Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Kurikulum

Secara terminologis sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan diselesaikan oleh
peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah disebut dengan kurikulum dalam
pendidikan atau bisa kita implikasikan bahwa kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh, peserta didik harus mempelejari dan menguasi seluruh mata pelajaran,
mata pelajaran tersebut hanya dipelajari di sekolah dan tujuan akhir dari kurikulumtersebut
merupakan untuk mempeperoleh ijazah sedangkan menurut ungkapan Edward A. Krug
menyatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai cara serta upaya untuk mencapai tujuan
dari pendidikan itu sendiri. Dan menurut B. Othanel Smith, et.al “curriculums is a sequence
of potential experiences set up in the school for the purpose of disciplining children and
youth in group ways of thinking and acting” dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa kurikulum tradisional dan kurikulum secara modern itu berbeda.

Berikut merupakan jenis-jenis kurikulum yang pernah di diterapkan di Indonesia

Kurikulum Rencana Pelajaran (1947-1968)

Kurikulum yang pertama ada di Indonesia setelah masa kemerdekaan Indonesia dan masih
menggunakan bahasa belanda kurikulum ini berasaskan pancasila kurikulum ini memuat dua
hal pokok seperti mata pelajaran serta jam pengajaranya dan juga garis-garis besar
pengajaranya atau diesebut GBP serta rencana pelajaran ini juga lebih difokuskan pada
kognitif tetapi ditujukan untuk pendidikan watak serta perilaku sehingga materi yang ada
dalam kurikulum ini lun berhubungan dengan kesadaran dalam bernegara dan bermasyarakat

Kurikulum rencana pendidikan 1964

Dirancang pada akhir era kekuasaan presiden Soekarna dalam kurikulum ini pembelajaran a
dikonsep sedemikian rupa yang menjadi pembelajaran tersebut bersifat aktif, kreatif dan
produktif sehingga diharapkan para siswa mampu memecahkan problem solving dan konsep
pembelajaran pun dilakukan dengan cara gotong-royong terpimpin dan juga menerapkan hari
sabtu sebagai hari krida yang tujuan nya siswa mampu mengenal dan berlatif aktivitas
kebudayaan, kesenian dan olah raga yang sesuai dengan minat dan bakat. Serta pada
kurikulum ini pun terjadi perubahan nilai raport yang semula menggunakan 10-100 menjadi
A,B,C

Kurikulum Berorientasi Pencapaian Tujuan (1975-1994)


Kurikulum 1975

MPR No. ii/mpr/1973 setelah muncul keputusan tersebut terciptalah kurikulum baru yang
disusun oleh pemerintah yaitu kurikulum 1975 yang menggantikan kurikulum sebelumnya
yaitu kurikulum rencana pendidikan 1964 terdapat beberapa prinsip yang melandasi
kurikulum ini seperti berorientasi pada tujuan diaman ini maksutnya adalah pemerintah
merumuskan tujua-tujuan dari kurikulum ini harus dikusai oleh para siswa tujuannya meliputi
tujuan pendidikan nasioanl, tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional umum
dan khusus, menganut pendekatan integratif disini berarti bahwa setiap mata pelajaran yang
ada dalam kurikulum ini mempunyai arti dan penaran untuk menunjang tujuan dari
kurikulum ini, lebih menekankan pada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu,
menganut pendekatan sistem intruksional yang dikenal dalam prosedur pengembangan sistem
intrasuksional, dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekan pada stimulus respon.

Kurikulum 1984

Pada tahun 1984 kurikulum yang sebekumnya yaitu kurikulum 1975 dirasa masih kurang
atau tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu itu , ciri khusus dalam kurikulum
ini adalah pengajaranya yang berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif dan
terdapat pula kebijakan dari pemerintah yaitu dengan menambah mata pelajaran inti yang
mulanya 8 mata pelajaran menjadi 16 mata pelajaran inti ditambah penambahan mata
pelajaran yang sesaui dengan jurusan nya masing-masing

Kurikulum 1994

Kurikulum yang menjadi penyempurna kurikulm sebelumnya yaitu kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional
pada hal ini di maksudkan untuk menjawab kehidupan-kehidupan di masa yang akan datang
sehingga pendidikan juga diarahkan pada pembentukan karakter anak dengan diharapkan bisa
berkemampuan dasar siap bekerja dengan skill yang baik sehingga bisa di harapkan untuk
bekerja di perusahaan dan di pabrik-pabrik atau bisa disebut mempersiapkan untuk
memproduksi tenaga berpendidikan siap pakai.

Kurikulum 2004 atau KBK (Kurikulum berbasis kompetensi)

Konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan dan pengusaan kompetensi bagi
peserta didik melalaui berbagai aktivitas dan pengalaman sesaui dengan standar nasional
sehingga tujuan dari kurikulum ini berhasil dan dapat dirasakan oleh peserta didik, orang tua
dan masyarakat baik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, memasuki dunia kerja maupun
sosialisasi dengan masyarakat, pada kurikulum ini konsepnya lebih menggeser orientasi
kurikulum dari berbasis content kepada kurikulum yang berbasis pada kompetensi jika
kurikulum sebelumnya lebih mendorong guru serta peserta didik untuk menguasi toeri dan
materi maka KBK bertujuan untuk lebih menguasi praktek maka dari itu KBK peengajar
dituntut untuk dapat How to know, How to be, dan How to do.

Kurikulum 2006 atau KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

Standar Nasional Pendidik (SNP Pasal 1, ayat 15) menyatakan bahawa KTSP meupakan
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan
dengan memperhatikan dan berdasarkan standart kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan oleh Badan Standart nasional pendidikan (BNSP) Kurikulum KTSP ini
dikembangkan dan disusun berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem tentang
sistem pendidikan nasioanl pasal 36 ayat 1 dan 2 yakni : (1) Pengembangan kurikulum
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.
(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan yang dikembangkan dengan prinsip
diverivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. KTSP resmi
diberlakukan secara nasional dengan terbitnya PP No. 19/2005 dan pemdiknas No.24/20006
berpedoman pada standart kompetensi (SK), Kompetensi dasar (kd) Standart isi (si) serta
standart kompetensi lulusan (SKL) yang digunakan dalam acuan pembelajaran di sekolah
serta menekankan pencapaian kemampuan minimal pada setiap tingkatan kelas dan pada
akhir satuan pendidikan

Kurikulum 2013

Kurikulum yang terbaru dan diterapkan pada tahun ajaran baru 2013-1014 dan kurikulum ini
diharapkan mampu menghasilka peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif afektif
melalui penguatan sikap keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi adapun elemen
yang berubah pada pada kurikulum ini adalah pada standart kompetensi lulusan standart
proses, standart isi, dan standar peniliaan. Kurikulum 2013 ini didorong oleh beberapa hasil
study internasional tentang kemampuan peserta didik indonesia dalam kancah internasional.

Anda mungkin juga menyukai