Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem Informasi Management Puskesmas (SIMPUS) adalah program aplikasi yang
digunakan dan dikembangkan khusus dari puskesmas, yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dipuskesmas sebgai mengelola,mengolah,dan memelihara data-data yang ada.
Simpus merupakan aplikasi yang bersifat single user yang berarti hanya dapat digunakan
hanya oleh satu orang pada saat itu dan tidak memungkinkan satu database dihunkan dan
diolah bersama-sama dari beberapa staf,serta beberapa ruang pelayanan yang ada
dipuskesmas.

Sampai saat ini banyak puskesmas yang masih mengelola data kunjungan pasien,data-data
obat,dan juga membuat laporan dengan cara yang manual.
Penggunaan cara yang manual membutuhkan waktu yang lama,keakuratan data yang
kurang akan sulit diterima untuk dapat diterima,karena kesalahan yang besar.

Beberapa puskesmas sudah banyak yang menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk
mengolah data,namun sampai sekarang belum banyak program komputer yang khusus
didesain untuk manajemen data di puskesmas.

Menurut Kepmenkes RI No. 932 Tahun 2000, puskesmas melaksanakan mana-jemen


kesehatan pada tiga fungsi, yakni fungsi manajemen pasien, manajemen institusi, dan
manajemen sistem. Informasi yang berkualitas dalam pengelolaan manajemen pasien
memberikan kepastian data untuk upaya penyehatan pasien dan pengobatan yang lebih
akurat dan efektif. Informasi yang berkualitas pada manajemen institusi memberikan
kepastian data pengelolaan organisasi puskesmas yang efektif, sedangkan informasi yang
baik pada manajemen sistem akan menimbulkan ketepatan sasaran pembangunan
kesehatan wilayah serta transparansi penyehatan masyarakat. Mengingat pentingnya
SIMPUS di Puskesmas maka kami akan membahas lebih lanjut mengenai SIMPUS dalam
makalah ini.

Sistem informasi juga merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
yang digunakan sebagai dasar dan acuan untuk penyusunan berbagai kebijakan pedoman
darahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan
kesehatan (Depkes,2004)

Hal-hal yang menyebabkan masalah dalam input berkaitan dengan pelaksanaan SIMPUS
adalah data yang berasal dari pelayanan luar sedang seperti puskesmas pembantu dan
puskesmas keliling masih dengan cara manual yaitu dengan bantuan buku register.
Selain itu dalam mendukung pelaksanaan harian SIMPUS, SOP yang belum dilakukan dan
sarana prasarana untuk pelaksanaannnya

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS)?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan makalah ini ada untuk mengetahui Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
Puskesmas (SIMPUS)

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas.
2. Untuk mengetahui sumber data SP3.
3. Untuk mengetahui langkah manajemen data di komputer.
4. Untuk mengetahui penyajian data.
BAB II
PEMBAHASAN

Sistem pencatatan dan pelaaporan puskesmas


Sistem pencatatan merupakan kegiatan atau pendokumentasian suatu aktivitas dalam
bentuk tulisan di atas kertas, komputer, dan lain sebagainya dengan ilustrasi , tulisan,
grafik, gambar, dan suara.

Pencatatan di dalam kesehatan adalah melakukan pendokumentasian terhadap semua


proses kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan di dalam puskesmas.
Contohnya seperti puskesmas pembantu,puskesmas keliling, posyandu, maupun bidan
desa. Pencatatan ini sangat berguna sebagai aspek resmi pelayanan kesehatan.
Agar pencatatan tersebut sistematis maka disusun. Formulir standar yang telah
ditetapkan dalam sistem pencatatan dan pelaporan terpadu atau disingkat SP2TP.

Sistem Pencatatan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) adalah kegiatan pencatatan


dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari komponen yang saling
berkaitan, berintegrasi, dan mempunyai tujuan tertentu.
Pelaksanaan SP2TP menganut konsep wilayah kerja Puskesmas, oleh karena itu
mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas: bidan di desa, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Rl No
63/Menkes/SK/lll1981.
Manfaat pencatatan, meliputi:
1. Memberi informasi tentang keadaan masalah atau kegiatan.
2. Sebagai bukti dari suatu kegiatan/peristiwa.
3. Bahan proses belajar dan bahan penelitian.
4. Sebagai pertanggungjawaban.
5. Bahan pem buatan laporan.
6. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
7. Bukti hukum.
8. Alat komunikasi dalam penyampaian pesan serta meningkatkan kegiatan
peristiwa khusus.

Jenis data yang dikumpulkan dan dicatat, meliputi:


1. Demografi (kependudukan) di wilayah kerja puskesmas.
2. Ketenagaan di puskesmas.
3. Sarana yang dimiliki puskesmas.
4. Kegiatan pokok puskesmas.
5. Laporan SP2TP mempergunakan sistem tahun kalender.

Komponen SP2TP sistem pencatatan


Pencatatan dapat dilakukan di dalam dan di luar gedung. Di dalam gedung loket
memegang peranan penting bagi seorang klien yang berkunjung pertama kali atau yang
melakukan kunjungan ulang dan mendapatkan karu tanda pengenal. Kemudian klien disalurkan
pada unit pelayanan yang akan dituju. Apabila pelayanan dilakukan di luar gedung, klien dicatat
dalam register sesuai dengan pelayanan yang diterima.

Anda mungkin juga menyukai