkan bidan bagaimana cara menilai kontraksi.

PENJELASAN:

1. Terminologi/ Istilah asing.


a. Klinik
Klinik adalah suatu fasilitas kesehatan publik kecil yang didirikan untuk
memberikan perawatan kepada pasien luar. Biasanya klinik hanya mengobati
penyakit-penyakit ringan seperti demam dan sebagainya, sedangkan kasus-
kasus yang lebih parah diajukan ke rumah sakit.
b. Anamnesis
Anamnesis adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik
langsung pada pasien ( Auto anamnese ) atau pada orang tua atau sumber lain
(Allo anamnese ) 80% untuk menegakkan diagnosa didapatkan dari anamnese.
c. Persalinan
Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsioleh ibu. Persalinan sebagai proses yang fisiologis
yang dihubungkan dengan penderitaan akibat rasa nyeri yang ditimbulkan.
Nyeri pada persalinan dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya perasaan
cemas, ketakutan dan stress pada ibu bersalin. Stres dapat merangsang
hormon sepertikatekolamin dan hormon adrenalin keluar berlebihan yang
mengakibatkan uterus akan menjadi semakin tegang sehingga aliran darah
dan oksigen kedalam otot uterus berkurang karena arteri mengecil dan
menyempit akibatnya adalah rasa nyeri yang terelakkan dan mengurangi
pasokanoksigen ke janin.
d. Palpasi
Palpasi ialah metode pemeriksaan di mana penguji merasakan ukuran,
kekuatan, atau letak sesuatu (dari bagian tubuh di mana penguji ialah praktisi
kesehatan). Palpasi dilakukan oleh dokter medis, dokter chiropractic, dokter
osteopati, dan malahan ahli akupunktur dan herbal khususnya untuk uji
thoraks dan abdomen, dan juga pengujian edema dan palpasi urat nadi.
e. Head To Toe
Pemeriksaan fisik merupakan proses pemeriksaan tubuh pasien untuk
menentukan ada atau tidaknya masalah fisik. Pemeriksaan head to toe meliputi
berbagai pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki. Tujuan pemeriksaan fisik
ini adalah memeriksa kesehatan Anda secara menyeluruh. Tujuan pemeriksaan
fisik adalah untuk mendapatkan informasi valid tentang kesehatan pasien.
Terdapat empat prinsip kardinal pemeriksaan fisik meliputi : melihat
(inspeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan
(auskultasi).

2. Mengindentifikasi Masalah
Kurangnya pengetahuan ibu tentang terhadap manajemen diri pada nyeri
persalinan di kehamilan pertama, sehingga hanya terfokus pada rasa nyeri yang
dirasakan saja

3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis ayau penjelasan


a. Mengapa ibu mengeluh karena adanya pengeluaran lendir darah ?
Karena pada saat mendekati waktu persalinan, serviks akan membesar dan
membuat lendir jadi keluar melalui vagina. Biasanya, lendir ini akan
bercampur dengan sedikit darah. lendir darah adalah salah satu tanda tanda
persalinan
b. Mengapa ibu terlalu fokus pada nyeri sehingga tidak mementingan kebutuhan
personal hygiene?
Karena ibu kurang memperhatikan kebersihan personal hygiene pada dirinya
sendiri, dan kurang nya pengetahuan sehingga mempengaruhi perilaku ibu
terhadap salah satu kebutuhan penting salah satunya adalah mandi yg dapat
membantu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi ibu.

4. Menyusun masalah menjadi solusi sementara


Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Salah satu hal
penting dan menjadi perhatian khusus pada proses persalinan adalah nyeri
persalinan. Dalam proses persalinan, hal inilah yang paling dirasakan tidak
menyenangkan bahkan menakutkan bagi ibu. Menghilangkan rasa nyeri selama
berlangsungnya proses persalinan merupakan topik yang menarik sejak adanya
peradaban manusia. Nyeri selama melahirkan sudah merupakan suatu kodrat bagi
kaum wanita (Sulistyo 2013, h.9).
Pada nyeri yang dikeluhkan ibu hanya lah keluhan wajar yang terjadi pada
saat menjelang proses persalinan di Kala 1 Fase laten . Nyeri persalinan kala I
merupakan nyeri visceral. Nyeri visceral berasal dari organ-organ internal yang
berada dalam rongga thorak, abdomen, cranium. Kejadian nyeri kala I diawali
dengan adanya kontraksi uterus yang menyebar dan membuat abdomen kram.
Nyeri di kala I disebabkan oleh merengangnya uterus dan terjadinya pendataran
dan dilatasi serviks. Stimulus tersebut yang dihantarkan ke medulla spinalis di
torakal 10-12 sampai dengan lumbal 1. Intensitas nyeri kala I bervariasi sesuai
kemajuan dari dilatasi serviks. Kala I fase laten, pembukaan 0- 3cm nyeri yang
dirasakan sakit dan tidak nyaman.
Menganjurkan ibu mandi dengan berendam air hangat bisa membantu untuk
meredakan otot-otot yang terasa sakit. Mengajarkan kompres hangat atau dingin
pada bagian nyeri, karena mengurangi rasa nyeri juga dapat mempengaruhi rasa
nyaman pada ibu hamil. Selain itu personal Hygiene pada ibu hamil juga dapat
diakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi karena badan kotor
yang banyak mengandung kuman – kuman. Tujuan dari personal hygiene adalah
memelihara kebersihan diri ibu hamil, mencegah penyakit serta ibu akan merasa
nyaman (Lusiana Gultom, S. S. T., Hutabarat, J., Psi, S., & Keb.2020)

