Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA NY “N”

NAMA : JUNAIDIN

NIM : 2004004

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROFESI NERS
MAKASSAR
2021
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA NY N
A. Konsep kebutuhan nutrisi

1. Definisi

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi (suitor & hunter, 1980)
adalah untuk memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur
kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan
individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

2. Fisiologi sistem / Fungsi normal sistem muskuloskeletal yang berperan dalam

kebutuhan nutrisi

Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat


aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan serta
prosedur dan pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat aktivitas,
maka nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga tingkat
aktivitas akan meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan prosedur
atau pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan makanan,
pencernaan, absorbsi, metabolisme dan ekskresi.
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zar makanan
tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan
kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal. Penyakit-penyakit
fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan. Biasanya terjadi pada
penyakit-penyakit saluran cerna.
Gangguan fisik dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan yang
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absrobsi, gangguan
tranportasi, atau penggunaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat
menurunkan absorbsi nutrisi karena didorong lebih cepat. Terhadap penyakit pada
kandung empedu, di mana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar, empedu
yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi system nutrisi

4. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsusmsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya
informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
5. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal
ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia
tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
6. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan
wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9
kkal/kgBB/jam.
7. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin
luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan
metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
8. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu,
masyarakat dengan kondisi perekonomian tinggi biasanya mampu mencukupi
kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian
rendah.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
10. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang
kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging
menyimbulkan kekuatan.
Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada gangguan kebutuhan
nutrisi
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan
nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker,
Anoreksia Nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan
tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
a. Berat badan 10-20% dibawah normal
b. Tinggi badan dibawah ideal
c. Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e. Adanya penurunan albumin serum
f. Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit
infeksi atau kanker.
b. Disfagia karena adanya kelainan persarafan
c. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
d. Nafsu makan menurun
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme
secara berlebihan.
Tanda klinis :
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
b. Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
d. Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
a. Perubahan pola makan
b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan
penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan
asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva
dan lain- lain.
5. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan kuantitas
konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut :
a. PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur.
b. PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 % BB Normal.
c. PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur.
6. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat pada bayi ketika
sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat : retardasi mental, kemunduran
pertumbuhan, apatis, edema, otot-otot tidak tumbuh, depigmentasi kulit, dermatitis.
7. Marasmus
Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori berkibat :
kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang dari normal, diare. PCM juga
dapat terjadi akibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani proses
perawatan di berbagai fasilitas kesehatan.
8. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan.
9. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta
asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
10. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan
oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung
koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,
obesitas dan lain-lain.
11. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.
B. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebutuhan aktivitas
1. Pengkajian

Riwayat keperawatan : Klien mengatakan Nyeri di perut ,mual dan muntah

a) Pemeriksaan fisik :fokus

a. Data subyektif :

2) Keadaan sebelum sakit : Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit


gastritis dan tidak pernah opname di rumah sakit
3) Keadaan sejak sakit /sakit saat ini : Klien mengatakan merasa nyeri pada ulu hati,
lemas dan merasa mual ,pasien dan keluarga cemas akan penyakitnya dan tidak
mengetahui penyakit yang di derita.
b. Data Objektif :
Ttv Td : 130/70 Mmhg , N : 100x/menit , RR : 22x/menit, S: 37˚

b) Pemeriksaan penunjang

Hematokrit Hasil satuan normal

Hb 7,4 gr ℅ LK B-1 B Pr
12-16

Lekosit 7,900 /mm³ 4000-11000

Eritrosit 2,91 /mm³ 4,5_H-6,0-H

Trombosit 460,000 /mm³ 150.000-


450.000
Pcv 22,9 ℅ 37-50

Mcv 78,9 FI 82-92

Mch 25,4 Pg 27-31

Mchc 32,3 gr/dl 32-37

Glukosa 155 mg℅ < 200


sewaktu

Golongan Darah B

2. Diagnosa keperawatan

a. Ketidakseimbangan Nutrisi

1) Definisi Ketidakseimbangan Nutrisi

adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

metabolik

2) Batasan karakteristik

a) Nyeri abdomen

b) Kurang makan

c) Membrane mukosa pucat

3) Faktor yang berhubungan

Ketidakmampuan mencerna makanan

b. Defisit Nyeri Akut

1) Definisi Nyeri adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkkaitan

dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak

atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang

dari 3 bulan.
2) Batasan karakteristik

a) Perubahan selera makan

b) Mengekspresikan perilaku (mis,gelisah,merengek,menangis)

c) Sikap melindungi area nyeri

d) Perubahan posisi untuk menghindari nyeri

3) Faktor yang berhubungan

Agen pencedera fisiologi (mis,inflamasi,iskemia,neoplasma)

3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan/kriteria hasil Intervensi keperawatan

Keperawatan NOC NIC

Tindakan Observasi
1. Ketidak Setelah dilakukan
seimbangan tindakan selama 3x24 1.identifikasi status nutrisi
nutrisi kurang jam dengan kriteria 2.monitor asupan makanan
dari kebutuhan hasil :
tubuh b/d Terapeutik
ketidak Ketidak seimbangan
mampuan nutrisi 1.sajikan makan secara menarik
mencerna dan suhu yang sesuai
makanan 1. Tidak ada 2.berikan makanan tinggi kalori
tanda-tanda dan tinggi protein
Ditandai dengan malnutrisi. 3.berikan suplemen makanan,jika
Ds : perlu
2. mampu
-Klien mengindikasi Edukasi
Mengatakan kebutuhan
tidak nafsu nutrisi 1.Anjurkan posisi duduk,jika
makan dan mual mampu
-
- Kolaborasi
1.Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
DO : dan jenis nutrient yang
dibutuhka,jika perlu
-pasiean tampak
lemah

-pasien makan
habis ¼ porsi

Nyeri akut b/d Tindakan Observasi


2. Agen pencedera Setelah dilakukan
fisiologi tindakan selama 3x24 1.identifikasi karateristik nyeri
jam dengan kriteria (mis.
hasil : Pencetus,pereda,kualitas,lokasi,inte
Ditandai dengan: nsitas,frekuensi,durasi)
2. monitor tanda-tanda vital
DS: Tingkat nyeri sebelum dan sesudah pemberian
analgetik
- pasien 1. keluhan nyeri dari
mengatakan indicator sedang :3 Terapeutik
nyeri pada ulu menjadi cukup
hati (perutnya) menurun : 4 1.tetapkan target efektifitas
2. gelisah dari cukup analgesic untuk mengoptimalkan
DO : meningkat :2 menjdi respon pasien
sedang : 3 2. dokumentasikan respon terhadap
-pasien tampak efek analgesic dan efek yg tidak
menahan nyeri diinginkan
-pasien gelisah
Edukasi

1.jelaskan efek terapi dan efek


samping obat
Kolaborasi

1.kolaborasi pemberian dosis dan


jenis anal gesik, sesuai indikasi

DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal.2007.Buku ajar kebutuhan dasar manusia : teori & aplikasi dalam

praktek.Jakarta:EGC.

Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Aplikasi konsep dan proses keperawatan. Buku 1,

A. Aziz Alimul Hidayat. Jakarta : Salemba media, 2009.

Tarwanto, Wartonah.2006.Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi

3.Salemba:Medika.

Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi 2012-2014 , Penerbit buku kedokteran

EGC, Jakarta 2011

Nursing outcomes classification (NOC) , 2013

Nursing interventions classification (NIC), 2013

Anda mungkin juga menyukai