Anda di halaman 1dari 6

TULIS ULANG RESEP YANG DIDAPAT:

Salinan Resep
Risperidon 2 mg No. IX
S2dd 1
Hexymer 2 mg No. IX
S2dd 1
Chlorpromazine 25 mg No. XXX
S0-0-1 (Tandailah 1xsehari pada malam hari)
Trifluoperazine 5 mg No. XXX
S1-0-0 (Tandailah 1xsehari pada pagi hari)
Clozapine 25 mg No. XV
S0-0-1/2 (Tandailah 1xsehari pada malam hari ½ tablet)

SKRINING RESEP

PADA
No. URAIAN RESEP
Ada Tidak ada
Inscription
Identitas dokter:
1 Nama dokter 
2 SIP dokter 
3 Alamat dokter 
4 Nomor telepon 
5 Tempat dan tanggal penulisan 
resep
Invocatio
6 Tanda resep diawal penulisan 
resep (R/)
Prescriptio/Ordonatio
7 Nama Obat 
8 Kekuatan obat 
9 Jumlah obat 
Signatura
10 Nama pasien 
11 Jenis kelamin 
12 Umur pasien 
13 Barat badan 
14 Alamat pasien 
15 Aturan pakai obat 
16 Iter/tanda lain 
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter 
Kesimpulan:
Berdasarkan skrining administrasi Resep tersebut tidak lengkap
Resep tidak lengkap karena pada resep tersebut tidak mencantumkan informasi
mengenai :
a. Inscriptio : Identitas Dokter (Alamat praktek, Nomor Telepon) Hanya ada
alamat dan nomor telepon rumah sakit jiwa
b. Signatura : Identitas pasien (berat badan, alamat)
Solusinya
 Konfirmasi kepada dokter mengenai alamat praktek dan nomor telepon dokter
 Tanyakan langsung kepada pasien/keluarga pasien mengenai identitas pasien

PERTIMBANGAN KLINIS
NO NAMA OBAT KOMPOSISI INDIKASI
1 Risperidon Risperidon Skizoprenia gangguan bipolar,
dan gangguan autistik
(AHFS 2011)

2. Hexymer Triheksifenidil Parkinsonisme, gangguan


ekstrapiramidal karena obat
(kecuali tardive dyskinesia)
(pionas.pom.go.id)

3. Chlorpromazine Chlorpromazine HCl Gangguan psikotik, mual dan


muntah, sedasi pra operasi,
porfiria intermiten akut, tetanus,
gangguan bipolar, cegukan yang
tidak bisa diatasi, Disruptive
Behavior Disorder dan Attention
Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD)
(AHFS 2011)

4. Trifluoperazine Trifluoperazine HCl Skizoprenia, kecemasan


nonpsikotik, keterbelakangan
mental
(AHFS 2011)

5. Clozapine Clozapine Skizoprenia, sindrom parkinson,


pengurangan risiko bunuh diri
pada skizofrenia dan gangguan
skizoafektif
(AHFS 2011)

DOSIS OBAT
DOSIS MENURUT
NO NAMA OBAT DOSIS DI RESEP
LITERATUR
(cantumkan literaturnya)
1 Risperidon Dosis: 2 mg Sebagai dosis awal: 1 mg 2xsehari,
Aturan pakai: 2xsehari 1 yang peningkatan 1 mg 2xsehari
tablet pada hari kedua dan ketiga, sesuai
toleransi, untuk menargetkan dosis
6-8 mg sehari yang
direkomendasikan oleh pabrik.
Untuk target dosis 4 mg setiap hari
mungkin lebih sesuai pada sebagian
besar pasien dewasa yang sehat.
(AHFS 2011)
2. Hexymer Dosis: 2 mg Sebagai dosis awalnya, 1 mg pada
Aturan pakai: 2xsehari 1 hari pertama. Dosis dapat
tablet ditingkatkan dalam peningkatan 2
mg dengan interval 3 sampai 5 hari
hingga maksimum 6-10 mg setiap
hari.
3 Chlorpromazine Dosis: 25 mg Dosis awalnya, 25 mg 3 kali sehari.
Aturan pakai: 1xsehari Setelah 1 atau 2 hari, dosis dapat
pada malam hari ditingkatkan secara bertahap dua
kali seminggu sebesar 20-50 mg
sampai gejala terkontrol. (AHFS
2011)
4 Trifluoperazine Dosis: 5 mg Awalnya, 2-5 mg diberikan dua kali
Aturan pakai: 1xsehari sehari. Tingkatkan dosis secara
pada pagi hari bertahap sampai gejala terkontrol.
Sebagian besar pasien
menunjukkan respons optimal
dengan 15-20 mg sehari. (AHFS
2011)

5 Clozapine Dosis: 25 mg Dosis awalnya, 12,5 mg (setengah


Aturan pakai: 1xsehari ½ dari tablet 25 mg) sekali atau dua
tablet pada malam hari kali sehari. (AHFS 2011)

KESIMPULAN:

KALAU ADA YANG TIDAK SESUAI MAKA SOLUSINYA:


PEMILIHAN OBAT: (centang salah satu)
Pada Resep
No Kategori sesuai Tidak sesuai
1. Bentuk sediaan 
2. Pemilihan Obat sesuai Umur pasien 

Kalau tidak sesuai jelaskan kenapa


Pemilihan Obat dan bentuk sediaan sudah sesuai dengan umur pasien

INTERAKSI OBAT

NO NAMA OBAT JENIS INTERAKSI DENGAN OBAT LAIN


DI RESEP
1 Risperidon Interaksi dengan makanan
Penggunaan risperidone bersamaan dengan teh dan cola
dapat meningkatkan efek samping risperidon pada sistem
saraf seperti pusing, mengantuk, dan sulit berkonsentrasi.
2. Hexymer Interaksi dengan risperidone
Penggunaan hexymer bersama dengan risperidone dapat
meningkatkan efek samping mulut kering, sakit perut,
demam, penglihatan kabur, kebingungan, pusing, atau detak
jantung berkurang

3. Chlorpromazine Interaksi dengan risperidone


Menggunakan chlorpromazine bersama dengan risperidone
dapat meningkatkan efek samping seperti kantuk, penglihatan
kabur, mulut kering, intoleransi panas, kemerahan,
penurunan keringat, kesulitan buang air kecil, kram perut,
sembelit, detak jantung tidak teratur, kebingungan, dan
masalah memori.