5. Menetapkan tujuan pembelajaran


a. Agar mahasiswa dapat mengetahui penting KIE pada ibu hamil terutama
tenyang tanda-tanda persalinan dan kebutuhan ibu selama hamil
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor apa saja yang membuat ibu hamil
kurang memperhatikan kebutuhan kebutuhannya selama kehamilan
c. Agar mahasiswa memahami pentingnya personal hygiene pada masa
kehamilan, dan serta cara mengurangi rasa nyeri pada masa bersalin.

6. Menginformasikan dari jurnal yang berkaitan dengan kasus tersebut


7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri
Berdasarkan hasil diskusi dari kelompok dilihat dari kasus tersebut pada saat
ibu memfokuskan perhatiannya pada nyeri sehingga dapat mempengaruhi persepsi
nyeri. Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat,
sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yg menurun.
Pendidikan tentang penatalaksanaan nyeri secara non farmakologi juga dapat
dilakukan, dimana hal ini dilakukan pada kelas antenatal dalam persiapan
persalinan. Sehingga waktu yang ideal untuk belajar mengkontrol nyeri non
farnakologi adalah sebelum persalinan yakni akhir- akhir kehamilan. Persiapan
bidan dalam proses pembelajaran terhadap pasangan di kelas antenatal adalah
mengajarkan ibu maupun keluarga . Salah satu terapi non farmakologi yg dapat
diberikan bidan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan ibu, ialah
memberikan relaksasi seperti setiap ada kontraksi ibu diajarkan tarik napas dalam
dalam lewat hidung dan lepaskan secara pelan pelan lewat mulut. Namun,
meberhasilan teknik relaksasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
lingkungan yang nyaman seperti penerangan tidak terlalu terang, suhu ruangan
dingin dan suara tidak rebut. Dukungan dari petugas kesehatan: informasi dan
hubugan terapeutik. Dukungan dari keluarga: pendampingan selama kelas
antenatal dan dikamar bersalin. Dukungan yang diperoleh oleh klien mampu
mengurangi kecemasan dan ketakutan sehingga mudah memahami instruksi yang
disampaikan oleh penolong.
Menurut WHO dalam (Wawan 2010), Pengetahuan seseorang tentang suatu objek
dipengaruhi oleh dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang
akan menentukan sikap seseorang. Semakin banyak aspek yang diketahui maka akan
menimbulkan sikap yang semakin positif. Dengan dibekali pengetahuan selama hamil
kelak ibu bersalin dapat mengatasi nyeri persalinan yang dirasakan, maka dari itu
pentingnya kita sebagai bidan untuk selalu memberikan edukasi pada ibu hamil teruma
tentang kesiapan diri mereka sendiri dalam menghadapi kehamilan, persalinan maupun
nifas . Sehingga pengetahuan tersebut bisa mereka gunakan bagi mereka sendiri dan
orang disekitarnya .

DAFTAR PUSTAKA

Lusiana Gultom, S. S. T., Hutabarat, J., Psi, S., & Keb, M. ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN. Zifatama Jawara.
Nurwani, Ade Irawan. 2020. Pentingnya Personal Hygiene di Masa Pandemi Covid-19.
Kompasiana: https://www.kompasiana.com/pbldr24uinsu/5f3b51b4097f3676a2179
404/pentingnya-personal-hygiene-di-masa-pandemi-covid-19?page=all
Notoatmodjo, Soekidjo.2012.Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta :
Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. 2014
Sulistyawati,Ari. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.2013.Salemba Medika
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai