NIM : 25000120140349
Kelas : E
Gagal Ginjal Kronis bisa dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Gangguan fungsi ginjal: 51% - 80% dari fungsi ginjal normal
2. Gagal ginjal : hanya 25% - 50% dari fungsi ginjal
3. Gagal ginjal berat: hanya 15% - 25% dari fungsi ginjal
4. Gagal ginjal stadium akhir: kurang dari 10-15% dari fungsi ginjal
Klasifikasi dari Ginjal Kronik yang didasarkan pada tingkat Glomerulo Filtration Rate
1. Penurunan cadangan ginjal, terjadi apabila GFR turun 50% dari normal.
2. Insufisiensi ginjal, yang terjadi apabila GFR turun menjadi 20—35% dari normal.
Nefron tersisa sangat rentan mengalami kerusakan karena beratnya beban yang diterima.
3. Gagal ginjal, terjadi apabila GFR <20% normal. Semakin banyak nefron yang mati.
4. Penyakit ginjal stadium-akhir, terjadi apabila GFR <5% dari normal. Hanya sedikit
nefron fungsional yang tersisa. Di seluruh ginjal ditemukan jaringan parut dan atrofi
tubulus.
Pada awal bergantung dengan penyakit yang mendasarinya, proses selanjutnya akan
sama. Mekanisme dasar terjadinya Ginjal Kronik ialah terjadinya cedera jaringan. Cedera
sebagian jaringan ginjal akan menyebabkan pengurangan massa, kemudian mengakibatkan
proses adaptasi berupa hipertrofi pada jaringan ginjal normal yang masih tersisa dan
hiperfiltrasi.
Namun proses adaptasi tersebut hanya berlangsung sementara, kemudian akan berubah
menjadi suatu proses maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. Pada stadium
dini PGK, terjadi kehilangan daya cadang ginjal, pada keadaan dimana basal laju filtrasi
glomerulus (LFG) masih normal atau malah meningkat. Secara perlahan tapi pasti akan
terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif.
Distribusi terkait Penyakit Ginjal Kronik berdasarkan daerah di Bali. Dilakukan pada
tiga daerah berdasar ketinggian, yaitu dataran tinggi, daerah urban kota, dan daerah pantai.
Kemudian didapatkan bahwasanya, variasi prevalensi PGK daerah dari hampir 70% di
daerah dataran tinggi, sekitar 60% di daerah urban dan lebih dari 40% di daerah pantai pulau
terpencil.
Ginjal kronik sebagai penyakit dengan gejala kurang jelas, Untuk itu, diperlukan
pengendalian dari penyakit tersebut, antara lain:
1. Melakukan konsultasi dengan dokter untuk dilakukan berbagai pemeriksaan, yaitu
a. Tes urine : untuk melihat adanya sel darah merah, sel darah putih, dan
protein.
d. Biopsi ginjal : untuk mengambil sampel kecil dari jaringan ginjal. Biopsi dapat
mendiagnosis radang ginjal.
c. olahraga
1. Gagal Ginjal Kronis memiliki beberapa tahapan yang terjadi, untuk tahapan gagal ginjal berat
kondisi ginjal menurun sebanyak …
a. 10—15%
b. 15—25%
c. 25—50%
d. 50—60%
e. 51—80%
2. Pada tingkat Glomerulo Filtration Rate (GFR) yang tersisa, juga terdapat pengklasifikasian
penyakit ginjal kronik. Ketika GFR turun menjadi 20—35% dari normal termasuk
klasifikasi…
b. Insufisiensi ginjal
c. Gagal ginjal
d. Penyakit ginjal stadium-akhir
e. Gagal ginjal berat
3. Adanya adaptasi yang berlangsung sementara, kemudian akan berubah menjadi suatu proses
maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa, termasuk penjelasan ginjal kronik
bagian…
a. Definisi general
b. Signifikasi
c. Patofisiologis
d. Gejala yang terjadi
e. Dampak
5. Diperlukannya pengendalian dari penyakit ginjal kronik dengan melakukan konsultasi dengan
dokter untuk melihat adanya sel darah merah, sel darah putih, dan protein. Tes/pengujian
tersebut dinamakan…
a. Tes urine
b. Tes darah
c. Tes Sinar-X
d. Biopsi Ginjal
e. Pengujian obstruksi saluran kemih