4. Trifluoperazine Interaksi dengan risperidone


Menggunakan trifluoperazine bersama dengan risperidone
dapat meningkatkan efek samping seperti kantuk, penglihatan
kabur, mulut kering, intoleransi panas, kemerahan,
penurunan keringat, kesulitan buang air kecil, kram perut,
sembelit, detak jantung tidak teratur, kebingungan

5. Clozapine Interaksi dengan Hexymer


Hexymer (Trihexyphenidyl)meningkatkan efek samping
antimuskarinik clozapine (mulut kering, sakit perut, demam,
penglihatan kabur, kebingungan, pusing, dan detak jantung
berkurang)

Referensi :
Drugs.com (https://www.drugs.com/interactions)
MIMS
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/trihexyphenidyl
SOLUSI KALAU ADA INTERAKSI
 Interaksi Hexymer Chlorpromazine,dan Trifluoperazine dengan risperidone
Solusi: - Monitoring efek samping obat pada pasien
- Melakukan penyesuaian dosis obat untuk pasien

 Interaksi dengan makanan


 Solusi : Hindari konsumsi teh dan cola selama penggunaan risperidone

Interaksi Clozapine dengan Hexymer


Solusi :- Monitoring efek samping clozapine pada pasien
- Melakukan penyesuaian dosis clozapine untuk pasien
DISPENSING
Jelaskan PIO yang perlu diberikan kepada pasien pada saat dispensing obat

Aturan pakai :
 Risperidone
2 mg dalam 1-2 dosis terbagi pada hari pertama, kemudian 4 mg dalam 1-2 dosis
terbagi pada hari kedua diindikasikan sebagai antipsikosis akut dan kronik
 Hexymer
1 mg per hari ditingkatkan pada interval 3-5 hari, dengan peningkatan 2 mg hingga
6-10 mg per hari dalam 3-4 dosis terbagi.
 Klorpromazin
25 mg 3 kali sehari atau 75 mg malam hari yang disesuaikan dengan responsnya
diindikasikan sebagai antipiskosis (skizofrenia)
 Trifluoperazine
5 mg 2 kali sehari diindikasikan sebagai antipiskosis
 Clozapine
12,5 mg 1 atau 2 kali pada hari pertama lalu 25-50 mg pada hari ke 2 dan
dinaikkan bertahap yang diindikasikan sebagai skizofrenia (termasuk psikosis
pada penyakit Parkinson)

Informasi penting lainnya seperti hal-hal yang harus diperhatikan atau obat dengan
penggunaan khusus :
 Jangan mengemudikan kendaraan, mengoperasikan mesin, atau mengonsumsi
minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan risperidone, hexymer,
chlorpromazine, trifluoperazine, dan clozapine karena dapat menyebabkan pusing
dan kantuk.
 Hindari kegiatan yang bisa membuat Anda kepanasan, seperti berjemur di bawah
matahari atau berolahraga pada siang hari, selama menjalani pengobatan dengan
risperidone karena bisa meningkatkan risiko terjadinya heatstroke.
 Hindari paparan sinar matahari secara langsung, karena chlorpromazine dapat
membuat Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari
 Jangan merokok selama mengonsumsi clozapine, karena dapat menurunkan
efektivitas obat ini.

Terapi non farmakologi:

 Terapi elektroconvulsif (ECT). Penggunaan ECT yang dikombinasi dengan obat-


obatan antipsikotik bisa dijadikan pilihan terapi bagi pasien yang menginginkan
perbaikan umum dan pengurangan gejala dengan cara yang cepat
 Terapi pendekatan psikososial, yaitu kegiatan pembelajaran yang memungkinkan
pasien untuk memenuhi tuntutan social yang bertujuan untuk memberikan
dukungan emosional kepada pasien sehingga pasien mampu meningkatkan fungsi
sosial dan pekerjaannya dengan lebih baik. Ada beberapa jenis pendekatan
psikososial yang biasa dilakukan pada pasien skizofrenia, diantaranya yaitu
 Program for Assertive Community Treatment (PACT), merupakan program
rehabilitasi yang terdiri dari manajemen kasus dan intervensif aktif suatu
tim menggunakan pendekatan yang sangat terintegritasi.
 Intervensi keluarga,dimana keluarga harus terlibat dalam penyembuhan
pasien.
 Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy), dalam terapi ini
dilakukan koreksi atau modikasi terhadap keyakinan (delusi) & fokus
terhadap halusinasi pendengaran dan menormalkan pengalaman psikotik
pasien sehingga mereka bisatampil secara normal.
 Pelatihan keteampilan social, penggunaan teknik perilaku atau kegiatan
pembelajaran yang memungkinkan pasien untuk memenuhi tuntutan
interpersonal & perawatan diri dan menghadapi tuntutan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai