Anda di halaman 1dari 13

BAB 1 PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, ataupun


yang lainnya pasti memerlukan perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya,
baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen siswa baru, perencanaan
anggaran, dan lain sebagainya. Perencanaan merupakan proses dasar untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dengan menetapkan bagaimana cara mencapai
tujuan tersebut.

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi manajemen didalam


mengambil suatu keputusan atau tindakan. Tanpa adanya fungsi perencanaan,
fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, seperti pengorganisasian, pengontrolan,
dan pengarahan tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan
perencanaan yang baik akan mewujudkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan
atau aktivitas yang telah direncanakan.

Menurut Engkoswara (2010, dikutip dalam Ikhwan, 2016: 132) perencanaan


adalah suatu kegiatan untuk menetapkan aktivitas yang berhubungan 5W1H yaitu,
apa (what) yang akan dilakukan, mengapa (why) hal tersebut dilakukan, siapa
(who) yang melakukannya, dimana (where) melakukannya, kapan (when)
dilakukan, dan bagaimana (how) melakukannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dirumuskan, teknik dan metode yang
dipergunakan, dan sumber yang diperdayakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan merupakan aspek penting daripada manajemen. Manusia tidak boleh


menyerah pada keadaan dan masa depan yang tidak menentu tetapi menciptakan
masa depan itu. Dengan demikian landasan dasar perencanaan adalah kemampuan
manusia untuk secara sadar memilih alternatif masa depan yang dikehendakinya
dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang
dipilihnya dalam hal ini manajemen yang akan diterapkan seperti apa. Sehingga
dengan dasar itulah maka suatu rencana itu akan terealisasikan dengan baik.
(Bukhari et al, 2005 dalam Ikhwan, 2016: 129-130).

Sependapat dengan itu, Sanjaya (2008, dikutip dalam Sholeh, 2007: 131)
menyebutkan terdapat empat unsur perencanaan, yaitu adanya tujuan yang harus
dicapai, adanya strategi untuk mencapai tujuan, sumber daya yang dapat
mendukung, dan implementasi setiap keputusan.  Dengan demikian, mengingat
pentingnya fungsi perencanaan maka dalam karya ilmiah ini akan dijelaskan

I
mengenai pengertian dari perencanaan, tujuan dan manfaat perencanaan, ruang
lingkup perencanaan, serta proses disusunnya suatu rencana.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian dari perencanaan?
2.Apa tujuan dan manfaat dari perencanaan?
3.Apa saja macam-macam perencanaan?
4.Apa saja ruang lingkup dari perencanaan?

C.TUJUAN MASALAH
1.Untuk mengetahui pengertian dari perencanaan
2.Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari perencanaan
3.Untuk mengetahui macam-macam perencanaan
4.Untuk mengetahui ruang lingkup dari perencanaan

2
BAB 2 PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN PERENCANAAN

 Secara umum, pengertian perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal


yang ingin dicapai (tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu. Dengan
begitu, di dalam perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah
pencapaian, mengkaji ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan arah
pencapaian, serta menentukan langkah untuk mencapainya.
Sederhananya, perencanaan adalah proses berpikir secara logis dan pengambilan
keputusan rasional sebelum melakukan suatu tindakan. Ini dapat membantu kita
memproyeksikan masa depan dan memutuskan cara untuk menghadapi situasi
yang akan dihadapi di masa depan.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang paling penting di
mana di dalamnya terdapat aktivitas mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi, serta mengembangkan rencana kerja organisasi. Perencanaan adalah tahap
awal dalam kegiatan suatu organisasi terkait dengan pencapaian tujuan organisasi
tersebut.
PEGERTIAN PERENCANAAN MENURUT PARA AHLI
1. Erly Suandy
Menurut Erly Suandy (2001:2), pengertian perencanaan adalah suatu proses
penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-
strategi, taktik-taktik, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi secara menyeluruh.
2. Barbara Becker
Menurut Becker (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu
cara rasional untuk mempersiapkan masa depan.
3. Jaqueline AlderMenurut Alder (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian
perencanaan adalah
suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta
menetapkan
tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.

3
4. John Douglas
Menurut Douglas, definisi perencanaan adalah suatu proses kontinu dari
pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta
mengevaluasi atau mengontrolnya.
5. George Steiner
Menurut Steiner, pengertian perencanaan adalah suatu proses memulai dengan
sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana terperinci untuk
mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk
tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru.

B.TUJUAN DAN MANFAAT DARI PERENCANAAN


Tujuan Perencanaan
Perencanaan bertujuan untuk:
(1) standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya,
(2) mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan,
(3) mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya
maupun kuantitasnya,
(4) mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan,
(5) meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,
tenaga, dan waktu,
(6) memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan,
(7) menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan,
(8) mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui, dan
(9) mengarahkan pada pencapaian tujuan.

Manfaat Perencanaan

Perencanaan bermanfaat sebagai:


(1) standar pelaksanaan dan pengawasan,
(2) pemilihan berbagai alternatif terbaik,
(3) penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
(4) menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
(5) membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan,
(6) alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan
(7) alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

4
C.MACAM-MACAM PERENCANAAN
Macam-macam perencanaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung
dari mana melihatnya
Apabila ditinjau dari segi kegunaannya, suatu rencana dapat dibedakan menjadi:
1. Rencana sekali pakai (Single use plans)
Adalah suatu rencana yang hanya dipakai sekali saja. Jadi apabila tujuan
yang diinginkan telah tercapai, kemudian rencana dibubarkan atau tidak
dipergunakan.
2. Rencana tetap ( standing plans)
Adalah suatu rencana yang dapat dipakai berulang kali.

Apabila ditinjau dari segi bentuknya, suatu rencana dapat dibedakan menjadi:
1. Rencana Fisik
Adalah rencana yang memuat secara garis besar dari pada suatu
kebijaksanaan.
2. Rencana Kerja
Adalah suatu rencana yang memuat deskripsi secara detail dari suatu
kebijaksanaan. Rencana ini biasanya dibuat mengikuti rencana pisik, dengan
tujuan untuk memberi penjelasan secara terperinci dari rencana pisik.
Karena tujuan dan sifatnya itulah untuk rencana jenis ini lazim disebut pula
dengan "detail plan".

Apabila dilihat dari segi jangka waktu pelaksanaannya, rencana dapat digolongkan
menjadi:
1. Rencana jangka pendek
Adalah rencana yang jangka waktu pelaksanaannya maksimum 5 tahun.
2. Rencana jangka menengah
Adalah rencana yang jangka waktu pelaksanaannya antara 5-15 tahun.
3. Rencana jangka panjang
Adalah rencana yang jangka waktu pelaksanaannya di atas 15 tahun.

5
Apabila ditinjau dari sudut kawasan atau wilayah pelaksanaannya, suatu rencana
dapat dibagi menjadi:
1. Rural plan, yaitu rencana untuk sesuatu desa.
2. City plan, yaitu rencana untuk sesuatu kota.
3. Regional plan, adalah rencana untuk sesuatu daerah.
4. National plan, adalah rencana untuk tingkat nasional (negara).

D.RUANG LINGKUP PERENCANAAN


1. Perencanaan dari Dimensi Waktu

a. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning) Perencanaan ini meliputi


jangka waktu 10 tahun ke atas. Dalam perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-
sasaran yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih kepada proyeksi atau perspektif atas
keadaan ideal yang diinginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat fundamental.
Contoh, Propenas.

b. Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning) Perencanaan ini


meliputi jangka waktu antara tiga sampai dengan delapan tahun. Di Indonesia
umumnya lima tahun. Perencanaan jangka menengah ini merupakan penjabaran
atau uraian perencanaan jangka panjang. Walaupun perencanaan jangka menengah
ini masih bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang
diproyeksikan secara kuantitatif. Contoh, Propeda.

c. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning) Jangka waktunya kurang


maksimal satu tahun. Perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) disebut
juga perencanaan operasional tahunan (annual operational planning). Contoh,
Proyek-proyek.

2. Perencanaan dari Dimensi Spasial


Perencanaan dilihat dari dimensi spasial adalah perencanaan yang memiliki
karakter yang terkait dengan ruang dan batasan wilayah. Dari dimensi spasial ini
dikenal perencanaan nasional, perencanaan regional, dan perencanaan tata ruang
atau tata tanah.

6
a. Perencanaan Nasional Perencanaan nasional adalah suatu proses penyusunan
perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat
Indonesia yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil
dan makmur, memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan
memerhatikan perkembangan internasional. Contoh, Propenas dan perencanaan
pendidikan di Indonesia.

b. Perencanaan Regional Perencanaan regional ialah pilihan antarsektor dan


hubungan antarsektor dalam suatu wilayah (daerah) sehingga disebut juga sebagai
perencanaan daerah atau wilayah. Contoh, Propeda dan perencanaan pendidikan di
provinsi/kabupaten/kota.

c. Perencanaan Tata Ruang


Perencanaan tata ruang ialah perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi
kawasan tertentu, mengembangkannya secara seimbang, baik secara ekologis,
geografis, maupun demografis. Contoh: perencanaan tata kota, perencanaan
permukiman, perencanaan kawasan, perencanaan daerah transmigrasi, dan proyek-
proyek.

3. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan

a. Perencanaan Makro
Perencanaan makro ialah perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara
internal dan eksternal. Perencanaan ekonomi makro meliputi berapa pendapatan
nasional yang akan ditingkatkan, berapa tingkat konsumsi, investasi pemerintah
dan swasta, tingkat ekspor impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya. Pada setiap
perencanaan pembangunan pendidikan nasional, sebelum dirumuskan secara rinci
dalam perencanaan sektoral dan regional, maka diperlukan perencanaan makro
yang menggambarkan kerangka makro pendidikan yang berinteraksi satu sama
lainnya. Gunanya untuk melihat keseimbangan kedua faktor tersebut, baik secara
internal maupun eksternal. Contohnya, perencanaan pendidikan nasional.

b. Perencanaan Mikro
Perencanaan mikro pendidikan ialah perencanaan yang disusun dan disesuaikan
dengan kondisi otonomi daerah di bidang pendidikan. Perencanaan mikro disebut
juga pemetaan pendidikan. Namun, perlu dibedakan pemetaan sekolah dengan peta
sekolah. Peta sekolah hanya menggambarkan lokasi sekolah. Sedangkan pemetaan
sekolah tidak hanya menggambarkan lokasi sekolah, melainkan juga
menggambarkan berbagai data/informasi/faktor-faktor yang dapat memengaruhi

7
perkembangan pendidikan, baik data kualitatif maupun kuantitatif, kebutuhan guru,
gedung, dan sebagainya. Tujuan pemetaan sekolah adalah 1) untuk mengetahui
keadaan lengkap sekolah, dan 2) untuk menata kembali jaringan persekolahan
dengan permukiman pendidik secara lebih baik sehingga sekolah dapat
dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin. Manfaat pemetaan sekolah adalah
sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah mutu, relevansi, pemerataan,
efisiensi pendidikan masalah enrolment siswa, dan masalah kebutuhan guru.

Faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan mikro secara teknis antara lain: (1)
kebijakan/ketentuan/standar, (2) geografis, (3) demografi, dan (4) infrastruktur.
Secara nonteknis antara lain (1) aspirasi masyarakat terhadap pendidikan, (2) sosial
ekonomi dan budaya masyarakat, (3) politis, dan (4) keamanan.

c. Perencanaan Sektoral
Perencanaan sektoral adalah kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang
mempunyai persamaan ciri dan tujuan. Perencanaan sektoral memproyeksikan
sasaran pembangunan sektor pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional yang telah ditentukan. Walaupun perencanaan sektoral menekankan pada
sektor tertentu, namun berhubungan dengan sektor lain, misalnya kaitannya dengan
sektor ekonomi dengan nonekonomi. Contohnya perencanaan pendidikan
lokal/provinsi/kabupaten/kota.

d. Perencanaan Kawasan
Perencanaan kawasan ialah perencanaan yang memerhatikan keadaan lingkungan
kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan
kompetitif tertentu. Dalam perencanaan kawasan, hal penting yang perlu mendapat
perhatian adalah interaksi antardaerah. Contohnya, perencanaan pendidikan
kawasan Indonesia Timur.

e. Perencanaan Proyek
Perencanaan proyek ialah perencanaan operasional yang menyangkut
operasionalisasi kebijakan dan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran
sektor dan tujuan pembangunan. Perencanaan proyek ialah perencanaan yang
mampu menjawab siabidibam (siapa melakukan apa, bilamana, di mana,
bagaimana, dan mengapa) dengan baik. Contohnya Perencanaan Proyek Unit
Sekolah Baru Sekolah Menengah Kejuruan.

