BAB II
LANDASAN TEORI
A Tinjauan Pustaka
1. Karbohidrat
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus
a) Monosakarida
8
9
(alkohol gula atau poliol), dengan gugus aldehida atau keton yang
b) Oligosakarida
c) Polisakarida
sebagai berikut :
di hati dan otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem saraf
karbohidrat saja.
berlebihan.
toksik tertentu.
nukleat.
defekasi.
hanya untuk waktu yang singkat dan mungkin tidak lebih dari 5
maltosa.
13
pencernaan karbohidrat.
karena itu, hanya sedikit fruktosa dan galaktosa yang terdapat dalam
melalui membran sel hati ke dalam darah, paling sedikit 95% dari
2. Glukosa
energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan tubuh. Peran utama karbohidrat
dan kortisol sebagai sistem reseptor di otot dan sel hati. Faktor eksogen
antara lain jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas yang
3. Metabolisme Glukosa
makanan masuk ke dalam mulut. Saat makanan masuk kedalam mulut dan
sekresi lambung. Aktivitas amylase akan dihambat oleh asam yang berasal
dari sekresi lambung, karena amylase tidak aktif pada pH rendah. Namun,
kecil lainnya. Setelah itu maltose dan polimer glukosa akan memasuki
usus halus bagian jejenum. Jejenum memliki vili-vili, pada vili-vili ini
monosakarida, dimana 80% terdiri dari glukosa dan sisanya fruktosa dan
galaktosa.
gestasional.
diabetes tipe 1 adalah infeksi virus atau reaksi auto imun (rusaknya
yaitu sel B pada pankreas, secara menyeluruh. Oleh karena itu, pada
18
yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah yang terjadi pada
(Depkes, 2008).
a. Diet
b. Alkohol
lambat beberapa kadar analit. Perubahan cepat terjadi dalam waktu 2-4
c. Aktifitas Fisik
agar kadar gula di dalam darah tetap seimbang. Pada keadaan normal,
reaksi otot yang mana otot akan mengambil glukosa di dalam darah
d. Penggunaan Obat
Obat – obat yang diberikan baik secara oral maupun cara lainnya
mencapai 200 mg/dl atau lebih tinggi dan ditandai dengan adanya
2018).
Kadar glukosa darah sewaktu lebih dari 200 mg/dL tanpa adanya
gejala yang khas maka diperlukan tes konfimasi lebih lanjut dengan
Kadar glukosa darah puasa mencapai 126 mg/dL atau lebih tanpa
konfirmasi tetapi kadar glukosa darah masih tetap tinggi maka dapat
Untuk hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa antara 100 dan
2018)
gram yang dilarutkan dalam 250 ml air (Diabetes Care, 2018). Kadar
75 gram glukosa berada diantara 140 dan 199 mg/dL maka dapat
Care, 2018).
7. Pemeriksaan Laboratorium
b. Persiapan pasien
c. Pengambilan spesimen
1) Peralatan
2) Waktu
3) Lokasi
4) Teknik
d. Pengolahan spesimen
e. Pengiriman spesimen
f. Penyimpanan spesimen
berikut :
a. Standar WHO/IFCC
POD
2 H 2 O 2 + 4-aminophenazone + phenol �⎯�quinomine+ 4 H 2 O
Metode : Heksokinase
HK
Glukosa + ATP �� G-6-P + ADP
𝐺𝐺−6−PDH
G-6-P + NADP �⎯⎯⎯⎯⎯⎯� glukonat -6-P + NADPH + H+
interaksi kimia antara zat tertentu dalam darah dan zat kimia
darah.
b. Verifikasi metode
c. Tujuan
tersebut.
d. Penilaian verifikasi
dinyatakan dalam nilia bias, yakni persen selisih nilai hasil dengan
31
e. Alat
tersebut.
f. Bahan kontrol
dibedakan berdasarkan :
yaitu bentuk cair, bantuk padat bubuk dan bentuk strip. Bahan
3) Cara pembuatan
a) Buatan sendiri
kondisi suhu -70C tidak ada atau terlalu kecil dan analisis
larutan spikes.
presisi .
g. Reagen
zat lain
penyalinan, pelaporan hasil dan pengiriman. Pada tahap ini tidak boleh
salah transkrip, hasil harus terbaca jelas, nilai rujukan harus sesuai
tepat yaitu, kepada orang yang tepat dan waktu yang tepat (KeMenKes
RI No. 1792/MENKES/SK/XII/2010).
atas usaha sendiri, dilakukan setiap hari, evaluasi hasil pemantapan mutu
antara lain komitmen untuk mencapai hasil yang bermutu, fasilitas, dana,
petugas yang kompeten, tindakan kontrol terh adap faktor pra analitik,
akan ditemui nilai rerata dan batas-batas nilai yang dapat diterima.
2010).
36
Westgard’s Multi-Rules :
• Aturan 1-2 S
bahwa apabila satu nilai berada di luar batas 2SD tetapi masih
• Aturan 1-3s
• Aturan 2-2 S
• Aturan R-4 S
bahwa apabila dua nilai kontrol level yang berbeda pada hari
atau run yang sama memiliki selisih melebihi empat kali SD.
37
• Aturan 4-1 S
saja maupun pada lebih dari satu level kontrol. pada penggunaan
satu level kontrol maupun lebih dari satu level maupun lebih
dari satu level kontrol, maka perlu melihat danya empat nilai
• 10-x
hanya berada pada satu sisi dari garis mean. Aturan ini
B. Kerangka Pemikiran
• Diabetes
Mellitus
Pra Analitik Analitik Pasca Analitik • Gangguan
penyimpanan
glikogen
Metode, Alat, • Defisiensi
• Permintaan Reagensia, Verifikasi, Verifikasi,
G6PD
pemeriksaan Kualitas Kontrol, Validasi,
• Identifikasi Kalibrasi Pencatatan dan
pelaporan hasil.
pasien
• Persiapan
pasien Diet makanan
• Pengumpulan Pemeriksaan glukosa darah puasa
atau minuman
spesimen yang
• Penyimpanan dikonsumsi
bahan Puasa 8 jam Puasa 10 jam anjuran
setelah puasa 8 anjuran menurut menurut Permenkes
pemeriksaan
dan 10 jam
National LTO dan 2013
diabetes care
Keterangan :
Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa
= variabel yang Darah Puasa
akan diteliti
= variabel yang
Tidak akan Analisis Data
diteliti
= tidak berhubungan
langsung
= berhubungan
langsung Tidak terdapat perbedaan hasil pemeriksaan kadar
glukosa darah pada lama puasa 8 dan 10 jam.
C. Hipotesis