Anda di halaman 1dari 14

FAKTA FAKTA KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 9

KEWIRAUSAHAAN B

1.ALEXANDER STEVANUS SINULINGGA

2.CHRISTINA CESSA FEBYOLA HARIANJA

3.SEPTELINA PURBA

PRODI KEWIRAUSAHAAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk mata kuliah Kepemimpinan. Adapun tujuan dibentuknya makalah ini
bukan semata-mata hanya untuk menyelesaikan tugas kuliah saja, tapi juga dapat menjadi refrensi bagi
para pembacanya.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dalam proses penulisan makalah ini. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari Ibu dosen pengampu yaitu Ibu Sri Rezeki, SE., M.Si., Dr.

Demikian makalah ini kami buat, jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan tutur bahasa saya ini, saya
berharap Ibu dapat memakluminya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua

Medan , 14 September 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I. Pendahuluan

I.1 LatarBelakangMasalah

I.2 RumusanMasalah

I.3 TujuanPenulisan

BAB II. Pembahasan

II.1 DefinisiKepemimpinan

II.2 Unsur-UnsurKepemimpinan

II.3 MasalahKepemimpinan

BAB III. Penutup

III.1 Kesimpulan

III.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA 
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di
anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan
mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan
baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Manusia selalu berinteraksi
dengan lingkungan, manusia hidup berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan
menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan.
Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik.
Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan
seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam
kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan
penting dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah yang diuraikan, banyak permasalahan yang didapatkan. Permasalahan
tersebut adalah :

 Bagaimana menjadi seorang pemimpin ?


 Teori-teori yang berkaitan dengan kepemimpinan ?
 Tipe-tipe kepemimpinan ?
 Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ?
 Masalah dalam hal kepemimpinan ?
I.3 TUJUAN PENULISAN

Ada pun tujuan dari penulisan ini adalah :

ü  Melatihdanmeningkatkanpengtahuandankreatifitasmahasiswa.

ü  Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang kepemimpinan.

 
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan
pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata
tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam prakteknya, sering
diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan, padahal pengertian tersebut berbeda. Pemimpin
adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang
harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif
untuk mempengaruhi pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih
dahulu.

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli manajemen mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori
yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Ada tiga teori yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetis
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leader are born and not made”. Penganut teori ini
mengatakan bahwa seorang pemimpin ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan
bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan
untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan  ia menjadi pemimpin.

1. Teori Sosial
Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, maka penganut social
mengatakan sebaliknya yaitu  “leaders are made and not born”.Penganut teori ini berpendapat bahwa
setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

1. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis danteori sosial. Penganut-penganut teori ini
berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya
telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari
kedateorigenetis dan teorisosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.
Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat
mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang
baik.

Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :


 Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam
mencapai tujuan.
 

 Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal


untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya
semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
 

 Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan


dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk
masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari
berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide
ketuhanan yang berlainan.
 

 Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi


manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
 

 Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang
lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.
 

 Sedangakan menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong,


menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan
Pancasila adalah :
v Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya
pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.

v Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan
berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.

v Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani
berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung dalam kelompok anggota-
anggota manajemen. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

1. Manager puncak (Top Manager)


2. Manager menengah (Middle Manager)
3. Manager bawahan (Lower Manager/Supervisor)
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing
and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal
cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan
menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan
kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang
diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan
sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin
bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil
hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang
diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan
sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin
bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil
hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang
dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan.

II.2 UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat
penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi
kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

 Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan


fasilitasnya.
 

 Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing,
commanding, controling, dsb.
 

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi
dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

1Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)


Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori
sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu
dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam
perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan
bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui
pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi, antara lain :

ü  Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata
– rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin
pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

ü  Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang
pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak
mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

ü  Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk
berprestasi. Dorongan yang kuatinikemudiantercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

ü  Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak
kepadanya

2Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi


Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan
kearah 2 hal.

ü  Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang
menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti :
membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

ü  Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan
kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas,
kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang
memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

3Teori Kewibawaan Pemimpin


Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu
seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun
kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

4Teori Kepemimpinan Situasi


Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai
dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

5Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin
dengan pengikutnya.

Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama
yaitu sebagai berikut :

1)      Tipe kepemimpinan otokratis

Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.

Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :

1. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi.


2. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
3. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata.
4. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah
yang paling benar.
5. Selalu bergantung pada kekuasaan formal.
6. Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur
paksaan dan ancaman.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak
menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

2)      Tipe kepemimpinan militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yag dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak
sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer
adalah bertipe militeristis.

Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan
digunakan sebagai alat utama.
2. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
3. Senang kepada formalitas yang berlebihan.
4. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan.
5. Tidak mau menerima kritik dari bawahan.
6. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpinmiliteristis jelaslah bahwa tipe pemimpin seperti ini bukan
merupakan pemimpin yang ideal.

3)      Tipe kepemimpinan fathernalistis

Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kebapakan.
Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan
mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan bersifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.


2. Bersikap terlalu melindungi bawahan.
3. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.
4. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan inisiatif daya
kreasi.
5. Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan. Akan tetapi ditinjau
dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin fathernalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap
organisasi yang dipimpinnya.

4)      Tipe kepemimpinan karismatis

Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukn sebab-sebab mengapa seorang
pemimpin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti inimempunyai daya tarik yang
amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor
penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa
pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan
bahwa kekayaan, umur, kesehatan, profil, pendidikan dan sebagainya. Tidak  dapat digunakan sebagai
kriteria tipe pemimpin karismatis.

5)      Tipe kepemimpinan demokratis

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe
kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendcahulukan
kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.

Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut :

1. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak pada pendapat bahwa manusia itu
adalah makhluk yang termulia di dunia.
2. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
3. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya.
4. Mentolelir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar
jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa dari
bawahan.
5. Lebih menitikberatkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
6. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
7. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk
menjadi pemimpin demokratis.
Syarat-syarat pemimpin yang baik

Seorang yang tergolong sebagai pemimpin adalah seorang yang pada waktu lahirnya yang memang
telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya mengembangkan bakat genetisnya
melalui pendidikan pengalaman kerja. Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang
berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-
ciri kepemimpinan.

Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus
dimiliki oleh seorang pmimpin, akan tetapi beberapa diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :

 Pendidikan umum yang luas


 Kemampuan berkembang secara mental
 Ingin tahu
 Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang gereralist yang baik juga.
 Kemampuan analistis
 Memiliki daya ingat yang kuat
 Mempunyai kapasitas integratif
 Keterampilan mendidik
 Keterampilan berkomunikasi
 Pragmatismo
 Mempunyai naluri untuk prioritas
 Personalitas dan objektivitas
 Sederhana
 Berani
 Tegas
 Dan sebagainya.
II.3 MASALAH KEPEMIMPINAN

Kehidupan manusia tidak lepas dari masalah. Serangkaian masalah tidak lah boleh di diamkan. Setiap
masalah yang muncul haruslah diselesaikan. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan,  seseorang akan
mampu menaggulangi setiap masalah yang muncul.

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan
orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas
dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya
kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara
dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan
pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya
kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau
punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat
menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya :

 Otokratis
Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan
pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan dan
pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga
mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang
berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya
memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai
yang kurang kompeten.

 Partisipasif
Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak
bersifat sepihak.

 Demokrasi
Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan
keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin yang demokrasis cenderung bermoral
tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.

 Kendali Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan
pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung- jawab, kemudian
menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya
sendiri.

Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang diterapkan, yaitu gaya
konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil
penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila
konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi
tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetap membuat orang-orang
sibuk dan mendesak mereka untuk berproduksi.Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi
konsiderasi,tidak selamanya merupakan pemimpinyan terbaik.

Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang. Salah satunya yang
terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard, yang mengemukakan 4 gaya dari sebuah
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin
memberikan perintah, dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut
adalah sebagai berikut :

1Directing
Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki pengalaman
dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu
penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan.

2Coaching
Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga menjelaskan
mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya, dan juga menerima
barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan
berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas.

3Supporting
Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam melakukan
tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses
pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah
mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan
anda.

4Delegating
Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung jawabnya
kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan
efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas
kemampuan dan inisiatifnya sendiri.

Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tapi juga harus memiliki
serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif. Banyak sekali pemimpin
memiliki kualitas sari aspek yang pertama yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika
menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan
yang baik. Contoh adalah para pemimpin yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.

Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh
bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah
tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu
kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang
dipimpin.Kembali kita saksikan betapa banyak pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun pejabat
publik, justru tidak memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika
kampanye dalam pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk nyaman di kursinya.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya,
bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatanpribadinya. Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan
pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif
sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk
memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong
jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi
mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri.

 
BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu
atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila dia mempunyai
pengikut atau bawahan. Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak
dapat dipisahkan. Karena untuk jadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi
banyak faktor.

Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau
pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya
kepemimpinan yang akan diterapkan. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi
maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsepsional dan makro. Semakin tinggi
kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan semakin generalist, sedangkan semakin rendah
kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh
dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the
inside out).

III.2 SARAN

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu
selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/kewirausahaan/

http://www.google.com/kepemimpinan/

Google http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/

Anda mungkin juga menyukai