8
4. Perencanaan dari Dimensi Jenis

Anen (2000) menyebutkan jenis perencanaan seperti berikut ini.


a. Perencanaan dari Atas ke Bawah (Top Down Planning) Perencanaan ini dibuat
oleh pucuk pimpinan dalam suatu struktur organisasi, misalnya pemerintah pusat
yang selanjutnya perencanaan tersebut disampaikan ke tingkat
provinsi/kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti. Perencanaan ini disebut juga
sebagai perencanaan makro atau perencanaan nasional.

b. Perencanaan dari Bawah ke Atas (Bottom-Up Planning) Perencanaan ini dibuat


oleh tenaga perencana di tingkat bawah dari suatu struktur organisasi, misalnya
dibuat di provinsi/kabupaten/kota untuk disampaikan ke pemerintah pusat.
Perencanaan ini dapat pula dibuat oleh kepala sekolah untuk disampaikan ke
Kepala Dinas Pendidikan setempat, atau guru kepada kepala sekolahnya.

c. Perencanaan Menyerang ke Samping (Diagonal Planning) Perencanaan ini


dibuat oleh pejabat lain bersama-sama dengan pejabat yang berada di level bawah
di luar struktur organisasinya. Misalnya, Depdiknas Jakarta dan Bappeda Provinsi
membuat perencanaan pendidikan sektoral di daerah. Perencanaan ini disebut juga
perencanaan sektoral.
d. Perencanaan Mendatar (Horizontal Planning) Perencanaan mendatar biasanya
dibuat pada saat membuat perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel.
Misalnya, perencanaan peningkatan sumber daya manusia melibatkan pejabat
Departemen Pendidikan, Departemen Agama, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Departemen Kesehatan, dan Departemen Sosial.

e. Perencanaan Menggelinding (Rolling Planning)


Perencanaan menggelinding dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam bentuk
perencanaan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Perencanaan
jangka pendek dinilai setiap tahun pencapaian kinerjanya, kemudian dilanjutkan
tahun berikutnya sehingga perencanaan jangka menengah tercapai. Demikian
seterusnya. Perencanaan ini menghasilkan Rencana Tahunan, Rencana Lima
Tahunan atau Rencana Strategis (Renstra).

f. Perencanaan Gabungan Atas ke Bawah dan Bawah ke Atas (Tap Down and
Buttom-Up Planning)
Perencanaan ini dibuat untuk mengakomodasi kepentingan pemerintah Pusat
dengan pemerintah provinsi/kabupaten/kota. Oleh sebab itu, pembuatannya
melibatkan partisipasi aktif kedua belah piha

9
BAB 3 PENUTUP
A.  Kesimpulan
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa adanya
perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti pelaksanaan,
pengontrolan, dan pengawasan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat
dikatakan perencanaan yang baik akan memungkinkan tercapainya tujuan dari
suatu kegiatan atau aktivitas yang direncanakan. Adapun tujuan dan manfaat dari
perencanaan itu sendiri pada dasarnya ialah sebagai pedoman, arahan, standar
pengawasan, alat untuk berkoordinasi dalam melaksanakan suatu kegiatan yang
direncanakan. Selanjutnya, ruang lingkup dari perencanaan itu sendiri terdiri dari
perencanaan dari dimensi waktu, dimensi spasial, dimensi tingkatan teknis
perencanaan, dan dimensi jenis. Dalam proses perencanaan terdapat beberapa
tahapan yang perlu kita lakukan seperti persiapan perencanaan, menentukan dan
menganalisis masalah, konsep dan desain perencanaan, evaluasi rencana,
merumuskan rencana, implementasi rencana, dan balikan pelaksanaan rencana.

B.  Saran
Harapannya, setelah mengetahui defenisi perencanaan, tujuan dan manfaat
perencanaan, ruang lingkup perencanaan, serta bagaimana proses perencanaan itu
sendiri, dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tentang bagaimana
menjadi seorang pemimpin yang tentunya selalu melakukan fungsi perencanaan
dalam berbagai aktivitas atau kegiatan dalam proses kepemimpinannya, baik
pemimpin di dalam organisasi, perusahaan, maupun lembaga pendidikan.
Selanjutnya, untuk mahasiswa administrasi pendidikan sebagai calon administrator
yang diharapkan dapat menerapkannya di dunia kerja.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5244622/Perencanaan_manajemen?auto=download
https://yollanda18.wordpress.com/2018/05/14/makalah-tentang-perencanaan-
dalam-manajemen/
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-perencanaan.html
https://www.asikbelajar.com/arti-tujuan-manfaat-perencanaan/
Dr. Hery Sawiji, M.Pd. (Dosen S1 Pendidikan Ekonomi dan S2 Pendidikan Ekonomi
FKIP UNS)
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/12/macam-macam-perencanaan-
planning.html?m=1
https://www.asikbelajar.com/ruang-lingkup-perencanaan/

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai