Anda di halaman 1dari 5

1. Pendahuluan.

Program pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah program untuk mengelola
bahan berbahaya seperti : bahan kimia dan bahan biologi yang dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung.
Pelaksanaan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun di Rumah Sakit Umum Daerah Jend.
A. Yani Metro mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
472/MENKES/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya bagi kesehatan.
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan di rumah sakit bermacam
karakteristiknya dimana bahan tersebut beresiko menyebabkan kecelakaan dan bahaya bagi
pengguna dan lingkungannya. Untuk itu perlu dibuat program pengelolaan B3 agar resiko-
resiko tersebut dapat diminimalisasi. Dalam program tersebut harus mencantumkan pemberian
penjelasan tentang ancaman/bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan B3, cara penanganan/
penanggulangannya bila terjadi kecelakaan atau keracunan.

2. Latar Belakang.
Rumah Sakit Umum Jend.A.Yani Metro sebagai salah satuinstitusi yang bergerak
dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam melaksanakan
kegiatan/aktifitasnya sehari-hari selalu menggunakan obat- obatan,bahan kimia,reagen
bahkan sampai kepada bahan pembasmi serangga/insektisida yang semuanya tergolong
dalam Bahan bahan berbahaya beracun (B3),mengingat sipat sipat berbahaya umumnya
mempunyai kadar toksisitas yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan
pencemaran atau kontaminasi terhadap lingkungan,maka dipandang perlu untuk
dilakukan pengelolaan bahan bahan berbahaya beracun.

3. Tujuan.
a. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit melalui suatu sistim dimana Rumah
Sakit mampu mewujudkan kondisi aman dan nyaman baik bagi pasien dalam upaya
memberikan pelayanan kesehatan, maupun untuk para pengunjung, dokter dan
staff/karyawan dengan pengelolaan bahan bahan berbahaya beracun secara benar sesuai
prosedur yang ditetapkan di Rumah Sakit Umum daerah Jend.A.Yani Metro .
b. Tujuan Khusus
 Memberikan keamanan dan kenyamanan kepada Karyawan, Dokter, Pasien,
dan pengunjung rumah sakit, serta mencegah pencemaran lingkungan.

 Meminimalisasi resiko penyakit dan kecelakaan kerja akibat B3.

 Memberikan informasi kepada pengguna B3 tentang bahaya B3 yang


digunakan.
1
 Mengetahui cara menangani bahan bahan berbahayaberacun

4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.


Kegiatan Pokok.
a. Inventarisasi lokasi penyimpanan dan jenis Bahan Berbahaya Beracun

b. Pengadaan B3 (Suplier harus melampirkan MSDS)

c. Penanganan penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3

d. Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3 lain

e. Perlindungan terhadap paparan B3

f. Pemasangan label/simbol B3 ditempat penyimpanan/ penggunaan APD

g. Pendidikan dan pelatihan penanganan insiden/paparan B3

Rincian Kegiatan
a. Identifikasi lokasi penyimpanan dan jenis Bahan Berbahaya Beracun
1) Laboratorium
2) Gudang Farmasi
3) Instalasi Bedah sentral
4) Laundry
5) Kamar jenazah
6) Sanitasi
7) CSSD
8) Instalasi rawat inap
9) Instalasi rawat jalan
b. Pengadaan B3 (Suplier harus melampirkan MSDS (Material Safety Data Sheet)
1) Suplier harus melampirkan MSDS (Material Safety Data Sheet)
2) Inventarisasi jenis B3 dan MSDS
c. Penanganan penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3
1) Penambahan kelengkapan TPS B3
2) Pemantauan penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3
d. Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3 lain Pengumpulan data
tumpahan, paparan dan insiden B3 lain dari unit terkait
e. Perlindungan terhadap paparan B3
1) Inventarisasi Alat Pelindung Diri
2) Penambahan/Pembelian Alat Pelindung Diri
3) Pengadaan spill kit B3
4) Pemantauan Kelengkapan APD

2
f. Pemasangan label/simbol B3 ditempat penyimpanan/penggunaan APD
1) Pengadaan label/simbol B3
2) Pemantauan penggunaan label/simbol B3
g. Pendidikan dan pelatihan penanganan insiden/paparan B3
h. Pelatihan dan simulasi penanganan tumpahan

5. Cara Melaksanakan Kegiatan.


a. Membuat jadwal inventarisasi MSDS, menempelkan label dan penyuluhan di unit
pengguna.

b. Memasang simbol – simbol B3 pada setiap tempat penyimpanan

c. Koordinasi dengan bagian pengadaan dan pengguna dalam hal memantau


penggunaan B3

d. Memberikan penyuluhan kepada pengguna mengenai bahan berbahaya dan beracun.

e. Melatih pengguna dalam hal penanggulangan kontamisasi/insiden B3

6. Sasaran.
a. Seluruh lokasi penyimpanan B3, jenis B3 dan MSDS di area rumah sakit terdata
keseluruhan oleh Tim MFK
b. Tersedianya perlengkapan TPS B3 yang memenuhi persyaratan sampai bulan
Desember 2016
c. Dilaporkannya seluruh data tentang tumpahan, paparan dan insiden B3 lain setiap
bulan
d. Terkumpulnya data APD di seluruh area rumah sakit pada awal tahun 2016
e. APD dan spill kit tersedia sesuai dengan jumlah dan jenis B3 di seluruh ruangan
yang berisiko
f. Seluruh area yang berisiko telah terpasang label/simbol B3
g. Pelaksanaan diklat diikuti oleh petugas kebersihan dengan sasaran tercapai 70% dan
anggota unit – unit yang berisiko dengan sasaran tercapai 50%.

7. Jadwal Kegiatan.
TAHUN 2016
NO KEGIATAN 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12
0
1 Inventarisasi tempat x x
penyimpanan B3
2 Inventarisasi jenis B3 dan x x
MSDS
3 Penilaian risiko lokasi- lokasi x x

3
penyimpanan B3
4 Penambahan kelengkapan x
TPS TPS B3
5 kerjasama pembuangan x
limbah B3 dengan pihak
ketiga
6 Pemantauan penyimpanan, x x x x x x x x x x x x
penggunaan dan pembuangan
B3
7 Pengumpulan data tumpahan, x x x x x x x x x x x
paparan dan insiden B3 lain
dari unit terkait
8 Inventarisasi Alat Pelindung x x x x x x x x x x x x
Diri
9 Penambahan/Pembelian Alat x x x
Pelindung Diri
10 Pengadaan spill kit B3 x x
11 Pemantauan Kelengkapan x x
APD
12 Pengadaan label/simbol B3
13 Pemantauan penggunaan x x
label/simbol B3
14 Pelatihan dan simulasi x x
penanganan tumpahan B3

8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan.


a. Pelaporan dilakukan setelah satu kegiatan program dilaksanakan

b. Setiap akhir tahun Komite K3 RS membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan


program B3 di Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A. Yani Metro kepada Direktur
Rumah Sakit.

4
9. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan.
a. Komite K3 RS membuat laporan, menganalisa, melakukan evalusi dan tindak lanjut
serta membuat rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A.
Yani Metro.

b. Evaluasi program B3 di Rumah Sakit Umum Daerah Jend. A. Yani Metro


dilaksanakan setiap Triwulan untuk melihat pencapaian sasaran dan perencanaan
kegiatan Selanjutnya.

Metro, 31 Mei 2016


Mengetahui,
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ketua TIM MFK
Jend. A. Yani Metro

drg. Endang Nuriyati Rahmad Budiyanto,SKM,MPH


NIP. 19600110 198701 2 001 NIP. 19690921 1992031006

Anda mungkin juga menyukai