Anda di halaman 1dari 40

Tinea corporis

adalah infeksi
umum yang sering
terlihat pada daerah
dengan iklim yang
panasdan lembab.
Seperti infeksi
jamur yang lain,
kondisi yang
hangat dan lembab
membantu penyeba
ran infeksi ini. Ole
h karena itu, daera
h tropis dan subtro
pis memiliki insien 
yangtinggi
terhadap tinea
corporis. Tinea
corporis dapat
terjadi pada semua
usia. Bisa
didapatkan pada or
ang yang bekerja y
ang berhubungan d
engan hewan-
hewan.5,6 Maseras
i dan oklusikulit
lipat paha
menyebabkan
peningkatan suhu
dan kelembaban
kulit yang
akanmemudahkan
infeksi. Penularan
juga dapat terjadi
melalui kontak
langsung dengan
individuyang
terinfeksi atau tidak
langsung melalui
benda yang
mengandung
jamur, misalnya
handuk,lantai
kamar mandi,
tempat tidur hotel
dan lain-lain. 7
Pada tinea cruris,
onsetnya
biasanya pada
orang dewasa,
laki-laki lebih serin
g
terjangkiti daripad
a wanita. Faktor
predisposisinyaant
ara lain lingkungan
yang hangat dan
lembab, pakaian
yang ketat,
kegemukan
dan penggunaan
obat
glukokortikoid.
3.
 
Insident
 

4.
 
EtiologiDermatofit
a adalah golongan
jamur yang
menyebabkan
dermatofitosis.
Golongan jamur
inimempunyai sifat
mencernakan
keratin.
Dermatofita
termasuk kelas
Fungi imperfecti,
yangterbagi dalam
3 genus, yaitu
Microsporum,
Trichophyton, dan
Epidermophyton.
Walaupunsemua
dermatofita bisa
menyebabkan tinea
corporis, penyebab
yang paling umum
adalah T.rubrum,
T. mentagrophytes,
T. canis dan T.
tonsurans.1,2,3,5Pa
da tinea cruris
penyebabnya
hampir sama
dengan tinea
corporis. Penyebab
tinea cruris
yangtersering yaitu:
T. rubrum, T.
mentagrophytes,
atau E.
Floccosum.Infeksi
jamur pada kondisi
ini disebabkan oleh
mikroorganisme
yang menjadi
parasit padatubuh.
Jamur (dermatofit)
tinggal di sel di
lapisan luar kulit.
Kondisi ini dapat
menular dandapat
menyebar dengan
cara berikut: 1.
Manusia ke
manusia 2. Hewan
ke manusia 3.
Objek ke manusia
4. Tanah ke
manusia
5.
 
PatofisiologiTinea
korporis
menjangkit bagian
muka, leher, batang
tubuh dan
ekstremitas, pada
bagianyang
terinfeksi akan
tampak lesi
berbentuk cincin
atau lingkaran yang
khas. Varietas
hewandiketahui
menyebabkan
reaksi inflamasi
yang hebat pada
manusia karena
jamur ininormalnya
tidak beradaptasi
dengan kehidupan
dalam tubuh hospes
manusia.Manusia
tertular jamur
varietas
 – 
hewan melalui
kontak dengan
binatang peliharaan
ataudengan subjek
yang pernah
bersentuhan dengan
binatang.
6.
 
Manifestasi
klinik Predileksi
tinea ini adalah di
daerah leher,
ekstremitas dan
badan, lesi dapat
berupa lesi
anular  bulat atau b
ulat lanjong, berbat
as tegas karena terj
adi konfluensi beb
erapa
lesi, pinggir lesi po
lisiklik dan agak
meninggi. Tinea
imbrikata (tokleau)
mulai dengan
papul berwarna
coklat, perlahan ta
han membesar. Tin
eafavosa atau favu
s biasanya dimulai 
di kepala sebagai ti
tik kecil dibawah
kulit yang
berwarna merah
kuning dan
berkembang
menjadi krusta
berbentuk cawan
(skutula) dengan
berbagai
ukuran.Bentuk
lebih berat dapat
berupa granuloma
(granuloma
majochi) dapat
terjadi pada
gangguanfungsi
imun selular lokal
atau sistemik
granuloma dapat
kecil hanya
disekitar folikel
rambuttetapi dapat
meluat dan
membentuk
vegetasi, dapat
terjadi pada wanita
yang biasa
mencukur rambut
kaki.
7.
 
Diagnostik 
You're Reading a Preview
Upload your documents to download.
Upload to Download
OR

Become a Scribd member to read and download full documents.


Start Your 30 Day FREE Trial
 

Diagnosis dibuat
berdasarkan
gambaran klinis,
hasil pemeriksaan
sediaan langsung
yang positif dan bi
akan. Kadang
 – 
kadang diperlukan
pemeriksaan
dengan lampu
Wood,
yangmengeluarkan
sinar ultraviolet
dengan gelombang
3650 Ao.
Pemeriksaan
sediaan langsung
denganKOH 10-
20% bila positif
memperlihatkan
elemen jamur
berupa hifa
panjang dan
artrospora.Pemerik
saan dengan
pembiakan
diperlukan untuk
menyokong
pemeriksaan
langsung sediaan
basahdan untuk
menentukan spesies
jamur. Pemeriksaan
ini dilakukan
dengan
menanamkan bahan
klinis pada media b
uatan. Yang diang
gap paling baik pa
da waktu ini adala
h medium agar dek
strosaSabouraud.
Biakan
memberikan hasil
lebih cukup
lengkap, akan
tetapi lebih sulit
dikerjakan,
lebihmahal
biayanya, hasil
diperoleh dalam
waktu lebih lama
dan sensitivitasnya
kurang (± 60%)
biladibandingkan
dengan cara
pemeriksaan
sediaan langsung.
Diagnosis bisa
ditegakkan
berdasarkangambar
an klinis dan ruam
yang diderita
pasien. Dari
gambaran klinis
didapatkan lesi di
leher,
lengan,tungkai,
dada, perut atau
punggung. Infeksi
dapat terjadi
setelah kontak
dengan orang yang
terinfeksiatau
hewan atau objek
yang baru
terinfeksi.
8.
 
Pengobatana.
Pengobatan
topikal- Kombinasi
asam salisilat (3-
6%) dan asam
benzoat (6-12%)
dalam bentuk salep
( SalepWhitfield).-
Kombinasi asam
salisilat dan sulfur
presipitatum dalam
bentuk salep (salep
2-4, salep 3-10)-
Derivat
azol : mikonazol
2%, klotrimasol
1%, ketokonazol
1% dll. b.
Pengobatan sistemi

Griseofulvin 500
mg sehari untuk
dewasa, sedangkan
anak-anak 10-25
mg/kgBB
sehari.Lama
pemberian
griseofulvin pada
tinea korporis
adalah 3-4 minggu,
diberikan bila lesi
luasatau bila
dengan pengobatan
topikal tidak ada
perbaikan.

Ketokonazol 200
mg per hari selama
10 hari
 – 
2 minggu pada
pagi hari setelah
makan

Antibiotika
diberikan bila
terdapat infeksi
sekunder.Pada
kasus yang resisten
terhadap
griseofulvin dapat
diberikan deriivat
azol
sepertiitrakonazol,
flukonazol dll.
9.
 
Asuhan
keperawatan
1.
 
Pengkajian
Kulit merupakan
organ tubuh yang
paling terlihat,
kalau timbul
gangguan
dermatologik, pasi
en sulit untuk
mengbaikan atau
menyembunyikann
ya dari orang
lain. Riwayat
kesehatan
danobservasi
langsung akan
memberikan
informasi
mengenai persepsi
pasien terhadap
dermatosis,
You're Reading a Preview
Upload your documents to download.
Upload to Download
OR

Become a Scribd member to read and download full documents.


Start Your 30 Day FREE Trial

Anda mungkin juga menyukai